Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alisya Salsabila Putriedi

NPM : 10318569
Kelas : 2TA01

Teknik Konservasi Tanah dan Air


Tugas V-Class M12

1. Berdasarkan Modul Metode Pengendalian Banjir yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan
dan Pelatihan SDA dan Konstruksi Kementrian PUPR, secara teknik penanganan
pengendalian banjir dapat dibedakan menjadi dua, yaitu? Jelaskan!
Jawaban
Menurut teknis, penanganan pengendalian banjir dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Pengendalian banjir secara teknis (metode struktur)
b. Pengendalian banjir secara non-teknis (metode non-struktur)

Semua kegiatan tersebut dilakukan pada prinsipnya dengan tujuan:


 Menurunkan serta memperlambat debit banjir di hulu, sehingga tidak mengganggu
daerah-daerah peruntukan di sepanjang sungai.

 Mengalirkan debit banjir ke laut secepat mungkin dengan kapasitas cukup di


bagian hilir.

 Menambah atau memperbesar dimensi tampang alur sungai.

 Memperkecil nilai kekasaran alur sungai.


 Pelurursan atau pemendekan alur sungai pada sungai berbelok.
 Pengendalian transpor sedimen.

a. Metode Struktur
Bangunan Pengendali Banjir
 Bendungan
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton dan/atau
pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula
digunakan untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung
lumpur sehingga terbentuk waduk. Definisi lain bendungan atau dam adalah konstruksi
yang dibangun untuk menahan lajur air menjadi waduk, danau atau tempat rekreasi
termasuk di antaranya menahan laju sedimentasi yang ditampung dalam tampungan
mati.

 Waduk
Waduk adalah wadah buatan yang trbentuk sebagai akibat dibangunnya
bendungan. Waduk biasanya dibangun untuk pengembangan sumber daya air
sungai, dengan menampung air pada waktu musim hujan untuk memperbaiki
kondisi aliran sungai terutama pada musim kemarau.
Pengendalian banjir dengan waduk hanya dapat dilakukan pada bagian hulu dan
biasanya dikaitkan dengan pengembangan sumber daya air. Yang perlu diperhatikan
dalam pengendalian banjir dengan waduk adalah perlambatan waktu tiba banjir,
penurunan debit banjir yang dilepas ke hilir dan rasio alokasi volume waduk untuk
pengendalian banjir terhadap volume untuk pengembangan dan pengelolaan sumber
daya air.

 Kolam retensi/penamoungan
Kolam penampungan berfungsi untuk menyimpan sementara debit sungai
sehingga puncak banjir dapat dikurangi. Tingkat pengurangan banjir tergantung pada
karakteristik hidrograf banjir, volume kolam dan dinamika beberapa bangunan outlet.
 Pembuatan check dam
Check dam adalah bangunan kecil temporer atau tetap yang dibangun melintang
saluran/sungai untuk memperkecil kemiringan dasar memanjang sungai sehingga bisa
mereduksi kecepatan air, erosi dan membuat sedimen bisa tinggal di bagian hulu
bangunan.

 Bangunan pengurang kemiringan sungai


Bangunan ini bisa berupa drop structure atau groundsill. Manfaatnya adalah bisa
mengurangi kecepatan air, dan untuk groundsill juga dapat mencegah scouring pada
hilir bendung atau pilar jembatan.

 Retrading basin
Retrading basin adalah suatu kawasan yang didesain dan dioperasikan untuk
tampugan sementara sehingga bisa mengurangi puncak banjir dari suatu sungai.

 Pembuatan polder
Polder adalah sebidang tanah yang rendah, dikelilingi oleh embankment baik bisa
berupa tanah urugan/timbunan atau tanggul pasangan beton atau batu kali yang
membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada kontak dengan
air dari daerah luar polder selain yang dialirkan melalui saluran buatan manusia (bisa
berupa saluran terbuka atau pipa).

Sistem Perbaikan dan Pengaturan Sungai


 River Improvement
River improvement dilakukan terutama berkaitan erat dengan pengendalian banjir,
yang merupakan usaha untuk memperbesar kapasitas pengaliran sungai. Hal ini
dimaksudkan untuk menampung debit banjir yang terjadi untuk dialirkan ke hilir atau
laut, sehingga tidak terjadi limpasan.
 Tanggul
Tanggul adalah penghalang yang didesain untuk menahan air banjir di palung
sungai untuk melindungi daerah sekitarnya. Tanggul juga berfungsi untuk melokalisir
bajir di sunagi, sehingga tidak melimpas ke kanan dan ke kiri sungai yang merupakan
daerah peruntukan.

 Sudetan
Sudetan adalah saluran yang digunakan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh
aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir pada daerah yang dilindungi.

 Floodway
Pembuatan floodway dimaksudkan untuk mengurangi debit banjir pada alur
sungai lama, dan mengalirkan sebagian debit tersebut banjir melalui floodway. Hal ini
dapat dilakukan apabila kondisi setempat sangat mendukung untuk membuat
floodway.

 Sistem drainase khusus


Sistem drainase khusus diperlukan untuk memindahkan air dari daerah rawan banjir
karena drainase yang buruk secara alami atau karena ulah manusia. Sistem khusus tipe
gravitasi dapat terdiri dari saluan-saluran alami. Alternatif dengan pemompaan
mungkin diperlukan untukd aerah buangan dengan elevasi air di bagian hilir yang
terlalu tinggi.
b. Metode Non-Struktur
 Pengelolaan DAS
Pengelolaan DAS berhubungan erat dengan peraturan, pelaksanaan dan
pelatihan. Kegiatan penggunaan lahan dimaksudkan untuk menghemat dan
menyimpan atau menahan air dan konservasi tanah.

 Pengaturan Tata Guna Lahan


Pengaturan tata guna lahan di DAS dimaksudkan untuk mengatur penggunaan lahan,
sesuai dengan rencana pola tata ruang yang ada. Hal ini untuk menghindari penggunaan
lahan yang tidak terkendali, sehingga mengakibatkan kerusakan DAS yang merupakan
daerah tadah hujan.

 Pengendalian Erosi
Pengendalian erosi pada prinsipnya merupakan tindakan-tindakan untuk
mencegah dan mengendalikan erosi baik di DAS maupun di tebing sungai.

 Pengembangan dan Pengaturan Daerah Banjir/Genangan


Maksud dari pengendalian daerah genangan adalah untuk membatasi atau
menentukan tipe pengembangan dengan mempertimbangkan resiko dan kerusakan yang
ditimbulkan oleh banjir.

 Penanganan Kondisi Darurat


Penanggulangan banjir perlu dilakukan untuk menangani penanggulangan banjir
dalam keadaan darurat, terutama untuk bangunan pengendalian banjir yang rusak dan
kritis. Hal ini teutama untuk menagani banjir tahunan yang perlu penanganan tahunan
pada waktu musim hujan atau banjir.

 Peramalan dan Sistem Peringatan Banjir


Peramalan banjir merupakan bagian dari sistim pengendalian banjir suatu
sistem sungai. Sistem peringatan banjir yaitu sistem yang dapat mengurangi
kerugian akibat banjir yang lebih besar.
 Law Enforcement
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu
lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan benegara.

 Penyuluhan Pada Masyarakat


Penyuluhan kepada masyarakat sangat diperlukan karena permasalahan banjir
merupakan permasalahan umum terutama di daerah bawah, maka penyuluhan terhadapa
langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap banjir sangat diperlukan.

 Asuransi
Asuransi bencana banjir merupakan asuransi spesifik yang menanggung
kerugian akibat bencana banjir.

Anda mungkin juga menyukai