Anda di halaman 1dari 7

BUSINESS PLAN

“BULE: BURGER LELE”

DISUSUN OLEH:

NAMA : KADEK INDIRA KRISNA WIJAYANTI ARTA

NAMA TON: SAHAM

NO. TON : 13

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Burger adalah salah satu makanan cepat saji yang sangat populer di seluruh
dunia. Burger merupakan makanan cepat saji yang kini sangat digemari oleh semua
kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa. Burger sendiri berasal dari Jerman, akan
tetapi jenis makanan ini sudah sangat ditemukan di mana-mana, apalagi di Indonesia.
Banyak sekali restoran-restoran yang menyediakan menu burger ini. Tidak hanya itu,
pedagang kecil dan UMKM pun banyak yang merintis usaha burger. Biasanya mereka
menjual harga burger yang sesuai dengan kantong anak-anak sekolah. Isian burgernya
pun juga disesuaikan.
Isian dari burger sendiri yaitu dua roti bundar yang di tengahnya diberi berbagai
macam isian, mulai dari daging, sayur, tomat, bawang bombay, acar, dan masih banyak
lagi. Akan tetapi, dibalik kelezatannya, burger ternyata tidak baik dikonsumsi secara
terus-menerus atau berlebihan. Hal ini karena burger memiliki kandungan yang tidak
baik bagi kesehatan tubuh. Meskipun bahan-bahannya terbuat dari sayuran, daging,
tomat, akan tetapi hal itu tidak serta merta membuat burger baik untuk dikonsumsi.
Burger terdiri atas kalori, lemak jenuh, dan nutrien yang sangat tinggi, dimana
kandungan-kandungan tersebut apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, akan
menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Jumlah kandungan vitamin atau nutrisi yang
terdapat pada sayuran burger tidak seberapa jika dibandingkan dengan kandungan yang
berbahaya.
Dengan latar belakang seperti di atas, saya memutuskan untuk menciptakan
burger yang dapat dikonsumsi dengan aman, yaitu BULE (Burger Lele). Lele sendiri
memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh, dibandingkan dengan daging
sapi yang cenderung memiliki banyak lemak jenuh. Burger lele sendiri masih sangat
jarang ditemukan, bahkam hampir tidak ada. Maka dari itu, saya menciptaka BULE ini
untuk membuat sebuah inovasi yang berbeda di bidang kuliner.
1.2 Tujuan Usaha
Tujuan saya dalam membangun usaha ini adalah sebagai berikut:
1. Mengolah daging lele menjadi olahan makanan yang berbeda
2. Untuk mengembangkan ide dan kreativitas baru
3. Menambah pengalaman mengenai tata cara berbisnis
4. Memberi jenis inovasi burger yang menyehatkan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Usaha


Sesuai dengan namanya, BULE (Burger Lele) ini dibuat dengan bahan dasar lele
sebagai daging isiannya. Sedangkan untuk isian lainnya masih sama seperti burger-
burger lainnya, yaitu roti bulat, dengan sayuran, tomat, bawang, timun, saus, dan lainnya.
Lele memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, dan aman untuk dikonsumsi
karena rendah kolesterol. BULE ini juga tidak mengandung bahan pengawet, dan
penyedap yang banyak seperti burger pada restoran-restoran. BULE dibandrol dengan
harga yang murah dibandingkan dengan harga burger lainnya.

2.2 Analisis Usaha


1. Jenis produk : Burger
2. Nama produk : BULE (Burger Lele)
3. Keunggulan produk : Memiliki cita rasa seperti burger pada restoran. BULE
memiliki harga yang murah dibandingkan dengan burger lainnya, dan juga
menyehatkan karena isiannya fresh dan juga terjamin. Burger ini juga aman
dikonsumsi karena memiliki nutrisi yang bagus.

2.3 Rencana Pemasaran


1. Target konsumen
Terget konsumen dari BULR yaitu seluruh masyarakat dengan berbagai usia dan
kalangan. Selain lezat, makanan ini juga murah, dan sesuai dengan kantong. Tidak
hanya itu, BULE juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
2. Pesaing
Untuk saat ini di Indonesia sendiri masih jarang terdapat olahan makanan berbahan
dasar lele. Pada umumnya, orang-orang mengolah lele menjadi pecel atau lalapan
biasa. Sehingga, kompetitor dari usaha burger lele ini terbilang masih sangat minim.
Apabila disandingkan dengan burger olahan restoran atau rumah makan, BULE ini
memiliki keunggulan di sisi harga dan sisi kesehatan/nutrisi. Karena harga yang saya
patok terbilang sangat ekonomis. Sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan,
dan burger ini home made sehingga semua bahannya terjamin.
3. Wilayah pemasaran
Wilayah pemasaran BULE ini yaitu sekitaran Badung dan Denpasar. Usaha ini saya
dirikan di rumah saya sendiri untuk meminimalisir pengeluaran. Usaha BULE ini juga
menyediakan layanan pemesanan melalui online seperti Go-jek atau Grab. Sehingga
memungkinkan orang di laur daerah Badung dan Denpasar untuk mencicipi jenis
makanan ini.

2.4 Rencana Operasional dan Produksi


1. Proses produksi
Bahan-bahan:
1. Bahan Steak dan tambahan
 250 gram daging lele yang telah digiling
 2 buah roti burger
 1 butir telur
 10 gram bawang putih
 15 mL minyak goreng
 Bawang bombay secukupnya
 5 gram garam
 Daun selada
 Merica bubuk
 Tomat
 Saus
2. Cara membuat BULE.
 Cincang bawang putih dan bawang bombay
 Panaskan minyak, lalu tumis bawang hingga harum
 Setelah itu, campurkan daging lele giling dengan tumisan bawang tadi, telur,
garam, merica, dan aduk hingga rata
 Bentuk adonan seperti daging pada isian burger.
 Panggang roti burger hingga matang, goreng juga adonan daging burger
dengan sedikit minyak
 Isi roti burger dengan tomat, daun selada, dan potongan bawang bombay, saus,
dan daging lele, seperi burger pada umumnya.

