Bagaimana cara menulis surat resmi yang baik dan benar? Berikut ini kami berikan format
dan cara menulis surat resmi yang baik dan benar:
1. Kepala Surat
Kepala surat terletak di bagian atas isi surat. Fungsinya sebagai identitas diri bagi instansi
atau lembaga yang bersangkutan. Dalam kepala surat dicantumkan identitas sebagai
berikut:
2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis sejajar dengan nomor surat. Perhafikan contoh penulisan tanggal
surat berikut ini.
3. Nomor Surat
Setiap surat resmi yang keluar wajib/harus diberi nomor, hal ini disebut nomor verbal.
Cara pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengan kepentingan
masing-masing dari perusahaan atau instansi tersebut. Nomor surat ditulis sebelah kiri,
sejajar dengan tanggal surat. Nomor surat merupakan kode yang berguna sebagai berikut.
4. Lampiran
Lampiran surat adalah dokumen-dokumen yang disertakan ke dalam surat, karena
mempunyai kaitan dengan isi surat. Dokumen-dokumen yang disertakan tersebut
bermacam-macam sesuai dengan keterkaitannya terhadap isi surat. Kegunaan lampiran
adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang disertakan dalam
surat yang ada kaitannya dengan isi surat.
Untuk memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama dengan tertulis
dilampiran atau tidak.
Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan dengan segera,
tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena dokumen tersebut sudah
tersedia.
Mengetahui terlebih dahulu apa yang dibicarakan dan dipermasalahkan dalan surat.
Penerima atau pembaca mempunyai gambaran terlebih dahulu secara singkat,
sebelum mengetahui secara keseluruhan isi surat.
Alamat Luar pada Sampul: Alamat luar pada sampul adalah alamat yang ditulis pada
sampul surat. Alamat pada sampul surat berfungsi sebagai penunjuk dalam
menyampaikan surat kepada yang berhak menerimanya. Yang perlu diperhatikan
dalam penulisan alamat sampul surat adalah sebagai berikut.
Contoh:
Kepada
Yth. Direktur PT Zakapedia
Jalan Bungung Barania 34
Bantaeng
Alamat Dalam pada Surat: Alamat dalam surat adalah alamat yang ditulis pada kertas
surat. Fungsinya sebagai pengontrol bagi penerima surat bahwa dirinya yang berhak
menerima surat itu. Bagi pengirim surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui
kecocokan alamat yang dituju sewaktu proses pemasukan surat ke dalam amplop
surat. Alamat dalam pada surat juga berguna untuk penunjuk langsung bagi si
penerima, petunjuk bagi petugas kearsipan sehubungan dengan adanya sistem
penyimpanan dan penemuan kembali surat berdasarkan objek surat, dan dapat dipakai
sebagai alamat luar bila memakai amplop berjendela. Ketentuan penulisan alamat
surat bagian dalam adalah sebagai berikut:
Contoh:
Yth. Lurah
Kelurahan Jetis
Jalan Samanhudi 14,
Semarang
Cap Surat atau Stempel Surat: Pada surat-surat resmi, baik itu surat niaga rnau pun
surat dinas pemerintahan, cap harus dibubuhkan pada sebuah surat, karena cap juga
merupakan tanda sahnya sebuah surat.
7. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat sebelum ia "berbicara" secara
tertulis. Dalam surat resmi yang biasa digunakan sebagai salam pembuka ialah Dengan
hormat, (Jangan disingkat Dh. atau DH.) yang ditulis segaris lurus dengan baris-baris
lainnya. Salam pembuka Assalamualaikum Wr. Wb. dipakai secara khusus antara
kantor/lembaga yang bersangkut-paut dengan agama Islam.
Catatan:
Di belakang salam pembuka selalu dibubuhkan tanda koma (,). Ini sudah merupakan
suatu kebiasaan dalam surat-menyurat Indonesia. Dalam surat-menyurat Amerika, di
belakang salam pembuka selalu dibubuhkan tanda baca titik dua (:). Agaknya
penulisan tanda baca di belakang salam pembuka surat, baik dengan koma maupun
dengan titik dua, hanyalah menurut kebiasaan.
Salam pembuka Dengan hormat jika tidak digunakan secara sendiri-sendiri, sebaiknya
dimasukkan ke dalam kalimat pertama pembuka surat (alinea pertama).
8. Isi Surat
Isi surat umumnya terdiri atas dua bagian, yaitu sebagai berikut.
Isi surat yang sesungguhnya berisi sesuatu yang diberitahukan, dikemukakan, ditanyakan,
diminta, dan sebagainya yang disampaikan kepada penerima surat. Oleh karena itu, ketika
menulis surat kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
9. Penutup Surat
Penutup surat merupakan kesimpulan yang berfungsi sebagai kunci isi surat. Umumnya
berisi ucapan terima kasih terhadap semua hal yang dikemukakan dalam isi surat.
Hendaknya penutup surat itu ditulis secara singkat dan jelas. Perhatikan contoh penutup
surat sesuai dengan isinya berikut ini.
Untuk menyatakan rasa terima kasih dapat dipakai kalimat-kalimat penutup; Atas
perhatian Bapak/Saudara, kami ucapkan terima kasih; Atas perhatian dan bantuan
Bapak/Saudara, kami ucapkan terima kasih; Atas kehadiran Bapak/Saudara, kami
ucapkan terima kasih.
Untuk menyatakan sesuatu yang dinantikan dapat dipakai kalimat penutup, misalnya;
Sambil menanti balasan Saudara, kami ucapkan terima kasih; Sambil menanti
penggilan Bapak, kami ucapkan terima kasih.
11. Tembusan
Tembusan adalah salinan-salinan surat yang'dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang
terkait dengan isi surat. Tembusan ditulis di bagian bawah sebelah kiri. Contoh:
Tembusan kepada:
Bahasa Baku: Dilihat dari sudut bentuk lahirnya, maka bahasa surat harus
menggunakan bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang diakui kebenarannya
menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Pemakaian bahasa baku dapat dikenali dari
beberapa unsur, antara lain dari penulisan (ejaan), pemakaian kata, dan struktur
kalimat.
Bahasa Efektif: Dilihat dari segi pencurahan rasa atau gagasan, maka bahasa surat
yang baik memakai bahasa yang efektif. Bahasa efektif adalah bahasa yang secara
tepat dapat mencapai sasarannya. Bahasa efektif ini dapat diketahui dan dikenali dari
pemakaian kalimat sederhana, ringkas, tegas, dan menarik.
Catatan: