Makalah Pramuka
Makalah Pramuka
PENDAHULUAN
1
Dengan adanya pendidikan kepramukaan disetiap jenjang pendidikan
diharapkan agar sikap nasionalisme dan patriotisme penerus bangsa tidak
terkikis oleh zaman. Bahkan diharapkan sikap tersebut semakin tumbuh
dengan baik, serta dapat memperbaiki tatanan kehidupan bangsa Indonesia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
5-10 orang dan pemimpinnya disebut sulung.kumpulan 2-4 barung
disebut perindukan (rumah besar).
2.2.2 Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang
Penggalang adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur
antara 11-15 tahun. Mengkiaskan perjuangan para pemuda Indonesia
didalam mengalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam sumpah
pemuda (1928). Tingkatan dalam pramuka penggalang yaitu ramu, rakit
dan terap. Tanda tingkatannya bunga yang sudah mekar.
4
2.2.4 Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega
Pendega adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur antara
21-25 tahun. Mengkiaskan mengisi atau mendegani dan menjaga
pembangunan pasca kemerdekaan. Tanda tingkatannya sudah menjadi
tunas kepala. Satuan pramuka pandega disebut reka (tempat anak muda
berkreasi).
5
5) Senang pamer,senang disanjung, senang kejutan;
6) Spontan, lugu, polos;
7) Senang bersenda gurau dan lain-lain.
Sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:
1) Labil, emosional,egois;
2) Manja, mudah putus asa;
3) Sensitif, rawan, mudah kecewa;
4) Malu-malu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.
2.2.2 Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang
Berdasarkan usianya, pramuka penggalang adalah masa
perkembangan dari masa kanak-kanak menuju ke masa remaja/pemuda.
Sifat karakter Pramuka Penggalang antara lain sebagai berikut:
1) Sangat bangga bila mendapat pujian
2) Gemar berpetualang
3) Suka berkelompok dengan teman sebaya terutama
yang seaspirasi
4) Bangga apabila diberi tanggungjawab
5) Bangga diperlakukan/disamakan dengan orang dewasa
6) Suka usil/mengganggu orang lain
7) Cepat bosan
8) Selalu ingin bergerak /tidak mau berdiam lama-lama.
9) Ingin menjadi yang terbaik
10) Menyukai hal-hal yang baru
2.2.3 Karakteristik Sifat Pramuka Penegak
Karakter pramuka penegak memerlukan bimbingan karena pada
tahap ini mereke memasuki tahap remaja madya yang mengalami
perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk
fisik. Pramuka penegak sangatlah memerlukan bimibingan, agar merak
tidak salah arah dalam pengambilan keputusan. Sifat karakter dari
pramuka penegak antara lain :
6
1) Semangat juang yang tinggi
2) Idealism
3) Kemauan yang kuat
4) Percaya diri
5) Mencari jati diri
6) Kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat
7) Serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya
8) Belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.
2.2.4 Karakter Sifat Pramuka Pendega
Karakteristik pramuka pandega adalah memerlukan bimbingan
orang dewasa dalam proses pendidikan dan pembinaan kepribadian,
watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan
dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan sehingga dapat hidup
mandiri. Sifat karakter dari pramuka pandega antara lain :
1) Kesinambungan dan keteraturan.
2) Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan.
3) Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.s
7
2.3.2 Sandi Kotak Dua
Contoh :
2.3.3 Sandi A N
8
2.3.4 Sandi A Z
9
2.4 Tata Upacara Pembukaan Latihan
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu
ketentuan, peraturan yang wajib dilaksanakan, sehingga merupakan kegiatan
yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang
baik. Prinsip yang terpenting upacara haruslah dilaksanakan dengan khidmat,
tenang, dan tertib.
Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan, yaitu upacara yang
dilaksanakan dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan
dilingkungan Gerakan Pramuka.
2.4.1 Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga
1) Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota.
Kegiatan pemeriksaan kebersihan dan kerapihan dilakukan di luar
tempat upacara. Pemimpin barung memeriksa anggotanya tentang
kebersihan dan kerapihan. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan
bebas, tidak dalam bentuk lingkaran.
2) Memilih barung terbaik untuk menjadi petugas upacara.
Pada pemilihan barung terbaik, Pembina siaga dan Pembantu
Pembina Siaga bisa memilih dari barung terbaik pada latihan
sebelumnya. Tetapi jika kegiatan permulaan, Pembina siaga dapat
10
memilih langsung barung yang dianggap terbaik untuk
melaksanakan upacara.
3) Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara.
Kelengkapan upacara yang disiapkan meliputi : bendera merah
putih, tongkat bendera, tempat bendera.
4) Pemimpin Upacara (Sulung) mengumpulkan seluruh anggota siaga
untuk membentuk lingkaran besar.
Untuk mengumpulkan anggota perindukan, sulung bisa
menggunakan aba-aba “Siaga…..”, maka anggota perindukan
berlari sambil berucap “Siap” dan membentuklingkaran mengitari
sulung dan tempat bendera.
5) Pemimpin Upacara (Sulung) menjemput Pembina upacara.
Sulung keluar dari lingkaran melewati pintu upacara, kemudian
menemui Pembina Siaga (menjemput) untuk diantar ke tengah-
tengah perindukan.
6) a. Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput pemimpin upacara,
mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap standar bendera
dan pintu upacara.
b. Para pembantu siaga berada pada lingkaran upacara.
7) Pemimpin Upacara (Sulung) mengambil bendera untuk dikibarkan.
Sulung keluar dari lingkaran untuk mengambil bendera yang
berada diluar untuk ditempatkan di standar bendera (dalam
lingkaran) melewati pintu upacara. Benera digulung dengan posisi
warna merah berada diluar. Saat berada pada pintu upacara,
Pembina Siaga diikuti seluruh anggota perindukan memberikan
penghormatan sampai bendera berada pada standar bendera.
8) Pembina upacara (Pembina siaga) membaca Pancasila dan
ditirukan oleh semua anggota.
9) Pemimpin upacara (sulung) membaca Dwi Dharma dan diikuti oleh
semua anggota perindukan Sulung mengucapkan Dwi Dharma,
diikuti seluruh anggota perindukan.
10) Pemimpin upacara (Sulung) kembali ke barungnya.
11
Setelah mengucapkan Dwi Dharma dengan lantang, sulung kembali
ke barungya (berada pada posisi paling kanan dari barungnya).
11) Pembina upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang
perlu diketahui oleh anggota perindukan.
12) Pembina upacara (Pembina siaga) memimpin doa yang diikuti oleh
anggota perindukan.
13) Upacara selesai, dilanjutkan dengan kegiatan perindukan.
2.4.2 Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang
1) Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota regu oleh ketua
regu.
Masing-masing ketua regu memeriksan kebersihan dan kerapihan
anggota regunya, termasuk absensi regu dan iuran regu.
2) Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara.
3) Pemimpin regu utama (Pratama) memanggil anggota pasukan
dengan membentuk barisan Angkare.
4) Pratama mencek persiapan dan petugas upacara, jika sudah siap
Pratama menjemput Pembina penggalang.
Pratama memilih dari anggota regunya untuk menjadi petugas
pengibar bendera dan pengucap Dasa Dharma Pramuka
5) Pembina upacara (Pembina Penggalang) memasuki tempat upacara
menghadap pasukan, para pembantu Pembina berada di belakang
Pembina Upacara dalam bentuk bersaf.
6) Pratama memimpin penghormatan dan laporan kepada Pembina
Upacara, menyerahkan kegiatan Upacara pada Pembina, kemudian
kembali ke regunya.
7) Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas
8) Pembina upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila
ditirukan anggota pasukan
9) Pembacaan Dasa Dharma
Petugas pembaca Dasa Dharma maju satu langkah untuk
mengucapkan Dasa Dharma Pramuka. Tanpa menggunakan
12
laporan pada Pembina Upacara. Setelah selesai, mundur satu
langkah menuju barisan regunya.
10) Kata pengantar Upacara oleh Pembina Penggalang tentang tema
latihan dan sebaginya.
11) Pembina upacara memimpin doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing.
12) Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara
13) Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara
14) a). Pembina Upacara bisa meninggalakan tempat upacara. Pembina
upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terima kasih pada
pembantu Pembina serta siap melaksanakan latihan
b). Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan
latihan.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Waktu
Study pustaka yang dilakukan oleh penulis dilakukan pada tanggal 06
sampai 08 Oktober 2014.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dalam gerakan kepramukaan terdapat kiasan dasar dari setiap tingkatan
pramuka mulai dari siaga, penggalang, penegak hingga pandega serta
memiliki karakteristik masing-masing.
2. Pramuka memiliki sandi-sandi yang digunakan pada setiap kegiatan
kepramukaan.
3. Dalam melakukan upacara pembukaan latikan pramuka siaga dan
penggalang, memiliki tata upacaranya.
4.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan makalah ini memerlukan referensi yang
memadai agar tercapainya makalah sesuai topik yang diingikan. Saya sebagai
menulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam menulis
makalah ini, maka saya sangat membutuhkan kritik dan saran untuk dapat
memperbaiki peulisan makalah yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, http://nenggnurhayati.blogspot.com/2013/10/sandi-sandi-dalam-
pramuka.html. Diakses tanggal 6 Oktober 2014.
16
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB 1...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Batasan Masalah........................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................3
2.1 Pengertian Kiasan Dasar Kepramukaan....................................................3
2.2 Kiasan Dasar Kepramukaan......................................................................3
2.2.1 Kiasan Dasar Kepramukaan Siaga.....................................................3
2.2.2 Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang...........................................4
2.2.3 Kiasan Dasar Kepramukaan Penegak................................................4
2.2.4 Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega................................................5
2.2 Krakteristik Pramuka.................................................................................5
2.2.1 Karakteristik Sifat Pramuka Siaga.....................................................5
2.2.2 Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang...........................................6
2.2.3 Karakteristik Sifat Pramuka Penegak................................................6
2.2.4 Karakter Sifat Pramuka Pendega.......................................................7
2.3 Sandi dalam Kepramukaan........................................................................7
2.3.1 Sandi Kotak Satu................................................................................7
2.3.2 Sandi Kotak Dua................................................................................8
2.3.3 Sandi A N...........................................................................................8
2.3.4 Sandi A Z...........................................................................................9
17
2.3.5 Sandi Koordinat.................................................................................9
2.3.6 Sandi Rumput.....................................................................................9
2.4 Tata Upacara Pembukaan Latihan...........................................................10
2.4.1 Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga.........................................10
2.4.2 Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang................................12
BAB III...........................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................14
3.1 Metode Penelitian....................................................................................14
3.2 Waktu......................................................................................................14
BAB IV...........................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..............................................................................................15
4.2 Saran....................................................................15DAFTAR PUSTAKA
16
18