Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok #3

Putri Afiddah Derny, S.A.P


Angga Gema Zuliana Irawan, S.Ap
Fajar Kuala Nugraha, S.Ip
Riana Evira Emahasanti, S.E.
Septiono Budi Santosa, S.E.

B. J. Habibie

Implementasi Nilai-nilai ANEKA


pada Tokoh Publik
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi

Gelombang III Angkatan VIII 1


Kelompok IV
Profil Singkat
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, (lahir di Kota
Parepare, 25 Juni 1936 – meninggal di Jakarta, 11 September
2019 pada umur 83 tahun,yang akrab disapa B. J. Habibie
atau hanya Habibie) adalah Presiden Republik Indonesia
yang ketiga. Sebelumnya, B.J. Habibie menjabat sebagai
Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try
Sutrisno. B. J. Habibie menggantikan Soeharto yang
mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21
Mei 1998. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie
dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam
teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden
Indonesia berlatarbelakang teknokrat.

Pendidikan Karir Pemerintahan


Sekolah Menengah Atas Kristen Dago Menteri Negara Riset dan Teknologi
atau Lyceum Dago Kabinet Pembangunan III (1978–
1954: Fakultas Teknik di Universitas 1983);
Indonesia Bandung (sekarang Institut Menteri Negara Riset dan Teknologi
Teknologi Bandung) Kabinet Pembangunan IV (1983–
1955–1965: studi teknik penerbangan, 1988);
spesialisasi konstruksi pesawat Menteri Negara Riset dan Teknologi
terbang, di RWTH Aachen, Jerman Kabinet Pembangunan V (1988–1993);
Barat. Menerima gelar diploma Menteri Negara Riset dan Teknologi
insinyur pada 1960 dan gelar doktor Kabinet Pembangunan VI (1993–
insinyur pada 1965 dengan predikat 1998);
summa cum laude. Ketua Tim Keputusan Presiden
(Keppres) 35;
Wakil Presiden RI (1998);
Presiden RI (1998–1999).

Karir Lainnya
Direktur Utama PT Perindustrian
Angkatan Darat (Pindad);
Ketua Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT);
Ketua Dewan Pembina Industri
Strategis (BPIS);
Ketua Badan Pengelola Industri
Strategis (BPIS);
Ketua Dewan Riset Nasional (1999);

Gelombang III Angkatan VIII 2


Kelompok IV
Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang terdapat dalam figur
Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie terlihat dalam jiwa
profesionalismenya di dalam pemerintahan.
Penunjukkan BJ Habibie oleh Soeharto sebagai
Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) tidak
membuatnya memanfaatkan ICMI dalam politik
praktis, atau bahkan memanfaatkan ICMI untuk
melawan kekuatan Soeharto. Habibie menjalankan
tugas sebagai ketua ICMI dengan takzim.

Habibie juga memiliki kemampuan dalam


merangkul semua golongan kelompok. Seperti
kemampuannya dalam merangkul elemen-elemen
Islam yang semula di luar kekuasaan dan
menjadikannya bagian normal dari koalisi yang Sedangkan dalam konteks keadilan,
mendukung Soeharto. Kehadiran ICMI juga mulai keterbukaan, dan nondiskriminatif, Habibie
mengubah peta kekuasaan. Pengaruh ICMI mulai juga berhasil mencapai :
sangat terasa di internal Golkar. Sedangkan dalam
kondisi faksionalisasi di tubuh ABRI, ICMI juga Kebebasan pers mulai dibuka pada saat masa
memainkan peran di sana. pemerintahan Habibie. Pers Kembali
diberikan hak untuk mengungkapkan
Sikap akuntabilitas juga terlihat dari sikap netralnya pendapat. Pers menjadi ruang publik dalam
dalam menjalankan pemerintahan. Pengambilan rangka berpartisipasi dalam kebangsaan dan
keputusannya ketika menjabat sebagai Presiden kenegaraan.
dilakukan atas dasar naluri bukan kalkulasi politik. Kembalinya sistem multipartai dalam
Beberapa ide demokratis diterapkan sebagai pemilu di tahun 1999.
bentuk netralitas, professional, dan proposionalnya. Membangun fondasi awal dalam hal
Seperti halnya membebaskan tahanan perang dan keterbukaan informasi publik. Perubahan
membuka akses bersuara bagi masyarakat. Meski ini bahkan terkandung dalam amandemen
tidak jarang, suara yang diberikan masyarakat UUD 1945 yang memungkinkan setiap orang
mengkritik dan melemahkan posisi Habibie. berhak memperoleh informasi yang
diperlukan untuk kepentingan pribadi
Habibie bertindak tegas dalam terhadap orang- maupun kepentingan sosial.
orang yang kuat yang Menyusun faksi dalam tubuh Memberikan otonomi daerah kepada
militer. Pada tahun 1998 para elit militer Bersama daerah, setelah sebelumnya menerapkan
Habibie merumuskan ulang Dwifungsi ABRI. Rapat system sentralisasi. Hal ini dibuktikan
pimpinan ABRI saat tersebut menghasilkan dengan UU No. 5 Tahun 1974 tentang
keputusan menghapuskan Dwifungsi ABRI. pemerintahan daerah digantinya dengan UU
Langkah ini sangat fenomenal karena 32 tahun No. 22/ 1999 dan UU No. 25/199 tentang
Soeharto berkuasa memanfaatkan Dwifungsi ABRI. perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan daerah.

