Anda di halaman 1dari 4

ALAT UKUR HIDROLIK

Alat ukur hidrolik adalah alat ukur yang menggunakan tekanan cairan/fluida. Fungsinya yaitu untuk
mengukur, menyetel dan membantu memastikan tidak ada kebocoran atau perubahan tekanan yang dapat
memengaruhi kondisi pengoperasian sistem hidrolik.
Sistem hidrolik dirancang untuk bekerja dalam kisaran tekanan yang ditetapkan sehingga pengukur harus
diberi peringkat untuk rentang itu. Pengukur tekanan hidrolik tersedia untuk mengukur hingga 10.000 psi,
meskipun tekanan hidrolik maksimum biasanya berkisar antara 3.000 hingga 5.000 psi.
Jenis-jenis alat ukur hidrolik
Adapun jenis-jenis alat ukur hidrolik yaitu
1. Manometer AC
Manometer AC merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan yang terjadi pada
sistem kerja AC. Selain itu manometer AC juga digunakan  untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran
pada pengisian cairan pendingin(freon) pada sistem AC.

Komponen Manometer AC
Manometer AC terdiri atas beberapa komponen, seperti meter tekan (discharge), meter hisap
(suction), dua buah kran yang disatukan , dan tiga buah selang dengan warna yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap komponen ManometerAC.
a. Meter Tekan (Discharge). Merupakan komponen manometer AC yang menunjukan hasil
pengukuran tekanan udara pada saluran tekan dalam sistem AC. Ciri-cirinya meter tekan itu
dihubungkan dengan selang berwarna biru. Pada saat pengukuran selangnya dihubungkan ke
lubang disekitar saluran yang menuju Evaporator.
b. Meter Hisap (suntion). Komponen manometer AC yang menunjukan tekanan udara yang dihisap
pada kompressor AC. Meter hisap dihubungkan dengan selang berwarna merah. Hasil pengukuran
pada kedua meter ini dibaca berdasarkan angka yang ditunjukan jarum penunjuk. Satuan yang
digunakan adalah psi atau inHg.
c. Kran. Kran merupakan bagian manometer AC yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran
udara pada selang ukur selama pengukuran berlangsung. Ada dua kran pada manometer AC, yaitu
kran biru dan merah. Kran biru digunakan untuk membuka dan menutup saluran tekan.
Sedangkan kran merah digunakan untuk menutup dan membuka saluran hisap.
d. Selang Ukur Manometer AC. Sekang ukur pada manometer memiliki 3 warna yang berbeda-beda,
yaitu biru, kuning, dan merah. Selang warna kuning merupakan selang yang dihubungkan pada
pompa vakum saat proses pemvakuman saat pengisiannair pendingin sistem AC.
2. Fuel Presure Gauge
Fuel Pressure Meter, merupakan special tools motor injeksi yang berfungsi untuk mengukur
tekanan bahan bakar. Khususnya, pada jalur pipa bahan bakar bertekanan tinggi dari pompa bensin
menuju injektor.

Jika tekanan bahan bakar kurang dari standar yang diizinkan, maka performa mesin menjadi tidak
maksimal. Atau bahkan tidak bisa dihidupkan sama sekali. Sehingga dalam proses throuble shooting
atau mencari sumber kerusakan pada motor, maka alat ini sangat dibutuhkan oleh mekanik. Karena
sifatnya adalah tekanan bahan bakar, tentunya tidak bisa dikira-kira angkanya. Wajib menggunakan
alat ukur.
3. Injector tester
Salah satu syarat agar sistem injeksi ini bekerja optimal, maka bagian paling vital yakni injektor
yang harus terawat dan dijaga kondisinya.

Seiring waktu dan kondisi terjadi timbunan kerak atau kotoran pada unit injektor, sehingga perlu
treatment supaya tetap bekerja secara optimal.
Fuel injector yang kotor akan menimbulkan beberapa gejala pada mesin, seperti:
 Lean misfire
 Idle yang kasar
 Mesin tersendat saat akselerasi
 Mesin kurang bertenaga
 Meningkatnya kandungan hydrocarbon (HC) dan Carbon monoxide (CO) pada emisi gas buang.
Test injektor wajib dilakukan saat tune up khususnya mesin injeksi, agar dapat mengetahui semprotan
injeksi berjalan dengan normal atau tidak dan supaya performa mesin dalam kondisi yang baik
khususnya kendaraan mesin injeksi. fungsi injector tester adalah untuk mengukur tekanan dan volume
yang dikeluarkan oleh injector.
berikut ini adalah hasil pola penyemprotan injeksi menggunakan test injeksi :

Dengan melihat pola semprotan fuel injector dapat menunjukkan secara sekilas jika ada kelainan atau
terdapat semprotan bahan bakar yang tidak berkabut.
 Jika salah satu fuel injector tidak dapat mengalirkan bahan bakar seperti fuel injector yang lainnya
maka mungkin perlu dibersihkan lagi, dan jika tetap sama seperti itu maka tidak diragukan lagi fuel
injector perlu diganti.
 jika terlihat pola semprotan yang normal, semprotan berupa kabut berbentuk kerucut, maka dapat
dikatakan fuel injector dalam keadaan baik.
 Jika terlihat tetesan bahan bakar dalam pola semprotan bahan bakar yang tidak sempurna maka
fuel injector perlu dibersihkan kembali atau memang sudah waktunya diganti.

4. Nozzle tester
Salah satu komponen utama pada mesin diesel adalah injektor nosel. Injektor nosel berfungsi untuk
mengkabutkan (menyemprotkan) bahan bakar solar ke dalam ruang bakar (ruang bakar tambahan
atau ruang bakar utama).

Untuk menghasilkan tenaga yang maksimal maka proses pembakaran harus baik. Baik tidaknya proses
pembakaran, salah satunya dipengaruhi dari faktor penginjeksian bahan bakar.
Bentuk pengkabutan bahan bakar akan mempengaruhi proses pembakaran yang terjadi dan akan
mempengaruhi tenaga yang dihasilkan pada motor tersebut.
Oleh sebab itu, pemeriksaan injektor nosel merupakan salah satu hal yang wajib di lakukan ketika
melakukan perawatan motor diesel.
Pemeriksaan injektor nosel meliputi pemeriksaan tekanan injektor, pemeriksaan pengkabutan injektor
dan pemeriksaan kebocoran injektor. Pemeriksaan injektor ini dapat dilakukan dengan menggunakan
alat nozzle tester (nosel tester) atau injector tester.
Pada saat melakukan pemeriksaan injektor, hal yang harus diperhatikan adalah jangan pernah
mengarahkan semprotan injektor kearah bagian tubuh anda karena semprotan injektor ini dapat
masuk ke dalam aliran darah dan dapat menimbulkan keracunan pada darah.

Memeriksa tekanan injektor nosel


Pemeriksaan tekanan injektor nosel ini bertujuan untuk mengetahui berapa tekakanan yang
dibutuhkan agar injektor dapat mengkabut.
Tekanan injeksi yang terlalu rendah atau tinggi akan membuat pengkabutan oleh injektor nosel
menjadi tidak baik. sehingga tekanan injeksi ini perlu disetel pada tekanan spesifikasinya.
Pemeriksaan tekanan injektor nosel dapat dilakukan dengan menggunakan alat nozzle tester.
Pasangkan injektor nosel pada alat nozzle tester dan pastikan tangki tampungan bahan bakar pada alat
nozzle tester telah terisi penuh oleh bahan bakar solar.
Lakukan langkah pembuangan udara pada saluran bahan bakar pada alat nozzle tester.

Tekan tuas pompa nozzle tester dan baca hasil penunjukkan tekanan yang ada pada pressure gauge.
Untuk tekanan injektor pada injektor baru yaitu 151 – 159 kg/cm2 sedangkan untuk injektor lama
adalah 145 – 155 kg/cm2 (untuk lebih tepatnya, lihat pada buku manual motor diesel tersebut).

Jika hasil tekanan tidak sesuai dengan nilai spesifikasi maka lakukan penyetelan dengan cara
menambahkan shim ke dalam injektor sampai didapatkan tekanan injektor sesuai dengan spesifikasi.
Pemeriksaan pengkabutan injektor nosel
Pemeriksaan bentuk pengkabutan dari injektor nosel dapat dilihat dengan menggunakan alat nozzle
tester.
Lepaskan injektor nosel dari mesin diesel, kemudian pasangkan injektor nosel pada alat nozzle tester.
Kemudian pompa nozzle tester dengan cara ayunkan lengan pompa ke atas dan ke bawah dan lihat
hasil penginjeksian bahan bakar yang dihasilkan.
Bentuk dari pengkabutan injektor nosel yang baik dapat di liat pada gambar di bawah ini :

Apabila bentuk pengkabutan injektor nosel tidak baik maka lakukan langkah pembersihan injektor
nosel, tapi apabila setelah injektor nosel di bersihkan namun bentuk penyemprotan masih tidak baik
maka gantilah injektor nosel dengan yang baru.

Tes kebocoran injektor nosel


Tes kebocoran pada injektor nosel bertujuan untuk mengetahui apakah injektor nosel mengalami
kebocoran.
Kebocoran injektor nosel ini dapat diketahui jika ada tetesan bahan bakar yang keluar dari ujung
injektor.
Cara melakukan pengetesan ini juga menggunakan alat nozzle tester. Pasang injektor nosel ke nozzle
tester.
Tekan tuas pompa nozzle tester sampai didapatkan tekanan di bawah tekanan spesifikasi (sebelum
tekanan pembukaan injektor) kemudian diamkan beberapa saat..
Perhatikan injektor pada ujung libang injeksi apakah terjadi tetesan bahan bakar atau tidak. Apabila
diketahui ada tetasan bahan bakar yang keluar maka injektor dinyatakan bocor.

Apabila ada kebocoran pada injektor maka lakukan langkah perbaikan. Bongkat unit injektor nosel, lalu
bersihkan komponen-komponen di dalamya kemudian cek kembali injektor.
Apabila injektor sudah tidak mungkin dapat diperbaiki maka gantilah injektor dengan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai