Anda di halaman 1dari 6

A.

Dimensi Kapal
Setelah anda diperkenalkan dengan Pandangan Ruang dan Lay out gambar Rencana Garis kapal,
maka sekarang anda diajak untuk mengenal ukuran-ukuran yang umumnya ditemui dalam suatu
rencana garis.
a. Garis tegak haluan dan garis tegak buritan
Seperti terlihat pada Gambar 9, garis tegak haluan (Fore Perpendicular) adalah garis tegak yang dibuat
tepat pada perpotongan antara garis air muatan maksimum dengan sisi luar linggi haluan. Sedang Garis
tegak buritan (After Perpendicular) adalah garis tegak yang dibuat tepat pada sisi belakang linggi kemudi
atau pada sumbu as kemudi apabila kapal tidak mempunyai linggi kemudi.

Gambar 9. Garis tegak haluan dan garis tegak buritan

b. Panjang Kapal
Ukuran panjang kapal yang biasa dipergunakan dalam perkapalan ada 3(tiga) macam, yaitu :
Panjang Keseluruhan ( Length Over All ), Panjang Garis Air ( Length Water Line ), dan Panjang
antara Garis Tegak ( Length bedwin Perpendicutar ). Panjang Keseluruhan ( L ) adalah panjang
kapal yang diukur dari ujung belakang sampai keujung depan kapal ( lihat gambar 1-2 ). Panjang
Garis Air (LWL) Permukaan air pd muatan penuh (OA) adalah panjang kapal yang diukur pada
bidang garis air, dari ujung belakang ke ujung depan kapal (lihat gambar 1-2 ). Panjang antara
Garis Tegak ( L) adalah panjang kapal yang diukur dari
garis tegak belakang sampai garis tegak depan ( lihat Gambar 1-2 ).

Gambar 10. Panjang Kapal

c. Lebar kapal
Kini anda akan diperkenalkan dengan lebar kapal antara lain ; Lebar Terbesar kapal (Breadt
moulded), diukur pada tengah kapal mulai dari ujung sisi dalam pelat kulit hingga bagian yang
sama di sebelah kanan. Sedangkan untuk kapal kayu diukur dari sisi luar papan lambung.
(a) (b)

Gambar 11. Lebar kapal baja (a) dan lebar kapal kayu (b)

d. Tinggi kapal
Kini anda akan diperkenalkan dengan tinggi kapal antara lain ; Tinggi seluruh (Height moulded)
dan Tinggi Sarat (Draft molded). Height molded atau dikenal sebagai Tinggi Geladak diukur pada
tengah kapal sebelah sisi (kiri-kanan) mulai dari atas lunas hingga sisi bawah pelat geladak (a).
Sedangkan untuk kapal kayu (b) mulai dari ujung bawah papan kulit lambung hingga sisi atas
papan geladak.

(a) (b)
Gambar 12. Tinggi kapal baja (a) dan tinggi kapal kayu (b)

Draft (D) dikenal juga sebagai Tinggi Sarat (T) diukur pada tengah kapal disebelah sisi mulai dari
atas lunas hingga garis air muatan maksimum (a), sedangkan untuk kapal kayu diukur mulai dari
ujung bawah pelat kulit yang terdekat dengan lunas hingga

(a) (b)
Gambar 13. Tinggi sarat kapal baja (a) dan tinggi sarat kapal kayu (b)
B. Penampang Kapal
Setelah memahami berbagai ukuran penting dalam perkapalan, berikut ini anda diajak memahami
beberapa bidang/penampang utama yang akan dijumpai dalam materi-materi selanjutnya.
a. Bidang diametral dan garis buttock
Bidang diametral adalah bidang tegak hasil potongan kapal tepat pada garis tengah (Center line)
Bidang ini cenderung membagi kapal atas bagian kiri dan kanan dan sama besar. Bila kita
memotong kapal sejajar bidang diametral maka akan terbentuk bidang-bidang yang dibatasi garis
oleh garis lengkung (buttock lines) badan kapal dan garis lurus geladak kapal.

Gambar 14. Penampang tegak memanjang kapal

b. Bidang tengah dan gading kapal


Bidang tengah kapal (Midship Section) adalah bidang tegak hasil potongan melintang kapal tepat
di seperdua panjang kapal (LPP). Bila kita memotong kapal sejajar midship maka akan terbentuk
banyak penampang melintang kapal. Garis terluar yang membatasi penampang-penampang
melintang tersebut dinamakan Gading (Station).

Gambar 15. Penampang tegak melintang kapal


c. Bidang garis air kapal
Bidang garis air (Water line section) adalah bidang horisontal yang terbentuk dari hasil potongan
memanjang kapal tepat di garis muat maksimum kapal. Potongan sejajar bidang garis air
maksimum ini ke arah dasar kapal (Ship bottom) akan menciptakan bidang-bidang garis air yang
luasnya lebih kecil.

Gambar 16. Garis air dan bidang garis air

C. Koefisien Badan Kapal

a. Koefisien blok (CB)


Koefisien blok adalah perbandingan antara volume badan kapal tercelup hingga garis muat
meksimum dengan volume persegi yang melingkupinya.

𝑉𝑜𝑙
𝐶 =
𝐿 ×𝐵×𝑇
Atau
𝑉𝑜𝑙
𝐶 =
𝐿 ×𝐵×𝑇
Gambar 17. Ilustrasi Koefisien Blok
b. Koefisien bidang gading tengah (CM)
Koefisien gading tengah (Midship coeficient) dinyatakan sebagai perbandingan luas penampang
tengah kapal tercelup hingga garis muat maks. dengan bidang persegi yang melingkupinya.

𝐴
𝐶 =
𝐵×𝑇

Gambar 18. Ilustrasi Koefisien Midship


𝐴 = luas gading tengah kapal

c. Koefisien bidang garis air (CW)


Koefisien garis air adalah perbandingan antara luas bidang garis air (AWL) pada garis muat
maksimum dengan bidang persegi yang melingkupinya. Hal ini juga berarti bahwa setiap tinggi
sarat akan memiliki Cw yang berbeda.

𝐴
𝐶 =
𝐿 ×𝐵
Atau
𝐴
𝐶 =
𝐿 ×𝐵

Gambar 19. Ilustrasi Koefisien Garis Air


d. Koefisien prismatik (CP)
Koefisien prismatik adalah suatu nilai hasil bagi volume badan kapal tercelup air dengan prisma
dari bidang tengah kapal.

𝑉𝑜𝑙
𝐶 =
𝐴 ×𝐿
Atau
𝑉𝑜𝑙
𝐶 =
𝐴 ×𝐿

Gambar 20. Ilustrasi Koefisien Prismatik

Anda mungkin juga menyukai