LP Katarak
LP Katarak
“KATARAK”
Disusun oleh
Rahmat Sandi
144 2020 20148
A. Definisi
Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-
duanya yang disebabkan oleh berbagai keadaan. (Sidarta Ilyas, dkk, 2008)
Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, sehingga
menyebabkan penurunan/gangguan penglihatan (Admin,2009)
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi
keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini
terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada
berbagai usia tertentu (Iwan,2009).
A. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada klien dengan katarak adalah
keterangan lain mengenai identitas pasien.
Pada pasien dengan katarak konginetal biasanya sudah terlihat pada
usia di bawah 1 tahun, sedangakan pasien dengan katarak juvenile terjadi
pada usia < 40 tahun, pasien dengan katarak presenil terjadi pada usia
sesudah 30-40 tahun, dan pasien dengan katark senilis terjadi pada usia >
40 tahun.
1. Riwayat penyakit sekarang
Merupakan penjelasan dari keluhan utama. Misalnya yang sering
terjadi pada pasien dengan katarak adalah penurunan ketajaman
penglihatan.
2. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien
seperti DM, hipertensi, pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit
metabolic lainnya memicu resiko katarak.
3. Aktifitas istirahat
Gejala yang terjadi pada aktifitas istirahat yakni perubahan aktifitas
biasanya atau hobi yang berhubungan dengan gangguan penglihatan.
4. Neurosensori
Gejala yamg terjadi pada neurosensori adalah gamgguam
penglihatan kabur / tidak jelas, sinar terang menyebabkan silau dengan
kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja
dengan dekat atau merasa di runag gelap. Penglihatan berawan /
kabur, tampak lingkaran cahaya / pelangi di sekitar sinar, perubahan
kaca mata, pengobatan tidak memperbaikipenglihatan, fotophobia
(glukoma akut).
Gejala tersebut ditandai dengan mata tampak kecoklatan atau putih
susu pada pupil ( katarak ), pupil menyempit dan merah atau mata
keras dan kornea berawan ( glukoma berat dan peningkatan air mata ).
5. Nyeri / kenyamanan
Gejalanya yaitu ketidaknyamanan ringan / atau mata berair. Nyeri
tiba-tiba / berat menetap atau tekanan pada atau sekitar mata, dan sakit
kepala.
6. Pembelajaran / pengajaran
Pada pengkajian klien dengan gangguan mata ( katarak ) kaji
riwayat keluarga apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem
vaskuler, kaji riwayat stress, alergi, gangguan vasomotor seperti
peningkatan tekanan vena, ketidakseimbangan endokrin dan diabetes,
serta riwayat terpajan pada radiasi, steroid / toksisitas fenotiazin
B. DiagnosaKeperawatan
1. Pre operasi
a. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan
dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera.
b. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori
penglihatan – kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan
intraokuler.
c. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang
terpajan/mengingat, keterbatasan kognitif.
d. Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan / tindakan
pembedahan.
e. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan gangguan
penglihatan.
2. Post operasi
a. Nyeri berhubungan dengan trauma insisi.
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif
insisi jaringan tubuh.
c. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan
dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera.
d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori
penglihatan – kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan
intraokuler.
C. IntervensiKeperawatan
1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori/status organ indera.
Tujuan :
Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu,
mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap
perubahan.
Kriteria Hasil :
Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap
perubahan.
Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.
INTERVENSI RASIONAL
Pengurangan nyeri.
INTERVENSI RASIONAL
Berikan obat untuk mengontrol nyeri dan TIO sesuai dengan resep.
Berikan kompres dingin sesuai dengan permintaan untuk trauma
tumpul.
Kurangi tingkat pencahayaan.
Dorong penggunaan kaca mata hitam pada cahaya yang kuat.
Pemakaian sesuai dengan resep akan mengurangi nyeri dan TIO
dan meningkatkan rasa.
Mengurangi edema akan mengurangi nyeri.
Tingkat pencahayaan yang lebih rendah nyakan setelah
pembedahan.
Cahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah
penggunaan tetes mata dilator
6. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kerusakan
penglihatan.
Tujuan :
Klasifikasi katarak
Akomodasi menurun
Gangguan Rasa
Nyaman
Kurang
pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Diunduhdari http://www.scribd.com/doc/62302767/askep-katarak