Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KEGIATAN KULIAH TAMU

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


DENGAN TEMA “ INOVASI DAN TRANSFORMASI BAHASA
INDONESIA MENJADI BAHASA ASEAN DAN PELESTARIAN
BAHASA DAERAH DI ERA DIGITAL”

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN ANGGARAN
2022
LAPORAN KULIAH TAMU

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


DENGAN TEMA “ INOVASI DAN TRANSFORMASI BAHASA
INDONESIA MENJADI BAHASA ASEAN DAN PELESTARIAN
BAHASA DAERAH DI ERA DIGITAL”

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

A. Pendahuluan

Sebagai langkah awal untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa


Internasional di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dalam Forum "Roundtable
Conference Indonesia-Malaysia" yang diprakasai oleh Foreign Policy Study Group
(FPSG)-Malaysia bersama dengan Eminent Person Group (EPG)- Indonesia, the
Indonesian Council on World Affairs (ICWA) dan Institut Kajian Internasional/FISIP
UIN merekomendasikan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di
lingkungan ASEAN yang diselenggrakan di Kuala Lumpur pada tahun 2011
(http://www.antaranews.com/berita/29 179/bahasa-malaysiaindonesia-diusulkan-
seba gai-bahasa-resmi-asean) Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan mengembangkan pusat pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri
yang tersebar di beberapa negara termasuk di kawasan Asia Tengggara dan akan
memfasilitasi negara-negara yang berminat menyelenggarakan Bahasa Indonesia
Untuk Penutur Asing (BIPA) dengan menyuplai buku-buku buku-buku tata bahasa
Indonesia modern serta pengajar yang professional
Sebagai Masyarakat Indonesia sudah sepatutnya kita bangga dan konsistem
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, Seiring dengan
perkembangan zaman, generasi muda kita saat ini sering disebut generasi milenial.
Generasi yang mendapat banyak kemudahan dalam mengakses informasi dari
segala hal. Indonesia memang memiliki beragam suku bangsa dan bahasa. Dalam
berinteraksi, setiap individu tidak hanya berinteraksi dengan satu suku daerah saja,
melainkan bisa dengan berbagai suku bahkan negara.

Interaksi sosial setiap individu pasti membutuhkan bahasa. Bahasa yang digunakan
tentu bahasa yang bisa digunakan orang-orang diseluruh negara sehingga
memudahkan mereka dalam berinteraksi. Dengan begitu, orang cenderung
menggunakan bahasa internasional, sehingga berangsur-angsur melepaskan
bahasa daerah yang menjadi ciri khas dirinya tinggal. Maka dari itu budayakan
bahasa daerah pada generasi milenial.

Seperti yang sudah kita lihat sekarang ini, penggunaan bahasa daerah sudah mulai
hilang dikalangan generasi milenial. Bahasa daerah juga jarang sekali diajarkan
orang tua kepada anak-anaknya. Mendidik anak menggunakan bahasa daerah tidak
hanya dikalangan rumah saja, namun di lingkungan masyarakat juga perlu
mengajarkan dan melestarikan bahasa daerah yang merupakan budaya dan nilai
luhur daerah.

Fenomenanya, desa atau kampung-kampung yang biasanya menjaga kelestarian


bahasa daerah pun mulai terjajah dengan pembangunan yang mengarah pada
“mengkotakan desa”. Lambat laun desa yang khas dengan budaya dan bahasa,
berubah menjadi kota dengan pesatnya pembangunan dan perkembangan
sekarang ini. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh dalam bahasa yang menjadi
peran penting dalam berkomunikasi.

Dengan perubahan yang terus terjadi dengan segala pencitraan dan banyaknya
pergaulan, apakah yang paling khas masih bisa didapatkan di zaman yang akan terus
berkembang sekarang ini? Dengan segala kecanggihan teknologi, kepintaran, dan
keindahan sekarang ini budaya akan tetap terjaga dan terus dilestarikan?

Masyarakat yang kental dengan tradisi adat serta bahasa, mau tidak mau harus
mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih dengan berbagai
teknologi. Begitu juga pemuda-pemudi yang tinggal di desa, dituntut paham dan
mengerti dengan teknologi. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi
sekarang ini, sedikit banyak pemuda mulai menghilangkan dan melupakan budaya
dan bahasa daerahnya. Sehingga generasi milenial sekarang miskin akan bahasa
daerah. Negara eropa yang semakin canggih dengan teknologinya telah jenuh
dengan rutinitas dan hiruk pikuk kesibukan. Mereka mencanangkan Slow City, yang
menekankan pada penjagaan dan mempertahankan budaya lokal serta memajukan
kekhasan dalam kotanya (Widyaningsih, 2008). Hal tersebut sebagian masih
dijalankan di Indonesia, namun sebagian besar sudah mulai ditinggalkan. Lalu
apakah Indonesia masih menghendaki menuju era serba teknologi dan
meninggalkan budaya serta bahasa lokalnya?.

