RESUME
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) DI PULAU
JAWA PLTU SURALAYA
Dibuat oleh :
B. PLTU Suralaya
PLTU Suralaya merupakan pembangkit listrik tenaga uap terbesar di
ASEAN dengan kapasitas total sebesar 3400 MW. PLTU Suralaya dimiliki oleh
anak perusahaan PT.PLN (persero) yaitu PT.Indonesia Power. PLTU Suralaya
sendiri memiliki 7 unit pembangkit, yaitu pada unit 1-4 memiliki kapasitas
sebesar 4x400 MW sedangkan unit 5-7 memiliki kapasitas sebesar 3x600 MW.
Sekarang sudah ada unit yang baru yaitu unit 8, tetapi bukan milik PT. Indonesia
Power melainkan PT.PLN (persero). PLTU Suralaya dulu mensuplai 30%
kebutuhan listrik nasional. Tetapi sekarang mensupali 20% kebutuhan listrik
nasional dikarenakan sudah banyak pembangkit-pembangkit yang dibangun di
Indonesia.
Proses pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 1980. Membangun
PLTU dibutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun dan membutuhkan modal yang
besar dengan pengembalian modal yang lama. Dalam pembangunannya, PLTU
Suralaya terdapat tiga tahap pembangunan. Pembangunan tahap pertama
sebesar 2x400 MW beroperasi tahun pada 1984. Tahap kedua sebesar 2x400
MW beroperasi pada tahun 1989. Dan pada tahap ketiga sebesar 3x600 MW dan
beroperasi pada tahun 1997. Jadi umur PLTU Suralaya sudah 27 tahun hampir
menginjak 30 tahun.
Umur PLTU sendiri dirancang untuk 30 tahun. Akan tetapi, dapat
beropersai lebih 30 tahun asalkan memiliki maintenance yang baik. Dan memiliki
management operation yang bagus sehingga effisiensi PLTU sendiri tetap
terjaga bahkan meningkat (retrovit). Karena pada PLTU terdapat proses
pembakaran dan memiliki suhu tinggi, biasanya daerah rawan adalah alat-alat
atau perlengkapan yang terkena panas atau efeknya yaitu boiler tube, safety
valve boiler dan hydrogen plant.
Dalam menunjang aktifitas kepembangkitan di Suralaya, dibangun empat
buah dermaga yang berguna sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal
pengangkut batubara dari luar Jawa. Dermaga pertama untuk kapal pengangkut
batubara bermuatan besar yaitu dengan kapasitas batubara 60 ribu ton.
Dermaga kedua untuk kapal pengangkut batubara dengan kapasitas sebesar 25
ribu ton. Dermaga tiga untuk kapal dengan kapasitas sebesar 18 ribu ton. Dan
dermaga empat dengan kapal batubara kapasitas 8 ribu ton. Batubara yang
masih dikapal diangkut dengan crane sebagai alat pemindah dari kapal ke belt
conveyor. Belt conveyor memindahkan batubara ke area stock batubara ataupun
ke unit.
Tabel 1
Kualitas batubara Eosen dan Miosen dari contoh permukaan di beberapa cekungan
di Indonesia.
Umur Cekungan CV (kal/gr) Peringkat
Ombilin 6600-7000 Bituminus
Sumatera Tengah 6300-6800 Bituminus
Asam-Asam 6300-6800 Bituminus
Eosen Pasir 6100-6790 Bituminus
Barito (NC) 6000-7000 Bituminus
Barito (SH/HA) 7100-8000 Bituminus-Semiantrasit
Ketungau 6300-6900 Bituminus
Sumatera Selatan (NC) 4000-5500 Subbituminus
Sumatera Selatan (HA) 6000-8000 Bituminus-Antrasit
Bengkulu 6200-6500 Bituminus
Meulaboh 5100-5500 Subbituminus
Miosen Kutei (NC) 4950-5500 Subbituminus
Kutei (SH) 6000-7650 Bituminus
Tarakan 4800-5500 Subbituminus
Barito 4500-5500 Subbituminus
Asam-Asam 4300-4690 Subbituminus
Uap air yang dihasilkan dialirkan keturbin. Masing-masing turbin (di PLTU
Suralaya) di unit 1, 2, 3 dan 4 berkapasitas 400 MW , unit 5, 6 dan 7
berkapasitas 600 MW dan masing-masing turbin dihubungkan langsung dengan
generator. Tegangan listrik yang dihasilkan dinaikan dar 23.000 Volt menjadi 500
Volt, dengan menggunkan trafo sebelum disalurkan kesistem jaringan. Uap yang
sudah melalui turbin didinginkan dan dikondensasikan menjadi air didalam
kondensor sebelum dikembalikan ke boiler. Kondensor sendiri didinginkan oleh
air yang dipompakan dari air laut. Oleh sebab itu PLTU selalu dibangun didaerah
pantai.
Kondensor berfungsi untuk mengembunkan uap air yang telah digunakan
untuk memutar turbin menjadi air kondensat yang selanjutnya dipompa kembali
ke boiler untuk dipanaskan dan diubah menjadi uap air yang digunakan untuk
memutar turbin lagi (cross cycle). Sedangkan air laut yang telah digunakan
dialirkan kembali kelaut (open cycle).
Uap dialirkan keturbin yang menyebabkan turbin bergerak.Poros turbin
dihubungkan /di kopel dengan poros generator. Gerakan turbin tersebut akan
mengakibatkan pula gerakan generator sehingga dihasilkan energi listrik.
DAFTAR PUSTAKA