Surat dinas adalah jenis surat yang menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak lain diluar
organisasi yang bersangkutan.
Surat ini menjadi bukti resmi yang memiliki kekuatan hukum. Surat dinas dalam organisasi dapat menjadi
alat bukti historis dan mengingatkan aktivitas yang dilakukan oleh lembaga. Maka dari itu, surat ini
merupakan surat resmi yang harus dibuat dengan kaidah dan aturan yang sudah ditentukan, mulai
penggunaan bahasa baku, isi surat harus efektif dan jelas, serta dibuat dengan cermat sesuai keperluannya.
A. Fungsi dari penulisan surat dinas seperti yang akan dijelaskan di bawah ini :
1) Sarana informasi dan komunikasi antar-individu atau organisasi
Pada sebuah perusahaan/institusi/organisasi berskala besar, menginformasikan sebuah
pengumuman atau perintah kepada seluruh karyawan akan sulit dilakukan dengan pertemuan
langsung. Maka dari itu, tidak jarang pihak perusahaan memilih menggunakan surat dinas sebagai
sarana komunikasi. Selain sebagai bentuk formal dan profesional, surat dinas juga dirasa lebih
efektif karena seluruh informasi dapat disampaikan dengan baik tanpa perlu menyediakan waktu
untuk pertemuan.
2) Memberi perintah atau arahan yang bersifat mengikat
Dengan adanya surat dinas, seseorang yang menerima pesan tersebut biasanya sudah mengetahui
bahwa informasi di dalamnya adalah penting, konkret, dan bersifat mengikat. Dalam hal ini, pesan
yang disampaikan merupakan arahan dari beberapa pihak berwenang dan sudah disepakati
bersama. Jadi, keputusan yang ada dalam surat dinas bisa segera dijalankan oleh sang penerima
pesan.
3) Bukti tertulis atas suatu perintah dan bisa dipertanggungjawabkan
Selain sebagai media penyampaian informasi, surat dinas juga bisa dijadikan bukti tertulis bila
terjadi suatu permasalahan. Hal ini lantaran pesan yang dituliskan tersebut sudah disetujui oleh
pihak berwenang dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.