Analisis Desain Penghawaan Rumah Honai Untuk Menghasilkan Kenyamanan Termal
Analisis Desain Penghawaan Rumah Honai Untuk Menghasilkan Kenyamanan Termal
Berlantai jerami
Bentuk dasar lingkaran
wujud bangunan mirip
jamur Rangka dari 4
batang kayu
oopir muda
dengan tinggi
2,5-5 m dan
diameter 20cm
Didominasi Castanopsis accuminata, Nothofagus rubra dan
Kania eugenioides
* *
79 - 88
* *
2
* *
1900
Temperatur Kelembaban
. .
Temperatur relatif dingin sehingga Agar penghuni tetap nyaman, rumah
beberapa rumah hanya memiliki 1 ini menggunakan adaptasi aktif untuk
pintu dan seringkali tidak memiliki mengurangi kadar kelembaban yang
jendela agar udara hangat relatif tinggi (88%) dengan fasilitas
terperangkap di dalam rumah. tungku api di tengah lantai 1.
Curah Hujan
.
Bentuk kubah atau kerucut pada atap menutup
lebih dari separuh bagian dinding. Hal ini ditujukan
untuk menjaga keawetan dinding dan interior
rumah dengan mengalirkan air hujan dalam volume
besar sebagai respon atas curah hujan yang tinggi.
BARAT TIMUR
Sirkulasi Udara . .
.
Hanya terdapat 1 bukaan untuk jalur keluar dan
masuk udara sehingga pergerakan udara
hanya berputar dalam rumah dan cenderung
terperangkap, Hal ini menyebabkan suhu rumah
menjadi hangat, namun cenderung tidak sehat
karena dapat mengakibatkan infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) akibat pertukaran udara
yang tidak optimal.
Rumah Honai adalah rumah adat Suku Dani yang tersebar di dataran tinggi Lembah Baliem,
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Secara garis besar, bangunan ini memiliki ciri konstruksi berupa
atap kubah atau kerucut, lantai yang terbuat dari jerami, dinding dengan susunan melingkar dari
papan kayu, dan sebuah pintu kayu yang sempit juga rendah. Dengan kondisi tapak beriklim tropis
basah yang terik, dingin, lembab, dan bercurah hujan tinggi, ciri konstruksi tersebut cukup adaptif
dalam menghadapi kondisi iklim sehingga interior Rumah Honai tetap ergonomis.