Strategi Akselerasi Program 2022 2024
Strategi Akselerasi Program 2022 2024
A. STRATEGI UMUM
• Pilar-pilar menggambarkan ekosistem yang
memungkinkan koperasi modern berkembang. Target
Sehingga kemitraan pada stakeholder utama
adalah kunci sukses. 500 Koperasi Modern
– Akses Pembiayaan: LPDB (mandatory),
Resi Gudang, Himbara
– Akses Pasar: offtaker BUMN Infrastru
Tata
(mandatory), swasta Akses
Akses
Akses
ktur
kelola
– Akses Teknologi: tech provider dalam Pilar pembia teknolo profesio
pasar penunja
yaan gi nal dan
IDXCOOP (mandatory) dan lainnya ng
sehat
– Infrastruktur Penunjang: factory sharing
(mandatory), skema JVC
– Tata Kelola Profesional: pendampingan Intervensi Moderate Touch High Touch
intensif Asdep SDM (mandatory), bimtek
• Sektor Terpilih memperhatikan dengan kondisi Enabler Sektor Terpilih Tata Kelola Program
pandemi, relevansi dan kesiapan koperasi.
• Tata Kelola Program adalah skema
pengelolaan program yang lebih efektif,
tangkas dan terukur.
Strategi Akselerasi Program (2022-2024)
B. SEKTOR TERPILIH
• Pengembangan program perlu No. Sektor 2022 2023 2024
memperhatikan sektor yang masih
1. Koperasi Produksi/ Pangan
tumbuh di masa pandemi. Data BPS
(Kuartal II, 2021) menyajikan sektor- • Domestik 50 50 40
sektor yang masih tumbuh dari sisi • Ekspor 10 10 10
lapangan usaha dan pengeluaran dan 2. Koperasi Simpan Pinjam
relevan dengan koperasi: Pertanian • Layanan Anggota Terpadu 20 20 10
(12,93%), Konsumsi Rumah Tangga • Holding Koperasi 5 5 5
(5,93%), Konsumsi Pemerintah (8,06%) • Transformasi Digital 25 25 10
dan Ekspor (31,78%).
• Sektor Pertanian akan menjadi perhatian 3. Koperasi Konsumsi 10 10 0
utama karena terkait dengan major 4. Koperasi Pemasaran/ Digital 20 30 10
program dalam RPMJN 2020-2024 yakni
program korporatisasi pertanian. Total 150 150 100
• Memperhatikan kesiapan, daya tahan
saat pandemi serta dinamika koperasi Keterangan:
eksisting, • KSP sub sektor holding koperasi: pendirian koperasi sekunder sebagai grup/ holding koperasi
• KSP sub sektor layanan anggota terpadu: skema pembiayaan KSP ke pertanian (model CU
• Sekenario penyesuaian sektor Cikalmas: sharing economy)
sebagaimana tabel di samping. • Koperasi konsumsi: layanan digital ke anggota dan rantai pasok barang
• Koperasi pemasaran intervensinya adalah koperasi onboarding di LKPP untuk menyerap 40%
belanja pemerintah
Strategi Akselerasi Program (2022-2024)
D. SKEMA INTERVENSI
Pendampingan penguatan kelembagaan dan kecakapan teknis Pendampingan kesiapan ekspor (izin, sertifikasi, kecakapan teknis
lainnya yang relevan)
Terhubung dengan supplier/ offtaker Terhubung dengan offtaker
Implementasi transformasi digital Level 1 (koperasi dan anggota) Implementasi transformasi digital Level 2 (koperasi, anggota dan
ekosistem lainnya)
Lamp 1. Peta Peran Pokja dan PMU
Pokja PMU
Steering Committee Organizing Committee
Sharing data antar K/L Perencanaan teknis pelaksanaan program
Koordinasi lintas Asdep dan K/L Pelaksanaan dan pengelolaan program
Sinergi program lintas Asdep dan K/L Pemantauan pelaksanaan program
Pemercepat dan solusi bottle neck Pelaporan pencapaian program
Keterangan:
1. Keberadaan Pokja Lintas K/L adalah opsional. Bila tanpa Pokja,
maka fungsi dan peran daya dukung strategis diambil alih oleh
Deputi dan Asdep melalui komunikasi-koordinasi antar lembaga.
2. Keberadaan PMU adalah wajib ada untuk mempercepat. PMU
terdiri dari para profesional yang khusus dihire untuk mengelola
proyek. PMU dapat dibantu oleh para Jabfung Kementerian.
Lamp 2. Sektor, Penanggungjawab dan Skema Intervensi
• Domestik PMU Koperasi Pangan Modern High touch LPDB, Lintas K/L
• Ekspor PMU Koperasi Pangan Modern High touch Sekolah Ekspor, Diaspora
• Layanan Anggota Terpadu PMU Koperasi Pangan Modern High touch LPDB, Resi Gudang, iPangan
• Holding Koperasi Asdep Pengawasan Moderate touch Induk/ Pusat Koperasi, Dinas
Koperasi
• Transformasi Digital Asdep Pengembangan & Moderate touch ICCI, Tech Provider
Pembaruan IDXCOOP, Dinas Koperasi
3. Koperasi Konsumsi Asdep Pengembangan & Moderate touch Tech Provider IDXCOOP
Pembaruan