Anda di halaman 1dari 10

RESUME AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR merupakan metode kontrasepsi jangka panjang.


 AKDR ada dua yaitu AKDR yang mengandung tembaga (AKDR-Cu) dan AKDR yang
mengandung levonorgestrel (AKDR- LNG).
 AKDR dapat digunakan wanita nulipara dan multipara untuk menentukan apakah secara medis
tepat dan aman untuk menggunakan AKDR
 AKDR tidak melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual). Justru kondom menjadi metode
paling efektif melindungi IMS termasuk HIV.

A. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Mengandung Tembaga (AKDR-Cu) dan Alat


Kontrasepsi Dalam Rahim Mengandung Levonorgestrel (AKDR-LNG)
 Waktu Memulai Pemasangan AKDR-Cu
1) Wanita sedang dalam masa menstruasi
- 12 hari pertama menstruasi : dapat dipasang tidak hanya masa
menstruasi
- Lebih dari 12 hari menstruasi : dapat dipasang pada wanita tidak hamil
2) Amenorea (non pascapersalinan)
Dapat dipasang kapan saja p a d a wanita tidak hamil
3) Pascapersalinan (menyusui dan tidak menyusui, termasuk setelah
seksio sesaria)
- 48 jam setelah persalinan : dapat dipasang segera setelah plasenta lair. Jika seksio
sesaria dapat dipasang setelah plasenta lahir sebelum uterus dijahit
- 48 jam-4 minggu pascapersalinan : tidak direkomendasikan kecuali tidak ada
metode kontrasepsi lain.
- Lebih dari 4 minggu pasca persalinan dan belum menstruasi :
a) Menyusui : dapat dipasang bila wanita tidak hamil.
b) Tidak menyusui : dipasang bila wanita tidak hamil
- Pasca persalinan 4 minggu atau lebih dan siklus menstruasi telah kembali :
dianjurkan pada wanita yang siklus menstruasinya sudah kembali
- Wanita yang mengalami sepsis pascapersalinan tidak dianjurkan untuk dipasang
4) Pascakeguguran
- Dapat dipasang segera setelah pasca keguguran yang terjadi pada trimester
pertama.
- Dapat dipasang segera setelah abortus yang terjadi pada trimester kedua.
- Sebaiknya tidak dipasang segera pada kasus sepsis akibat keguguran
5) Berganti dari Metode Kontrasepsi Lain
- Dapat dipasang segera bila wanita tidak hamil
6) Sebagai Kontrasepsi Darurat
- Dapat dipasang dalam 5 hari setelah berhubungan seksual tanpa
pelindung.
- Apabila waktu ovulasi dapat diperkirakan, dapat dipasang lebih dari 5 hari
setelah berhubungan seksual
- Pengguna harus memenuhi syarat kelayakan medis untuk insersi

 Waktu Memulai Pemasangan AKDR- Levonorgestrel (AKDR-LNG)


1) Wanita sedang dalam masa menstruasi
- 7 hari pertama siklus menstruasi : dapat dipasang tidak hanya masa menstruasi
- Lebih dari 7 hari dalam masa menstruasi: dapat dipasang setelah dipastikan
tidak hamil. Tidak diperbolehkan berhubungan seksual atau perlu menggunakan
kontrasepsi tambahan selama 7 hari setelah pemasangan
2) Amenorea (non pasxapersalinan)
- Dapat dipasang setiap saat jika wanita telah dipastikan tidak hamil. Tidak
boleh melakukan hubungan seksual atau harus menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan selama 7 hari ke depan
3) Pascapersalinan (menyusui, tidak menyusui, termasuk pasca seksio
sesaria)
- 48 jam setelah melahirkan: dapat dipasang segera setelah plasenta lahir.
a) Jika persalinan melalui seksio sesaria, dapat dipasang setelah plasenta
lahir, sebelum menjahit uterus.
- 48 jam - kurang dari 4 minggu pascapersalinan: tidak direkomendasikan
kecuali metode lain yang lebih tepat tidak tersedia
- Lebih dari 4 minggu pascapersalinan dan belum menstruasi
a) Menyusui: dapat digunakan bila wanita tidak hamil.
b) Tidak m enyusui: d apat digunakan wanita tidak hamil
- Pascapersalinan 4 minggu atau lebih dan siklus menstruasi telah kembali: dapat
dipasang seperti yang disarankan untuk wanita lain yang memiliki siklus
menstruasi.
- Wanita dengan sepsis pada masa nifas sebaiknya tidak dipasang
4) Pasca Keguguran
- Dapat dipasang segera setelah keguguran pada trimester pertama.
- Dapat dipasang segera setelah keguguran pada trimester kedua.
- Tidak boleh dipasang segera setelah sepsis akibat keguguran
5) Beralih Dari Metode Kontrasepsi Lain
- Jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi teratur, dapat segera
dipasang jika wanita tidak hamil. Pada wanita amenorea, dapat dipasang segera
pada wanita tidak hamil dan tidak perlu menunggu periode menstruasi berikutnya.
- Dalam 7 hari pertama siklus menstruasi terakhir: AKDR-LNG dapat dipasang. Tidak
diperlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
- Lebih dari 7 hari dalam masa menstruasi: Dapat dipasang. Tidak diperbolehkan
berhubungan seksual atau menggunakan perlindungan kontrasepsi tambahan selama
7 hari setelah pemasangan.
- Jika wanita menggunakan kontrasepsi suntik sebelumnya, dipasang ketika
saat dilakukan jadwal suntik berikutnya.

 Pemeriksaan dan tes sebelum pemasangan AKDR-Cu atau AKDR-LNG 5, 6


Tes yang penting dan wajib adalah pemeriksaan panggul/genital dan penilaian risiko infeksi
menular seksual (IMS). Tes tambahan yaitu tes hemoglobin dan skrining IMS/HIV
Pemeriksaan atau Tes AKDR-Cu dan AKDR-LNG*
Pemeriksaan payudara C Kelas A : sangat penting dan waib bagi keamanan
Pemeriksaan pelvik atau genitalia A dan efektivitas
Skrining kanker serviks C
Tes pemeriksaan laboratorium C Kelas B : berkontribusi secara signifikan bagi keamanan
rutin dan efektivitas
Tes hemoglobin B
Penilaian risiko infeksi menular A‡ Kelas C : Pemeriksaan tidak berkontribusi bagi keamanan
seksual (IMS): riwayat penyakit
dan pemeriksaan fisis
dan efektivitas
Skrining IMS dan HIV: tes B‡
laboratorium ‡ Kriteria Kelayakan Medis untuk Penggunaan
Skrining tekanan darah C Kontrasepsi
 Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada saat Pemasangan AKDR
1) Pemasangan AKDR Rutin (AKDR-Cu atau AKDR-LNG)
- Antibiotik profilaksis tidak dianjurkan saat pemasangan AKDR. Lingkungan prevalensi
tinggi infeksi gonococcal dan klamidia serviks
- Pengguna AKDR harus diberi konseling untuk memantau gejala penyakit radang
panggunl.
2) Tatalaksana Kelainan Menstruasi bagi Pengguna AKDR-Cu Perdarahan bercak
atau perdarahan ringan
- Perdarahan bercak atau ringan terjadi selama 3-6 bulan pertama penggunaan AKDR-Cu.
- Jika seorang wanita menginginkan pengobatan, obat anti inflamasi non steroid
jangka pendek dapat diberikan selama perdarahan.
- Pada wanita dengan perdarahan bercak dan perdarahan persisten. Jika ditemukan masalah
ginekologi, tangani kondisi atau rujuk
- Jika tidak ada masalah ginekologi dan perdarahan tidak dapat diterima, lepas AKDR dan
bantu pilih metode kontrasepsi lain
3) Perdarahan menstruasi yang berat atau lama dibandingkan dengan periode
menstruasi normal
- Perdarahan menstruasi berat terjadi selama 3-6 bulan pertama penggunaan AKDR-Cu.
Hal ini tidak berbahaya perdarahan akan berkurang
- Perawatan yang diberikan selama perdarahan menstruasi:
NSAID dan asam traneksamat (obat hemostatik)
- Aspirin sebaiknya tidak digunakan.
- Jika ada masalah ginekologi, obati atau rujuk
- Jika perdarahan menjadi sangat berat, terutama jika ada anemia, atau jika wanita tidak
dapat menerima perdarahan, lepaskan AKDR dan ganti metode kontrasepsi
- Untuk mencegah anemia, beri suplemen zat besi dan sarankan makan makanan yang
mengandung zat besi.

 Tatalaksana Kelainan Menstruasi bagi Pengguna AKDR-LNG


1) Amenorea
- Tidak memerlukan pengobatan medis.
- Cukup dilakukan konseling.
- Jika mengalami amenorea yang tidak dapat diterima, lepas dan ganti
2) Perdarahan bercak atau perdarahan ringan
- Perdarahan bercak atau ringan umum terjadi . Tidak berbahaya akan berkurang seiring
waktu.
- Perdarahan bercak dan perdarahan persisten, Jika ada masalah ginekologi obati kondisi
atau rujuk
- Jika tidak ada masalah ginekologi dan perdarahan tidak berat maka lepaskan AKDR-
LNG dan ganti metode lain.
3) Perdarahan menstruasi lebih banyak atau lebih lama dibandingkan periode
menstruasi normal
- Pada penggunaan AKDR-LNG dapat terjadi pendarahan menstruasi lebih banyak atau
lebih lama selama 3-6 bulan pertama. Biasanya tidak berbahaya dan akan menjadi lebih
ringan
- Masalah ginekologi harus disingkirkan pada pemeriksaan klinis. Jika terdapat masalah
ginekologi, terapi penyakit atau rujuk wanita untuk tatalaksana lebih lanjut.
- Jika perdarahan berlanjut terutama terdapat tanda anemia, atau jika tidak dapat
mentoleransi perdarahan, lepaskan dan ganti
- Untuk mencegah anemia, berikan suplemen zat besi sarankan makan makanan
mengandung zat besi.

 Tata Laksana pada pengguna AKDR- Cu atau AKDR-LNG dengan Penyakit


Radang Panggul (PRP)
- Tata laksana PRP menggunakan antibiotik yang tepat.
- Tidak perlu melepas AKDR jika ingin melanjutkan penggunaannya.
- Jika tidak ingin mempertahankan AKDR, lepaskan AKDR setelah pemberian antibiotik.
- Jika AKDR dilepas, gunakan pil kontrasepsi darurat atau metode kontrasepsi lain
- Jika infeksi tidak membaik, lepas AKDR dan gunakan antibiotik. Jika AKDR tidak
dilepas maka antibiotik harus dilanjutkan.
- Berikan manajemen komprehensif untuk IMS, termasuk konseling tentang
penggunaan kondom.
 Tata laksana ketika Pengguna AKDR-Cu atau AKDR-LNG dalam Keadaan
Hamil
- Singkirkan kehamilan ektopik.
- Jelaskan pengguna berisiko tinggi mengalami keguguran pada trimester pertama dan
kedua (termasuk sepsis akibat keguguran yang dapat mengancam jiwa) dan persalinan
prematur jika AKDR tidak dilepas.
- Jika pengguna tidak ingin melanjutkan kehamilan dan jika terminasi kehamilan
terapeutik dibolehkan hukum, jelaskan kepada pasien.
- Jika paham dan menerima risiko yang disebutkan dan ingin melanjutkan kehamilan,
lanjutkan sesuai dengan petunjuk di bawah ini.
a) Benang AKDR terlihat atau AKDR dapat diambil dengan aman dari kanalis
servikalis
- Sampaikan bahwa AKDR sebaiknya dilepas.
- Leaps AKDR dengan menarik tali dengan lembut.
- Sarankan untuk segera ke dokter apabila mengalami perdarahan berat, kram, nyeri,
kelainan duh vagina, atau demam.
b) Benang AKDR tidak terlihat dan AKDR tidak dapat diambil
- Pemeriksaan USG berguna menentukan lokasi AKDR.
- Jika USG tidak dapat dilakukan atau jika AKDR di dalam uterus, dapat mengalami
risiko keguguran, infeksi dan kelahiran prematur ,sarankan mencari perawatan medis
segera bila pendarahan, kram, nyeri, kelainan duh vagina, atau demam.
 Tindak Lanjut Setelah Pemasangan AKDR-Cu atau AKDR-LNG
- Rekomendasi ini mengacu pada situasi umum dan dapat bervariasi untuk pengguna AKDR
yang berbeda dan lingkungan yang berbeda. Misalnya, wanita dengan kondisi medis tertentu
mungkin memerlukan kontrol lebih sering.
- Kunjungan kontrol setelah menstruasi pertama atau 3-6 minggu setelah pemasangan
- Disarankan kontrol kapan saja untuk membahas efek samping atau jika ingin mengganti
dengan kontrasepsi lain.
- Wanita harus diminta kembali pada saat AKDR perlu dilepas.
Kontrasepsi Hormonal Kombinasi (KHK)

KHK mengandung estrogen yang dikombinasikan dengan progestin. KHK tidak melindungi
terhadap infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV. Jika ada risiko IMS/ HIV, dianjurkan
penggunaan kondom yang benar dan konsisten.
 Kontrasepsi Hormonal Kombinasi Transdermal (KHKT) dan Cincin Vagina
Kontrasepsi Kombinasi (CVKK)
Rekomendasi pada KPK mengacu pada KPK dosis rendah yang mengandung≤ 35 μg ethinyl
estradiol, dikombinasikan dengan progestin.
 Waktu Memulai Pemasangan KPK, KHPK dan CVKK
Wanita dapat diberikan dengan KPK, KHPK atau CVKK dengan instruksi tepat pada
inisiasi, asalkan secara medis memenuhi syarat.

1) Wanita yang sedang dalam masa menstruasi


- Dalam 5 hari setelah dimulainya pendarahan menstruasi: dapat dimulai.
- Lebih dari 5 hari sejak dimulainya pendarahan menstruasi:dimulai jika tidak hamil.
2) Amenorea
- Dimulai setiap saat jika yakin tidak hamil dan pantang berhubungan seks atau dengan
kontrasepsi tambahan selama 7 hari ke depan.
3) Pascapersalinan (menyusui)
-
- Kurang dari 6 minggu pascapersalinan terutama menyusui: sebaiknya tidak menggunakan
- 6 minggu hingga 6 bulan pascapersalinan terutama menyusui: tidak dianjurkan kecuali metode
yang lebih tepat tidak tersedia atau tidak dapat diterima .
- Lebih dari 6 bulan pascapersalinan dan amenorea: dapat dimulai seperti yang
disarankan.
- Lebih dari 6 bulan pascapersalinan dan siklus menstruasi telah kembali: dimulai seperti
disarankan
4) Pascapersalinan (tidak menyusui)
- Kurang dari 21 hari pascapersalinan: tidak disarankan kecuali metode yang lebih
tepat tidak tersedia. Dalam 21 hari pertama pascapersalinan kecil kemungkinan mengalami
ovulasi dan hamil.
- 21 hari atau lebih pascapersalinan: yang tidak memiliki faktor risiko lain untuk trombolisme
vena, KPK, KHKT dan CVKK dapat dimulai
- Kriteria medis memenuhi syarat dan siklus menstruasi belum kembali: dimulai jika tidak
hamil. Pantang berhubungan seks atau menggunakan kontrasepsi tambahan 7 hari ke depan.
- Kriteria kelayakan medis yang memenuhi syarat dan siklus menstruasi telah kembali:
dimulai seperti yang disarankan
5) Pascakeguguran
- Dimulai setelah keguguran.
6) Beralih dari metode hormonal lain
- Dapat segera dimulai
- Jika metode wanita sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, dimulai ketika suntikan
ulang akan diberikan.
7) Berganti dari metode nonhormonal (selain dari AKDR)
- 5 hari setelah dimulainya pendarahan menstruasi: dapat dimulai.
- Lebih dari 5 hari sejak dimulainya pendarahan menstruasi: dapat dimulai jika tidak hamil.
Pantang berhubungan seks atau penggunaan kontrasepsi tambahan.
8) Beralih dari AKDR (termasuk AKDR-LNG)
- 5 hari sejak awal menstruasi: dapat dimulai. AKDR bisa dilepas pada waktu itu.
- Lebih dari 5 hari sejak awal menstruasi : dapat dimulai jika tidak hamil.
- Aktif secara seksual dalam siklus menstruasi ini: AKDR dilepas saat periode
menstruasi berikutnya.
- Tidak aktif secara seksual dalam siklus menstruasi ini: pantang berhubungan seks atau
kontrasepsi tambahan selama 7 hari ke depan. Jika perlindungan tambahan harus diberikan
oleh AKDR yang dia gunakan, direkomendasikan AKDR dipindahkan pada saat periode
menstruasi berikutnya.
- Mengalami amenorea atau perdarahan tidak teratur, dimulai seperti yang disarankan.
 Pemeriksaan dan tes diperlukan sebelum inisiasi KPK, KHKT dan CVKK
Pada wanita sehat, tidak ada pemeriksaan atau tes yang wajib dilakukan hanya pengukuran tekanan
darah
Pemeriksaan atau Tes KPK, KHTT, CVKK*
Pemeriksaan atau tes C
Pemeriksaan payudara C
Pemeriksaan pelvik atau genitalia C
Skrining kanker serviks C
Pemeriksaan laboratorium rutin C
Tes hemoglobin C