3. Lokasi produksi
Lokasi dari produksi BULR yaitu di daerah Badung, dan diproduksi di rumah saya
sendiri (home made) untuk meminimalisir penggunaan biaya. Saya juga
menyediakan tempat bagi konsumen yang ingin makan langsung di tempat.
4. Kapasitas produksi selama 4 bulan
Kapasitas produksi seharinya yaitu minimal 10 kotak atau tergantung dari jumlah
permintaan dan minat konsumen. Makanan ini tidak mengandung bahan pengawet
apapun sehingga hanya bertahan selama 2 hari apaila disimpan di freezer. Akan
tetapi dianjurkan agar burger disantap ketika sedang hangat, dan langsung
dihabiskan.. Saya sendiri menerima orderan untuk acara besar (catering) seperti
acara ulang tahun, pernikahan, dan lainnya. Jadi dalam sebulan BULE ini diproduksi
kurang lebih sebanyak 300 kotak . Dan selama 4 bulan kurang lebih sebanyak 1.200
kotak
5. Target produksi selama 4 bulan
Target produksi dalam seharinya yaitu 20 kotak karena merupakan jenis makanan
berat, maka saya memaksimalkan pemasaran melalui media online sehingga dapat
dipesan melalui Go-food atau Grab. Jadi perbulannya BULE diproduksi sebanyak
600 kotak (di luar catering), dan selama 4 bulan sekitar 2.400 kotak BULRlE.

2.5 Rencana Manajemen


1. Struktur organisasi
 Owner

Owner bisnis BULE ini adalah saya sendiri karena perencanaan, penyusunan,
mulai dari modal awal, ide usaha hingga inovasi-inovasi baru yang dikeluarkan
untuk usaha ini.

 Admin
Tugas admin di usaha ini adalah untuk membalas pesan konsumen baik melalui
whatsapp ataupun pemesanan melalui ojek online dan menghandle pesanan
mulai dari merekap hingga membantu proses transaksi
2. Tenaga kerja
Untuk saat ini saya belum memiliki tenaga kerja tambahan karena usaha ini masih
tergolong baru dimulai jadi hanya memerlukan bantuan orang rumah saja seperti
keluarga saya. Disini tenaga kerja bertugas sebagai juru masak untuk memasak
BULE ini, dari awal hingga pengemasan.

2.6 Analisis Keuangan


1. Sumber keuangan
Sumber keuangan ini bersumber dari saya sendiri dan keluarga.
2. Rencana laba/rugi

No. Pengeluaran Jumlah Satuan Total harga

1. Lele 250 gram Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-

2. Bawang putih 10 gram Rp .500,- Rp 500,-

3. Merica 1 sachet Rp 1.000,- Rp 1.000,-

4. Roti burger 2 buah Rp 1.000,- Rp 1.000,-

5. Garam 1 bungkus Rp 1.000,- Rp 1.000,-

6. Telur 1 butir Rp 2.000,- Rp 2.000,-

7. Minyak goreng 15 mL Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-

8. Saus sambal 1 sachet Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-

9. Daun selada 1 ikat Rp. 2.000 Rp. 2..000,-

10. Bawang bombay 20 gram Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-

11. Tomat 1 buah Rp. 500,- Rp. 500,-

Total Biaya Produksi Rp 15..000,-

Total : Rp 15.000,- / kotak

Harga jual : Rp . 22.000,-/kotak


Harga jual per hari : Rp.22.000 x 20 kotak = Rp.440.000
Harga jual produk 1 bulan : Rp 440.000 x 30 = 13.200.000
Jadi, pendapatan perbulan adalah Rp. 13.200.000
Keuntungan bersih = pendapatan perbulan – biaya produksi sebulan
= Rp.13.200.000-(Rp.15.000 x 20 x 30)
= Rp.13.200.000-Rp.9.000.000
= Rp. 4.200.000,-

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bisnis BULR ini patut untuk direalisasikan dengan beberapa pertimbangan:
- Memiliki manfaat bagi kaum penderita kolesterol tinggi sehingga mereka memiliki
lebih banyak pilihan makanan untuk dikonsumsi. BULE ini juga cocok dikonsumsi
oleh semua kalangan, karena baik bagi kesehatan
- Menggunakan bahan makanan yang terjangkau sehingga memiliki prospek yang
bagus.
- Kompetitor yang masih sedikit, sehingga berpeluang untuk menarik konsumen dan
berkembang

3.2 Harapan Bisnis Plan


Harapan untuk bisnis plan BULE ini kedepannya dapat terus berkembang, dan
semakin dikenal oleh banyak orang. Dapat melakukan pemasaran dan pengiriman hingga
ke luar daerah Badung dan Denpasar. Kedepannya juga, jika usaha sini kelak sudah
memiliki banyak pesanan dan langganan, saya akan membuka sedikit lapangan pekeraan,
sehingga dapat membantu sedikit orang-orang yang kehilangan mata pencaharian
mereka. Apabila memungkinkan, saya ingin memperbesar tempat berjualan, sehingga
dapat memuat lebih banyak orang yang ingin makan di tempat. Saya juga berniat
memperbesar modal dan membuka cabang apabila memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai