Anda di halaman 1dari 31

MODUL 1

ANKLE DISARTICULATION PROSTHETICS


TAHUN AJARAN 2016/2017

Program Studi DIII Ortotik Prostetik

Di Susun Oleh :

M. Syafi’i., SST.OP., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA


JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK
Jl. Kapt. Adi Sumarmo, Tohudan, Colomadu, Karanganyar

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


DAFTAR ISI

PENDAHULUAN :
A. Deskripsi singkat............................................................................. 3
B. Relevansi......................................................................................... 3
C. Petunjuk Belajar............................................................................... 3
D. Petunjuk Bagi Pengajar…….......................................................... 4
KEGIATAN BELAJAR 1 :
A. Pengenalan ankle disarticulation prosthetics................................... 5
B. Latihan........................................................................................... . 8
C. Rangkuman..................................................................................... 8
D. Test Formatif.................................................................................. 9

KEGIATAN BELAJAR 2 :
A. Anatomy amputasi ankle disarticulation ...................................... 11
B. Latihan ......................................................................................... 13
C. Rangkuman .................................................................................. 13
D. Test Formatif ... ............................................................................ 14

KEGIATAN BELAJAR 3 :
A. Operasi amputasi ankle disarticulation …………………………. 16
B. Latihan .......................................................................................... 20
C. Rangkuman ................................................................................... 20
D. Test Formatif …............................................................................. 21

KEGIATAN BELAJAR 4 :
A. Socket Biomechanics pada AD ……………………….…………. 23
B. Latihan ......................................................................................... 29
C. Rangkuman .................................................................................. 29
D. Test Formatif ................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 32

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


PENDAHULUAN

A. Rasional dan Diskripsi Singkat


Selamat berjumpa di modul 1 mata kuliah Ankle Diarticulation
Prosthetics. Tahukah Anda, untuk menjadi seorang ortotis prostetis yang
profesional, salah satu materi dasar yang harus saudara pahami adalah tentang
ankle disarticulation prosthetics. Harapannya dengan mempelajari materi tersebut
Anda akan dapat mengetahui Pengenalan ankle disarticulation prosthetics,
Anatomy amputasi pada ankle disarticulation, Socket biomechanics pada AD,
Prosedur Asessment dan casting pada AD. Sebagai bagian dari ilmu dasar/basic
dalam memberikan pelayanan ortotik prostetik.

B. Relevansi
Materi ini akan menjadi landasan Anda untuk dapat menginternalisasi dan
menguasai semua kompetensi pembelajaran untuk menjadi seorang ortotis
prostetis, karena tanpa memahami Pengenalan ankle disarticulation prosthetics,
Anatomy amputasi pada ankle disarticulation, Socket biomechanics pada AD,
Prosedur Asessment dan casting pada AD. Anda tidak akan bisa memahami
profesi ortotis prostetis secara utuh.

C. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran untuk materi yang sedang Anda ikuti ini dapat berjalan
dengan lebih lancar, ikutilah langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Bacalah materi ini secara seksama
2. Bacalah referensi lainnya tentang
definisi ankle disarticulation prosthetics baik yang berasal dari buku-buku
referensi maupun dengan mengunduh laman-laman (situs) internet yang tersedia
Kami mengharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar dalam
modul ini dengan baik. Saya yakin Anda mampu menyelesaikan modul ini dengan
baik.

SELAMAT BELAJAR DAN SEMOGA SUKSES !

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar /Fasilitator
1. Pahami capaian pembelajaran dalam modul 1 ini.
2. Motivasi peserta didik untuk membaca dengan seksama materi yang
disampaikan dan berikan penjelasan untuk halhal yang dianggap sulit.
3. Motivasi peserta didik untuk mengerjakan latihan-latihan / tugas-tugas
terkait dengan materi yang dibahas.
4. Identifikasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari modul terutama
materi-materi yang dianggap penting.
5. Jika peserta didik mengalami kesulitan, mintalah peserta didik
mendiskusikan dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan.
6. Motivasi peserta didik untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran
untuk setiap materi yang dibahas dan mendiskusikannya dengan teman
sejawat. Bersama peserta didik lakukan penilaian terhadap kemampuan
yang dicapai peserta didik.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


KEGIATAN BELAJAR 1
PENGENALAN ANKLE DISARTICULATION PROSTHETICS

1. PENDAHULUAN
Ankle disarticulation biasanya disebut Symes amputasi. Syme amputasi diantara
ujung tibia dan talus adalah disarkulasi dengan pemotongan kecil di permukaan
tulang distal di tulang tibia & fibula. Syme mempertahankan daging lunak yang
penting dari tumit kaki. (Partial Foot Amputation, 2001)
Operasi ini telah dilakukan pertama & di dokumentasi pada tahun 1842
oleh seorang ahli bedah dari Scottish bernama James Symes. Metode yang
dilakukan tetap tidak berubah & masih banyak digunakan sampai sekarang.
Idenya adalah melakukan operasi yang cepat & mempunyai resiko ringan yang
tidak berbahaya bagi tubuh, memotong pada sendi ankle memberi beberapa
keuntungan.

Fitur Utama
Pada amputasi ankle disarticulation sisa anggota tubuh memiliki :
1. bulbous distal end
2. long length
3. Heel pad
4. Atrophied muscles

Gb. 1 ankle disarticulation amputea

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


2. KEUNTUNGAN
1) Sisa potongan kaki biasanya sebagai tumpuan.
Orang yang diamputasi biasanya menumpu pada ujung stamp. Ini
mengurangi masalah dengan tumpuan berat pada permukaan miring stamp seperti
pada soket transtibial.

2) Biasanya memungkinkan berjalan tanpa prostesis.


Panjang sisa potongan kaki sedikit lebih pendek dari kaki normal, diantara
8-12 cm. Saat sisa potongan kaki ada di ujung tumpuan disanalah ada keuntungan
bahwa orang yang diamputasi masih dapat berjalan tanpa menggunakan prostesis,
tapi pasien akan pincang.
3) Biasanya memungkinkan membuat prostesis self-suspending.
Bentuk ujung potongan berbentuk bulat. Hal ini memungkinkan untuk
membuat soket yang peganganannya terletak pada ujung bulbous.
4) Sisa tungkai menyediakan lengan tuas panjang.
Tuas panjang membantu untuk mendistribusikan kekuatan soket atas area
yang luas penurunan tekanan dan meningkatkan kontrolitas prosthesis. Hal ini
membantu untuk membuat berjalan lebih mudah, lebih nyaman, dan lebih hemat
energy
5) Ankle disarticulation adalah tingkat yang baik untuk anak-anak.
Pertumbuhan tulang dapat kita lihat pada anak-anak yang diamputasi
transtibial. Anak-anak yang di amputasi transtibial ada kemungkinan saat mereka
tumbuh, tulang tumbuh lebih besar dari daging stamp, menyebabkan ujung tulang
panjang dengan daging lunak yang minimal / semakin menipis. Pada AD amputasi
ini terelakkan dari hal diatas karena arena tulang tibia & fibula tidak terpotong.

3. KERUGIAN
1) Kosmetiknya buruk.
Bentuk bulbos pada ujung tulang distal membuat area ankle sangat besar
dibandingkan dengan kaki lainnya.
2) Pilihan kaki prostetik terbatas.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Karena stamp panjang jadi menyulitkan untuk mencocokkan dengan kaki
prostetik yang ada.

Gb. 2 Ankle Disarticulation Foot

3) Susah dalam mengenakan prostetis.


Karena ujung tulang berbentuk bulbos, jenis prostetik ini sulit untuk di
pasang / dilepaskan.
4) Tumit biasanya menjadi tidak stabil.
Kadang-kadang ujung tumit menjadi tidak stabil / rapuh di ujung stamp,
hal ini dapat mengurangi kemampuan untuk menopang seluruh tubuh, yaitu berat
di atas ujung kaki.

4. INDIKASI
Penyebab Ankle Disarticulation sama seperti amputasi yang lain :
a. Trauma
Ketika kaki terlukaparah, amputasi di tingkat transtibial tidak selalu pilihan
terbaik. Jika kaki terluka, operasi pergelangan kaki disarticulation bisa dilakukan
untuk mendapatkan keuntungan dari bantalan akhir, kemampuan untuk berjalan
tanpa prosthesis, dan self-menangguhkan desain socket. Ada pertimbangan khusus
untuk luka dengan banyak kotoran dan puing-puing pada luka. Hal ini terutama
berlaku untuk cedera landmine injures . Dalam kasus ini, operasi harus dilakukan
tahap untuk mencegah infeksi.
b. Infeksi
Amputasi mungkin diperlukan dalam kasus infeksi berat dari kaki depan. Operasi
harus dilakukan dalam dua tahap. Pasien diobati dengan antibiotik dan luka
dibiarkan terbuka. Infeksi ini diperbolehkan untuk membersihkan dan luka
kemudian ditutup.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


c. Tumor
Jika tumor ganas hadir di kaki, amputasi mungkin diperlukan untuk mencegah
rom tumor menyebar ke bagian lain tubuh.
d. Cacat bawaan
Ankle disarculation amputasi dapat kadang-kadang sangat meningkatkan fungsi
dan cosmesis dalam kasus deformitas kaki parah, atau dalam kasus yang sangat
dari fibula absen.

5. KONTRAINDIKASI
 Penyakit Pembuluh Darah
Ankle Disarticulation biasanya tidak direkomendasikan pada kasus
penyakit pembuluh darah, dikarenakan suplai darah tidak mencukupi pada daerah
disekitar ankle dan tumit untuk memperoleh kesembuhan yang baik.

B. LATIHAN
Kerjakanlah latihan berikut untuk memperdalam pemahaman anda terhadap
materi diatas !
1. Sebutkan nama lain dari ankle disarticulation amputea !
2. Sebutkan keuntungan dan kerugian setelah amputasi ankle disarticulation !
3. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi setelah amputasi ankle disarticulation!

Petunjuk Jawaban latihan


Latihan soal tersebut dapat dijawab, apabila anda mempelajari kembali
tinjauan materi pengenalan ankle disarticulation prosthetics.
C. RANGKUMAN
Ankle disarticulation biasanya disebut Symes amputasi. Syme amputasi
diantara ujung tibia dan talus adalah disarkulasi dengan pemotongan kecil di
permukaan tulang distal di tulang tibia & fibula. Operasi ini telah dilakukan
pertama & di dokumentasi pada tahun 1842 oleh seorang ahli bedah dari
Scottish bernama James Symes.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Pada pasien yang mengalami amputasi Ankle Disarticulation sisa
anggota tubuh memiliki : (1) bulbous distal end, (2) long length, (3) Heel pad,
(4) Atrophied muscles.
D. TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1. Proses amputasi ankle disarticulation pertama kali dilakukan pada !
a. Tahun 1942
b. Tahun 1943
c. Tahun 1843
d. Tahun 1842
e. Tahun 1844

2. Ciri-ciri utama pada lengan bawah yang tersisa setelah dilakukan amputasi
ankle disarticulation adalah !
a. Bulbous proximal and
b. Bulbous distal end
c. Atropix neuroma
d. Short length
e. Talus pad

3. Salah satu resiko setelah dilakukan amputasi disarticulation terhadap prostesis


yang akan dibuatkan adalah !
a. Mudah didapatkan
b. Sulit dipakaikan
c. Prostesis menjadi stabil
d. Kosmetik menjadi bagus
e. Harga terjangkau

4. Berikut ini yang merupakan salah satu kelebihan setelah dilakukan amputasi
disarticulation adalah !
a. Stump mampu end bearing
b. Kosmetik menjadi bagus
c. Prostesis menjadi kuat
d. Mudah dipakaikan
e. Harga terjangkau

5. Di bawah ini yang merupakan indikasi dilakukannya langkah amputasi ankle


disarticulation !
a. Stabilitas
b. Deformitas
c. Atropi
d. Trauma
e. Vascular disease

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
materi kegiatan belajar 1

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100 %


Jumlah soal

Arti Tingkat kepuasan :


90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus ! Jika masih dibawah 70 % anda
harus mengulang materi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


KEGIATAN BELAJAR 2
ANATOMY AMPUTASI ANKLE DISARTICULATION

1. ANATOMY
Pengetahuan anatomy yang lebih merupakan kunci untuk mendapatkan hasil
assessment , material ,dan casting yang baik. Ankle joint termasuk sendi sinovial
hinge joint, dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula. Diperkuat oleh ligamen
deltoideum dan ligamen collateral lateral.
1) Surface Anatomy
Menilai stump pada ankle disarticulation sangat penting untuk mengetahui
kondisi ujung stump. Ujung stump mungkin mempunyai bantalan tumit yang
menopang berat secara penuh. Ujung stump mungkin tidak stabil atau tidak dapat
menumpu sama sekali.
Kondisi ujung stump akan menentukan bagaimana kalian casting dan
bagaimana desain prostesis.
2) Bony Anatomy
Assessment pada ankle disarticulation hampir serupa dengan transtibial
amputation.
Area tulang sensitive meliputi :
- Lateral condyle
- Medial condyle
- Head of fibula
- Tibial tuberosity

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


d Fibula

Selain itu ujung stump harus diperiksa dengan hati – hati, area yang sensitive :
a) Medial malleolus
Terdapat pada ujung tulang tibia.
b) Lateral malleolus
Terdapat pada ujung tulang fibula.
Kita harus berhati – hati saat memeriksa ujung stump karena banyak
terdapat bagian yang sensitive.

