Anda di halaman 1dari 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.

 Hukum tertulis adalah hukum yang ditulis dan dicantumkan dalam peraturan perundang-
undangan negara baik yang dikodifikasikan ataupun yang tidak dikodifikasi. Sedangkan
hukum tidak tertulis adalah hukum yang hidup dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat
atau adat atau dalam praktik ketatanegaraan atau konverasi.

2. Berikan contoh hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.

 Contoh hukum tertulis yaitu KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana/Perdata) dan juga
Kepres (Keputusan Presiden)
 Contoh hukum tidak tertulis yaitu hukum adat yang tidak tercantum atau tertulis dalam
undang-undang tetapi peraturaannya sudah tertanam dan dipatuhi oleh masyarakat di
daerah tertentu atau adat tertentu yang menjadi pedoman dan tata pelaksanaan hidup
mereka

3. Jelaskan secara singkat pengertian, kedudukan, sifat dan isi undang-undang dasar 1945.

 Kedudukan UUD NRI tahun 1945


UUD NRI memiliki kedudukan yang istimewa dibandingkan peraturan perundang-undangan
lain karena:
 Dibentuk secara istimewa
 Dianggap sebagai sesuatu yang luhur
 Berisi cita-cita bangsa dan dasar organisasi negara
 Berisi garis besar tentang dasar dan tujuan negara
 Sifat UUD NRI Tahun 1945
UUD NRI 1945 memiliki sifat sebagai berikut:
 Tertulis, artinya rumusannya jelas merupakan suatu hukum yang mengikat bagi
pemerintah sebagai penyelenggara negara dan setiap warga negara.
 Singkat dan supel, artinya memuat aturan-aturan pokok yang setiap kali harus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman serta memuat hak-hak asasi
manusia.
 Normatif, artinya memuat norma-norma, aturan-aturan, serta ketentuan-ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
 Hukum positif yang tertinggi, artinya sebagai alat kontrol terhadap norma-norma hukum
positif yang lebih rendah dalam hierarkhi tertib sistem hukum di Indonesia.
 Arti Penting UUD NRI Tahun 1945
Arti Penting UUD NRI Tahun 1945:
 Menjadi dasar dan sumber eksistensi berdirinya NKRI.
 Sebagai landasan konstitusional penyelenggaraan negara Indonesia, baik dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan nasional, maupun hubungan antara
warga negara dan negara.
 Sebagai aturan hukum tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan nasional di
Indonesia.
 Sebagai salah satu pilar kebangsaan Indonesia, selain Pancasila, NKRI, dan Bhineka
Tunggal Ika.

Anda mungkin juga menyukai