Anda di halaman 1dari 1

Batik Cap Lomar Baduy

Lomar atau Romal dalam bahasa Sunda dialek Baduy dimaksudkan untuk menyebut ikat kepala, yang
biasa dikenakan oleh penduduk Desa Kanekes dari perkampungan Panamping (Baduy Luar) dalam
kehidupan sehari-hari. Diadopsi dari bahasa Tamil (?), yang berarti sehelai kain yang digunakan sebagai
"sapu tangan", Lomar Baduy berbentuk segi tiga menyerupai kerudung atau kacu Pramuka.

Kekhasan ikat kepala orang Baduy dapat dilihat dari warna dasar biru tua, dengan corak batik
berwarna putih. Motif utama dari lomar tersebut berupa sepasang sayap melebar ke sisi luar dari satu
titik di bagian tengah. Bidang lain diberi motif garis-garis jajaran genjang membentuk silhuet rumah,
lebih menyerupai garis dasar dari bangunan leuit atau lumbung yang keseluruhan bidang kain dipenuhi
dengan bulatan kecil tersusun secara simetris.

Dilihat secara sepintas, motif tersebut mengingatkan kita pada burung "Garuda" yang  lazim menghiasi
batur atau panil bangunan suci dari peradaban bercorak Hindu-Budha di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tetapi sejak kapan orang Baduy menggunakan motif hiasan ini pada ikat kepala mereka, kemudian
kapan awal mula dan di mana lomar ini dibuat, sebelum sekarang menjadi "trend" batik yang memberi
identitas kedaerahan di Provinsi Banten.

Anda mungkin juga menyukai