1 tanggal 23/12/2003
No.Dok.: QSE/KPP/W/001 Rev. 0 Halaman : 2 dari 2
2.4. Sebelum membuka tutup radiator cap, angkatlah tuasnya untuk melepaskan
tekananan didalamnya.
2.5. Tangki hidrolik yang panas, tutupnya jangan dibuka secara langsung.
3. Pemeriksaan:
Pemeriksaan sehari-hari harus dilaksanakan terhadap bagian-bagian yang erat
kaitannya dengan keselamatan, antara lain : motor penggerak, rem, chasis, rantai
roda gigi, peralatan hidrolis, bagian meter yang bergerak, transmisi, baut, dan
bagian-bagian lainnya sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik pembuat.
4. Pengetesan:
- Tidak ada
5. Bukti Kerja:
- Form Service Periodik (FSP) dari alat yang dipelihara.
- Checklist Pemeriksaan
- Laporan pemeliharaan.
6. Lampiran:
- Tidak ada.
No.Dok.: QSE/KPP/W/001 Rev. 0 Originator : Direktur Produksi Hal. : 1 dari 2
1. Cakupan:
1.1. Instruksi Kerja ini mengatur tata cara pemeliharaan Alat Berat.
1.2. Instruksi Kerja ini berlaku untuk seluruh PT. Hutama Karya (Persero).
2. Cara Kerja:
2.1. Mekanik Pemeliharaan :
a. Berumur 18 tahun keatas,
b. Pergunakan topi pengaman, sepatu kerja dan sarung tangan pengaman,
pelindung mata apabila pekerjaannya memerlukan pengamanan ini,
c. Sudah terbiasa melakukan pemeliharaan alat-alat berat,
d. Mempunyai Sertifikat Pemeliharaan Alat Berat.
2.2. Selama melakukan pekerjaan pemeliharaan :
a. Tidak seorangpun diperkenankan memasuki daerah kerja tanpa terlebih
dahulu memberitahukan kepada Mekanik Pemeliharaan,
b. Parkir alat di tempat rata dan keras serta pasang rem parkir,
c. Pekerjaan pemeliharaan dilakukan dengan mesin dalam keadaan mati,
kecuali ada instruksi khusus, dan pekerjaan harus minimal dikerjakan oleh
dua orang serta kedua-duanya harus dapat bekerja dengan erat dan saling
mengerti tentang aba-aba / kode yang diberikan.
2.3. Gantungkan papan peringatan dengan tulisan : “Dilarang Start” atau “Sedang
Dalam Perbaikan”, yang dipasang pada tempat duduk operator untuk
mencegah orang lain dengan tidak disengaja menghidupkan mesin.
3
STATUS DOKUMEN
MASTER
OLEH PPDMK3L PUSAT
Dokumen ini hanya sah sebagai dokumen yang terkendali apabila terdapat stempel 'terkendali’. Pemegang dokumen MK3L 'tak
terkendali' hendaknya memeriksakannya kepada PPDMK3L untuk memastikan bahwa telah aman dari segala perubahan