Anda di halaman 1dari 13

MENULIS

SURAT DINAS
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok

01 Agnia Hasna 04 Muhammad Akbar


Auliyyah

02 Camelia Nur Asifa 05 Reva Hikmawati

03 Debi Sabila 06 Yiyi Aprilia


Mendeskripsikan isi dan sistematika Surat
Dinas
Surat dinas adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh sebuah instansi atau
lembaga tertentu untuk keperluan dinas. Surat dinas juga dapat didefinisikan sebagai surat resmi yang
berisi hal-hal yang berhubungan dengan kedinasan dari lembaga atau instansi tertentu. Surat dinas
umumnya dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau swasta untuk berbagai keperluan. Tujuan surat
dinas dikeluarkan adalah untuk keperluan menyampaikan pemberitahuan suatu izin, pengumuman,
penugasan, dan lain-lain kepada staf di instansi/lembaga terkait.

Surat dinas mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.


1. Sebagal dokumen bukti tertulis, seperti pemberian izin, pengambilan keputusan maupun kesepakatan.
2. Sebagai alat pengingat berkaitan fungsinya yang dapat dijadikan arsip.
3. Sebagai bukti sejarah atas perkembangan suatu instansi.
4. Sebagai pedoman kerja dalam bentuk surat perintah atau surat instruksi.
Ciri-ciri Surat Dinas
01 04

Terdapat kepala surat (kop surat) serta Pada bagian surat terdapat salam pembuka
nama instansi/lembaga pada bagian kepala dan salam penutup sebagai bentuk
surat. kesopanan dalam berkomunikasi melalui
surat.
02
Surat dinas memiliki nomor surat dan 05
juga lampiran sebagai berkas
pendukung. Surat dinas harus dilengkapi dengan
stempel atau cap dari instansi/lembaga
03 yang mengeluarkannya.
Surat dinas menggunakan bahasa baku dan
resmi serta dibuat dalam format tertentu.
Contoh Surat Dinas

Bagian-bagian Surat Dinas

1. Kepala surat
2. Tanggal surat
3. Nomor surat
4. Hal/perihal
5. Lampiran
6. Alamat
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Nama pengirim
11. Nip/tandatangan/cap inisial
12. Tembusan
Menyajikan Simpulan Sistematika dan
Unsur-unsur Isi Surat Dinas
Surat dinas merupakan bagian dari surat resmi yang berkaitan dengan kedinasan.
Penulisan surat dinas harus memperhatikan pola penulisan surat resmi, yaitu
menggunakan bahasa baku atau standar. Isi yang membentuk surat dinas pada
dasarnya sama dengan surat resmi lainnya. Menyimpulkan isi surat dinas dapat
dilakukan dengan cara membaca surat dinas tersebut dengan seksama. Surat
dinas biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup. Isi surat
adalah bagian surat yang digunakan untuk menyatakan berita atau sesuatu yang
ingin dinyatakan dalam surat tersebut.
Unsur kebahasaan surat dinas

Sebuah surat dibuat dan dikirimkan dengan maksud agar


si penerima surat mengerti maksud si pembuat surat.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan etika,
estetika, dan logika. Isi surat hendaknya ringkas, padat,
dan jelas sehingga dapat mewakili isi dan tujuan surat.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam


penulisan surat dinas, yaitu sebagai berikut :
a. Penggunaan bahasa baku. Digunakan dalam
setiap kegiatan formal dan kedinasan sehingga
dapat menjadi alat komunikasi yang efektif.

b. Penggunaan kalimat efektif. Kalimat yang


digunakan dalam surat dinas/surat resmi berupa
kalimat efektif. Kalimat efektif yaitu kalimat
yang sesuai kaidah bahasa, singkat, dan jelas.

c. Penggunaan ejaan yang tepat. Ejaan yang


digunakan meliputi penggunaan huruf kapital
dan tanda baca.
KAIDAH PENULISAN SURAT DINAS
Selain penggunaan bahasa yang bersifat formal, dalam penulisan unsur-unsurnya surat dinas juga harus mematuhi
kaidah penulisan bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menulis surat dinas.
a. Penulisan Kepala Surat
Kepala surat berguna untuk memberikan informasi kepada penerima surat tentang nama, alamat, serta keterangan
lain yang berkaitan dengan instansi atau badan pengirim surat.
b. Penulisan Alamat Surat
Kaidah penulisan alamat (dalam) surat antara lain alamat yang dituju ditulis di sebelah kirisurat pada jarak tengah
antara hal dan salam pembuka, diawali dengan Yth. (diberi tanda titik), mencantumkan sapaan (Ibu, Bapak,
Saudara atau Sdr.), namun jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya, maka
kata sapaan tidak perlu digunakan.
c. Penulisan Salam Pembuka
Kaidah penulisan salam pembuka antara lain dicantumkan di sebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran,
hal, dan alamat surat, contoh "Dengan hormat, (D kapital, h kecil)".
Penulisan Salam Penutup
Kaidah penulisan salam penutup adalah huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan
kata-kata lainnya ditulis kecil, contoh "Hormat kami".
d. Tanda Tangan, Nama Jelas, dan Jabatan
Surat dinas dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwewenang, yaitu pemegang pimpinan suatu
instansi, lembaga, atau organisasi.
Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan dan Buku Drama

Buku pengayaan adalah buku penunjang buku utama (buku teks) yang digunakan oleh siswa.
Buku pengayaan sangat penting untuk menambah wawasan selain pengetahuan yang
didapatkan dari buku teks. Buku pengayaan yang baik adalah buku pengayaan yang benar-
benar menunjang buku teks yang digunakan di sekolah.
Salah satu contoh adalah buku pengayaan yang di dalamnya berisi motivator atau biografi
orang- orang sukses. Buku pengayaan seperti itu akan merangsang pemikiran dan pola pikir,
sehingga mem- punyai tekad untuk maju yang diawali belajar dengan baik dan sungguh-
sungguh.
Drama adalah tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas panggung atau pentas.
Drama naskah merupakan salah satu genre sastra yang disejajarkan dengan puisi dan prosa.
Drama pentas adalah jenis kesenian mandiri, yang merupakan integrasi antara berbagai jenis
kesenian seperti musik. tata lampu, seni lukis, seni kostum, dan seni rias.
Menyusun Surat Dinas yang Berkaitan dengan Bidang
Pekerjaan
Ketika menyusun surat dinas yang baik, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut.
1. Surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar yaitu sebagai
berikut.
a. Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk) yang tepat
sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan.
b. Pengetikan betul, jelas, bersih, dan rapi.
c. Pemakaian kertas yang sesuai dengan ukuran, jenis, dan
warna kertas.
2. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit serta
menguntungkan kedua pihak. Menguntungkan kedua belah pihak yang dimaksud
yaitu penerima dapat memahami isi surat dengan tepat dan tidak ragu-ragu.
Pengirim memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang dikehendakinya.
3. Bahasa yang digunakan harus benar atau baku sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang benar, baik dari segi ejaan, diksi (pemilihan kata),
bentuk kata, maupun kalimat.
4. Bahasa surat harus efektif yaitu menggunakan kalimat yang wajar, logis,
cermat, santun, dan menarik. Sebisa
mungkin menghindari pemakaian kata-kata asing yang sudah ada
padanannya dalam bahasa Indonesia
Thank You!!

Anda mungkin juga menyukai