Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN INFORMASI

DARI : Lucia Arter Lintang Gritantin CS


KEPADA : Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate
BIDANG : Pengawasan Dan Pengendalian
SUMBER : Warga Bastiong
NILAI : B3

1. FAKTA-FAKTA (5W+1H)
a. Pada hari Senin, tanggal 21 Juni 2021, pukul 10.00 WIT tepatnya di
Lingkungan Pasar Bastiong, Kelurahan Bastiong, Kecamatan Ternate
Selatan, pelapor melihat telah terjadi penumpukan sampah yang sudah
melebihi batas kapasitas di Tempat Penampungan Sementara (TPS) salah
satu sudut pasar dan menyebabkan bau busuk, sehingga mengakibatkan
terganggunya kenyamanan pengunjung dan masyarakat di sekitar wilayah
pasar Bastiong.
b. Sampah-sampah yang menumpuk di TPS bagian depan pasar terdiri atas
sampah organik pasar dan plastik yang terlihat saling bercampuran.
c. Salah satu penyebab bau busuk sampah bersumber dari sampah-sampah
organik yang mulai terurai.
d. Menurut pengakuan sumber (warga sekitar) penumpukan sampah
tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu, disebabkan karena
banyaknya produksi sampah pasar dan jadwal truk pengangkut sampah
yang kurang rutin untuk datang membersihkan.
e. Pengaduan kepada pihak yang terkait telah disampaikan oleh warga
sekitar pasar, melalui media sosial Pemerintah Daerah dan sampai saat ini
masih menunggu tindak lanjut upaya penyelesaiannya.

2. PENDAPAT PELAPOR :
a. Analisa
- Menurut pelapor dari pengamatan masalah sampah yang terbengkalai
di TPS pasar Bastiong merupakan unsur pelanggaran dari sisi hukum
administratif yang dilakukan oleh instansi / penyediaan jasa terhadap
pengelolaan sampah.
- Dalam hal persoalan sampah di atas, instansi / penyedia jasa
pengelolaan sampah yang diberi izin khusus menangani masalah
tersebut terkesan melalaikan fungsi dan tanggung jawabnya
sebagaimana yang diamanatkan oleh UU Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah jo. Peraturan Daerah Kota Ternate
Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah, utamanya dalam
ihwal hak dan kewajibannya yang harus dijalankan setiap saat secara
rutin mengangkut serta mengantarkan sampah hingga ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA). Sehingga tidak terjadi penumpukan sampah
yang berlebihan pada TPS.
- Sanksi akibat kelalaian tersebut dapat berupa teguran dalam bentuk
tertulis hingga pencabutan izin pelaksanaan.
- Pelapor juga berpendapat bahwa minimnya pengawasan oleh Dinas
Lingkungan Hidup terkait kinerja jasa penyedia pengelolaan sampah
yang ditunjuk menangani masalah sampah di Kota Ternate.

b. Saran/Rekomendasi :
- Perlu adanya upaya pengawasan yang lebih maksimal dari Dinas
Lingkungan Hidup dan masyarakat terhadap penanganan masalah
sampah di TPS pasar dan sekitarnya
- Penyediaan TPS yang memisahkan antara sampah organik dan
anorganik.
- TPS yang sudah ada saat ini perlu dipertimbangkan kembali lokasinya
mengingat posisinya yang berada di bagian depan pasar dapat
mengganggu mobilitas pengunjung.
- Pentingnya sosialisasi pengelolaan sampah secara mandiri kepada
pedagang, pengunjung dan masyarakat di sekitar pasar dan sekitarnya.
- Pengumpulan sampah dapat diinovasikan dengan skema Bank
Sampah, yaitu tempat pengumpulan sampah anorganik yang dapat
diolah atau didaur ulang kembali. Program ini telah digunakan di
beberapa daerah dan terbukti cukup efektif dalam mengurangi
intensitas pembuangan sampah serta menjadi peluang usaha baru bagi
masyarakat.
- Sampah dapat dikelola dengan teknik mendaur ulang. Contohnya
sampah anorganik botol plastik dapat didaur ulang menjadi pot
tanaman atau wadah serbaguna, sedangkan sampah organik kering
ataupun basah dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos dan bahan
tambahan pakan ternak.

Ternate, 22 Juni 2021


PELAPOR,
LUCIA ARTER LG CS

Anda mungkin juga menyukai