Penilaian risiko infeksi menular C


seksual (IMS): riwayat penyakit
dan pemeriksaan fisis
Skrining IMS dan HIV: tes ‡
laboratorium
 Jumlah paket KPK yang harus disediakan pada kunjungan awal dan kunjungan kembali
1) Kunjungan awal dan kunjungan kembali
- Berikan hingga satu tahun persediaan pil
- Pengelola mempertimbangkan ketersediaan pasokan dan logistic
- Sistem re-suplai harus fleksibel, sehingga wanita mudah memperoleh pil yang
dibutuhkan
 Penanganan muntah dan / atau diare berat saat menggunakan KPK
1) Muntah (untuk alasan apa saja) dalam 2 jam setelah mengambil pil aktif (hormonal)
Harus mengganti dengan mengkonsumsi pil aktif berikutnya.
2) Muntah atau diare hebat selama lebih dari 24 jam
- Harus terus mengkonsumsi pil meskipun merasa tidak nyaman.
- Jika muntah berat atau diare selama 2 hari atau lebih harus mengikuti prosedur untuk
pil yang terlewat.
 Tatalaksana KPK yang Terlewat/Lupa Untuk pil yang mengandung 30–35 μg
etinilestradiol
1) Lupa 1 atau 2 pil aktif (hormonal) berturut- turut, atau memulai paket 1 atau 2 hari
terlambat:
- Harus sesegera mengkonsumsi pil aktif (hormonal) dan lanjutkan pil selanjutnya, 1 pil
setiap hari.
- Jika melewatkan 2 atau lebih berturut-turut, dapat mengambil pil pertama yang
terlewatkan kemudian mengambil sisa pil yang terlewat (1 setiap hari) atau
membuangnya.
- Ketika pengguna lupa mengkonsumsi pil: konsumsi 2 pil pada hari itu juga atau 2 pil
diminum pada saat yang bersamaan.
- Tidak ada perlindungan kontrasepsi tambahan
2) Lupa 3 atau lebih pil aktif (hormonal) berturut-turut, atau memulai paket 3 atau
lebih hari terlambat:
- Harus sesegera mungkin mengkonsumsi pil aktif (hormonal) 1 pil setiap hari.
- Jika wanita melewatkan 2 atau lebih pil aktif (hormonal) berturut-turut, dapat
mengambil pil pertama yang terlewatkan dan mengambil sisa pil yang terlewat (1
setiap hari) atau membuangnya
- Ketika sadar bahwa lupa mengkonsumsi pil: ambil 2 pil pada hari sama (satu pil seketika
dia sadar dia lupa)
- Menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksualual sampai mengkonsumsi pil
aktif (hormonal) selama 7 hari
- Jika wanita melewatkan pil dalam minggu ketiga, harus menghabiskan sisa pil aktif
(hormonal) pada kemasan dan paket baru berikutnya. Pengguna harusnya tidak
mengkonsumsi 7 pil plasebo.
- Penggunaan kontrasepsi darurat dapat dipertimbangkan
 Untuk pil yang mengandung 20 μg etinil estradiol
1) Lupa 1 pil aktif (hormonal) atau memulai paket 1 hari terlambat:
Ikuti panduan di atas untuk "lupa 1 atau 2 pil aktif (hormonal) berturut-turut, atau memulai
paket 1 atau 2 hari terlambat".
2) Lupa 2 atau lebih pil aktif (hormonal) berturut-turut, atau memulai paket 2 atau lebih
hari terlambat:
- Ikuti panduan di atas untuk "lupa 3 atau lebih aktif (hormonal) pil berturut-turut, atau
memulai paket 3 atau lebih hari terlambat".
 Untuk pil yang mengandung hingga 20 μg atau 30–35 μg etinil estradiol
1) Lupa mengkonsumsi pil placebo (nonhormonal):
Wanita tidak perlu mengganti pil placebo yang terlewat kemudian lanjutkan konsumsi pil 1
setiap hari.
 Tata laksana kesalahan pemberian dosis selama penggunaan KHKT
1) Keterlambatan dalam Pemasangan KHKT (yaitu lupa memasang KHKT baru setelah 7
hari pelepasan)
- Jika KHKT terlambat dipasang selama ≤ 48 jam, KHKT baru harus dipasang
sesegera.Jadwal pemasangan atau pelepasan KHKT minggu berikutnya dilakukan pada hari
yang sama, untuk menghindari kesalahan pemberian dosis.
- Jika KHKT terlambat dipasang selama > 48 jam KHKT baru diterapkan
sesegera mungkin. Jadwal pemasangan atau pelepasan tetap dilakukan pada hari
yang sama. Pengguna harus menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksual
sampai 7 hari sesudah baru.
 Pelepasan KHKT yang tidak sesuai jadwal
- Jika KHKT terlepas selama ≤ 48 jam, ,KHKT baru harus dipasang segera. Jadwal
pemasangan atau pelepasan KHKT berikutnya tetap dilakukan pada hari yang sama
- Jika KHKT terlepas selama> 48 jam, KHKT baru harus dipasang sesegera. Jadwal
pemasangan atau pelepasan tetap dilakukan pada hari yang sama. Perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Harus menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksual sampai mengenakan
KHKT selama 7 hari berturut-turut.
b) Jika pelepasan tidak sesuai jadwal dan dalam minggu ketiga penggunaan, maka
perlu menghabiskan minggu ketiga dan dilanjutkan yang baru, tanpa ada minggu
bebas KHKT. Jika penggunaan baru tidak segera dipasang setelah minggu ketiga,
maka harus menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksual
c) Kontrasepsi darurat dipertimbangkan jika pelepasan KHKT tidak sesuai jadwal
dalam minggu pertama atau melakukan hubungan seksual tidak terlindungi
 Keterlambatan dalam Pelepasan KHKT
- Jika pelepasan dan pemasangan kembali KHKT tertunda selama ≤ 48 jam dalam minggu 1–3
dari gunakan KHKT, KHKT baru harus diterapkan sesegera mungkin.
- Jika pelepasan dan pemasangan kembali KHKT tertunda selama > 48 jam dalam minggu 2-3
dari penggunaan KHKT, saat wanita itu sedang menggunakan KHKT pertama atau kedua
maka KHKT harus dilepas dan diganti segera. Harus menggunakan kondom atau tidak
berhubungan seksual sampai mengenakan KHKT baru selama 7 hari berturut-turut.
- Jika pelepasan tertunda selama minggu ke-4 penggunaan KHKT, saat wanita masihi
menggunakan KHKT ketiga dari siklusnya, ia harus segera melepas KHKT tersebut.
 Tatalaksana Kesalahan Pemberian Dosis Selama Penggunaan CVKK
1) Keterlambatan dalam Pemasangan CVKK (yaitu lupa memasukkan CVKK baru setelah
interval 7 hari bebas CVKK)
- Jika interval bebas CVKK berlangsung selama ≤ 48 jam. CVKK baru harus dimasukkan
sesegera mungkin.
- Jadwal pemasangan atau pelepasan CVKK minggu berikutnya tetap dilakukan pada
hari yang sama. Tidak melakukan hubungan seksual
2) Keterlambatan dalam Pelepasan KHKT
- Jika pelepasan dan pemasangan kembali KHKT tertunda selama ≤ 48 jam dalam minggu 1–
3 dari gunakan KHKT, KHKT baru harus diterapkan sesegera mungkin.
- Jika pelepasan dan pemasangan kembali KHKT tertunda selama > 48 jam dalam minggu 2-3
dari penggunaan KHKT, saat menggunakan KHKT pertama atau kedua maka harus
dilepas dan diganti. Jadwal pemasangan atau pelepasan minggu berikutnya pada hari yang
sama. Harus menggunakan kondom atau tidak berhubungan seksual.
- Jika pelepasan tertunda selama minggu ke-4 penggunaan KHKT saat wanita tersebut masihi
menggunakan KHKT ketiga dari siklusnya, harus segera melepas KHKT tersebut.

 Tatalaksana Kesalahan Pemberian Dosis Selama Penggunaan CVKK


1) Keterlambatan dalam Pemasangan CVKK (yaitu lupa memasukkan CVKK baru setelah
interval 7 hari bebas CVKK)
- Jika interval bebas CVKK berlangsung selama ≤ 48 CVKK baru harus dimasukkan
sesegera mungkin.
- Jadwal pemasangan atau pelepasan CVKK minggu berikutnya dilakukan pada hari
yang sama
2) Keterlambatan dalam Pelepasan CVKK
- Jika CVKK yang sama digunakan hingga 28 hari maka kontrasepsi tambahan tidak
diperlukan.
- Jika CVKK yang sama digunakan selama 28–35 hari (≥ 4 minggu tetapi <5
minggu),segera ganti baru dan tidak ada interval bebas hormone.
 Tindak lanjut yang tepat setelah inisiasi KPK, KHKT1 dan CVKK1
Kunjungan minimal memastikan keamanan dan keefektifan metode.
- Dianjurkan kunjungan setiap tahun.
- Manfaat lebih pada saat kunjungan dalam waktu 3 bulan setelah penggunaan.
- Beritahukan pengguna untuk kunjungan ulang jika ingin mendiskusikan efek samping
atau masalah lain.
 Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
Dua sediaan KSK yang dibahas dalam rekomendasi:
1. Cyclofem = medroxyprogesterone acetate 25 mg plus estradiol cypionate 5 mg
2. Mesigyna = norethisterone enanthate 50 mg plus estradiol valerate 5 mg.
 Waktu Memulai Pemasangan KSK
Jika tidak bisa mendapatkan suntikan pada saat konsultasi, pemberian KSK dapat
dijadwalkan ulang.
1) Wanita yang Sedang Dalam Masa Menstruasi
- 7 hari awal siklus menstruasi: dapat diberikan.
- Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: dapat diberikan jika tidak hamil. 7 hari setelah
pemberian tidak boleh berhubungan seksual atau harus menggunakan kontrasepsi.
2) Amenorea
Pertama dapat diberikan jika tidak hamil. 7 hari setelah
pemberian tidak boleh berhubungan seksual atau
menggunakan kontrasepsi tambahan.
3) Pascapersalinan (menyusui)
- Kurang dari 6 minggu pascapersalinan dan menyusui: tidak boleh diberikan kecuali tidak
tersedia metode lain yang tepat.
- Lebih dari 6 bulan pascapersalinan dan amenorea: dapat diberikan

- Lebih dari 6 bulan pascapersalinan dan siklus menstruasi telah kembali: dapat
diberikan seperti yang disarankan
4) Pascapersalinan (tidak menyusui)
- Kurang dari 21 hari pasca persalinan: tidak disarankan kecuali tidak tersedia metode lain
yang lebih tepat
- 21 hari atau lebih pascapersalinan dan siklus menstruasi belum kembali: dapat diberikan
segera jika tidak hamil.
- 21 hari atau lebih pascapersalinan dan siklus menstruasi telah kembali: dapat diberikan
seperti yang disarankan
5) Pascakeguguran
Dapat diberikan segera setelah keguguran
6) Beralih dari metode hormonal lain
- Jika telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau tidak
hamil, suntikan dapat diberikan segera
- Jika metode sebelumnya adalah kontrasepsi suntik lain, suntikan ulangan dapat
diberikan.
7) Berganti dari metode nonhormonal (selain dari AKDR)
Dapat diberikan segera jika tidak hamil; tidak perlu menunggu periode menstruasi berikutnya.
- Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: Tidak diperlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
- Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: 7 hari setelah pemasangan tidak boleh
berhubungan seksual atau harus menggunakan kontrasepsi.
8) Beralih dari AKDR (termasuk AKDR-LNG)
- 7 hari awal siklus menstruasi: dapat diberikan.
- Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi: dapat diberikan jika tidak hamil.
- Aktif secara seksual: Direkomendasikan agar AKDR dilepas pada saat menstruasi
berikutnya.

- Tidak aktif secara seksual : 7 hari setelah pemasangan tidak boleh berhubungan seksual atau
harus menggunakan perlindungan kontrasepsi.
- Jika kondisi amenorea atau memiliki pendarahan tidak teratur, dapat diberikan seperti yang
disarankan
Pemeriksaan atau Tes KSK*
Pemeriksaan atau tes C
Pemeriksaan payudara C
Pemeriksaan pelvik atau genitalia C
Skrining kanker serviks C
Pemeriksaan laboratorium rutin C
Tes hemoglobin C

Penilaian risiko infeksi menular C


seksual (IMS): riwayat penyakit
dan pemeriksaan fisis
Skrining IMS dan HIV: tes ‡
laboratorium

 Waktu untuk Pemberian KSK Ulangan untuk Kelanjutan metode


1) Interval Suntikan Ulangan
KSK ulangan harus diberikan setiap empat minggu.
2) Suntikan ulangan yang lebih awal
Ketika interval suntikan ulangan tidak dapat dipenuhi, dapat diberikan
hingga 7 hari lebih awal.
3) Suntikan ulangan yang terlambat
- Ketika interval suntikan ulangan tidak dapat dipenuhi, suntikan ulang diberikan
hingga 7 hari lebih terlambat kontrasepsi tambahan.
- Jika pengguna tersebut terlambat lebih dari 7 hari untuk suntikan ulangan, diberikan suntikan jika
tidak hamil. 7 hari setelah pemberian KSK, berhubungan seksual atau harus menggunakan
perlindungan kontrasepsi tambahan.

Anda mungkin juga menyukai