Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sindy Zunitasari

NIM : 3401420012
Tugas : Manajemen Sekolah

Komunikasi dalam Manajemen Sekolah


Komunikasi merupakan peralihan suatu pesan atau proses pertukaran informasi yang
melibatkan seseorang sebagai bentuk interaksi yang menggunakan sistem simbol linguistik.
Komunikasi menurut Seiler (1988) dan Arni Muhammad (2002) memiliki beberapa prinsip
yaitu sebagai suatu proses, suatu sistemik, bersifat interaksi dan transaksi, dan komunikasi
dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja. Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah
menetapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha, mengembangkan rencana
rencana untuk mencapai tujuan pengorganisasian, sumber-sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien, memilih, mengembangkan, menilai anggota
organisasi, serta memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan menciptakan suatu iklim kerja di
mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Komunikasi sangat penting digunakan dalam organisasi. Salah satunya adalah dalam
organisasi sekolah dengan adanya, komunikasi yang baik dan benar maka akan tercapai
tujuan sekolah cara efektif dan efisien. Pentingnya komunikasi dalam organisasi sekolah
adalah sebagai berikut menghubungkan arus informasi, membantu tercapainya tujuan umum
dari manajemen sekolah, menyelesaikan masalah akademik dalam sekolah, membuat
informasi pendidikan terbaru dalam sekolah, menyusun strategi pembelajaran bermutu,
memberikan kebebasan berekspresi, menjembatani hubungan sekolah dan orang tua siswa,
dan menciptakan iklim edukatif yang baik.
Dalam manajemen sekolah terdapat proses komunikasi yang dibedakan menjadi dua yaitu
proses komunikasi intern dan ekstern. Dalam berkomunikasi di sekolah terdapat beberapa
aspek yang menghambat atau mengganggu yaitu
1) Hambatan dari proses komunikasi. Hambatan tersebut biasanya terjadi karena
informasi yang kurang jelas sehingga menimbulkan miskomunikasi. Hal ini sering
terjadi saat guru menerangkan atau memberi tugas namun kurang jelas, sehingga
siswa tidak dapat memaknai hal tersebut. Sebaiknya sebagai seorang guru maka harus
menghindari hal tersebut dengan cara mengkomunikasikan dengan jelas dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. Dan siswa juga harus
berinteraksi aktif dengan menanyakan hal-hal yang tidak jelas ketika guru sedang
menyampaikan sesuatu.
2) Hambatan fisik. Hambatan ini biasanya terjadi karena adanya gangguan seperti cuaca,
sinyal, dan sebagainya. Seperti saat ini kita sedang di hadapan dengan pembelajaran
secara daring, dan masing-masing guru maupun siswa memiliki keterbatasan dalam
mengakses jaringan internet sehingga seringkali ditemui saat melakukan pertemuan
melalui platform virtual ada saja yang terpental, sehingga tidak dapat menyerap
materi secara maksimal karena tertinggal. Maka dari itu komunikasi tidak dapat
diterima dengan baik dan tidak nyambung, untuk hal semacam ini maka dapat
ditanyakan ulang atau meminta teman untuk menjelaskan kembali setelah pelajaran
selesai.
3) Hambatan manusiawi. Hambatan ini merupakan sifat bawaan dari manusia, misalnya
saat menerangkan materi pembelajaran suasana hati guru sedang tidak baik sehingga
dalam pelaksanaannya guru menerangkan dengan emosional yang tinggi. Hal ini tentu
dapat menghambat proses pembelajaran karena siswa tidak dapat menyerap materi
secara maksimal. Agar komunikasi menjadi mudah dipahami maka hendaknya
sebagai seorang guru mengajar secara profesional dan meredam emosinya.
4) Hambatan organisasional. Hambatan ini terjadi akibat komunikasi dengan atasan atau
bawahan. Seperti siswa yang takut atau gugup saat berbicara atau menyampaikan
pesan kepada kepala sekolah. Maka hal ini dapat diatasi dengan cara merubah mindset
siswa untuk tidak takut apabila berhadapan dengan kepala sekolah.
5) Hambatan-hambatan antar pribadi. Hambatan ini terjadi karena adanya
kesalahpahaman antar pribadi menyangkut tugas dan wewenang dari orang yang ada
dalam organisasi. Misalnya siswa A dan siswi B mengikuti acara organisasi yang
sama, dan melibatkan kerjasama antara keduanya. Namun sebelumnya mereka
mengalami masalah pribadi sehingga komunikasi antara mereka tidak efektif.
Langkah sebaiknya yang harus diambil adalah mereka harus memiliki sifat
profesional dengan tidak membawa masalah pribadinya ke dalam organisasi agar
kegiatan organisasi dapat berjalan secara maksimal.
Dalam manajemen sekolah sendiri menawarkan komunikasi yang efektif yaitu komunikator
hendaknya mampu mengatur aliran pemberitaan ketiga arah yaitu ke bawah, ke atas, ke
samping atau mendatar. Hal tersebut memungkinkan untuk para guru dapat berkomunikasi
dengan sesama guru, kepala sekolah dengan kepala sekolah, pengawas dengan pengawas.
Komunikasi aktif juga sangat penting karena dapat terjadi hubungan timbal balik antara
komunikator dengan komunikan sehingga pembicaraan tidak sepi. Maka dari itu komunikasi
harus benar-benar dilaksanakan dengan baik, agar mencegah suatu hambatan dalam
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai