Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
NIM: 1113051000043
Oleh
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
kehadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas
daya dan upaya serta izin-Nya penulis dapat menyelesaikan karya akhir ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad
saw., karena beliaulah dunia yang dahulunya penuh dengan kegelapan menjadi
membutuhkan bantuan orang sekitar untuk mencapai suatu tujuan, terlebih lagi
dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya, dalam kata pengantar ini penulis
akan mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada beberapa pihak
merampungkan karya akhir ini. Rasa terima kasih ini diberikan kepada:
1. Umar Arifin Achmad dan Aisyah, kedua orang tua peneliti yang tidak
henti mendampingi setiap waktu dengan do’a dan dukungan baik moril
maupun materi.
2. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A, selaku Rektor
ii
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dan Dr. Suhaimi, M.Si,
3. Kholis Ridho, M.Si, selaku Ketua Jurusan Jurnalistik. Dan Dra. Musfira
skripsi ini.
5. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
dan Asisten Koordinator Liputan. Terima kasih banyak atas waktu dan
penulis.
iii
10. Pengurus Koperasi Serba Usaha Berlian, yang telah mensupport penulis
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Walau
tak tertulis, Insya Allah perbuatan kalian menjadi sebuah amal yang baik.
Amin.
Dalam karya ilmiah ini penulis juga menyadari masih banyak kekurangan,
penulis mohon maaf jika dalam penulisan ini masih terdapat kesalahan. Namun,
penulis berharap saran serta kritik dalam rangka perbaikan penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Terima kasih dan semoga Allah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
v
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 67
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 67
B. SARAN ...................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70
LAMPIRAN ......................................................................................................... 75
vi
BAB I
PENDAHULUAN
tantangan baru dalam industri media massa. Perkembangan surat kabar online
dimulai pada tahun 1990-an, dimana pada saat itu web portal masih sekedar
internet, termasuk media online sangat marak digunakan masyarakat. Ada lebih
dari 155 juta website, baik website individu, lembaga, atau website media
massa online.1
antaranya belum terverifikasi. Baru 230 saja yang terverifikasi di Dewan Pers.2
Sedikitnya media online yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers membuat
online. Hal ini dapat dilihat dari data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Indonesia pada tahun 2017 telah mencapai angka 142 juta jiwa, dengan
1
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 32
2
Nurkinan, Dampak Media Online Terhadap Perkembangan Media Konvensional,
Jurnal POLITIKOM Indonesia, Vol. 2 No. 2, November 2017
1
2
sebelumnya, dan tumbuh lebih dari 600% dalam 10 tahun terakhir.3 Kemudian
masyarakat
membaca konten berita melalui smartphone.4 Berikut ini grafik
Gambar 1.15
3
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/20/berapa-jumlah-pengguna-
internet-di-indonesia, diakses pada 5 April 2019 pukul 12.37 wib
4
Nurkinan, Dampak Media Online Terhadap Perkembangan Media Konvensional, Jurnal
POLITIKOM Indonesiana, Vol. 2 No. 2, November 2017
5
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/20/berapa-jumlah-pengguna-
internet-di-indonesia, diakses pada 5 April 2019 pukul 12.37 wib
3
banyak
masyarakat yang sudah beralih kepada teknologi online, termasuk
beralih kepada portal berita online. Diduga, pengguna internet akan terus
jaringan kabel fiber optik Palapa Ring akan meningkatkan layanan internet di
berita dengan reach dan pageview tertinggi di Indonesia.8 Sehingga hal ini
menjadikan kelima situs berita tersebut saling bersaing satu sama lain untuk
orang dapat mengakses dan membuat konten berita. Hal ini terkait dengan
6
Pupung Arifin, Persaingan Tujuh Portal Berita Online Indonesia berdasarkan Analisis
Uses and Gratifications, Jurnal Ilmu Komunikasi UI, Vol. 10 No. 2, Desember 2013, h. 196
7
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/20/berapa-jumlah-pengguna-
internet-di-indonesia, diakses pada 5 April 2019 pukul 12.37 wib
8
https://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada 5 April 2019 pukul 15.36
wib
4
informasi itu sendiri. Fenomena partisipasi oleh audience tidak hanya terjadi
pada ruang media sosial saja, melainkan juga disediakan pada ruang-ruang
media massa, dalam hal ini media massa online. Dapat dikatakan bahwa
hadirnya
media online merupakan sebuah fenomena di bidang konvergensi
media.
dunia maya atau media online. Hampir sebagian besar atau bahkan seluruh
konvensional seperti TV, radio, koran, dan elektronik ke media online. Seperti
Tribunnews.com.
untuk memenuhi kebutuhan akan berita baru. Salah satu contohnya adalah
pemberitaan dari warga, atau dikenal dengan istilah jurnalisme warga (citizen
journalism).
pada kode etik jurnalistik serta Undang-Undang Pers yang berlaku. Selain itu,
yaitu sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, kontrol sosial, dan
ekonomi.9
dimana
dengan kelebihan-kelebihannya seperti penyebaran informasi yang
diakses, hal ini berdampak pada munculnya kompetisi konten yang cepat
dengan headline yang menarik. Satu sisi lainnya adalah karena mengejar
kecepatan, dapat mereduksi hal-hal yang sifatnya penting dalam dunia kerja
jurnalistik.
melewatkan tahap verifikasi, serta melupakan etika dan kode etik jurnalisme.
Keakuratan ini diukur dari berita yang dibuat cover both side, hal ini
9
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2003), h. 54
6
jurnalisme.10
dimana
semua orang dapat menulis dan membuat berita, ditambah dengan
rating teratas (rating 1 sampai 5) dari seluruh portal berita yang ada di
media konvensional. Menurut riset yang dilakukan oleh lembaga riset global
GFK dan Indonesian Digital Association (ID A), presentase konsumsi berita
10
Nindya Paramita, Jurnalisme Online Mengesampingkan Etika dan Kode Etik
Jurnalisme, artikel terarsip dalam http://www.umm.ac.id/en/opini/jurnalisme-online-
mengesampingkan-etika-dan-kode-etik-jurnalisme.html , diakses pada 6 April 2019 pukul 11.24
wib
7
melalui online mencapai 96% serta didominasi oleh kelompok usia 33 hingga
42 tahun.11
menjunjung
tinggi fungsi-fungsi informatif sebagai upaya untuk mencerdaskan
bangsa. Namun saat ini dalam praktiknya justu berbeda karena media lebih
akurat. Salah satu standart tersebut adalah dalam hal manajemen redaksi.
Tribunners”, dengan alasan apakah ada proses redaksi yang salah atau bahkan
Penulis membatasi permasalahan pada produksi isu-isu yang ada dalam rubrik
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana isu- isu
11
Dedy Afrianto, 96% Masyarakat Indonesia Konsumsi Berita Online, artikel dilansir
dari https://economy.okezone.com/read/2016/03/16/320/1337230/96-masyarakat-indonesia-
konsumsi-berita-online, diakses pada 6 April 2019 pukul 17.56 wib
8
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
b. Manfaat Praktis
warga.
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
12
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 33
9
2. Metode Penelitian
jurnalis warga.
4. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan target utama
13
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 51
10
b. Data sekunder
tertulis. Data sekunder berupa buku, jurnal, dan browsing data dari
berstruktur.14
14
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 96
15
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 88
11
7. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang
E. Tinjauan Pustaka
Sarjana, Universitas Indonesia, tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang bersifat komparatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
12
Indonesia
Sebagai Portal Berita Sepakbola Berbasis Virtual Management.
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Gadjah Mada, yang lulus tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini
Menentukan Berita yang Layak. Jurnal Vol.3 No.2 – Oktober 2016 karya
Hidayatullah Jakarta, yang lulus tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah
13
yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana masing-
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Uraian pembagian bab
Bab II Kajian Teori. Pada bab ini menguraikan kajian teoritis yang
Bab III Gambaran Umum. Bab ini berisi tentang gambaran situs berita
rubrik Tribunners.
Bab IV Hasil Temuan dan Analisa Data. Bab ini membahas tentang
temuan dan analisis data, mengenai produksi isu rubrik Tribunners di situs
Tribunnews.com.
14
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keberadaan
Teknologi Online
komunikasi massa.
bahwa peradaban yang pernah dan sedang dijalani oleh umat manusia terbagi
16
Muslimin M, Perkembangan Teknologi dalam Industri Media, Jurnal Teknik Industri,
Vol. 12, No. 1, Februari 2011, h. 58
15
16
media baru, karena keduanya telah melahirkan media online dan surat kabat
pengaruh
besar terhadap sistem komunikasi massa, termasuk pola-pola
beragam
masssa.17
1. Media Online
Media online menjadi salah satu jenis media yang populer dan bersifat
media online adalah informasi yang bersifat up-to-date, real time, dan
praktis.18
informasi dari waktu ke waktu. Real time, karena media online dapat langsung
menunggu jawal terbit. Praktis, karena media online dapat diakses kapan saja
dan dimana saja, jika didukung dengan fasilitas teknologi yang terhubung ke
jaringan internet.
Media online saat ini menjadi alternatif media yang paling mudah
dalam mendapat akses informasi atau berita. Teknologi internet menjadi hal
penting dalam pemanfaatan media online. Media online kini menjadi sarana
yang efektif untuk menerbitkan siaran pers (press release). Media online juga
termasuk media online sangat marak digunakan masyarakat. Ada lebih dari
155 juta website, baik website individu, lembaga, atau website media online.20
Bahkan saat ini media tradisional baik cetak, televisi dan radio pun berlomba-
berita. Setiap berita yang disajikan dalam bentuk media cetak atau elektronik,
saat ini dapat dinikmati pula dalam bentuk media online atau website masing-
media.
dan akibatnya akan muncul jenis-jenis industri media komunikasi massa baru
kecepatannya kian tinggi. Hal ini menyebabkan sifat aktualitas dan kedekatan
19
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 32
20
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 32
18
pihak
industri media dengan pihak khalayak.21
massa terus berubah sejak awal ditemukan. Setiap model media terbaru
21
Muslimin M, Perkembangan Teknologi dalam Industri Media, Jurnal Teknik Industri,
Vol. 12, No. 1, Februari 2011, h. 58
22
Septiawan Satana K., Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005,
h. 135
23
Media Sucahya, Teknologi Komunikasi dan Media, Jurnal Komunikasi, Vo. 2, No. 1, Jan
– April 2013, h. 7
19
redaksi.
mengenai kelebihan media baru. Pada media baru khalayak tidak sekedar
antarindividu;
24
Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2014), h. 14
25
Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2014), h. 75
20
Perkembangan Media Online Indonesia
ini berita yang dipublikasi di situs media online tersebut masih bersifat
Pada 1998 situs media online yang semula bersifat statis mulai
berubah. Detik.com muncul sebagai media online otonom, tidak ada media
26
J. Heru Margianto dan Asep Syaefullah, Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika,
(Jakarta: AJI Indonesia), h. 15 – 22
21
pada siaran breaking news di stasiun berita CNN, kantor berita AP, AFP,
dan Reuters.
bisnis yang baik. Kemudian pada 2002 satu per satu media online gugur.
d. Pasca 2003
resmi diluncurkan.
tahun 2003, dan tahun-tahun selanjutnya situs berita online tampil lebih
Selain itu disediakan pula ruang diskusi dan ruang blog sebagai ruang
2. Jurnalisme Online
Revolusi
ini ditandai dengan munculnya online media, yang berkaitan dengan
perbedaan antara jurnalisme tradisional (media cetak, TV, dan radio), dengan
interaktifitas web. Adapula karakteristik yang paling luar biasa dari jurnalisme
27
Septiawan Sanata K., Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h. 137
28
Septiawan Sanata K., Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h. 137 – 138
24
media
memiliki kesempatan untuk aktif dalam proses produksi berita, atau
media tradisional. Adanya internet dapat mengalahkan media cetak yang harus
diinginkan.
sebagai :
29
Nurul Hasfi, Tantangan Jurnalis Di Era Globalisasi Informasi, Artikel terarsip dalam
http://eprints.undip.ac.id/7226/1/journalism_globalisasi_informasi.pdf , diunduh pada 30 Mei 2017
pukul 09.22 WIB
30
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 18
25
c. Bersifat interaktif
menyebutkan kekuatan dari jurnalisme online31. Pertama, users can read more
berita online dapat menggunakan link yang terhubung dengan berita yang
lainnya. Keuda, Users can update stories instantly and regularly. Karakteristik
31
Richard Craig, Online Journalism: Reporting, Writing and Editing for New Media,
(USA: WadsworthCengage Learning, 2005), h. 90 – 91
26
limitations
allows great depth in reporting. Berita online tidak memerlukan
informasi secara lebih mendalam. Keempat, Online news can add audio, video
Kelima, Users can keep online archives of stories. Karena sifatnya yang
cara menelusuri search engine atau mesin pencari dengan mengetikkan kata
32
Richard Craig, Online Journalism: Reporting, Writing and Editing for New Media,
(USA: WadsworthCengage Learning, 2005), h. 89
27
dikatakan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara jurnalisme online
Karena memiliki sifat yang interaktif, internet menjadi media yang memperluas
bekerja di sebuah situs berita formal dan dapat juga dilakukan oleh jurnalis
hubungan erat antara media tradisional dengan internet, hingga pada pertengahan
1990-an hampir semua media nasional di seluruh dunia mulai membuat versi
online.33
online itu sendiri. Karena karakteristik media online yang cepat, hal ini
berimbas pada perubahan pola kerja jurnalistik itu sendiri. Adanya aktifitas
waktu
relatif panjang.
Hingga saat ini regulasi yang mengantur jurnalisme online masih berupa
UU Pers (No. 40/1999) dan UU ITE (No. 11/2008). Hukum di Indonesia yang
mengatur tentang jurnalisme online masih bersifat parsial, belum ada hukum
yang mengatur secara khusus terkait jurnalisme online. Selain itu, persyaratan
(hoax) dan ujaran kebencian. Seperti yang di lansir CNN Indonesia bahwa ada
800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan
ujaran kebencian (hate speech). Sedangkan berdasarkan data dewan pers ada
sekitar 40.000 yang mengklaim diri media online, tapi yang sudah terverifikasi
oleh Dewan Pers sebagai media sebenarnya tidak lebih dari 300, hal tersebut di
34
Fitriyani, Jurnalisme di Tengah Perkembangan Media Online, Artikel diakses pada
https://www.kompasiana.com/fitriyani18482/5b4f3bd85a676f6a4b7e6dc3/jurnalisme-di-tengah-
perkembangan-media-online?page=all, 8 April 2019 pukul 22.10 wib
35
Nurkinan, Dampak Media Online Terhadap Perkembangan Media Konvensional, Jurnal
POLITIKOM Indonesia, Vol. 2 No. 2, November 2017
29
Salah satu dampak dari munculnya internet adalah adanya proses partisipasi
hanya sebagai pembaca dan penerima informasi saja, lain halnya pada media
online.
dimulai pada tahun 2000 di Korea Selatan, dimana Oh Yeon Ho dan tiga
rekannya memulai surat kabar harian berbasis online yang diberi nama
OhMyNews.
lainnya merasa tidak puas dengan pers di Korea, namun tidak dapat membuat
wartawan.
36
Clyde H. Bentley, Citizen Journalism: Back to the Future?, Discussion Paper Prepared
for the Carnegie-Knight Conference on the Future of Journalism, (Cambridge: June 20 – 21 ,
2008). Diunggah dalam http://www.ciberdemocracia.net/recursos/textosrelevantes/citizen.pdf.
pada 29 Maret 2017 pukul 21.23 WIB
30
tahun 2000. Hingga saat ini Elshinta memiliki 100.000 reporter warga.
Namun pada saat itu, media tradisional belum tertarik untuk membuat ruang
jurnalisme
warga karena takut kehilangan kredibilitas dan mendapatkan
jurnalisme warga. Berselang empat tahun kemudian yaitu pada tahun 2005,
37
Moch. Nunung Kurniawan, Jurnalisme Warga di Indonesia, Prospek dan Tantangannya,
Jurnal Sosial Humaniora, Vol. 11 No. 2, Desember 2007
38
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h.219
39
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 215
31
melaporkan
informasi tersebut ke khalayak ramai, meskipun tidak memiliki
eksistensi diri untuk ikut terlibat dalam isu-isu publik. Tidak hanya sekadar
ditujukan untuk membentuk opini publik atas isu-isu yang dianggap sesuai
yaitu:
b. Berita independen yang dimuat dalam situs berita, seperti situs berita
40
Pepih Nugraha, Citizen Journalism – Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman,
(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012), h. 5
41
Pepih Nugraha, Citizen Journalism – Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman,
(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012), h. 20
32
dilaporkan
oleh orang yang saat itu berada/hadir di tempat kejadian perkara
kejadian yang terjadi, sehingga nilai berita dapat bias karena bukan dari saksi
mata. Semakin jauh dari sumber berita maka akan semakin bias berita
tersebut.
Maka dari itu, semakin banyak karya jurnalisme warga maka informasi
akan semakin banyak versi. Bagi pandangan demokrasi hal ini menjadi
‘the public becomes personal, the personal becomes public’. Karena tanpa hal
42
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Kencana
Prenandamedia, 2014), h. 53
43
Amirudin, Jurnalisme Warga: Sekadar Gejala atau Genre Baru?, Artikel terarsip dalam
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=476265, diunduh pada 31 Maret
2017 pukul 22.33 WIB
33
atau di media sosial, tentunya institusi media massa tidak hanya diam.
komunikasi.
Dengan kekuatan finansial dan nama besar perusahaan, institusi
Namun jika ditelisik lebih dalam, ruang untuk jurnalisme warga yang
salah satu forum jurnalisme warga media tradisional. Kasus hilangnya tulisan
menghegemoni publik.44
warga tidak memiliki batas dan tidak terkontrol. Maka dari itu untuk
yang dikeluarkan oleh Dewan Pers dapat menjadi pedoman agar jurnalisme
44
Dudi Sabil Iskandar, Keruntuhan Jurnalisme, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2015), h.
65
45
http://dewanpers.or.id/berita/detail/403/jurnalisme-warga-mencerdaskan masyarakat,
diakses pada 5 Desember 2018, 12:13 WIB
34
Selain UU Pers No. 40 tahun 1999, ada undang-undang lain yang dapat
Penyiaran.
UU tersebut dapat dijadikan pedoman oleh pegiat jurnalisme
warga, sebab memiliki konsekuensi etika dan hukum bagi jurnalisme warga.
Bambang juga mengemukakan empat poin dalam membuat kode etik untuk
jurnalisme warga, yaitu jujur, adil, meminimalisir kerugian pihak lain, dan
bertanggungjawab.
1. Jujur
Ada lima poin yang menjadi esensi kode etik jujur, yaitu:
Tidak menyesatkan
2. Adil
Tidak menghakimi
46
http://dewanpers.or.id/berita/detail/403/jurnalisme-warga-mencerdaskan masyarakat,
diakses pada 5 Desember 2018, 12:13 WIB
35
Memikirkan dampak yang akan terjadi pada pihak lain akibat dari
tulisan penulis
4. Bertanggung Jawab
Jika terdapat kesalahan maka akui kesalahan itu dan segera lakukan
koreksi
lain.
tidak sedikit para pengamat media yang tanpa ragu memberikan dukungan
bahwa para jurnalis BBC harus bisa bekerjasama dengan audience dengan
memberi
kesempatan untuk memberikan kontribusi pada informasi di BBC.47
pihak aktif yang membuat dan mengkonsumsi berita yang mereka buat
sendiri.48
media. Misalnya saja Rosiana Silalahi, yang saat itu masih menjabat sebagai
47
Nurul Hasfi, Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi Informasi, Artikel terarsip dalam
http://eprints.undip.ac.id/7226/1/journalism_globalisasi_informasi.pdf , diunduh pada 8 April 2019
pukul 21.24 WIB
48
Nurul Hasfi, Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi Informasi, Artikel terarsip dalam
http://eprints.undip.ac.id/7226/1/journalism_globalisasi_informasi.pdf , diunduh pada 8 April 2019
pukul 21.24 WIB
49
Nurul Hasfi, Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi Informasi, Artikel terarsip dalam
http://eprints.undip.ac.id/7226/1/journalism_globalisasi_informasi.pdf , diunduh pada 8 April 2019
pukul 21.24 WIB
37
dengan 7,5 juta page view per hari mengakui bahwa kekhawatiran akan
pemahaman atas kode etik jurnalistik dari reporter warga membuat Detik
setengah
hati menerapkan jurnalisme warga.50
adanya hubungan baik antara citizen media dengan maisntream media. Proses
50
Nurul Hasfi, Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi Informasi, Artikel terarsip dalam
http://eprints.undip.ac.id/7226/1/journalism_globalisasi_informasi.pdf , diunduh pada 8 April 2019
pukul 21.24 WIB
51
Stuart Alan, Online News, (New York: Two Penn Plaza, 2006), h. 11
38
massa meliputi:52
perusahaan
redaksi
operasi harian
desk pemberitaan
Redaktur berita juga mengatur penugasan tim dan memberi instruksi kepada
reporter mengenai sudut pandang berita yang perlu diambil ketika mengejar
berita. Sementara itu reporter adalah jurnalis yang meliput material untuk
antarawak redaksi, sehingga terjadi sebuah alur kerja. Alur kerja diartikan
52
Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication- Media in the Digital Age,
(New York: McGraw-Hill, 2005).
53
Tony Harcup, Journalism: Principles and Practice, (London: Sage, 2004)
54
B. Franklin, dkk., Key Concepats in Journalism Studies, (London: Sage, 2005)
39
menyebutkan enam elemen dasar dari alur kerja jurnalistik, tidak peduli
menurut model ini terdiri dari dua langkah, yaitu peliputan berita (news
sebagai berikut.
Pada proses raw news, para peliput berita membuat berita mentah
seperti peristiwa, konferensi pers, dan lain-lain menjadi sebuah item berita
atau salinan berita (news copy). Kemudian proses kedua terjadi ketika
55
R.E. Palmer, Hermeneutika: Teori Baru Mengenal Interpretasi, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005)
56
Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication- Media in the Digital Age,
(New York: McGraw-Hill, 2005).
57
Chris Roberts, Gatekeeping Theory: An Evolution, (Texas: The University of Carolina,
2005), h. 9
40
Dalam model aliran Bass, dibedakan antara para peliput (gatherers) dan
para
pemroses (processors). Para peliput adlah reporter yang hanya
pemroses adalah editor yng bertugas mengolah data yang sudah dikumpulkan
informasi, opini dan fakta yang tidak disiplin dengan materi yang
Sumber beritanya meliputi orang, dokumen, siaran pers, dan sumber berita
lainnya.58
berita, yaitu hasil peliputan wartawan, layanan wire, dan sumber pendukung
seperti siaran pers dan laporan pemerintah.59 Hasil dari peliputan merupakan
Sumber berita kedua yaitu layanan wire. Layanan ini disediakan oleh
siaran pers atau laporan pemerintah, tetapi sumber ini hanya tambahan dalam
penyusunan berita.60
kemudian
mengirimkannya kepada redaktur untuk diedit. Bila terdapat
mengirimkan laporan tersebut kepada copy editor (editor bahasa) untuk dicek
ejaan dan bahasanya. Terakhir redaktur berita akan mengedit tulisan secara
keseluruhan.
penyuntingan berita. Hal ini menjadi pola aliran berita dalam ruang redaksi,
antara lain:61
60
Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication- Media in the Digital Age,
(New York: McGraw-Hill, 2005)
61
Brian S. Brooks, dkk., News Reporting and Writing, Fourth Edition, (New York: ST.
Martin’s Press, 1992)
42
media baru muncul, terdapat perluasan konsep media ke berbagai istilah yaitu
jurnalisme online dan situs web.62 Teknologi dan media baru merubah
kedua, portal berita online tidak hanya memindahkan berita dari media
khusus untuk diposting di situs web; ketiga, tempat kerja jurnalis tidak
terpaku pada ruang kerja saja, karena kini telah dilengkap dengan peralatan
mobile yang dapat dibawa kemana saja; keempat¸ media online merubah
dalam 24 jam sehari hanya untuk satu kali cetak pada surat kabar. sedangkan
pola kerja media online dalam sehari dapat menerbitkan berita berkali-kali,
Jurnalis saat ini memiliki kamera video, perekam suara, dan laptop yang
dapat dibawa dalam satu ttas ransel. Sehingga membuat jurnalis tidak perlu
62
B. Franklin, dkk., Key Concepats in Journalism Studies, (London: Sage, 2005)
63
John V. Pavlik, Journalism and the New Media, (New York: Columbia University Press,
2001)
43
perubahan dalam proses peliputan, tetap saja keputusan layak dan tidak layak
gatekeeper.
Berdasarkan teori di atas, secara garis besar alur kerja jurnalistik dalam
kepada pembaca.
BAB III
harian Sriwijaya Post di Palembang, Sumatera Selatan. Pada masa itu, ada
Penerbitan Pers).
Maka, pada akhir 1987 didirikan unit usaha Kelompok Pers Daerah
Aceh, serta surat kabar mingguan Surya di Surabaya (yang didirikan oleh
harian Pos Kota pada tahun 1986) yang kemudian diubah waktu terbitnya
menjadi harian. Tahun 1992, Kompas Gramedia mengambil alih harian Pos
Kupang, dan pada tahun 1994 mengambil alih harian Banjarmasin Post.64
mendirikan sendiri koran daerah di hampir seluruh provinsi dengan merek Tribun.
Diawali dengan Tribun Kaltim pada tahun 2003, lalu diikuti dengan Tribun
64
Dilansir dari http://www.tribunnews.com/about , diakses pada 8 Mei 2018, pukul 16.25
wib
44
45
Network. Hal ini bertujuan sebagai "transformasi dari kesan daerah yang
didukung tidak saja oleh jaringan 28 koran daerah atau Tribun Network, tapi
65
Dilansir dari http://www.tribunnews.com/about , diakses pada 8 Mei 2018, pukul 16.25
wib
66
Dilansir dari http://www.tribunnews.com/about , diakses pada 8 Mei 2018, pukul 16.25
wib
46
paper atau e-paper koran Tribun Network. Selain itu, ada berbagai rubrik
koran Tribun Network. Berbeda dari epaper yang merupakan replika dari
edisi cetak, digital paper merupakan koran yang hanya terbit secara online
67
Dilansir dari http://www.tribunnews.com/about , diakses pada 8 Mei 2018, pukul 16.25
WIB
48
Newsroom Jakarta
Taufik Ismail, Seno Tri Sulistiyono, Achmad Rafiq, Reynas Abdila, Fahdi
Prakoso
C. Rubrik Tribunners
Berbagai media online saat ini telah memiliki kolom khusus untuk para
masyarakat hanya dengan mengklik kolom Tribunners saja. Hal ini tentu
opini ataupun gagasan warga terhadap suatu isu, kejadian dan sebagainya.
68
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
69
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
70
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
50
Dalam rubrik Tribunners ini siapa saja dapat mengirimkan tulisan, baik
referensi bagi masyarakat luas ataupun tulisan yang eye catching dan
diproses oleh seorang jurnalis yang sudah terlatih, sedangkan tulisan dalam
rubrik Tribunners merupakan opini pribadi penulis, dalam hal ini merupakan
warga biasa, untuk mencurahkan pola pikirnya dan kemudian dituang dalam
sebuah artikel.
71
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
BAB IV
digambarkan melalui pola dan alur kerja jurnalistik. Dalam jurnalistik, pola
tergambar dari adanya model, sistem, cara kerja dan struktur organisasi yang
tepat.72 Gambar di bawah ini merupakan struktur organisasi dalam ruang redaksi
media massa.
Pemimpin Umum
(Publisher)
Pemimpin Redaksi
(Editor)
Redaktur Pelaksana
(Managing Editor)
72
Hanum Kusuma Dewi, Pola dan Alur Kerja Jurnalistik dalam Ruang Redaksi
Berkonvergensi, Tesis Program Pascasarjana Manajemen Komunikasi, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 2012), h. 19
51
52
Pola dan alur kerja jurnalistik terlihat dari tanggung jawab masing-
masing awak redaksi, mulai dari reporter, redaktur pelaksana, hingga pemimpin
redaksi. Jika masing-masing struktur organisasi menjalankan pola dan alur kerja
sesuai dengan ketentuan dan porsinya masing-masing, hal ini akan menjadikan
media massa yang dikelola menjadi sebuah media yang unggul dalam bidang
keredaksian.
sebagai berikut.73
Director
General Manager
Board of editor
Editor in Chief
News Manager
Assistant Content
73
Dilansir dari http://www.tribunnews.com/redaksi, diakses pada 8 Mei 2018, pukul
16.25 WIB
53
(Editor)
(Managing Editor)
yang mencari, mengolah, menyusun dan membuat berita. Hal ini dikemukakan
74
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
75
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
54
sebagai
pembaca dan pengonsumsi berita, sedangkan pada media online audience
memiliki kesempatan untuk aktif dalam proses produksi berita, atau bahkan
media untuk jurnalisme warga, yaitu berita independen yang dimuat dalam situs
berita.
Selain itu, adanya komentar dari pembaca mengenai berita yang dimuat
juga dapat dikatakan sebagai partisipasi jurnalis warga. Hal ini terkait dengan
rubrik Tribunners. Ia bertanggung jawab pada proses seleksi tulisan yang diterima
Pelaksana saja.
Selain menyeleksi tulisan yang masuk, Redaktur Pelaksana dan Asisten Redaktur
76
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
77
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
56
tugasnya,
yaitu mengarahkan para staf agar bekerja maksimal.
redaksi sesuai dengan tujuan perusahaan, tentunya rubrik Tribunners ini menjadi
sebuah cara lain untuk mengabarkan informasi kepada masyarakat Indonesia. Hal
ini harus ditunjang dengan penyajian informasi yang berkualitas, mendidik, dan
tidak menyesatkan.
Arahan dari pemimpin redaksi kepada stafnya juga dapat dilihat dari
pengarahan kepada editor untuk mengecek lagi kebenaran data yang tersaji.
78
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
57
valid, juga jika ada berita khusus yang dibuat dari berbagai
sudut pandang, pemred akan mengawasi dengan membaca
naskah berita. Selain itu selalu mengingatkan jika editor lain
keliru dalam mengedit tulisan, tentu dengan komunikasi yang
santun. Jika ada karyawan baru juga akan diarahkan, dalam
pelatihan agar lebih menguasai teknik-teknik editorial.79
Pengarahan dalam pengecekan data dilakukan hanya untuk berita-berita
khusus, karena berita tersebut dimuat dari berbagai sudut pandang. Pengecekan
data diarahkan seperti apakah data tersebut sesuai dengan pemberitaan di luar
sana, atau jika data yang disajikan merupakan data ekonomi, dilakukan
pengecekan dari data yang dirilis oleh kementerian atau lembaga survei.
perencanaan dikonsep dalam rapat redaksi, mulai dari pembagian tugas pencarian
berita sampai dengan berita siap disiarkan akan sangat menentukan baik atau
79
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
80
Morissan, Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 277
81
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib.
58
umumnya. Rapat redaksi merupakan hal wajib yang dilaksanakan sebelum dan
tema/isu
yang akan diangkat, sumber-sumber berita yang harus ada dalam tulisan,
seperti menentukan tujuan yang ingin dicapai dan adanya kegiatan pengambilan
keputusan.
82
Morissan, Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 277
59
dicapai, namun hanya sebatas pada menampung opini masyarakat agar terangkum
pada sebuah rubrik. Tidak ada tujuan dan sasaran khusus dalam pembentukan
rubrik ini. Jika saja dalam pembentukan rubrik ini memiliki tujuan ingin
berkualitas dan aktual, tentu hasil dari rubrik ini akan lebih berkualitas pula.
(redaktur dan editor) tidak memerlukan rapat budgeting untuk menentukan tulisan
memposting tulisan. Tidak ada urgensi tulisan tersebut harus dimuat saat ini juga.
Namun jika ada pembicaraan atau informasi yang menarik dan trending di
83
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib.
60
dimana informasi yang ada dan sedang berlangsung agar segera disajikan tanpa
Selain itu, tujuan (goal) khusus yang ingin dicapai redaksi dari
pembentukan rubrik tersebut hanya terbatas pada ingin menampung opini atau
menentukan opini mana yang akan dipilih. Meskipun tidak dalam bentuk tertulis,
namun tolak ukur tersebut sudah dijalani sehari-hari oleh tim redaksi.
Tolak ukur tersebut antara lain yaitu tidak memilih tulisan yang
memecah belah NKRI. Sedangkan tulisan yang dipilih lebih mengarah kepada
opini yang bersifat menarik, informatif, seperti tips and trick, serta informasi
Dalam rubrik Tribunners ini pencarian informasi dilakukan oleh jurnalis warga,
dimana siapapun dan dari latar belakang pendidikan apapun dapat menulis dan
84
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib.
61
merupakan kejadian atau isu yang sedang menjadi pembicaraan publik. Sehingga
proses ini dilanjutkan pada tugas gatekeeper untuk menyeleksi apakah berita yang
telah ada merupakan berita yang layak untuk dimuat di portal berita tersebut.
Gatekeeper dalam rubrik ini adalah redaktur pelaksana beserta tim dan pemimpin
redaksi.
kriteria-kriteria tertentu.
tersebut. Meskipun begitu, kriteria itu hanya poin-poin yang sudah melekat pada
tiap-tiap awak redaksi. Tidak ada aturan dan kriteria tertulis yang berupa buku
dari jurnalis warga. Adanya proses seleksi tulisan, membuat adanya perbandingan
signifikan antara tulisan yang masuk dengan yang diposting, yaitu tulisan yang
85
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
86
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
62
diterima dalam email redaksi sekitar 20 – 30 tulisan per hari, sedangkan yang
Dari pernyataan di atas, dapat dilihat jika proses verifikasi tulisan dari
dengan isu serupa, dan mencari apakah laporan tersebut sesuai dengan berita yang
lainnya. Namun hal ini tidak sesuai dengan proses kerja jurnalistik, dimana berita
yang dihasilkan merupakan berita yang akurat. Berita yang akurat harus dapat
diverifikasi, dengan mencari informasi dari sumber yang berkaitan langsung atau
mempunyai kredibilitas, atau mencari lebih dari satu sumber agar mendapat
banyak perspektif.
87
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
63
begitu saja atau terlewat dari pengetahuan gatekeeper, akan membahayakan bagi
informasi tersebut adalah benar. Hal ini tidak sesuai dengan fungsi pers, dimana
(hoax) dan ujaran kebencian. Seperti yang di lansir CNN Indonesia bahwa ada
800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan
ujaran kebencian (hate speech). Sedangkan berdasarkan data dewan pers ada
sekitar 40.000 yang mengklaim diri media online, tapi yang sudah terverifikasi
oleh Dewan Pers sebagai media sebenarnya tidak lebih dari 300, hal tersebut di
namun sumber yang digunakan merupakan berita palsu yang disebarkan oleh
situs-situs yang tidak terverifikasi, tentu berita yang tersaji merupakan berita yang
tidak kredibel dan tidak mencerminkan berita yang berkualitas. Ini seharusnya
88
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
89
Nurkinan, Dampak Media Online Terhadap Perkembangan Media Konvensional, Jurnal
POLITIKOM Indonesia, Vol. 2 No. 2, November 2017
64
maag. Namun dalam informasi tersebut tidak disebutkan atau dilampirkan sumber
informasi
yang tersaji, apakah dari bersumber dari ahli gizi, dokter spesialis, dan
lain sebagainya. Ketika dilihat profil penulis artikel tersebut, tidak ada informasi
dokter atau ahli gizi. Sehingga tulisan dan informasi yang diberikan tidak dapat
Hal di atas dapat menjadi salah satu contoh tulisan yang dipublikasikan
oleh situs Tribunnews.com yang mengabaikan proses verifikasi terkait data yang
dicantumkan dalam artikel. Dikhawatirkan jika data tersebut tidak akurat, dapat
membahayakan bagi pembaca yang mengikuti tips yang tidak jelas sumbernya.
Sedangkan pembaca tidak mengerti dan hanya mengikuti serta mempercayai tips
jujur dan berimbang, serta bebas dari tekanan kapitalisme dan politik.
Keberimbangan berita yang tersaji dalam rubrik ini juga masih perlu
diawasi. Hal ini dilihat dari adanya berita yang tersaji dengan informasi
berdasarkan satu sudut pandang informan saja. Tidak adanya cover both side yang
90
Artikel diakses dari http://www.tribunnews.com/tribunners/2019/04/05/makanan-yang-
baik-untuk-penderita-maag-kronis pada 23 April 2019, pukul 21.03 wib
65
Ekonomi Kreatif Kreasi Bambu Nggak Dilirik Bekraf91, artikel tersebut melihat
(KPBUN)
saja, tidak ada pandangan dari pihak Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Dari segi waktu kerja, redaksi tidak memiliki deadline dan jadwal dalam
Tidak adanya jadwal dan deadline dalam mengelola rubrik ini, menjadikan
rubrik ini terlihat seperti rubrik yang hanya ada dan dimuat untuk menyaingi
tulisan-tulisan yang ada dalam rubrik ini tetap menjadi tanggung jawab redaksi,
Hidayat, belum pernah terjadi kasus yang disebabkan oleh tulisan jurnalis warga
91
Alex Palit. Artikel dilansir dari
http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/07/12/ekonomi-kreatif-kreasi-bambu-unik-nggak-
dilirik-bekraf pada 23 April 2019, pukkul 21.21 wib
92
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
66
update KBBI, akan kita betulkan. Karena kalau orang biasa bisa
saja tidak paham hal-hal tersebut. Jika tulisannya berupa opini itu
tidak mungkin akan digugat, karena itu merupakan buah pikir
seseorang. Tapi ketika opini itu diberitakan, maka kita harus bisa
menyaring betul agar jangan sampai ada distorsi pasca opini itu
di muat.93
Dari analisis di atas dapat dikatakan bahwa adanya media online
proses yang panjang menjadi proses yang cepat. Karakteristik media online yang
jurnalistik, yaitu mengesampingkan tahap verifikasi, tidak cover both side, dan
warga.
membuat aturan yang ketat untuk isi berita, media massa tersebut menjadi terlihat
93
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten Koordinator
Liputan di Gedung Kompas Gramedia – Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Agustus 2018 pukul
13.30 wib
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hadirnya media online tentu menjadi sebuah fenomena besar dalam
massa yang sebelumnya berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah dan kode etik
67
68
media yang populer di kalangan masyarakat. Hal ini akan berdampak pada
tidak kesesuaian dari pembentukan fungsi pers itu sendiri, dimana fungsi pers
bertujuan
untuk mencerdaskan bangsa.
B. SARAN
sehingga dalam setiap minggu memiliki tulisan dengan tema yang senada.
Meskipun tidak ada urgensi dalam pemuatan tulisan, pertemuan dalam rapat
situs berita populer menyajikan informasi yang tidak sesuai dengan keadaan,
dapat memotivasi warga untuk gemar menulis, berbagi informasi dan opini
69
mengenai kejadian atau isu-isu yang sedang hangat, tentu sesuai dengan fakta
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Alan, Stuart. Online News. New York: Two Penn Plaza, 2006
Brooks, Brian S dkk. News Reporting and Writing, Fourth Edition. New York:
Craig, Richard. Online Journalism: Reporting, Writing and Editing for New
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Hall, Jim. Online Journalism: A Critical Primer. London: Pluto Press, 2001
2015
Indonesia, 2005
Margianto, J. Heru. Syaefullah, Asep. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika.
70
71
Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana Prenada Media,
2014
Pavlik, John V. Journalism and the New Media. New York: Columbia University
Press, 2001
Carolina, 2005
B. INTERNET
dilansir dari
72
https://economy.okezone.com/read/2016/03/16/320/1337230/96-
Amirudin. Jurnalisme Warga: Sekadar Gejala atau Genre Baru?. Artikel terarsip
dalam
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=476265.
Alexa. “Top Sites in Indonesia.” diakses pada 14 Februari 2018 pukul 12:37 WIB
http://www.alexa.com/topsites/countries/ID
http://www.ciberdemocracia.net/recursos/textosrelevantes/citizen.pdf.
padahttps://www.kompasiana.com/fitriyani18482/5b4f3bd85a676f6a4b7e
6dc3/jurnalisme-di-tengah-perkembangan-media-online?page=all. Diakses
dalamhttp://eprints.undip.ac.id/7226/1/journalism_globalisasi_informasi.p
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/20/berapa-jumlah-pengguna-
http://dewanpers.or.id/berita/detail/403/jurnalisme-warga-mencerdaskan
http://www.tribunnews.com/tribunners/2019/04/05/makanan-yang-baik-untuk-penderita-maag-
kronis pada 23 April 2019, pukul 21.03 wib
http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/07/12/ekonomi-kreatif-kreasi-
http://www.umm.ac.id/en/opini/jurnalisme-online-mengesampingkan-
11.24 wib
C. JURNAL
Analisis Uses and Gratifications. Jurnal Ilmu Komunikasi UI. Vol. 10 No.
2, Desember 2013
D. WAWANCARA PRIBADI
Wawancara pribadi dengan Rahmat Hidayat, Editor sekaligus Asisten
4. Hasil Wawancara
5. Dokumentasi Foto
75
Hasil Wawancara
Jawab: Kompasiana, Tribunners, atau Detik juga punya nama kanal yang
Siapapun bisa masuk dan menulis. Hanya saja kita memang punya seleksi.
Yang kira-kira opini itu bisa menjadi referensi masyarakat, baru kita
masukan. Jika nilai referensinya kurang bagi masyarakat luas, bisa kita
Mereka beropini itu bisa tentang politik, ekonomi, sosisal, budaya. Mirip-
mirip dengan informasi yang kita sajikan seperti berita. Cuma kalau
Tribunners itu lebih pada opini pribadi tanpa ditanya, tapi dia
pembacanya. Sama dengan media online lain setiap opini yang disajikan di
masing-masing. Ketika kita setuju dengan opini yang mereka buat pasti
kita mengagumi opini mereka. Tapi kalau tidak setuju dengan opini yang
mereka buat, ya kita menganggap itu salah. Tapi kalau on the spot ketika
ada kecelakaan di suatu tempat, ada kejadian apa, biasanya mereka lebih
5. Apa saja tujuan yang ingin dicapai oleh redaksi dari rubrik
Tribunners?
mengarahkan sesama karyawan agar tetap berada pada koridor yang sudah
lainnya.
atasan sampai staf tingkat bawah, maka komunikasi pun juga baik.
Pemred akan memberikan arahan kepada editor untuk mengecek apakah
data yang ada dalam tulisan merupakan data yang valid, juga jika ada
berita khusus yang dibuat dari berbagai sudut pandang, pemred akan
mengingatkan jika editor lain keliru dalam mengedit tulisan, tentu dengan
komunikasi yang santun. Jika ada karyawan baru juga akan diarahkan,
selalu mengingatkan jika editor lain keliru dalam mengedit tulisan, tentu
dapat diterima oleh logika para staf, bukan opini yang hanya mengada-ada
saja. Sesama editor juga saling mengarahkan satu sama lain. Misalnya,
maka editor pertama memberi tahu kepada editor kedua, dan sebaliknya.
Jawab: Tidak ada jadwal waktu tertentu, semua prosesnya dijalani saja.
Ada tulisan masuk, kita baca. Jika kita anggap menarik, informatif dan
tidak bertentangan dengan SARA maka akan kita proses untuk diposting.
yang namanya kalau dari segi despolitik itu politik identitas. Yang paling
politik sih, karena ini sudah masuk tahun politik. Ada juga yang menulis
Mungkin itu menjadi informatif ketika ada pembaca yang saat itu ingin
muat.
orang yang sudah paham mengenai desk redaksional, baik itu hiburan,
mail yang masuk, kemudian mereka pilih mana yang bisa dimuat, sesuai
tulisan dari e-mail, kemudian tulisan masuk tahap editing. Saya jadi editor,
kalau diedit lagi sama atasan, atau sesama editor, pasti tetap ada koreksi.
Karena penilaian saya belum tentu benar di penilaian orang lain. Setiap
11. Apa kriteria isu-isu yang akan dimuat? Jika ada isu yang sedang in,
namun ada juga isu yg lebih informatif, mana dahulu yang akan
dipilih?
Jawab: Kita tidak ada batas waktu ataupun deadline untuk segera
memposting tulisan. Bisa hari ini, bisa besok. Tidak ada urgensi harus
ditayangkan saat ini juga. Suka-suka kita saja. Jika ada yang layak dimuat,
ya dimuat. Kalau tidak layak, ya tidak usah. Gitu saja. Tidak ada isu
12. Apakah ada jadwal tertentu dari pemilihan tulisan sampai dengan
pemuatan tulisan?
13. Apa saja feedback yang diberikan untuk jurnalis warga yang
Jawab: Tidak ada reward khusus. Paling mereka bangga saja, tulisan
mereka, opini yang mereka tulis dimuat dan dapat dibaca orang banyak.
redaksi ikut terlibat, karena akan membawa nama baik media kita juga.
Oleh karenanya redaksi tidak memilih tulisan yang akan berisiko jika
ditayangkan.
15. Apakah pernah terjadi kasus yang disebabkan oleh tulisan dari
seperti itu. Kalau ada typo-typo pasti kita betulkan, atau mereka tidak
update KBBI, akan kita betulkan. Karena kalau orang biasa bisa saja tidak
paham hal-hal tersebut. Jika tulisannya berupa opini itu tidak mungkin
akan digugat, karena itu merupakan buah pikir seseorang. Tapi ketika
opini itu diberitakan, maka kita harus bisa menyaring betul agar jangan
sampai ada distorsi pasca opini itu di muat. SARA, kafir-kafiran, menebar
kebencian, news valuenya gak ada, sisi positifnya gak ada, atau lebih
16. Apakah ada proses verifikasi tulisan dari jurnalis warga? Kalau ada,
seperti apa?
cuekin saja, atau kalau ada tulisan yang sekiranya menabrak kode etik
jurnalistik, untuk apa kita pilih, karena bisa jadi masalah bagi kita juga di
warga sesuai dengan informasi di tempat lain atau wartawan yang meliput.
17. Kendala apa saja yang dihadapi redaksi dalam mengelola rubrik ini?
ini hampir mendekati 6%, namun data yang disajikan pada tulisan
berbeda. Hal-hal seperti ini yang menjadi kendala bagi editor. Tentu
Jawab: Tidak ada rapat budgeting khusus untuk menentukan opini mana
yang akan kita pilih. Bebas saja, karena tidak ada batas waktu untuk
menayangkan suatu berita. Tidak ada urgensi isu yang harus ditayangkan
19. Apakah tulisan yang masuk ke redaksi sesuai dengan harapan atau
Jawab: Kita tidak ada target dan tujuan khusus. Hanya pada sisi keinginan
kita agar warga dapat merespon apa yang terungkap dan sedang menjadi
dimuat?
isu, yang kita anggap layak, bagus, dan opini dia menarik serta tidak
rubrik ini?
Jawab: Pasti, karena itu menjadi tanggung jawab kita. Orang umum
jadi tanggung jawab kita. Kita juga dapat menambahkan dan memotong
informasinya.
23. Jika ya, mengapa ada beberapa artikel dari jurnalis warga yang
disuguhkan dengan gaya yang serius, tapi boleh disajikan dengan gaya-