Plasmodium
Penyebab malaria : plasmodium vivax, plasmodium ovale, plasmodium falciparum,
plasmodium malariae
- Plasmodium falciparum : ada didalam sel darah merah. Yang bentuk
cincin → titik kromatin. Bentuk pisang → gametosit. Trofozoit dan
schizont jarang karna bersembunyi dalam pembuluh darah
- Plasmodium vivax : SDM yang terinfeksi bentuknya lebih besar. Trofozoit
bergerak (ameboid). Schizont, gametosit (oval) ada sisa-sisa eritrosit. Semua
stadium bisa dilihat pada ADT
- Plasmodium ovale : agak mirip vivax. SDM yang terinfeksi tidak terlalu
besar →
cincin permata. Trofozoit kompak, gametosit yang akan diambil nyamuk
- Plasmodium malariae : tidak ada pembesaran SDM, trofozoit typical band form.
- Plasmodium knowlesi : awalnya hanya didapat di monyet, lama kelamaan
manusia juga kena.
Siklus hidup plasmodium : gametosit jantan dan betina masuk ke dalam
mulut nyamuk → gametogenesis → matang → zigot → oosit
(10 hari berkembang) → sporozoit → masuk ke sel hati (9-14 hari) →
schizont → merozoit → serang SDM → terus terus (2 hari)
Gejala awal malaria : anemia, sakit kepala, malaise, fatigue, nausea, muntah. Kalau
masih di hati tidak bergejala, bergejala kalau sudah di eritrosit. Penularan butuh
waktu 2-3 minggu.
Fase inkubasi → sampai timbul gejala
Gejala → butuh waktu yang lama
Gejala klinis : demam akut → intermitten 48-72 jam, tendency relaps dan
k am b u h.
Tripanosoma
Di luar sel darah merah
Chaga’s disease → trypanosoma cruzi
Leishmania
Lalat pasir
Membuat lesi
Tukak lambung → bisa sembuh sendiri
Diagnosis : aspirasi bonemarrow, aspirasi splenic
Diagnosis imunologis : Ag dan Ab, ELISA
Crustacea
Kepala + thoraks → cephalothorac, 3 pasang kaki
Ordo :
- Mikroskopik (copepoda) : cyclops, kutu air
- Makroskopik (decapoda) : udang, lobster, kepiting. Bawa cacing daun. 5 kaki
Myriapoda
Banyak segmen, memanjang, 1 pasang/lebih kaki di tiap segmen
Ordo menurut kakinya :
- Besar (centipede) : lipan, kelabang (beracun)
- Kecil (milipede) : kaki seribu (bawa cacing pita)
Arachnida
Sebagian besar beracun/menyengat, 4 pasang kaki
Ordo :
- Scopionida : kalajengking
- Aranea : laba-laba
- Acarina : caplak, tungau
Insecta
Kepala toraks abdomen, 3 pasang kaki
Jenis nyamuk :
- Anopheles (malaria) : menungging
- Aedes (DBD) : bintik putih di kaki dan punggung
- Mansonia (kaki gajah) : bintik kuning emas
- Toxoshynchites : besar, 5 kali lipat nyamuk lain, warna-warni terang metalik
- Culex (nyamuk rumah) : tidak punya ciri khusus
Jentik anopheles rata, jentik nyamuk lain menungging (kebalikan dengan nyamuk dewasa).
Nyamuk jantan lebih lebat bulu antena, nyamuk betina tipis.
Cyclops
Hanya terdiri atas abdomen + cephalothorax, ada antena dan kaki-kaki
halusm tinggal di air → kutu air
Myriapoda
Tempat lembab
- Centipede (besar) → ruas tidak terlalu banyak, 1 pasang kaki per
ruas,ada tanduk
- Milipede (kecil) → 2 pasang kaki per ruas, kaki seribu
Arachnida
Tinggal di darat, 4 pasang kaki, abdomen jelas
- Scorpionida (kalajengking) : capit di kepala bukan kaki. Stinger beracun
- Acari : ixodoidea (caplak anjing)
- Laba-laba : 4-8 mata
- Acari : ticks → mengisap darah, mites → kecil, susah dilihat. Kutu
debu
Nyamuk
15 hari siklus hidup (dari telur-nyamuk)
- Armigeres : di kebun coklat, perut bintik-bintik putih
- Coquilettida : warna kuning seluruh tubuh
Telur nyamuk
- Anopheles : ada pelampungnya biar tidak tenggelam
- Aedes : menempel di dinding wadah
- Mansonia : kayak bunga matahari
- Culex : bertumpuk-tumpuk
Nyamuk dewasa
- Anopheles : betina → bulu pendek, pulpy panjang, jantan → bulu
panjang, pulpy panjang
Lalat
- Simulium : hitam, membungkuk, mengisap darah. Larva untuk tentukan polusi air
- Chironomidae : mirip nyamuk
- Tabanidae : hitam, sayap bening → tabanus. Strep kuning, sayap bulat
coklat →
chrysops. Coklat bintik → haematopota. Semua mengisap darah
- Lalat tserse : bawa penyakit tidur
Kutu busuk
Jantan → genital daw, betina → receptaculum seminalis
Kutu binatang
Prothorasic comb (di kepala), genal comb (di mulut) → jika ada dua dua :
anjing dan kucing. Jika hanya satu : rodhen (tikus). Genal comb 1 dan 2 sama
panjang : kutu anjing, kalo tidak sama panjang : kutu kucing
Kutu manusia
- Kutu pubis : lebar
- Kutu badan : lebih kecil
- Kutu kepala : lebih besar
- Creeping eruption
Terapi :
- Lokal : thiabendazol
- Sistemik : albendazol/ivermectin
Creeping eruption :
- Diameter 1-2 mm
- Permukaan kering
- Itching terutama di malam hari
- Bisa bertahan beberapa minggu
Dengue Virus
Transmisi → butuh vektor (nyamuk), tidak mudah hidup di daerah
ekstrim Arbovirus ; ditularkan oleh artropoda
Kasus klinis → demam (dengue fever) →
self limitting DHF (hemoragik), DGS (shock syndrome)
Vaksin → sampai sekarang belum ada, tidak
efektif Transmisi → dimediasi nyamuk (aedes
aegypti)
Virus masuk ke saluran cerna nyamuk. Infeksi awal : demam ringan
→ lama kelamaan akan terbentuk antibodi.
Famili : flaviviridae (kuning)
Siklus hidup : punya reseptor (protein di permukaan
sel) Genom → NS1 (proses replikasi di awal)
Faktor determining : host factors, virulensi virus, antibody depending enhance (ADE)
→ virus bisa masuk lebih cepat. Tubuh langsung buat antibodi stereotip yang
pertama kalau berikatan dengan reseptor → virus lebih mudah masuk ke
dalam sel
Tes laboratorium : isolasi virus (sel culture), tes nucleid acid (PCR), konfirmasi
dengan immunoflouresence, deteksi antigen → protein N51, serologi
hemmaglutinasi inhibisi
Hari ke 2-12 : Ig-M
Hari ke 6-12 : Ig-G (tambah tinggi)
Polyomielitis Akut
Vaksin sudah ada
Famili : picornaviridae
Deteksi → kultur sel, ELISA →
agglutinasi Pencegahan → vaksin polio
Kelompok beresiko :
- Petani
- Pekerja sawah
- Pekerja selokan
- Nelayan
- Orang yang hidup di dataran
- Orang yang kecelakaan
Faktor resiko :
- Hidup bersama hewan (kucing/anjing)
- Kebersihan buruk
- Sosial ekonomi rendah
- Lingkungan
lembab Pemeriksaan Lab :
- Kultur, MAT, ELISA
- Kultur : pertumbuhan lambat → lambat ditangani
- MAT, ELISA sensitifitas tergantung penyakit
- Microscopy (mikroskop lapangan gelap
- LeptoTek lateral flow assay
- LeptoTek Dri Dot
Tinea Kapitis
3 bentuk : grey patch ringworm, kerion (celsi), black dot ringworm
Tinea Barbae :
2 bentuk : superfisial dan profunda
Tinea Unguium :
3 bentuk : subungual distalis, leuconychia trichophyta, subungual proksimalis
Tinea Kruris :
Penyebab L trichophyton sp, E. Floccosum
Tinea Korporis :
Lonjong, pinggir lebih aktif, batas tegas
Tinea Pedis :
Pthiriasis Versicolor/Panu
Penyebab pityosporum orbiculare, predileksi badan, kadang ada rasa gatal kalau berkeringat
Kandidiasis
Penyebab utama candida albicans, kadang spesies lain
Bisa dikulit, kuku, sal pencernaan, dll
Diagnosis : gambaran klinis, sediaan langsung + KOH/giemsa, biakan utk liat spesies
penyebab.