Permasalahan yang didapat nantinya, ketika penutur yang lebih tua dari generasi
milenial sudah gugur, maka tinggallah generasi milenial dan generasi selanjutnya.
Apakah masih relevan dan efektif menggunakan bahasa daerah nantinya?

Kita tidak dapat memaksa semua menggunakan bahasa daerah, karena di luar
rumah kebutuhan berkomunikasi tidak cukup dengan satu bahasa saja, melainkan
multibahasa, begitu lah cara generasi milenial sekarang ini bergaul. Sehingga
kebutuhan akan berkomunikasi diantara mereka berjalan dengan baik. Efektifnya
bahasa daerah karena keluarga, sebagian besar keluarga masih dalam satu rumpun
yang sama.

Generasi milenial yang hidup dalam ruang lingkup yang luas, sejak kecil tentu
memiliki pengaruh positif dan negatif bagi tumbuh kembangnya. Setiap generasi
memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun, bukan untuk membuly
kekurangan setiap generasi melainkan mengambil pelajaran positif di era sekarang
maupun sebelumnya. Bahasa daerah merupakan perwujudan bangsa, indonesia
memiliki keramah tamahan dalam kehidupan sosial dan spiritual. Maka sebagai
generasi penerus bangsa lestarikan lah bahasa daerah kita.
B. Tujuan dan sasaran

1. Membekali mahasiswa untuk dapat memberikan motivasi supaya mereka


menggunakan Bahasa Indonesia yang baku di forum resmi
2. Mengantarkan mahasiswa agar melakukan upaya proaktif dalam
mengembangkan, mengasah dan bangga menggunakan dan melestarikan
Bahasa daerah.

C. Peserta

Peserta kuliah tamu ialah Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sasstra Indonesia dan
Mahasiswa PBSI semua angkatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan .

D. Pemateri

Pemateri pada kegiatan kuliah tamu adalah Prof. Golda Juliet Tulung, SS.,M.A.,Ph.D

Adapun berita acara pelaksanaan kuliah tamu kami lampirkan pada laporan ini.

E. Materi
Materi berupa slide Power point kami lampirkan pada laporan ini.

F. Waktu Pelaksanaan

Kuliah tamu ini dilaksanakan pada:


Tanggal : 27 Mei 2022

Pukul : 10.00 – 1300 WIB

Tempat : Aula Mini Kampus FKIP Universitas Khairun Ternate

E. Anggaran

Anggaran kegiatan kuliah tamu diperoleh dari DIPA Universitas Khairun tahun
anggaran 2022
F. Penutup

Demikian laporan ini kami sajikan , sebagai laporan pertanggung jawaban panitia
Kami, semoga dapat diterima dengan baik dan kegiatan ini dapat terselenggara
pada waktu yang akan datang .

Ternate 28 Mei 2022


Ketua Panitia

TTD

Sasmayunitai,S.Pd., M.Pd
NIP. 198902192015042003
Dokumentasi
Inovasi dan
Transformasi Bahasa Indonesia
menjadi Bahasa
ASEAN dan
Pelestarian
Bahasa Daerah di
Era Digital
Universitas Khairun Ternate, 27 Mei 2022
Prof. Golda J. Tulung, S.S., M.A., Ph.D
(Universitas Sam Ratulangi Manado)
Inovasi

– ino.va.si
– ⇢ Tesaurus
1. n pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaruan: -
- yang paling drastis dalam dasawarsa terakhir ialah
pembangunan jaringan satelit komunikasi
2. n penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
3. Ling unsur yang mengalami pembaruan dalam bahasa modern
Transformasi

– trans.for.ma.si
– ⇢ Tesaurus
1. n perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya): Asia
Tenggara diliputi suasana transisi dan -- akibat kemenangan
mereka; terjemahan puisi yang baik kerap kali menuntut --
secara besar-besaran
2. n Ling perubahan struktur gramatikal menjadi struktur
gramatikal lain dengan menambah, mengurangi, atau menata
kembali unsur-unsurnya
Fokus: UPAYA

Bagian 1: Bagian 2:
(TRANSFORMASI) (INOVASI)
BAHASA INDONESIA PELESTARIAN
MENJADI BAHASA BAHASA DAERAH DI
ASEAN ERA DIGITAL
1) Bahasa Indonesia Menjadi
Bahasa ASEAN
https://www.youtube.com/watch?v=JDhga6cBRH0
Seminar Daring: Bahasa Indonesia dan
Keindonesiaan di Panggung Internasional
https://www.youtube.com/watch?v=_lx2lxVLYII&t=7068s
https://www.youtube.com/watch?v=DoPdLdKqEwU
Langkah-Langkah Indonesia dalam Menjadikan Bahasa
Indonesia Sebagai Internasional di Kawasan Asia Tenggara
(Aprilyansyah , 2018)

Dalam menjalankan diplomasi kebudayaan termasuk bahasa sebagai


aspek kebudayaan, Indonesia tidak hanya melibatkan pemerintah
sebagai satu-satunya jalur dalam memperjuangkan kepentingan
nasional Indonesia di kawasan Asia Tenggara tetapi melibatkan peran
dari masyarakat, dan melalui penyediaan aset sehingga diplomasi
yang dilakukan lebih efektif dan efisien dan dapat mempercepat
Indonesia dalam mencapai kepentingan nasionalnya.
Langkah Pemerintah

– Program Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (BIPA)


– Program Darmasiswa Dalam Peningkatan Bahasa
Indonesia
– Pameran Kesenian dan Kebudayaan di Luar Negeri
– Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Kenegaraan
Peran Masyarakat dan
Penyediaan Aset
– Komunitas Warga Indonesia sebagai bentuk Diaspora Indonesia
(pagelaran seni dan budaya)
– Perkumpulan Pelajar Indonesia (festival seni, musik, teater, dll)
– Memfasilitasi lembaga atau institusi yang berada di luar negeri
berupa mengirim bahan ajar dan tenaga pengajar.
– Memanfaatkan teknologi dan informasi dalam peningkatan fungsi
bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dipamahi dan membuat
warga negara asing semakin tertarik untuk belajar.
Peluang Bahasa Indonesia Menjadi
Bahasa Kedua di ASEAN
https://www.youtube.com/watch?v=VidEgfp1194&t=2s
Simpulan

– Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa dan perlu


diperjuangan sebagai martabat bangsa.
– Upaya ektra baik dari pemerintah maupun masyarakat
perlu terus ditingkatkan untuk bukan hanya menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN tapi juga untuk
mengglobalkan bahasa Indonesia.

(Aminuddin Aziz, 2022)


2) Pelestarian Bahasa Daerah di
Era Digital
Profil “Era Digital”
“social turnover” PERGANTIAN SOSIAL: a change from one use,
side, opinion, management to another
Fokus Aspek Positif:
– Peningkatan interkoneksi sosial
– Komunikasi yang lebih lancar
– Kemampuan berbagi informasi dengan cepat
“the use of digital technologies and digitized data to
replace/transform business processes”
– PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN DATA
DIGITAL UNTUK MENTRANSFORMASIKAN PROSES
SOSIAL
– Proses sosial: Cara-cara berhubungan apabila
perorangan atau kelompok manusia saling bertemu.
718 Bahasa Daerah https://labbineka.kemdikbud.go.id/
Bahasa Daerah di Indonesia

Makin ke Timur makin banyak bahasa, tapi


makin ke Timur makin sedikit penduduknya.
Pengenalan Komunitas

Frawley dkk (2002), Making dictionaries: Preserving indigenous


languages of the Americas
Perencanaan dan penulisan kamus bahasa komunitas
minoritas menuntut:
– Keterlibatan ahli komunitas penutur
– Kepentingan pandangan dan prioritas komunitas penutur
Partisipasi Komunitas Penutur Bahasa
(Revitalisasi Bahasa Wawasan Mosel, 2011)

Penutur asli bahasa warisan dilatih sebagai asisten:


– Merekam video/audio dengan orang yang menamakan
sesuatu (daftar, buku gambar/foto)
– Merekam penutur yang bercerita
– Mencatat kosa kata
– Menulis entri kamus
PROYEK PELESTARIAN BAHASA
DAERAH

– Pelatihan remaja lokal sebagai tim proyek


– Berbagai video dalam bahasa daerah (untuk YouTube, CD,
Situs web)
– Buku kecil dan pamflet dengan narasi/cerita (bahasa daerah)
bergambar, kosa kata khusus (misalnya nama ikan)
– Lomba cerita atau lagu: Peserta SMP/SMA; orang tua
– Materi PAUD
– Pertemuan dengan NGO dan pejabat pemerintah
Proyek di FIB Unsrat: Leksikon
Bahasa Daerah di Sulut

-Strategi dan kebijakan pemerintah


-Visi UNSRAT “Bersama Menata
Universitas Sam Ratulangi Menjadi
Universitas Unggul dan Berbudaya”
-Pemertahanan Bahasa Daerah
– Bahasa Tondano digunakan di kota Tondano dan di desa-desa yang ada di kecamatan
Kombi dan kecamatan Eris. Desa-desa yang ada di kecamatan Remboken dan
Kecamatan Kakas menggunakan pula bahasa Tondano dengan dialek Remboken dan
dialek Kakas

– Fokus Penelitian ini di Kecamatan Remboken, Desa Talikuran

– Peta Kecamatan Remboken


https://www.google.com/maps/place/Remboken,+Kabupaten+Minahasa,+Sulawesi+Uta
ra/@1.2358919,124.831463,9246m/data=!3m2!1e3!4b1!4m5!3m4!1s0x3287400ad397
6d4b:0x4030bfbcaf78830!8m2!3d1.2402248!4d124.8513794

– Peta Desa Talikuran


https://www.google.com/maps/place/Talikuran,+Remboken,+Kabupaten+Minahasa,+Su
lawesi+Utara/@1.244989,124.8490197,4623m/data=!3m2!1e3!4b1!4m5!3m4!1s0x328
7400143ab3c8f:0xcb451b0d7a0fbebe!8m2!3d1.2421697!4d124.8541389
Pengumpulan Data di Desa Talikuran
IMPLIKASI

– Pembuatan Kamus
– Pengajaran (Implementasi Leksikon dalam Kelas)
– Media Sosial
– Komunitas Pemerhati Bahasa Lokal, Khususnya anak
– anak muda
– Cinematografi : Vlog, Drama, Film Pendek -
https://www.youtube.com/watch?v=F62wXhwW68o.
Pendidikan di Era Digital
Tantangan Pembelajaran Daring

– Inovasi dan kreasi dilakukan untuk memenuhi tuntutan


pembelajaran daring yang didukung oleh perkembangan informasi
dan teknologi yang sangat cepat pada era digital saat ini.

– Banyak perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan termasuk


dunia pendidikan dengan diharuskannya pembelajaran daring (e.g.
Floris, 2020; Feri & Jahrir, 2020; Sadikin & Hamidah, 2020).
Tantangan Pembelajaran Bahasa

– Kecenderungan untuk mengikuti perubahan yang ada dapat


dengan mudah mempengaruhi karakter pembelajar; apalagi
dengan pesatnya perkembangan informasi dan teknologi yang
diikuti dengan akses terhadap informasi yang relatif mudah.
– Penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional tidak
disangsikan lagi diperlukan saat ini; berbeda halnya dengan
keberadaan bahasa daerah yang mulai ditinggalkan dan dapat
berdampak pada adanya perubahan karakter secara perlahan.
Drama dalam Pembelajaran
Bahasa: Mengapa?
– Drama dapat membantu untuk mencapai hasil yang lebih
baik, bersenang-senang, dan memotivasi pembelajar.
– Drama di kelas dapat mengajarkan life skills seperti
bekerja sama dengan orang lain, berbicara di depan
umum, menjadi kreatif dan imajinatif, dan menjadi lebih
percaya diri.
(Vernon, 2015)
Lima Alasan Utama

1) Bahasa dalam permainan peran dan sandiwara adalah asli.


2) Mempersiapkan drama meningkatkan kefasihan.
3) Saat kepercayaan diri tumbuh, siswa dapat menjadi pembicara yang jelas dan
percaya diri.
4) Menggunakan drama juga bermanfaat bagi semua siswa yang lebih memilih
gaya belajar campuran.
5) Siswa menikmati pembelajaran dengan cara ini dan termotivasi olehnya.
Bagaimana?

Memilih drama yang tepat sangat penting; harus sesuai dengan


usia dan tingkat siswa Anda (repetitif dan sederhana dengan
plot dan beberapa humor). Topik sebaiknya terkait dengan
kurikulum.
Menetapkan peran sesuai dengan kemampuan siswa Anda.
Sesuaikan skrip dengan kebutuhan Anda. Dalam situasi di mana
satu atau dua siswa jauh di depan yang lain, modifikasi baris
menjadi lebih ekspresif.
Adaptasi Drama pada Masa
Pandemi
– Penggunaan Teknologi
– Konsultasi Pengajar dan Kelompok
– Rekaman Perorangan
– Pengeditan Group
The Legend of Tondano Lake
(comedy)
– https://www.youtube.com/watch?v=62_pGwXQoPE&t=618s
Peribahasa Daerah dalam
Pembelajaran Bahasa
– Peribahasa daerah yang memiliki makna dan nilai budaya dapat digunakan
dalam pengajaran bahasa asing juga, misalnya bahasa Inggris, sebagai salah satu
upaya pemertahanan bahasa daerah dan identitas bangsa serta upaya
mencegah terjadinya perubahan karakter para pembelajar sebagai dampak era
digital dalam pembelajaran daring.
– Model pembelajaran bahasa berbasis peribahasa merupakan inovasi yang
diterapkan guna menumbungkembangkan karakter yang berbudaya. Pembelajar
dituntun untuk melihat makna dan nilai budaya yang terkandung dalam
peribahasa bahasa daerah untuk kemudian didemonstrasikan lewat kemahiran
bahasa Inggris yang menjadi target pembelajaran (Tulung, dkk, 2020, 2021)
Model Pembelajaran Bahasa
Peribahasa Daerah
(terjemahan kata
per kata dan
terjemahan bebas)

Diskusi makna
peribahasa
dengan
penekanan
Produk hasil pada karakter Produk hasil
diskusi berupa yang diskusi berupa
tulisan berbudaya rekaman
(fiksi/non- (fiksi/non-
fiksi) untuk fiksi) untuk
kemahiran kemahiran
menulis berbicara
Penerapan Model Pembelajaran
Bahasa Berbasis Peribahasa
– 1. Memaparkan peribahasa bahasa daerah, misalnya peribahasa bahasa
Tombulu, dengan menunjukkan peribahasa yang dimaksud dan menjelaskan arti
kata per kata.
– 2. Mendiskusikan peribahasa tersebut secara umum di dalam kelas.
– 3. Mengelompokkan mahasiswa dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah
empat orang tiap kelompok.
– 4. Menugaskan tiap kelompok untuk mendidkusikan peribahasa tersebut
secara lebih mendalam untuk menghasilkan tulisan kelompok berupa tulisan
fiksi (skrip drama singkat) atau non-fiksi (esai).
– 5. Mempresentasikan hasil karya tiap kelompok.
Saru lutu tamburi mata
‘Orang yang malas, tidak mau berlelah untuk
berbuat sesuatu’
– “Menurut saya membuat tulisan dalam bahasa Inggris berdasarkan bahasa
daerah itu sangat unik dan sangat jarang ditemui. Kelebihan yang saya dapat
yaitu saya jadi tahu beberapa kata dalam bahasa daerah khususnya bahasa
Tombulu dan jadi berkeinginan untuk melestarikan bahasa daerah saya sendiri
yaitu bahasa Pasan (Rahatan).”
– “Makna dari peribahasa-peribahasa tersebut sangat membangun karakter
untuk menjadi rajin dan tidak malas dalam melakukan tugas dan kewajiban.”
– “Lewat model pembelajaran seperti ini kita mahasiswa bisa saling kenal antara
satu dan yang lain, serta juga bisa membangun kerja sama dan kepercayaan
antar mahasiswa.”
Manfaat Model Pembelajaran
Bahasa Berbasis Peribahasa
– Para pembelajar didorong untuk berdiskusi tentang makna dan nilai budaya
yang terkandung dalam peribahasa dan mengembangkannya dalam
pembelajaran bahasa target sesuai kemahiran bahasa yang diinginkan sehingga
dapat menghasilkan produk bahasa lisan maupun tulisan.
– Pengembangan life skills dan karakter.
– Minat atau dorongan dari dalam diri pembelajar untuk mempelajari bahasa
daerah sendiri.
Simpulan 2

– Inovasi dan kreasi dalam pelestarian bahasa di era digital dapat dilakukan lewat
bermacam cara termasuk pembuatan kamus, video, lomba cerita rakyat, juga
adaptasi penggunaan drama dalam kelas daring.
– Drama dalam bentuk tulisan (naskah) atau lisan (rekaman video) sebagai produk
pembelajaran bahasa dalam prosesnya dapat meningkatkan bukan hanya
language skills tapi juga life skills.
– Model pembelajaran bahasa berbasis peribahasa daerah yang menghasilkan
luaran berupa naskah drama atau pertunjukan drama dapat menumbuhkan dan
mengembangkan karakter.
Ikuti Festival Film Pendek
Berbahasa Daerah 2022
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/berita-detail/3481/festival-film-pendek-berbahasa-daerah-2022
Akhirnya…

Utamakan Bahasa Indonesia,


Lestarikan Bahasa Daerah,
dan Kuasai Bahasa Asing.
Terima kasih
Makase laker

Anda mungkin juga menyukai