Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENGOLAHAN

MAKANAN LOKAL KREASI NASIONAL

DISUSUN OLEH:

I GEDE KHATVANGGA KRISHNADIPTAM AGASTYA (10)


I PUTU ANDIKA BUDI PRATAMA (19)
NI MADE ANGELIQUE ARIANTI SASTRA (23)
NI MADE INDRI PRASTYA NINGSIH (25)

SMA NEGERI 1 TABANAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya proposal ini dapat terselesaikan, dimana proposal ini disusun sebagai
pemenuhan tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini terdapat kekurangan, baik dari segi materi
maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, dengan rendah hati
dan tangan terbuka kami menerima masukan dan usulan untuk penyempurnaan proposal ini.
Susunan dalam pembuatan proposal ini membahas tentang suatu makanan khas lokal yang kami
kreasikan menjadi makanan nasional yaitu Burger Ayam Sambal Matah. Kami berharap proposal
ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pembaca pembaca lain pada umumnya.

Tabanan, 13 Februari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sambel matah adalah bumbu tradisional Bali yang dapat ditemukan di seluruh
daerah di Provinsi Bali. Sambel berarti sambal, dan matah memiliki arti mentah. Sambel
matah merupakan sambal yang berbahan mentah tanpa digerus (diulek). Bahan-bahan
sambel matah yaitu: bawang merah, bawang putih, cabai merah, terasi, garam, sereh,
jeruk lemo dan minyak kelapa. Untuk membuat sambel matah, bahan-bahan tersebut
dirajang, terasi direndam dan dihancurkan dalam minyak kelapa, setelah terasi hancur
bersama minyak disiramkan pada bahan-bahan yang telah dirajang. Sambel matah
digunakan sebagai bumbu makanan seperti ayam sisit dan ikan bakar, bisa juga
digunakan sebagai pelengkap makanan. Ciri khas sambel matah adalah rasanya yang
pedas, sangat digemari oleh masyarakat Bali yang memang memiliki selera makanan
pedas. Sambel matah biasanya digunakan tidak lebih dari sehari, sebab jika lebih dari
sehari bahan-bahannya sudah mengeluarkan bau yang kurang sedap dan sambal ini tidak
bisa dipanaskan. Nah kali ini kami akan memgkreasikannya dengan cara membuat
Burger Ayam Sambal Matah.
Apa sih itu burger? Hamburger atau burger adalah sebuah jenis makanan cepat
saji yang berupa roti berbentuk bundar yang ditengahnya berisi patty (daging giling),
kemudian sayur-sayuran seperti selada, tomat, dan bawang bombay. Dan pada dasarnya
saus pada burger diberi jenis saus mayones, saus tomat dan sambal tetapi kami
menggantinya dengan sambal matah. Sekarang Burger sudah banyak dijual direstoran
cepat saji diseluruh dunia dan terkenal sepertin McDonald’s, Burger King, Wendy’s, dan
A&W. Burger adalah salah satu makan praktis yang bisa dimakan sambil berjalan.
Karena banyaknya iklan Burger di TV pada saat itu, Menjadikan burger sebagai makan
modern dan pencitraannya cocok dengan kemjuan zaman. Para konsumen pun terbawa
arus itu dan memiliki banyak peminatnya.

1.2 VISI DAN MISI


a. VISI : Menjadi usaha makanan cepat saji yang dikenal luas oleh
masyarakat dengan citra positif sebagai hidangan
menyehatkan dengan inovasi terbaru. Serta membuka
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
b. MISI : Menyediakan makanan dengan bahan yang sehat dan
berkualitas, menawarkan harga yang terjangkau
dan menghadirkan pelayanan yang terbaik agar
konsumen merasa puas. Serta menjadi burger terlaris &
paling digemari semua kalangan.
1.3 TUJUAN USAHA

a. Memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.


b. Mengetahui cara membuat makanan lokal kreasi nasional yang mempunyai
kualitas dan daya jual yang tinggi.
c. Mengetahui cara memasarkan makanan secara efektif.
d. Mengetahui cara menentukan biaya produksi, harga jual dan keuntungan dalam
memasarkan produk.

1.4 MANAJEMEN PERUSAHAAN

a. Struktur Organisasi

Manager

Pemasaran Produksi

b. Deskripsi Pekerjaan
1. Manager
a) Sebagai pemilik sekaligus pimpinan.
b) Bertanggung jawab teradap jalannya usaha.
c) Koordinasi, pengawas, dan mengarahkan seluruh kegiatan.
d) Pengambil keputusan.
e) Sebagai quality control.

2. Produksi
a) Bertanggung jawab terhadap persiapan dan proses produksi dari penyediaan bahan
baku, bahan baku tambahan, peralatan, lokasiusaha, hingga inovasi produk yang
mungkin akan dilakukan.
b) Bertanggung jawab terhadap makanan yang dipesan konsumen.
c) Menjaga kebersihan produk dalam proses produksi.

3. Pemasaran
a) Kepala bagian pemasaran mengkondisikan pekerja di bawahnyauntuk bekerja
sesuai jobdesk.
b) Mempromosikan dan memasarkan produk.
c) Mendistribuskan produk ke tempat pemasaran.
d) Melayani dengan ramah, menanggapi komplain konsumen dengan ramah dan
senyum.

1.5 MANFAAT
a) Membantu mengembangkan usaha yang sedang dijalankan.
b) Membantu berfikir kritis dan objektif terhadap bidang usaha yang sedang
dijalankan.
c) Membuka lapangan kerja.
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 PROFIL PERUSAHAAN


Usaha yang akan kami jalankan disini adalah usaha burger “Burger Sambel
Matah” yang merupakan usaha dibidang produk olahan makanan cepat saji yang sehat
dan halal. Adapun pelayanan dari usaha ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok
manusia. Usaha ini bergerak dalam bidang kuliner yaitu makanan cepat saji yang
beralamat di SMA N 1 TABANAN. Jl. Gunung Agung No.122, Dajan Peken, Kec.
Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82121.

2.2 ANALISIS SWOT


1. Strengh (kekuatan)
a) Harga yang lebih terjangkau
b) Penyajian yang unik dan menarik
c) Varian rasa yang unik
d) Cocok untuk semua kalangan masyarakat
2. Weakness (kelemahan)
a) Mudah basi
b) Produk mudah ditiru
3. Opportunity (peluang)
a) Banyak digemari di semua kalangan masyarakat
4. Threath (ancaman)
a) Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah
b) Adanya pesaing yang membuat produk lebih menarik

2.3 TEKNIK PROMOSI


1. Mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana. Cukup bercerita dengan
teman atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung
semua masyarakat mengetahui usaha tersebut.
2. Online
Promosi akan dilakukan dengan memposting iklan produk yang akan dijual dan
berbagai promosi di berbagai media sosial. Contohnya, dengan menggunakan instagram,
whatsapp, dan tiktok.

2.4 Waktu dan Tempat


Hari/ tanggal : Senin, 20 Februari 2023
Waktu : 08.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat : SMA N 1 TABANAN. Jl. Gunung Agung No.122, Dajan Peken, Kec.
Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82121
2.5 Alat dan Bahan
Alat:
- Pisau
- Talenan
- Mangkok
- Spatula
- Piring
- Kompor
- Teflon
Bahan:
- 4 buah roti burger (petty)
- 1 butir telur
- 3 batang serai
- 1 siung bawang putih
- 7 siung bawang merah
- 1 siung bawang bombai
- 7 cabai rawit
- 5 buah daun jeruk
- ½ buah jeruk nipis
- Garam secukupnya
- 6 lembar selada
- 250 gr daging ayam
- Margarin
- 1 buah timun
- 1 buah tomat
- Minyak goreng

2.6 PROSES PRODUKSI


- Pertama, goreng daging ayam sampai matang
- Siapkan bahan sambal matah
- Tumis dulu terasi dan sereh
- Baru tambahkan bawang putih (tujuannya agar bawang putih tidak gosong).
masak yang penting mulai layu.
- Masukkan bahan lain ke mangkuk lalu tambahkan tumisan
- Tambahkan jeruk nipis dan garam lalu aduk rata. Sambal matah jadi. Sisihkan
dulu
- Panggang roti burger
- Setelah panggang tambahkan ayam sambal matah di atasnya
- Susun daging burger, selada, timun dan tomat
- Tutup dengan roti bagian atasnya

2.7 MODAL
Modal awal yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha ini adalah Rp. 936.000, dengan
rincian sebagai berikut :
Biaya jangka panjang dalam menjalankan usaha
No Keterangan Harga
1. Pisau Rp. 50.000
2. Talenan Rp. 25.000
3. Mangkok Rp. 50.000
4. Spatula Rp. 50.000
5. Piring Rp. 100.000
6. Kompor Rp. 300.000
7. Teflon Rp. 150.000
8. Plastik wrap Rp. 25.000
9. Kotak Rp. 10.000
Total Rp. 760.000

Biaya satu kali produksi :


No Keterangan Harga
1. Roti Burger Rp. 10.000
2. Telur Rp. 10.000
3. Serai Rp. 2.000
4. Bawang Putih Rp. 5.000
5. Bawang Merah Rp. 5.000
6. Bawang Bombai Rp. 15.000
7. Cabai Rawit Rp. 25.000
8. Jeruk Nipis Rp. 2.000
9. Ayam Rp. 25.000
10. Margarin Rp. 10.000
11. Timun Rp. 5.000
12. Tomat Rp. 5.000
13. Minyak Goreng Rp. 10.000
14. Plastik Wrap Rp. 25.000
15. Kotak Rp. 10.000
Total Rp. 161.000
BAB III
ANALISA KEUANGAN

3.1 HARGA POKOK PENJUALAN


Harga pokok penjualan (HPP) adalahharga minimum yang harus diterapkan oleh
produsen agar tidak mengalami kerugian. Sementara ang dimaksud harga penjualan adalah harga
yang memberikan keuntungan bagi produsen. Hal tersebut dikarenakan adanya solusi antara
harga penjualan dengan harga pokok penjualan. Penentuan besarnya harga penjualan dapat
dipertimbangkan dengan harga pokok sejenis yang ada di pasar.

HPP =
Dalam usaha yang dilakukan, kami menghasilkan total burger sebanyak 20 buah untuk 1
kali produksi. Jadi dapat di buat rincian untuk mendapatkan HPP sebagai berikut :
- Satu bulan terjadi 10 kali produksi, artinya dalam satu bulan terdapat 20 buah x 10 = 200 (total
burger yang diproduksi perbulan).
- Dalam sekali produksi mengeluarkan biaya Rp.161.000, artinya dalam satu bulan
mengeluarkan Rp. 161.000 x 10 = Rp.1.610.000 (biaya yang dikeluarkan perbulan).
- Jadi dapat diperoleh HPP = Rp.8.050 /burger, sedangkan kami menjual dengan harga
Rp.15.000 /burger sehingga kami mendapat keuntungan Rp.6.950 /burger.

3.2 BREAK EVENT POINT (BEP)


BEP dipakai untuk menentukan besarnya volume penjualan sehingga perusahaan tersebut sudah
dapat menutup semua biaya (pengeluaran) tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan. BEP
akan tercapai apabila total biaya produksi sama dengan nilai jual snack kemasan. BEP
dirumuskan sebagai berikut :
BEP = 200 burger/bulan
Hasil perhitngan BEP menunjukan bahwa produsen akan mencapai titi impas apabila menjual
produk burger sebanyak 200, dengan harga jual Rp. 15.000/burger.
3.3 ANALISA KEUANGAN
Dari hasil penjualan dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut :
- Pendapatan 1 bulan pertama : 200 kemasan X Rp. 15.000 = Rp 300.000
- Total laba bulan pertama = Pendapatan – Modal = Rp.300.000 – Rp. 161.000 (Biaya
modal 1 bulan) = Rp. 139.000 (Laba kotor).
- Untuk Laba bersih bulan berikutnya dapat diperoleh : Pendapatan – Biaya Produksi =
Rp.300.000 – Rp. 114.000 = Rp. 186.000/bulan
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
- Pembuatan makanan khas daerah harus mengikuti prosedur yang runtut dengan
memperhatikan kualitas produk untuk mencapai standar jual pasar.
- Analisis SWOT berpengaruh terhadap evaluasi usaha yang dikembangkan.
- Analisis biaya sangat berpengaruh bagi penentuan laba/rugi dan analisis usaha
yang dikembangkan

5.2 SARAN
1. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan
matang dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
2. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan keuletan.
3. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu mengikuti
trend dan selera konsumen agar pelanggan tidak mudah bosan.
4. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
5. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah
6. Ikutilah prosedur yang runtut dalam membuat makanan khas daerah supaya
tetap menjagakualitas produknya.
7. Diharapkan lebih cermat dalam membeli bahan baku, supaya mendapatkan
bahan bakuyang terjangkau dengan kualitas yang baik. Karena sangat
mempegaruhi analisis biaya.

Anda mungkin juga menyukai