3) Anatomi Otot
Otot yang paling utama saat plantar fleksi pada foot yaitu :
- Gastrocnemius
- Soleus
Setelah pembedahan AD, gastrocnemius dapat melanjutkan fungsi
fleksi pada lutut. Tetapi soleus berhenti melakukan semua fungsi.
Otot yang paling utama saat dorsi fleksi pada foot yaitu :

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


- Tibialis anterior
Setelah pembedahan AD, otot tibialis anterior sudah tidak dapat lagi
menggerakkan fungsi dorsi fleksi pada ankle, dan sangat memungkinkan
menjadi atrophy dan sangat kecil.
A. LATIHAN
Kerjakanlah latihan berikut untuk memperdalam pemahaman anda terhadap
materi diatas !
1. Sebutkan area sensitive pada amputasi ankle disarticulation !
2. Sebutkan otot penggerak pada plantar fleksi !
3. Sebutkan otot penggerak pada dorsi fleksi fleksi !

Petunjuk Jawaban latihan


Latihan soal tersebut dapat dijawab, apabila anda mempelajari kembali
tinjauan materi anatomy amputasi ankle disarticulation.
B. RANGKUMAN
Assessment pada ankle disarticulation hampir serupa dengan transtibial
amputation. Area tulang sensitive meliputi : (1) Lateral condyle, (2) Medial
condyle, (3) Head of fibula, (4) Tibial tuberosity.
Otot yang paling utama saat plantar fleksi pada foot yaitu : (1)
Gastrocnemius, (2) Soleus. Setelah pembedahan AD, gastrocnemius dapat
melanjutkan fungsi fleksi pada lutut. Tetapi soleus berhenti melakukan semua
fungsi. Otot yang paling utama saat dorsi fleksi pada foot yaitu : Tibialis
anterior
Setelah pembedahan AD, otot tibialis anterior sudah tidak dapat lagi
menggerakkan fungsi dorsi fleksi pada ankle, dan sangat memungkinkan
menjadi atrophy dan sangat kecil.

C. TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

Untuk soal no 7 - 10 perhatikan gambar di bawah ini !

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


1. No. 13 menunjukkan !
a. Head of fibula
b. Medial crest
c. Tibial tuberosity
d. Medial malleolus
e. Lateral malleolus
2. No. 8 menunjukkan !
a. Head of fibula
b. Tibia crest
c. Tibial tuberosity
d. Medial malleolus
e. Lateral malleolus
3. No. 2 menunjukkan !
a. Medial surface
b. Head of fibula
c. Tibial tuberosity
d. Lateral condyle
e. Medial condyle
4. Pada gerakan plantar-fleksi kaki, otot yang bekerja adalah !
a. Tibial anterior, Soleus
b. Gastrocnemius, Soleus
c. Gastrocnemius, Lateral head
d. Tibial anterior, Medial head
e. Tibial anterior, Gastrocnemius

5. Gerakan dorsi-fleksi kaki, otot yang bekerja adalah !


a. Tibial anterior
b. Tibial Posterior
c. Lateral head
d. Gastrocnemius
e. Soleus

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
materi kegiatan belajar 2

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100 %


Jumlah soal

Arti Tingkat kepuasan :


90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan kegiatan belajar 3. Bagus ! Jika masih dibawah 70 % anda
harus mengulang materi kegiatan belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 3
OPERASI AMPUTASI ANKLE DISARTICULATION

1. Tujuan Amputation sugary

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Tujuan dari ankle disarticulation adalah untuk menciptakan sisa anggota
yang ideal yaitu tahanan ujung dan tidak menyakitkan.
Tujuan dari operasi ankle disarticulation adalah:
 Untuk membuat permukaan ujung tibia dan fibula luas.
 Untuk memotong jaringan keras tumit ke ujung tibia dan fibula untuk
akhir tumpuan.
 Untuk membuat bekas luka tidak terlalu sakit.
2. Surgical Procedure
a. The incision / Sayatan
sayatan dimulai di puncak malleoli, menuju proksimal dan anterior di
sendi pergelangan kaki, dan kemudian lurus ke bawah di permukaan
plantar kaki. Seperti amputasi lain, arteri dan vena yang diikat dan saraf
ditarik ke bawah, memotong, dan ikuti untuk terarik kembali.

Gb. 3 Incisions
Sendi pergelangan kaki dibuka sampai dengan memotong ligamen
yang mendukung.Talus kemudian diambil dari tibia dan fibula.
Akhirnya, kalkaneus dihilangkan dari tumit. Tutup yang digunakan
digunakan untuk menutupi ujung tibia dan fibula. flap ini bertindak
sebagai bantal untuk stump.

Tibio- fibular ligament

Deltoid Ligament
Distal calcaneo fibular
ligament

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Gb. 4 Supporting Ligaments

b. Treatment of the tibia and fibula


Tibia dan fibula dipotong pada sudut kanan terhadap sumbu dari
garis tumpuan berat badan.
c. Treatment of the heel pad
Kestabilan pada tumit sangat penting. Jika pada tumit tidak aman
diikat ke ujung tibia dan fibula nanti akan menjadi sangat tidak stabil pada
akhir stump dan tidak akan cocok untuk tumpuan akhir.
Tumit hati-hati diukur dan dipangkas agar sesuai dengan akhir
tunggul. Seharusnya tidak terlalu besar dan itu harus memungkinkan
penutupan luka tanpa ketegangan.
3. Physiotherapy
Tujuan Fisioterapi:

 Untuk mengontrol oedema

 Untuk mencegah kontraktur sendi

 Untuk membantu otot-otot tetap kuat

 Untuk menjaga keseimbangan

 Untuk mengamati tanda infeksi pada pasien

a) Control of oedema
Elastic wrapping atau rigid plaster dressing bisa digunakan untuk
mengontrol edema. Rigid dressing biasanya digunakan segera setelah operasi.
Keuntungan rigid dressing:
 Sebagai pengontrol dengan sangat baik
 Melindungi stump dari tekanan dan goncangan
 Dapat digunakan untuk penumpuan berat badan kembali
Kerugiannya adalah:

 Tidak bisa memeriksa luka atau infeksi tanpa melepas gips

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Keuntungan elastic wrapping:
 Sangat mudah untuk memeriksa luka dan stump untuk kemajuan
penyembuhan
 Jika ada tanda-tanda infeksi juga mudah dilihat dan dapat cepat
mengambil tindakan
Kelemahannya adalah:
 Memerlukan perawat untuk memasang perban dengan benar
Preventing joint contracture
 Jika pasien tidak membuat kaki tertekuk dipinggul atau lutut saat stump
penyembuhan, lutut atau hip joint dapat menjadi kontraktur.
Maintaining muscle strength
 Jika pasien tidak aktif saat stump penyembuhan, otot-otot keseluruhan
tubuh menjadi lemah.
Maintaining sense of balance
 Jika pasien tidak beraktifitas saat stump penyembuhan,mereka akan mulai
kehilangan rasa keseimbangan.

b) Mencegah kontraktur sendi


Jika pasien tidak tetap aktif atau kaki terus tertekuk pada pinggul
atau lutut saat stump penyembuhan, lutut atau sendi panggul dapat
menjadi kontraktur. fisioterapis mengajarkan pasien latihan peregangan
untuk mempertahankan berbagai gerakan, dan menyarankan cara yang
benar untuk posisi anggota badan saat duduk atau berbaring.
c) Menjaga kekuatan musce
Jika pasien tidak tetap aktif sementara tunggul adalah
penyembuhan, otot di seluruh tubuh dapat menjadi lemah. fisioterapis
mengajarkan melakukan latihan pasien untuk membantu menjaga otot
mereka yang kuat.
d) Menjaga keseimbangan
Jika pasien tidak melakukan beberapa kegiatan berdiri sementara
stump menumpu, mereka akan mulai kehilangan rasa keseimbangan.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


fisioterapis mengajarkan pasien bagaimana untuk berdiri dan berjalan
dengan kruk dan / atau berjalan di rel.
e) Mengamati tanda infeksi pada pasien
Tanda-tanda infeksi:
 Panas, kemerahan, atau bengkak di luka stump
 Demam tidak dijelaskan oleh kondisi lainnya
 Nanah di tempat luka
4. Prosthetic Treatment
Proses penanganan pada stump secara wrapping dengan elastic
bandage. Ini akan mengurangi bengkak dan bentuk stump dalam keadaan siap
untuk pemasangan prosthesis pertama.

B. LATIHAN
Kerjakanlah latihan berikut untuk memperdalam pemahaman anda terhadap
materi diatas !
1. Sebutkan tujuan amputasi ankle disarticulation !
2. Jelaskan prosedur operasi amputasi ankle disarticulation !
3. Sebutkan ligament – ligament yang ada pada ankle disarticulation amputea !

Petunjuk Jawaban latihan


Latihan soal tersebut dapat dijawab, apabila anda mempelajari kembali tinjauan
materi operasi amputasi ankle disarticulation.

C. RANGKUMAN
Tujuan dari ankle disarticulation adalah untuk menciptakan sisa
anggota yang ideal yaitu tahanan ujung dan tidak menyakitkan.
Tujuan dari operasi ankle disarticulation adalah:
 Untuk membuat permukaan ujung tibia dan fibula luas.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


 Untuk memotong jaringan keras tumit ke ujung tibia dan fibula untuk
akhir tumpuan.
 Untuk membuat bekas luka tidak terlalu sakit.
Prosedur operasi amputasi ankle disarticulation adalah : (1) Dengan
sayatan/incision, (2) Treatment of the tibia and fibula, (3) Treatment of the
heel pad.
Ligament yang masih tersisa pada amputasi ankle disarticulation adalah
: (1) Tibio- fibular ligament, (2) Distal calcaneo fibular ligament, (3) Deltoid
Ligament.

D. TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Dibawah ini yang termasuk prosedure operasi amputasi ankle disarticulation


adalah !
a. Treatment pada hip joint
b. Treatment pada knee joint
c. Treatment pada heel pad
d. Treatment pada talus pad
e. Treatment pada metatarsal pad
2. Berikut ini yang bukan termasuk tujuan penanganan fisioterapi adalah !
a. Untuk mengontrol oedema
b. Untuk mencegah kontraktur sendi
c. Untuk menjaga luka pada stump
d. Untuk membantu otot-otot tetap kuat
e. Untuk menjaga keseimbangan
3. Dibawah ini merupakan tanda-tanda infeksi, kecuali !
a. Demam
b. Panas kemerahan
c. Mata mulai merah
d. Bengkak di luka stump
e. Nanah di tempat luka

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


4. Nama Ligament- Ligament yang masih tersisa pada amputasi ankle
disarticulation !
a. Tibio ulnaris, Distal calcaneo ulnaris, Deltoid
b. Tibio ulnaris, Distal calcaneo fibular, Deltoid
c. Tibio fibular, Distal calcaneo fibular, Deltoid
d. Tibio fibular, Proximal calcaneo fibular, Talus
e. Tibio fibular, Proximal calcaneo fibular, Talus
5. Salah satu tujuan dilakukan penanganan terapi pada amputasi ankle
disarticulation adalah !
a. Mencegah terjadinya deformitas
b. Melindungi area sensitif
c. Menyembuhkan luka
d. Menfiksasi luka
e. Mencegah terjadinya kontraktur sendi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang


terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
materi kegiatan belajar 3

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100 %


Jumlah soal

Arti Tingkat kepuasan :


90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar 4. Bagus ! Jika masih dibawah 70 % anda
harus mengulang materi kegiatan belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 4
SOCKET BIOMECHANICS PADA ANKLE DISARTICULATION

Terdapat empat keutamaan yang mempengaruhi biomekanik Prosthesis Ankle


Disarticulation

 Bentuk triangular
 Bulbous distal end
 End bearing
 Length of stump

1. Kontrol Rotasi

Gb. 5 Kontrol rotasi


Modul Ankle Disarticulation Prosthetics
Soket tidak berputar pada stump selama gaya berjalan. Bentuk natural
triangular pada ujung proximal stump ditekan selama casting dan retifikasi.
Bentuk triangular akan lebih ditekankan sebagai berhentinya pengecilan otot.
Ketika bentuk triangular stump sudah fit sampai ke bentuk soket triangular, ini
mencegah terjadinya rotasi.
Jadi intinya Dengan bentuk natural triangular sudah dapat menghindari
adanya socket resists rotation atau perputaran stump pada socket

2. Suspensi

Bentuk bulbous pada distal Gb.


end6of stump memungkinkan menggunakan
Suspensi
self-suspensi. Soket dibentuk diatas area malleolus untuk suspensi. Tekanan
akan terasa di area tersebut selama swing phase. Tipe suspensi ini biasanya
nyaman dan aman.
Satu masalah yang dapat terjadi pada format suspensi ini adalah tekanan
diatas malleolus. Jika posterior wall soket lebih tinggi, dan pasien
memfleksikan knee nya, tekanan di area popliteal disebabkan oleh
terdorongnya pada distal prosthesis. Ini terjadi karena tekanan diatas
maleolus.
Satu kendala dengan jenis suspensi ini adalah membiarkan bulbous
melewati area yang sempit pada socket.

3. End Bearing
Ankle disarticulation memiliki otot sisa sebagai end bearing. Idealnya otot
sisa memiliki potensi untuk menumpu berat pasien di ujung stump. Dalam
beberapa hal pasien mungkin tidak dapat mentoleransi semua tekanan.

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


4. Gaya Soket saat berjalan
Selama penempatan gaya berjalan dan jarak gaya pada sisa otot AD
berubah. Berikut yang dipertimbangkan di bawah ini .
 Heel strike
Selama Heel strike. Knee akan cenderung terdorong
kedepan dan foot berotasi kearah lantai. Ini adalah saat tindakan
menolak pada knee ekstensor dan pada gaya didalam soket. Gaya
tersebut diberi lambang P didalam gambar.

Gb. 7 Fase heel strike


Inilah alasan mengapa kita mencoba menjaga trim line di
soket AD tinggi. Tinggi dari posterior wall harus lebih rendah
sedikit, dibandingkan dengan pasien TT. Jika tinggi, tekanan di
area terlalu banyak terjadi ketika posisi duduk. Ini Cenderung
mendorong soket pada stump selama duduk dan menimbulkan
ketidaknyamanan pada malleolus.
gaya P dapat dihitung dengan rumusan p x a= F x b
• p= gaya pada posterior-proximal pada soket
• a= panjang soket

3
• F= GRF yang mana massa dari pasien dikalikan
dengan gaya grafitasi (10 m/sec2 ) (F = m x a)
• b= jarak antara titik kontak dan tekanan pada ujung
stump

Gaya P dapat tergantung pada kecil atau besar panjang


soket yang dirancang untuk pasien. Di dalam tabel di bawah ini
gaya P dihitung selama heel-strike untuk pasien yang memakai
soket panjang dan soket pendek.

 Mid stance
Hasil penelitian oleh Murdoch (1976) menunjukkan bahwa
end bearing untuk pasien Ankle Disarticulation dalam prosthesis

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


bervariasi dari 34-90%. Jika pasien tidak secara penuh menumpu
berat badan pada distal end of stump,socket harus didesain untuk
menumpu dengan baik pada end of stump. Kita dapat menganggap
socket tersebut dapat bekerja di bagian distal. Seperti pada gambar

Gb. Fase Mid stance


Ankle Disarticulation distal end stabil dan tidak bergerak
karena weight bearing. Sehingga ketika quadriceps pada knee
stabil,tibia stabil dan tidak ada atau sedikitpun anterior yang
bergerak. Quadriceps bekerja akan lebih efisien dan pasien tidak
dapat menghasilkan gaya yang besar pada distal anterior end of
stump.

 Push-off
Saat push-off gaya akan dibalikan yang akan menimbulkan
moment knee ektensi. Seperti yang ditunjukan pada gambar. Gaya
akan cenderung mendorong anterior-proximal socket di arah
proximal dari stump. Seperti pada gaya yang tertera di gambar A

Gb. 9 Fase Push off

gaya A dapat dihitung dengan rumusan A x a= F x b

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


 A = gaya pada posterior-proximal pada soket
 a = panjang soket
 F = GRF yang mana massa dari pasien dikalikan
dengan gaya grafitasi (10 m/sec2 ) (F = m x a)
 B = jarak antara titik kontak dan tekanan pada ujung
stump

Bandingkan gaya untuk socket panjang dengan gaya untuk


socket pendek ini akan membantu anda untuk melihat bahwa ada
tekanan pada bagian anterior dari stump untuk socket pendek
daripada socket panjang selama push-off.

 Pasien dengan socket panjang

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


 Pasien dengan socket pendek
• Massa pasien = 60 kg
• b = 10 cm
• a = 20 cm
1. selanjutnya, pertama mengkalkulasikan gaya F
dalam N dengan perkalian massa dan gaya
gravitasi. Kita dapat melihat hal yang sama
F = 60 kg x 10 m/sec2
F = 600 kg m/sec2
F = 600 N

2. sekarang, menggunakan rumus P x a = F x b lagi


P x 20 cm = 600 N x 10 cm

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


P = 600 Ncm / 20 cm
P = 300 N
Jadi kita dapat melihat bahwa gaya P akan
dua kali lebih kuat pada soket pendek ketika
dibandingkan dengan soket panjang

5. Jika socket lebih panjang digunakan mengurangi gaya


Keuntungan besar proximal trim line.
Panjang tuas lengan memberikan tuas lengan yang baik kekuatan dan
kontrol untuk prostesis. Jika Tekanan tuas lengan kurang. Tekanan dapat
didistribusikan pada area weight bearing.

Stump panjang dan komponen yang sesuai.


Selama stump sulit untuk menyesuaikan kinerja kaki yang besar. Pilihan
untuk menggunakan modifikasi sach foot, syme sach foot atau energi
recover foot.

6. Biomechanics dan Aligment

Gb. 10 Alignment

Biasanya aligment akan diatur pada 00 fleksi pada knee atau bahkan
hiperekstensi sedikit. ada adduksi pada bidang koronal sampai ke tibia. soket
ditempatkan disisi medial yang mungkin diatas kaki untuk menghindari
dorongan lateral dalam sendi lutut. Prosthesis juga harus memiliki tinggi
tumit yang benar dan harus eksternal rotasi untuk mencocokkan prosthesis
dari kaki normal. (kaki parsial amputasi 2001)
B. LATIHAN
Kerjakanlah latihan berikut untuk memperdalam pemahaman anda terhadap
materi diatas !

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


1. Sebutkan empat hal yang mempengaruhi biomekanik pada Ankle
Disarticulation Prosthesis !
2. Jelaskan tentang mekanisme kerja dari kontrol rotasi !
3. Jelaskan bench aligment pada pandangan lateral !

Petunjuk Jawaban latihan


Latihan soal tersebut dapat dijawab, apabila anda mempelajari kembali tinjauan
materi socket biomechanics pada ankle disarticulation.

C. RANGKUMAN
Tujuan dari ankle disarticulation adalah untuk menciptakan sisa
anggota yang ideal yaitu tahanan ujung dan tidak menyakitkan.
Tujuan dari operasi ankle disarticulation adalah:
 Untuk membuat permukaan ujung tibia dan fibula luas.
 Untuk memotong jaringan keras tumit ke ujung tibia dan fibula untuk
akhir tumpuan.
 Untuk membuat bekas luka tidak terlalu sakit.
Prosedur operasi amputasi ankle disarticulation adalah : (1) Dengan
sayatan/incision, (2) Treatment of the tibia and fibula, (3) Treatment of the
heel pad.
Ligament yang masih tersisa pada amputasi ankle disarticulation adalah
: (1) Tibio- fibular ligament, (2) Distal calcaneo fibular ligament, (3) Deltoid
Ligament.
D. TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Dilihat dari aspek biomekanik ankle disarticulation prosthesis memiliki


kriteria dibawaha ini, kecuali !
a. Bulbous distal end
b. End bearing
c. The muscles stay strong
d. Triangular shape
e. Length of stump

2. Dimana letak suspension pada ankle disarticulation prosthesis !


a. Above the malleoli

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


b. Above the patella
c. Distal of stump
d. Proksimal-posterior stump
e. Proksimal-anterior stump

3. Gambar disamping adalah posisi socket saat pola jalan pada !


a. Mid stance
b. Foot flat
c. Toe off
d. Push off
e. Heel strike

4. Berikut ini rumus yang benar untuk mengukur gaya adalah !


a. A x a= F x b
b. A x a= F x c
c. A x b= F x b
d. A x b= F x c
e. A x c= F x b
5. Berapa posisi normal alignment pada ankle disarticulation prosthesis ?
a. 0o
b. 10o
c. 15o
d. 20o
e. 25o

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang


terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
materi kegiatan belajar 4

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100 %


Jumlah soal

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics


Arti Tingkat kepuasan :
90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan kegiatan belajar 5. Bagus ! Jika masih dibawah 70 % anda
harus mengulang materi kegiatan belajar 4, terutama bagian yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA

Buku pegangan, 2011: Ankle Disarticulation Prosthetics, Jakarta, hal 05 - 61

Modul Ankle Disarticulation Prosthetics

Anda mungkin juga menyukai