KONSEP KEBIDANAN
OLEH :
Fetty Rosyadia, SST.Keb., M.Ph
VISI : Pada tahun 2036 menjadi program studi kebidanan diploma unggul dan berdaya saing
global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai islami dan berjiwa
entrepreneur
MISI : 1.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu kebidanan yang terkini
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
VISI MISI
LATIHAN ...................................................................................................................
TES ..............................................................................................................................
LATIHAN...................................................................................................................
TES ..............................................................................................................................
LATIHAN...................................................................................................................
TES .............................................................................................................................
LATIHAN..................................................................................................................
TES ............................................................................................................................
LATIHAN .................................................................................................................
TES ...........................................................................................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES ..........................................................................................................................
LATIHAN .................................................................................................................
TES ...........................................................................................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES ..........................................................................................................................
LATIHAN ...............................................................................................................
TES .........................................................................................................................
LATIHAN ...............................................................................................................
TES .........................................................................................................................
LATIHAN ...............................................................................................................
TES .........................................................................................................................
PRAKTIKUM I ..............................................................................................................
PRAKTIKUM II .............................................................................................................
PRAKTIKUM III ............................................................................................................
KUNCI JAWABAN........................................................................................................
A. Strategi Kegiatan
1. Setiap praktikum dimulai dengan “Pre Confrence” laporan pendahuluan yang harus sudah
dibuat mahasiswa.
2. Laporan Pendahuluan meliputi konsep teori sistem persepsi sensori dan asuhan
kebidanan.
3. Melakukan tindakan kebidanan sesuai standar operasional prosedur
4. Memahami penerapan berbagai konsep dasar dalam merawat kasus tersebut :
a. Teori kebidanan
b. Komunikasi terpeutik
c. Etika kebidanan
B. Tugas Mahasiswa
1. Wajib mematuhi tata tertib laboratorium.
2. Membuat laporan pendahuluan sesuai ketentuan
3. Mengikuti Pre Confrence.
4. Mendiskusikan skenario kasus
5. Setiap mahasiswa melakukan tindakan kebidanan secara mandiri.
C. Metode Penilaian
Penilaian selama studi kasus merupakan nilai kumulatif dari :
1. Observasi Penampilan Kerja
Penampilan kerja praktikan dinilai oleh pembimbing praktik dengan menggunakan
penilaian sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang meliputi :
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien dan lingkungan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
2. Penilaian laporan pendahuluan yang terdiri dari :
a. Konsep teori
b. Diagnosa kebidanan
c. Intervensi kebidanan
d. SOP
3. Kemampuan kognitif dan afektif saat ”Conference” dan melakukan tindakan
kebidanan mandiri
D. Metode Pembelajaran Klinik
1. Melakukan ”pre confrence”.
2. Mengobservasi dan membimbing praktikan dalam melakukan tindakan kebidanan.
3. Memberikan bedside teaching (BST)
4. Mendiskusikan/memberi contoh tentang hal-hal/tindakan kebidanan yang tidak sesuai
dan yang benar.
5. Berdiskusi dengan praktikan masalah yang dialami pasien pada skenario kasus
tersebut dan apa tindakan yang sudah dan akan dilakukan termasuk penerapan
berbagi konsep
6. Penilaian penampilan dilakukan terhadap praktikan meliputi :
a. Komunikasi (pendekatan)
b. Ketrampilan dasar
c. Perilaku profesional
E. Evaluasi
Penilaian/evaluasi meliputi :
1. Penilaian kinerja mandiri : 30%
2. Penilaian Laporan Pendahuluan :20%
3. Penilaian penampilan: 25%
4. Kognitif : 25%
MODUL 1
MIDWIFERY CARE
Midwife care Adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi
asuhan kebidanan), meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia,
perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan).
1. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis dan lingkungan kultur social
5. Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan,tetapi wanita punya kontrol atau keputusan akhir mengenai
keadaan dirinya dan bayinya
Women Care Center asuhan yang berorientasi pada wanita dan fokus memberikan dukungan
pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan
memutuskan perawatan kesehatan dirinya
1. Kemiskinan
a. Need (kebutuhan)
b. Permission (perijinan)
c. Ability (kemampuan)
Kespro menurut WHO: keadaan sempurnanya sehat fisik, mental, sosial dan tidak hanya
bebas penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta
fungsi dan prosesnya.
Ruang lingkup kespro sangat luas, karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia
sejak lahir hingga mati, untuk itu digunakan pendekatan siklus hidup (life – cycle approach).
e. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki – laki dan perempuan.
a. Gizi seimbang.
b. Pencegahan kecatatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat KB.
b. Perhatian pada penyakit utama degenaratif termasuk rabun, ggn mobilitas, osteoporosis
a. Pada tahun 1993 WHO merekomendasikan agar bidan di bekali pengetahuan dan
ketrampilan penanganan kegawatdaruratan kebidanan yang relevan.
LATIHAN
TES
1. Midwife care Adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja
seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut
bidan. meliputi unsur-unsur yang terdapat pada paradigma kesehatan yaitu…
2. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis dan lingkungan kultur social
termasuk prinsip…
a. Midwefwri care
b. Woman center care
c. Hokum dan lingkup praktik
d. Filosofi bidan
3. Apa saja Faktor – faktor yang mempengaruhi akses wanita untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan...
A. Definisi Paradigma
Paradigma berasal dari bahasa yunani, paradigma yang artinya pola/model (echols dan
sadily, 1975, Work book dictionary 1981).
Paradigma adalah suatu pandangan global yang dianut mayoritas anggota suku kelompok
ilmiah (Kohu, 1977).
1. MANUSIA/WANITA
Manusia/wanita adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan
unik:
a. Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan utuh.
b. Punya Siklus tumbuh dan berkembang
c. Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan dari lahir atau
belajar dari lingkungan).
d. Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.
e. Cenderung beradaptasi dengan lingkungan
f. Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar
g. Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi dan
mengembangkan budaya serta nilai-nilai.
h. Mampu berjuang untuk mencapai tujuan
a. Sebagai Pendamping
b. Sebagai Pengelola
c. Sebagai Pencari Nafkah
d. Sebagai Penerus Generasi
2. LINGKUNGAN
a. Merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada
waktu melaksanakan aktifitasnya.
b. lingkungan fisik, lingkungan psikososial: keluarga, kelompok, komuniti dan
masyarakat.
3. KESEHATAN
Menurut WHO Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan merupakan
suatu perilaku yakni apakah seseorang itu berperilaku sehat atau malah berperilaku
tidak sehat.
4. KETURUNAN
a. Kualitas seseorang manusia salah satunya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang
sehat pasti dilahirkan oleh ibu yang sehat.
b. Layanan praperkawinan, masa kehamilan, kelahiran dan nifas sangat penting dan
mempunyai ketertarikan satu dengan yang lainnya dan tidak terpisahkan.
5. KEBIDANAN
BATANG ILMU KEBIDANAN
a. Ilmu Kedokteran
b. Ilmu Keperawatan
c. Ilmu Kesehatan Masyarakat
d. Ilmu Sosial
e. Ilmu Budaya
f. Ilmu Psikologi
g. Ilmu Manajemen
PELAYANAN KEBIDANAN
LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan paradigma?
2. Sebutkan macam-macam pelayanan kebidanan?
3. Sebutkan manfaat paradigma kebidanan?
4. Sebutkan paradigm kebidanan?
5. Sebutkan pelayanan dalam kebidanan?
TES
1 Cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif,
antisipatik dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh
banyak faktor. Merupakan pengertian dari.......
a. Paradigma sehat
b. Filosofi kebidanan
c. Paradigma sakit
2 Pandangan terhadap manusia atau wanita, lingkungan, layanan kesehatan dan kebidanan
merupakan pengertian dari.....
a. Paradigma kebidanan
b. Falsafah kebidanan
c. Filosofi bidan
d. Komponen kebidanan
a. Manusia
b. Budaya
c. Lingkungan
d. Kesehatan
a. Sebagai pendamping
b. Sebagai pengasih
5 Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya, termasuk salah satu lingkungan.......
a. Lingkungan Fisik
b. Lingkungan Psikososial
c. Lingkungan Budaya
d. Lingkungan Biologis
MODUL III
MANAJEMEN KEBIDANAN
2. Depkes RI
Metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan
oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
3. Hellen Varney
Proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan&
penemuan, keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan
suatukeputusan yg berfokus pada klien
Manajemen Kebidanan adalah proses pelaksanaan pelayanan kebidanan untuk
memberikan asuhan kebidanan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien.,keluarga dan
masyarakat.
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Koordinasi
e. Supervisi dan Evaluasi
h. Merencanakan thp komplikasi tertentu dan bila ada penyimpangan dari keadaan
normal
i. Melakukan evaluasi bersama klien thp pencapaian asuhan kesehatan dari rencana
asuhan yg sdh dilakukan.
Penerapan manajemen Kebidanan dalam bentuk kegiatan praktek dilakukan melalui suatu
proses yaitu langkah-langkah/proses manajemen kebidanan
A. Varney, 1997
a. Manajemen Kebidanan yaitu Proses penyelesaian masalah
b. Proses manajemen yakni Bidan harus lebih kritis untuk megantipasi masalah.
c. Varney menyempurnakan proses manajemennya dari 5 langkah menjadi 7 langkah
berdasakan proses manajemen ACNM (American college of Nurse Midwife)
1. Menentukan tujuan yg akan dilakukan termasuk sasaran dan hasil yg akan dicapai
2. Menentukan tindakan sesuai dgn masalah dan tujuan (mandiri, kolaborasi atau
rujukan)
3. Menentukan kriteria evaluasi keberhasilan
Langkah IV : Pelaksanaan
b. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dlm waktu singkat, diupayakan dlm waktu
singkat, efektif, hemat dan berkualitas.
a. Jenis data
b. Sumber data
d. lengkap,tepat, akurat
Contoh :
Diagnosa:
wanita hamil trimester III Masalah:Merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan.
Pada langkah ini bidan menganalisa data dasar yang didapat pada langkah pertama,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis, sehingga dapat merumuskan diagnosa atau
masalah kebidanan. Rumusan DIAGNOSA merupakan kesimpulan dari kondisi klien, apakah
klien dalam kondisi hamil, inpartu, nifas, bayi baru lahir? Apakah kondisinya dalam keadaan
normal? Diagnosa ini dirumuskan menggunakan Nomenklatur Kebidanan.
Sedangkan MASALAH dirumuskan apabila bidan menemukan kesenjangan yang terjadi
pada respon ibu terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Masalah ini terjadi
pada ibu tetapi belum termasuk dalam rumusan diagnosa yang ada, karena masalah tersebut
membutuhkan penanganan/intervensi bidan, maka dirumuskan setelah diagnosa. Masalah sering
berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai
dengan hasil pengkajian. Masalah tersebut juga sering menyertai diagnosa.
c. Pada langkah antisipasif ini diharapkan Bidan selalu waspada dan bersiap-siap mencegah
diagnosa/masalah potensial ini menjadi benar-benar tidak terjadi.
d. Langkah ini, penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman, dan langkah ini perlu
dilakukan secara cepat, karena sering terjadi dalam kondisi emergensi.
e. Dengan mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial yang akan terjadi
berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah ada, bidan dapat merumuskan tindakan apa
yang perlu diberikan untuk mencegah atau menghindari masalah /diagnosa potensial yang
akan terjadi.
a. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya yang
sesuai dengan kondisi klien.
b. Pada saat ini bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi ,
tindakan konsultasi, kolaborasi dengan dokter lain, atau rujukan berdasarkan Kondisi
Klien.
Pada langkah ini mungkin saja diperlukan data baru yang lebih spesifik sehingga mengetahui
penyebab langsung masalah yang ada, sehingga diperlukan tindakan segera untuk mengetahui
penyebab masalah. Jadi tindakan segera bisa juga berupa observasi/pemeriksaan. Beberapa data
mungkin mengidentifikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk
kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya menghentikan perdarahan kala III, atau
mengatasi distosia bahu pada kala II).
Pada tahap ini mungkin juga klien memerlukan tindakan dari seorang dokter, misalnya
terjadi prolaps tali pusat, sehingga perlu tindakan rujukan dengan segera. Demikian juga bila
ditemukan tanda-tanda awal dari pre-eklamsi, kelainan panggul, adanya penyakit jantung,
diabetes atau masalah medik yang serius, maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi
dengan dokter.
Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi. Dalam hal ini
bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa
konsultasi dan kolaborasi yang tepat dalam penatalaksanaan asuhan klien.
Pada penjelasan diatas menunjukan bahwa dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan
prioritas masalah / kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan tindakan yang
perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa / masalah potensial pada step sebelumnya, bidan
juga harus merumuskan tindakan emergency / segera yang harus dirumuskan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi.
Contoh II > Tindakan segera yang dilakukan pada kasus perdarahan karena atonia uteri:
b. Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, baik yang sifatnya segera ataupun
rutin.
c. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi dengan merumuskan
tindakan yang sifatnya mengevaluasi/memeriksa kembali. Atau perlu tindakan yang
sifatnya follow up.
d. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi penanganan masalah yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga
tindakan yang bentuknya antisipasi (dibutuhkan penyuluhan, konseling).
e. Begitu pula tindakan rujukan yang dibutuhkan klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi-kultural atau masalah psikologis. Dengan perkataan lain
asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan kesehatan.
f. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan
klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga akan melaksanakan
rencana tersebut (Informed Consent).
g. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai
dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksanakannya, baik lisan ataupun tertulis.
h. Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan
benar-benar nyata berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta telah
dibuktikan bahwa tindakan tersebut bermanfaat/efektif berdasarkan penelitian (Evidence
Based).
3. Berikan infus RL
5. Chek kadar HB
6. Siapkan darah
9. Kaji ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua aspek asuhan kesehatan
terhadap klien.
b. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian di lakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.
c. Apabila ada tindakan yang tidak dilakukan oleh bidan tetapi dilakukan oleh dokter
atau tim kesehatan yang lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk
mengarahkan kesinambungan asuhan berikutnya.(misalnya memastikan langkah-
langkah tersebut benar-benar terlaksana, dan sesuai dengan kebutuhan klien).
d. Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang
mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam penatalaksanaan asuhan bagi
klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama yang
menyeluruh tersebut.
e. Penatalaksanaan yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan
mutu dan asuhan klien.
a. Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan
diagnosa.
b. Pada langkah terakhir ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan didalam
diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar
efektif dalam pelaksanaannya.
Contoh Evaluasi
1. Evaluasi perdarahan ; berhenti atau tidak, jika belum berhenti jumlahnya berapa
banyak ?
3. Kadar Hb ?
LATIHAN
TES
a. Mwngidentifikasi
b. Perencanaan
c. Evaluasi
d. Diagnosa
MODUL IV
A. Definisi Pemasaran
Suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai kepada pihak lain.
Segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen. Pemasaran sosial adalah suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi
tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat
masyarakat.
Tujuan :
Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai
dengan rencana, meliputi:
1. Penentuan Standard
a. Place
b. Product
c. Price
d. Promotion
c. Kenyamanan
d. Komunikasi
a. Bumil
b. Bulin
c. Bufas
d. Bayi
e. Balita
f. Calon pengantin
g. Pus
h. Lansia
TES
d. Motivasi kepemimpinan
a. Factor mikri/makro
b. Factor demografi/ekonomi
c. Factor hokum/teknologi
d. Factor fisik/social
a. Pengendalian
b. Ekonomi sosial
c. Perencanaan
d. Evaluasi
a. Place
b. Produck
c. Price
d. Evaluas
MODUL V
A. Pengertian
Konsepatau teori adalah Gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang
digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
MODEL adalah Contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu. teori dan model
konseptual asuhan kebidanan adalah teori teori yang mempengaruhi model kebidanan.
Proses belajar melalui serangkaian aktifitas atau latihan tentang peran yang akan
dialaminya kelak ketika menjadi ibu. Pencapaian peran sebagai ibu yaitu mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikososial
dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Rubin mengatakan bahwa seorang perempuan sejak hamil sudah mempunyai harapan
sebagai berikut:
Perubahan yang u Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian
untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan
janinnya.
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian untuk dapat berperan
sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi.
a. Anticipatory stage
Tahap ini ibu-ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak
yang lain.
b. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya.. Pada tahap ini, ibu memerlukan
bantuan anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini
membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.
d. Disngagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahapan ini
peran sebagai orang tua sudahjelas.
3. Gambaran tubuh
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan
spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
b. Taking In
c. Letting Go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan
menghilang tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi
a. Hubungan interpersonal
b. Peran keluarga
c. Stres antepartum, komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative dari
hidup
d. Dukungan social
Empat langkah (tahapan) dalam peran untuk menjadi seorang ibu adalah :
a. Anticipatory adalah Suatu masa sebelum menjadi ibu, yang dimulai dengan penyesuaian
social dan psikologi terhadap peran barunya nanti, dengan mempelajari apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b. Formal adalah Mulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu, bimbingan
peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem perempuan dari
wanita.
c. Informal adalahSaat perempuan telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran barunya ini.
d. Personal adalah Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Mencer
melihat bahwa peran aktif seorang perempuan dalam percapaian peran umumnya dimulai
sejak bayi lahir, yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan postpartum.
Faktor ibu
d. Stres sosial
e. Dukungan sosial
f. Konsep diri
g. Kepribadian
h. Perilaku
Faktor bayi
a. Temperamen
b. Kesehatan bayi
Faktor-faktor lain
1. Emosional support
a. Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
b. Informational support
2. Physical support
a. Pertolongan langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan dukungan
dana.
Appraisal support
a. Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan bagaimana ia
menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan individu mampu mengevaluasi
dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang lain.
LATIHAN
TES
a. Anticipatory stage
b. Honeymoon stage
c. Plateu stage
d. Mercer stage
2. Perubahan yang umumnya terjadi pada perempuan pada waktu hamil adalah
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian untuk dapat
berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
c. Gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh
peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
a. taking hold
b. letting go
c. taking in
d. projection
4. fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu
dan menghilang tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi meupakan fase
dari…
a. taking hold
b. letting go
c. taking in
d. projection
1. Lingkup Pelayanan Kebidanan pada Anak (Kepmenkes no. 900 pasal 18)
Pemeriksaan BBL, perawatan tali pusat bayi, resusitasi BBL, tumbang, imunisasi,
penyuluhan.
3. Lingkup Pelyanan KB
Sasaran
1. Anak
2. Remaja
3. WUS
4. Wanita hamil
5. Ibu Bersalin
6. Ibu nifas dan menyusui
1. Balai pengobatan
2. RB, PMB
3. Puskesmas
4. Rumah Sakit
LATIHAN
TES
c. Lingkup Pelyanan KB
c. PMB
d. Puskesmas
a. Kb
b. Kesehatan masyarakat
d. Pada wanita
d. Permenkes RI/Nomor/1464/MENKES/PER/IX/2001
Pengorganisasian praktek asuhan kebidanan adalah praktek yang dilakukan bidan, tenaga
medis maupun paramedis sesuai dengan wewenang profesinya dalam usaha untuk mencapai
asuhan kebidanan yang memuaskan.
1. Pelayanan Mandiri
2. Kolaborasi
3. Rujukan
A. Pelayanan Mandiri
Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya.
A. Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan
sejawat/tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien
1. Kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien dan
bekerjasama dalam penatalaksanaan dan pemberian asuhan dengan cara:
a. Konsultasi langsung dengan tatap muka
b. Tidak langsung adalah dengan alat komunikasi tanpa hadir saat tindakan
dilakukan.
2. Tenaga kesehatan ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap
keseluruhan penatalaksanaan asuhan.
Elemen kolaborasi
1. Tenaga ahli dalam bidang keahlian yang berbeda yakni dapat bekerjasama secara timbal
balik
2. Anggota tim tegas dan mau bekerjasama
3. Memberikan pelayanan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh
setiap anggota.
B. Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab atas kasus kebidanan.
1. Secara vertical (dari satu unit ke unit yang lebih lengkap/Rumah Sakit)
2. Secara horizontal (dari satu bagian kebagian baik dalam satu unit)
LATIHAN
TES
1. Berikut adalah bentuk pengorganisasian praktik asuhan kebidanan, kecuali…
a. Mandiri, kolaborasi, rujukan.
b. Penyuluhan dan konselig.
c. Fasilitas dan bimbingan
d. Promosi kesehatan
2. Serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang di berikan oleh bidan kepada pasien
(idividu, keluarga, da masyarakat) sesai dengan kewenangan dan kemapua merupan
pengertian dari…
a. Pelayanan mandiri
b. Pelayanan kolaborasi
c. Rujukan
d. Pelayanan kesehatan
3. Dokter, tenaga kesehatan bidan/perawat termasuk model kolaborasi…
a. Kolaborasi dua arah
b. Reva rubin
c. Hieraki
d. Rammona mercer
4. Dalam merujuk, bidan harus mempunyai informasi tentang…
a. Pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, Biaya pelayanan ditempat rujukan, Waktu
dan jarak tempuh ditempat rujukan
b. Serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
c. pengorganisasian praktik asuhan kebidanan
d. Penyuluhan dan konselig
5. Menentukan kegawatdaruratan penderita, Menentukan tempat rujukan, Memberikan
informasi kepada penderita dan keluarga, Mengirimkan informasi pada tempat dituju
merupakan langkah dari…
a. Pelayanan mandiri
b. Pelayanan kolaborasi
c. Pelayanan rujukan
d. Pelayanan konseling
MODUL VIII
A. Pengertian
Penghargaan adalah ganjaran, upah, hadiah, dalam pelayanan kebidanan berupa jasa
imbalan, pengakuan profesi, penghargaan, dan hak/kewajiban.
1. Hak Bidan
1. Anggota biasa
a. Mengikuti kegiatan
b. Mengemukakan pendapat saran usul
c. Memilih dan dipilih anggota/pengurus
2. Anggota luar biasa
a. Mengikuti kegiatan
b. Mengemukakan pendapat saran dan usul
3. Anggota kehormatan
a. Mengemukakan pendapat, saran dan usul.
2. Kewajiban Bidan
PERMENKES No. 1464/Menkes/Per/2010, Bab V pasal 18
a. Menghormati hak pasien
b. Memberi info kesehatan yang dibutuhkan
c. Merujuk yang bukan kewenanganya
d. Meminta persetujuan tindakan
e. Menyimpan rahasia
f. Melakukan pencatatan kebidanan
g. Mematuhi standar dan melakukan pencatatan dan pelaporan kematian kelahiran
h. Meningkatkan mutu pelayanan
a. Terhadap masyarakat
b. Terhadap tugasnya
c. Terhdap tim kesehatan lain
d. Terhadap profesi
e. Terhadap diri sendiri
f. Terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
a. Memberikan pelayanan paripurna sesuai kemampuan bidan dan sesuai kebutuhan klien
b. Memberikan pertolongann sesuai kewenangan
c. Menjamin kerahasian, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan
dengan kepentingan klien
1. Menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang
serasi
2. Saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
Bidan Pemerintah
1. Bidan PNS
a. Kenaikan pangkat
b. Kependudukan
c. Prestasi kerja (support mental, bonus, kependudukan, diajukan bidan teladan,
mendapatkan kesempatan meningkatkan jenjang pendidikan)
2. Bidang PTT
a. Support mental
b. Bonus
c. Diajukan sebagai bidang
Bidan Swasta
1. Masa kerja:
a. Support mental, berupa: sanjungan, pujian
b. Bonus tertentu, berupa: barang, uang (insentif)
c. Kenaikan kependudukan/jabatan
2. Prestasi kerja
a. Support mental, berupa: sanjungan, pujian
b. Bonus tertentu, berupa: barang, uang (insentif)
c. Kenaikan gaji
d. Kenaikan kependudukan/jabatan
a. Support mental
b. Kependudukan dalam orgaisasi IBI
c. Bidan delima
d. Bidan bintang
1. Masa pengabdian sebagai bidan lebih dari 25 tahun
2. Dalam melakukan pelayanan kebidanan baik alat maupun prosedur pelayanan sesuai
dengan standar yang di tentukan
e. Direkomendasi dalam kongres nasional IBI, proritasnya menjadi PNS
B. sanksi Bidan
Sanksi adalah penghargaan negatif yaitu melanggar kode etik, hak, dan kewajiban.
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pencabutan surat izin kerja (SIKB)/Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) paling lama satu
tahun atau selamanya.
a. Sanksi Etik
1. Sanksi teguran
a. Lisan
b. Tertulis, terdiri dari ringan, sedangn dan berat
c. Sanksi Moral, meliputi
1. Dikucilkan dari teman seprofesinya
2. Dikucilkan dari masyarakat/lingkungan
3. Tidak diterima di profesinya
4. Tidak diterima di masyarakat
b. Sanksi kepegawaian
1. Sanksi kepegawaian
a. Teguran, baik lisan maupun tulisan
b. Tidak naik jabatan
c. Tidak mendapatkan tunjangan
d. Dipindahkan dari pekerjaan/diturunkan jabatannya
e. Diberhentikan dari pekerjaan/diturunkan jabatannya
f. Diberhentikan dari pekerjaan
2. Bidan swasta
a. Teguran, baik lisan maupun tertulis
b. Tidak naik jabatan
c. Tidak mendapatkan tunjangan
d. Dipindahkan dari pekerjaan/diturunkan jabatanya
e. Diberhentikan dari pekerjaanya
LATIHAN
b. Memperoleh informasi secara lengkap dan benar dari pasien dan keluarga
c. Support mental
4. Berikut adalah Sanksi Moral yang di berikan terhadap bidan yang melanggar kode etik,
hak, dan kewajiban kecuali…
a. Dikucilkan dari teman seprofesinya
b. Dikucilkan dari masyarakat/lingkungan
c. Tidak diterima di profesinya
d. Tidak naik jabatan
5. Saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya
termasuk kewajiban bidan terhadap….
a. Diri sendiri
b. Teman sejawat
c. tim kesehatan lain
d. terhadap nusa
MODUL IX
a. Pendidikan berkelanjutan
b. Job fungsional
c. Prinsip pengembangan karier bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab
bidan
1. IBI bertanggung jawab mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerja
sama dengan berbagai pihak dan turut berperan aktif dalam upaya yang diprogramkan
pemerintah baik tingkat pusat, daerah sampai ranting.
2. Keterlibatan diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup anak bangsa dan kualitas
bidan sebagai pelayan masyarakat khususnya KIA dalam siklus kehidupannya.
Pendidikan formal
1. Dirancang & diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI:
2. Program D III,D IV, S1 & S2 Kebidanan
3. Pengiriman tugas belajar keluar negeri
4. Mengupayakan adanya badan swasta dalam dan luar negeri untuk meningkatkan
pendidikan bidan dalam dan luar negeri khusus untuk program jangka pendek
5. Disamping itu IBI tetap mendorong anggotanya untuk meningkatkan pendidikan melalui
kerjasama dengan universitas didalam negeri
1. Harus ada kesepakatan antara PT penyelenggara, asosiasi profesi, masy sebagai end user
(Depkes, BPSDM), tentang baku mutu kompetensi S2 terapan (jenis dan kebutuhan)
2. Kurikulum disusun bersama berdasarkan kesepakatan kompetensi S2 terapan
3. Berhubung program S2 adalah program terminal, maka perlu dilakukan proses artikulasi
(akreditasi kredit) dan credit transfer melalui program converter/Bridging course sebelum
menempuh S2 terapan
4. Program harus dapat “on and off” sesuai kebutuhan
5. Program dapat berupa pendidikan kedinasan
Pendidikan berkelanjutan
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaaan/pelayanan dan
standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan nonformal.
A. Tujuan
1. Pemenuhan standar
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Efisiensi
4. Meningkatkan kualitas pelayanan
5. Meningkatkan moral (etika profesi)
6. Meningkatkan karier
7. Meningkatkan kemampuan konseptual
8. Meningkatkan ketrampilan kepemimpinan (leadership skill)
9. Imbalan (kompensasi)
10. Meningkatkan kepuasan konsumen
B. Bidan praktik swasta
1. Bidan berstatus pegawai negeri
2. Tenaga kesehatan lainnya
3. Kader kesehatan, dukun beranak
4. Masyarakat umum
a. Jenis
1. Seminar, lokakarya
2. Magang
5. Administrasi
6. Lain-lain, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK)
b. Karakteristik
1. Komprehensif
Berhubungan dengan tugas (job related) dan relevan dgn kebutuhan masyarakat
3. Berkelanjutan
Sistem dikjut memiliki 3 aspek subsistem yg merupakan bagian dari sistem lain diluar
sistem dikjut, yaitu:
Jabatan Fungsional
b. Fungsional
b. Jabatan struktural adalah jabatan yg secara jelas tertera dlm struktur dan diatur berjenjang
dalam suatu organisasi
c. Jabatan fungsional adalah jabatan yg ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yg vital
dlm kehidupan masy dan Negara
A. Pengertian
Perjalanan pekerjaan seseorang dlm organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat
tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.
Jalur karir
a. Struktural
1. Tergantung tepat tugas bidan (RS, PKM, swasta dan seterusnya).
2. Dicapai sesuai tingkat kemampuan, kesempatan dan kebijakan yang ada (ka ruangan,
kasie dsb
b. Fungsional
1. Disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan, melalui pendidikan berkelanjutan
2. Baik formal/informal, akan meningkatkan profesionalisme bidan dalam
melaksanakan fungsinya.
a. Pelaksana
1. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan, masa persalinan,
bayi baru lahir, masa nifas, pelayanan KB, gangguan sistem reproduksi dan dalam
masa klimakterium dan menopause serta bayi dan balita secara mandiri
2. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatan yang memerlukan kolaborasi, konsultasi dan rujukan.
b. Pengelola
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di
wilayah kerjanya.
c. Pendidik
2. Melatih dan membimbing kader dan dukun termasuk siswa bidan dan
keperawatan di wilayah atau tempat kerjanya.
d. Peneliti
1. Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri & kelompok.
LATIHAN
1. Sebutkan Prinsip pengembangan karir bidan?
2. Apa saja peran IBI dalam perkembangan bidan?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan formal dan non formal
4. Sebutkan jenis dalam perkembangan karir bidan?
5. Sebutkan karakteristik dalam perkembangan karir bidan?
TES
1. Peran ibi dalam pengembagan karir bidan adalah…
a. Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri & kelompok.
b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di
wilayah kerjanya
TEORI KEBIDANAN
A. Teori kebidanan
1. Teori reva rubin
Proses belajar melalui serangkaian aktifitas atau latihan tentang peran yang akan
dialaminya kelak ketika menjadi ibu. Pencapaian peran sebagai ibu yaitu mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikososial
dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Rubin mengatakan bahwa seorang perempuan sejak hamil sudah mempunyai harapan
sebagai berikut:
Perubahan yang ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian
untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan
janinnya.
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian untuk dapat
berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi.
c. Teori ramona mercer (pencapain peran ibu)
a. Anticipatory stage
Tahap ini ibu-ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak
yang lain.
e. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya.. Pada tahap ini, ibu memerlukan
bantuan anggota keluarga yang lain.
f. Plateu stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini
membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.
g. Disngagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahapan ini
peran sebagai orang tua sudahjelas.
6. Gambaran tubuh
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan
spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
e. Taking in
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan. Introjections,
projection, dan rejection ang merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-
model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
f. Letting go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan
menghilang tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi
Faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua
pada masa postpartum adalah :
B. Jean ball
Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional ibu, yang diibaratkan pada
“kursi goyang”. Tingkat emosional ibu harus berada pada titik seimbang (stabil). Jika seorang
wanita mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti wanita tersebut tidak mudah stres
dan terkendali atau justru sebaliknya. Hal tersebut berpengarus pada tindakan ibu dalam
mendidik dan membesarkan anak-anaknya
Ball mengemukakan teori kursi goyang yang di bentuk oleh tiga elemen
a. Pelayanan maternita
Hipotesa ball
1. Kepribadian ibu
3. Ramona t mercer
c. Stres antepartum
Efek stres anteparum
c. Stres antepartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan [pengalaman negatif
dari hidup seseorang. Perubahan yang dialami oleh ibu, selama kehamilan terkadang
menimbulkan stres antepartum.
f. Hubungan interpersonal
g. Peran keluarga
h. Stres antepartum, komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative dari
hidup
i. Dukungan social
Empat langkah (tahapan) dalam peran untuk menjadi seorang ibu adalah :
e. Anticipatory adalah suatu masa sebelum menjadi ibu, yang dimulai dengan penyesuaian
social dan psikologi terhadap peran barunya nanti, dengan mempelajari apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
f. Formal adalah mulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu, bimbingan peran
secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem perempuan dari wanita.
g. Informal adalahsaat perempuan telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran barunya ini.
h. Personal adalah pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Mencer
melihat bahwa peran aktif seorang perempuan dalam percapaian peran umumnya dimulai
sejak bayi lahir, yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan postpartum.
Faktor ibu
Faktor bayi
c. Temperamen
d. Kesehatan bayi
Faktor-faktor lain
3. Emosional support
d. Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
e. Informational support
4. Physical support
b. Pertolongan langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan dukungan
dana.
c. Appraisal support
b. Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan bagaimana ia
menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan individu mampu mengevaluasi
dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang lain.
a. Teknik terapeutik
1. Mendengar aktif
2. Mengkaji
3. Klarifikasi
4. Humor
5. Sikap yang tidak menuduh
6. Pengakuan
7. Fasilitasi
8. Pemberian izin
b. Empowerment
c. Lateral relationship
Menjalin hubungan yang baik dengan klien, bersikap terbuka, sejalan dengan
klien, sehingga bidan dan kliennya nampak akrab. Misalnya sikap empati atau
berbagi pengalaman.
2. Rnestine wiedenbach
Konsep yang luas menurut weidenbach (1967) yang nyata ditemukan dalam
keperawatan yaitu :
Bidan menjadi agen/perantara bagi klien dalam mencapai tujuan. Ernestine yakin
bahwa ada 4 elemen dalam ilmu keperawatan. Yaitu:
1. Filsafat,/ filosofi
2. Maksud/tujuan,
3. Praktek, dan
4. Seni atau keterampilan
PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, form untuk observasi, menyampaikan permohonan ijin kepada pimpinan instansi
tempat pengambilan kasus, dan melakukan kontrak waktu dengan instruktur praktikum terkait
waktu pelaksanaan pengambilan kasus.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Alat Tulis
2. Kamera
3. Lembar observasi
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tempat pelaksanaan praktik yaitu Rumah sakit, Puskesmas, Polindes, Bidan Praktik
Mandiri
2. Buatlah menjadi 4 kelompok : Bidan Rumah sakit, Bidan Puskesmas, Bidan desa, Bidan
Praktik Mandiri
3. Lakukan observasi pada seorang bidan sesuai kelompok di atas dan buatlah evaluasi
tentang aplikasi paradigma kebidanan.
4. Observasi ditujukan untuk melihat kesesuaian antara teori dan aplikasi di lapangan
5. Anda cukup melakukan observasi pada seorang bidan tetapi bila perlu bisa ditambah
dengan wawancara
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penulisan laporan praktikum Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan
sistematika sebagai berikut :
a. Pendahuluan : memuat latar belakang dan tujuan praktikum
b. Tinjauan pustaka : memuat teori praktikum
c. Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam praktikum
d. Hasil dan pembahasan : berisikan hasil observasi yang diperoleh dan kesesuaian
antara teori dan hasil observasi
e. Kesimpulan
f. Daftar pustaka
2. Penyerahan laporan Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
oleh pengajar / instruktur.
Lampiran 2
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai!
Hasil
No Pernyataan
Selalu Kadang2 Tidak
Pengajar/instruktur Mahasiswa
(………………….) (………………..)
PRAKTIKUM II
PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, bidan sebagai responden, panduan wawancara, menyampaikan permohonan ijin
kepada pimpinan instansi tempat pengambilan kasus, dan melakukan kontrak waktu dengan
responden dan pengajar / instruktur praktikum terkait waktu pelaksanaan pengambilan kasus.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Alat Tulis
2. Kamera
3. Lembar observasi
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tingkat/Semester : .............................................
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai!
Hasil
No Pernyataan
Selalu Kadang2 Tidak
(.....................................) (......................................)
PENILAIAN:
0 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
Pada kesempatan ini, kita akan melakukan praktikum materi Teori dan Model Konsep
Asuhan Kebidanan dan Model Asuhan Kebidanan. Anda diharapkan dapat berdiskusi dan
melakukan observasi. Harapannya dengan mengetahui model asuhan kebidanan, Anda
mengetahui bahwa banyak jenis model asuhan yang dapat diterapkan ketika saudara
melakukaan praktik.
Praktikum Teori dan Model Konsep Asuhan Kebidanan dan Model Asuhan Kebidanan
merupakan pengalaman belajar untuk melihat bagaimana pemahaman anda tentang teori dan
model asuhan kebidanan yang berlaku. Dari hasil diskusi dan observasi merupakan
pengetahuan menjadi penting karena setelah lulus mahasiswa harus memahami tentang model
asuhan yang berlaku di Indonesia.
Tujuan umum dari praktikum ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
praktikum tentang model konsep asuhan kebidanan. Adapun tujuan khususnya agar
mahasiswa mampu melaksanakan praktikum:
1. Teori model konsep asuan kebidanan
2. Model asuhan kebidanan
Untuk memudahkan anda belajar, maka mdoul 3 ini akan dibagi menjadi 2 topik
praktikum:
1. Topik Praktikum 1 : Teori model asuhan kebidanan
2. Topik Praktikum 2 : Model asuhan kebidanan
Petunjuk bagi Mahasiswa
Proses praktikum untuk materi Teori dan model konsep asuhan kebidanan dan Model
Asuhan Kebidanan yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih lancar bila anda
mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang l Teori dan model konsep asuhan kebidanan dan Model
Asuhan Kebidanan secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya yang berasal dari buku-buku referensi maupun dari
mengunduh dari laman-laman (situs) internet yang tersedia
c. Ikuti dan laksanakan praktikum dengan benar.
Kami mengharapkan Saudara dapat mengikuti keseluruhan topik dalam modul ini
dengan baik. Saya yakin Anda mampu menyelesaikan modul ini dengan baik.
KEGIATAN PRAKTIKUM
TEORI MODEL KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam asuhan kebidanan.
Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang
mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif.
Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan
kebidanan. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar
suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu
proses kehidupan normal.