Anda di halaman 1dari 2

Nama: Shareen Alisjah Admadja

Kelas: XI-MIPA 6

Absen: 26

TUGAS BIOLOGI ANALISIS ARTIKEL

JUDUL ARTIKEL : Pengaruh Psikotropika pada Sistem Saraf dan Cara Pengobatannya
LINK ARTIKEL: https://tirto.id/pengaruh-psikotropika-pada-sistem-saraf-dan-cara-
pengobatannya-gaxS
ANALISIS TERKAIT PENGARUH PSIKOTROPIKA TERHADAP SISTEM KOORDINASI:
Psikotropika adalah suatu zat atau obat alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Efek Pemakaian Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi bagi para pemakainya.
Pemakaian psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat
kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan
ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik
maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.
Sistem koordinasi adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada tubuh.
Sistem ini berperan untuk memerintahkan setiap organ untuk dapat bekerjasama mendukung
fungsi tubuh agar bekerja dengan baik.
Fungsi sistem koordinasi pada manusia diperlukan untuk mengendalikan setiap bagian
dalam tubuh agar gerakan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran. Tanpa sistem koordinasi,
seluruh organ tubuh tidak mampu bekerjasama.
Penggunaan psikotropika akan mempengaruhi sistem kerja saraf dalam system
koordinasi, hal ini dikarenakan dalam sel otak terdapat macam-macam zat kimia yang dikenal
dengan neurotransmitter, yang ternyata mirip dengan beberapa jenis narkoba.
Neurotransmitter bekerja pada sambungan sel saraf satu dan lainnya. Zat-zat psikoaktif seperti
narkotika, psikotropika dan bahan aktif lainnya dapat mengubah perilaku, perasaan serta
pikiran melalui salah satu atau pun beberapa neurotransmitter.
Neurotransmitter yang paling berperan saat terjadinya ketergantungan dalam tubuh adalah
dopamin. Ketika narkoba masuk ke dalam tubuh, maka akan mengubah susunan biokimiawi
neurotransmitter pada sistem limbus yang bertanggung jawab atas perasaan seseorang.
Berikut adalah pengobatan yang dapat dilakukan untuk para pengguna psikotropika:
Memeriksa kesehatan para pengguna ke dokter serta melakukan konsultasi untuk
menghilangkan racun yang diakibatan zat psikotropika;
Sikap kepedulian serta perhatian dari keluarga ataupun orang terdekat untuk memberikan
semangat bagi para pengguna untuk sembuh dari ketergantungan zat psikotropika;
Melakukan kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan:
Mengikuti kegiatan keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai