2)
2) Tanggal surat
3)
4) 3) Nomor surat
5)
4) Lampiran
6)
7)
5) Hal atau perihal surat
6) Alamat surat
7) Salam pembuka
8)
8) Isi
9) Salam penutup
9)
10) Status/jabatan, tanda
10) tangan, nama jelas
11 11) Tembusan
Surat resmi harus menggunakan kepala surat.
Kepala surat umumnya terdir atas nama instansi, alamat
lengkap, nomor telepon, nomor kode pos, nmor
fax/email dan logo.
Contoh :
Angka tahun
Angka Bulan
Kode Surat
Nomor urut
Lampiran adalah sesuatu yang melengkapi sebuah
surat. Kelengkapan surat umumnya berupa dokumen yang
merupakan kesatuan dengan suatu pengantarnya. Dengan
adanya notasi lampiran, pembaca segera mengetahui bahwa
surat itu mempunyai lampiran, dan ia akan memeriksanya.
Contoh :
Lampiran : tiga helai
1)Lampiran : satu berkas
2)Lampiran : dua lembar
3)Lampiran : sepuluh lembar
Perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada
pembaca tentang masalah pokok surat. Perihal pada surat
sama fungsinya dengan judul.
Cara penulisannya:
a. Harus ditulis dengan singkat, jelas, dan menarik
b. Berwujud kata atau frase, bukan kalimat
c. Huruf pertama pada setiap katanya harus ditulis dalam
huruf kapital.
Contoh : Perihal/Hal : Undangan Rapat
\
Pada umumnya surat dinas dikirim dengan menggunakan
sampul atau amplop. Dengan demikian, ada dua macam alamat
yaitu alamat luar dan alamat dalam. Penulisan alamat tujuan haus
memerhatikan segi kepraktisan.
Alamat Luar pada sampul
Terdiri atas :
1)kata Kepada Yth
2)nama jabatan
3)unit kerja
4)alamat lengkap
Contoh alamat luar pada sampul:
a) Kepada
Yth. Kepala Biro Organisasi
Sekretariat Jendral
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jendral Sudirman, Senayan
Jakarta 10270
b) Kepada
Yth. Direktur LPK Triguna
Jalan Tentara Pelajar 91
Tasikmalaya
b. Alamat Dalam pada surat
Ketentuan penulisan pada alamat surat bagian dalam:
1. Tidak didahului kata Kepada
2. Menggunakan kata Yth
3. Menggunakan nama jabatan
4. Mencantumkan unit kerja
5. Menggunakan alamat lengkap
6. Nama tempat pada alamat yang dituju tidak didahului kata
depan di
Contoh :
Yth. Direktur PT Maju
Jalan Delima No. 10
Jakarta
Salam pembuka digunakan agar surat tidak terasa
kaku. Secara teoritis, pemakaian salam pembuka sifatnya
tidak wajib. Beberapa contoh salam pembuka yang terdapat
dalam surat resmi antara lain sebagai berikut.
Contoh :
Dengan hormat,
Assalamu alaikum Wr.Wb,
Idealnya, isi surat terdiri atas tiga macam alinea,
yaitu alinea pembuka, alinea transisi/isi, dan alinea
penutup. Isi surat berupa hal-hal pokok atau penting yang
harus disampaikan. Dalam surat resmi, bahasa yang
dugunakan adalah bahsa indonesia yang baku.
Isi surat tergantung dari keperluan surat tersebut
dibuat bisa berupa surat undangan, surat pemberitahuan,
surat permohonan bantuan, surat izin, dan sebagainya.
Beberapa contoh kesalahan dalam penulisan alinea penutup
adalah sebagai berikut :
1) Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.
2) Saya haturkan terima kasih atas perhatian ibu.
contoh penulisan yang benar:
Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Seperti halnya salam pembuka, pemakaian salam
penutup di dalam surat sifatnya tidak wajib. Salam penutup
gunanya untuk menunjukkan rasa hormat atau sikap akrab
pengirim dan penerima surat. Beberapa contoh salam
penutup yang dapat dipakai dalam surat resmi adalah
sebagai berikut
Contoh :
Hormat kami,
Salam Hormat.
Nama, jabatan, dan tanda tangan yang bertangggung
jawab atas isi surat.
Contoh :
Tembusan :
1. Ketua LKMD Desa Kalipucang Kulon
2. Ketua BPD Desa Kalipucang Kulon
SUMBER :
Pedoman Umum Tata
Naskah Dinas jdih.anri.go.id: BN 2021 N0.758
: 49 Hal
a. Bentuk Lurus Penuh
b. Bentuk Lurus
c. Bentuk Setengah Lurus
d. Bentuk Resmi Indonesia Lama
e. Bentuk Resmi Indonesia Baru
f. Bentuk Lekuk
g. Bentuk Alinea Menggantung