Nilai-nilai ANEKA 3
Nasionalisme
BJ Habibie meninggalkan pelajaran penting
bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu soal
nasionalisme dan kecintaannya yang tinggi
terhadap negara. Kecintaannya bagi
Indonesia itu tumbuh sejak ia masih kanak-
kanak, bahkan saat terbaring dan mengidap
penyakit parah ketika ia sedang menimba
ilmu di Jerman, saat menjadi Presiden-ke3
dan sampai dengan akhir hayatnya. Dibawah
merupakann wujud rasa nasionalismenya B.J
Habibie terhadapa Bangsa Indonesia yakni
sebagai berikut :

Puisi tentang Ibu Pertiwi yang menjadi penguatnya hingga bisa sembuh dan
berkarya untuk Bangsa Indonesia
Puisi yang berjudul Sumpahku adalah gambaran bagaimana Habibie telah
meletakkan dasar kasih sayangnya bagi Ibu Pertiwi sejak ia masih sangat muda.
B.j Habibie pernah ditawarkan menjadi status warga negara kehormatan Jerman,
namun B.j Habibie menolak dengan tegas “ Sekali pun menjadi warga negara
Jerman, kalau suatu saat Tanah Air ku memanggil, maka paspor (Jerman) akan
saya robek dan akan pulang ke Indonesia," kata BJ Habibie seperti dikutip dalam
buku Habibie dan Ainun.
Bj Habibie Meninggalkan Jabatan, posisi dan prestige tinggi di jerman untuk
mengembangkan industri dan lembaga strategis nasional, maka lahir lah
perusahaan milik pemerintah seperti PT Dirgantara Indonesia, Batan, badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Pindad untuk kemajuan
Teknologi di Indonesia.
Pada Pemerintahannya yang singkat B.J Habibie berhasil memberikan landasan
kokoh bagi Indonesia untuk tidak terjadi nya perpecahan seperti nasib negara
uni soviet dan Yugoslavia yakni dia melahirkan UU otonomi daerah.
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, B.J Habibie kembali aktif sebagai
penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat
organisasi yang didirikannya Habibie Center.
·Dalam Akhir hayatnya beliau masih memikirkan Bangsa Indonesia, hal ini
diungkapkan oleh sekretaris pribadi B.J Habibie yakni Rubijanto

Nilai-nilai ANEKA 4
Nasionalisme

“Sebelum Habibie menghembuskan nafas terakhir, ia bahkan sempat meminta


untuk dibiarkan berinteraksi dengan dunia luar.Ia menginginkan telepon genggam
dan laptopnya untuk digunakan melihat perkembangan Indonesia saat itu dan
membaca pesan baik dari surat elektronik maupun perpesanan instan Whatsapp”.
"Berapa WA masuk ke saya harus balasnya dan harus saya jawab. Berapa email ke
saya, saya harus buka dan saya harus jawab," kata Rubijanto kembali meniru ucapan
Habibie, Begitu pedulinya dengan keadaan bangsa Indonesia hingga ia tak
memikirkan masalah yang sedang ia hadapi saat berbaring di tempat tidur RSPAD
Gatot Subroto.
"Beliau mengatakan, "saya ini sakit ya badan saya sakit tapi otak saya tidak sakit","
kata Rubijanto. "Bapak masih setiap hari berpikir untuk wawasan bangsa indonesia
ini. Jadi beliau sangat-sangat care dengan anak cucu intelektual, beliau sebut selalu
anak cucu intelektual," tutup Rubi,
Begitu banyak jasa yang ditorehkan oleh B.j Habibie untuk kemajuan Indonesia
diatas merupakan percontohan bagi generasi sekarang maupun mendatang untuk
mengetahui rasa cinta tanah air sebenarnya.

Nilai-nilai ANEKA 5
Etika Publik
Peduli keluarga
Sudah bukan rahasia lagi bahwa B.J.
Habibie adalah sosok yang sangat
mencintai mendiang istrinya, Hasri
Ainun Besari. Bahkan, kisahnya pernah
diangkat menjadi film layar lebar. Hal
ini bisa dijadikan contoh bahwa sudah
sepatutnya kita membagi waktu
seimbang untuk pekerjaan dan
keluarga.

Ketika MPR, institusi tertinggi di BJ Habibie bersikap sebagai tokoh


Indonesia yang memiliki wewenang negara yang baik dan tidak
untuk memilih Presiden dan Wakil mengambil keuntungan pribadi.
Presiden, menolak pidato pertanggung- Almarhum semenjak sudah purna
jawaban Habibie, beliau secara berani tugas menjadi Presiden RI tidak
mengundurkan diri dari pemilihan pernah membuat gaduh republik ini
Presiden yang baru. Beliau melakukan dengan kepentingan-kepentingan yang
ini, selain penolakan MPR atas praktis bahkan nepotis,” ungkapnya
pidatonya tidak mengekang beliau sebagaimana dikutip
untuk terus ikut serta dalam pemilihan, maklumatnews.com dari nu.or.id.
dan keyakinan dari pendukung beliau Salah satu tinggalan dari BJ Habibie
bahwa beliau akan tetap bisa unggul dalam bidang politik adalah tidak mau
dari kandidat Presiden lainnya, karena membangun politik dinasti di
yakin bahwa sekali pidatonya ditolak Indonesia.
oleh MPR akan menjadi tidak etis
baginya untuk terus ikut dalam
pemilihan. Keputusan ini juga
dimaksudkan sebagai pendidikan
politik dari arti sebuah demokrasi.

Nilai-nilai ANEKA 6
Etika Publik
Sikap mantan presiden Bacharuddin Jusuf Habibie yang tetap tenang setelah
dicerca mantan Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin
mendapat apresiasi karena justru mencerminkan watak negarawan yang
menjunjung tinggi etika.

Memberhentikan larangan berbicara dan belajar Bahasa Mandarin yang pernah


diterapkan Orba sebagai bagian dari kebijakan anti Cina yang berlaku selama
lebih dari 3 dekade.

BJ Habibie pernah mengeluarkan perintah yang menyetop penggunaan istilah


'pribumi-non pribumi”. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun 1999
tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi. Instruksi
Presiden tersebut untuk mewujudkan persamaan kedudukan hukum hingga
memperkokoh persatuan. Habibie juga membuka pintu untuk kursus Bahasa
Mandarin usai era Orde Baru berakhir. Hal ini sesuai dengan salah satu nilai
dasar etika public yaitu menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

Nilai-nilai ANEKA 7
Komitmen Mutu
Industri pesawat terbang dan Habibie menyetujui pendirian
mendorong perkembangan sains di Komnas Perempuan, hal ini untuk
Indonesia. merespons kebutuhan untuk
Habibie membangun perusahaan menindaklanjuti kasus perkosaan
pesawat terbang pertama Indonesia PT massal di masa kerusuhan Mei 1998.
Industri Pesawat Terbang Nurtanio Pasca Kerusuhan Mei 1998, setelah
(IPTN) yang sekarang Bernama PT audiensi antara Presiden dan
Dirgantara Indonesia. Dengan Masyarakat Anti Kekerasan terhadap
keterlibatannya di perusahaan tersebut, Perempuan, Presiden Habibie
Habibie setuju dan ikut turut terlibat meminta usulan dari Saparinah Sadli
dengan kebijakan pemerintah pada saat mengenai tindak lanjut kasus
itu mengenai pembangunan industry perkosaan sistemik yang terjadi.
pesawat di Indonesia. Hal ini Saparinah Sadli, memberikan usulan
merupakan salah satu nilai komitmen kepada Presiden Habibie untuk
mutu yaitu inovatif dengan berperan membentuk Komisi Nasional yang
penting dalam memajukan bergerak dalam isu perempuan di
perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Komisi Nasional Anti
Indonesia. Kekerasan Terhadap Perempuan
disahkan dalam Keputusan Presiden
Nomor 181 Tahun 1998 tentang
Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan yang disingkat
dengan Komnas Perempuan. Hal ini
merupakan salah satu wujud nilai
komitmen mutu yaitu membentuk
sebuah wadah perlindungan bagi
perempuan agar dapat berkinerja
secara efektif dan efisien dalam
perlindungan perempuan.

Nilai-nilai ANEKA 8
Anti Korupsi
Membangun fondasi pemberantasan
korupsi di Indonesia
Munculnya Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Pada Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 pertama kali
ditegaskan perintah membentuk KPK.
Undang-undang penting dalam
pemberantasan korupsi, termasuk
perintah pembentukan KPK di
dalamnya ditandatangani oleh Habibie
sebagai presiden saat itu, yaitu disahkan
16 Agustus 1999

Habibie menghormati Hak Asasi Manusia dan demokrasi.


Mendorong tiga kebijakan utama terkait kebebasan pers, kebebasan berpendapat
di muka umum, dan membebaskan tahanan politik. Kebebasan pers berdasarkan
Undang-Undang Kebebasan Pers Nomor 40 Tahun 1999. Undang-undang tersebut
menghilangkan pembatasan pers yang berlangsung secara signifikan pada masa
Orde Baru. Hal ini menunjukan sikap berani sebagai salah satu nilai dari anti
korupsi.

Nilai-nilai ANEKA 9
Referensi:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/B._J._Habibie#Pendidikan
2. https://tirto.id/bj-habibie-presiden-peralihan-peletak-dasar-demokrasi-
indonesia-ehVD
3. https://www.merdeka.com/pendidikan/kehebatan-kepemimpinan-
singkat-era-pemerintahan-pak-habibie.html
4. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13275/Keterbukaan-
Informasi-Publik-Pada-Era-Keterbukaan-Informasi.html
5. https://www.merdeka.com/peristiwa/belajar-nasionalisme-dan-cinta-
tanah-air-dari-bj-habibie.html
6. https://www.liputan6.com/news/read/4060909/besarnya-nasionalisme-
dan-rasa-cinta-tanah-air-bj-habibie
7. https://nasional.kompas.com/read/2017/05/21/06231761/merenungkan
.kebangkitan.nasional.dari.pemikiran.habibie?page=all
8. https://www.diplomatsukses.com/mempelajari-nilai-nilai-keteladanan-
bj-habibie
9. https://maklumatnews.com/bj-habibie-contoh-baik-dalam-etika-
berpolitik/
10. https://www.beritasatu.com/nasional/87837/habibie-dipuji-tidak-
terprovokasi
11. https://www.habibiecenter.or.id/profil
12. https://nasional.kompas.com/read/2019/09/12/14440811/kpk-habibie-
membangun-fondasi-pemberantasan-korupsi-di-indonesia
13. https://www.kompasiana.com/leya21951/5d799f5c097f364c192a2f73/h
abibie-cinta-dan-anti-korupsi?page=1&page_images=1
14. https://theconversation.com/menyisir-jejak-politik-habibie-dan-
kontribusinya-pada-demokrasi-dan-gerakan-antikorupsi-di-indonesia-
123569
15. https://komnasperempuan.go.id/sejarah
16. https://news.detik.com/berita/d-4703156/warisan-bj-habibie-setop-
pribumi-non-pribumi-buka-pintu-mandarin

Nilai-nilai ANEKA 10

Anda mungkin juga menyukai