Penggunaan obat-obatan berbahaya saat ini mulai disalahartikan. Beberapa jenis zat yang
mampu merangsang syaraf pusat justru sering dipakai secara sembarangan tanpa resep yang
tepat. Efek halusinasi dan juga ketenangan yang diberikan obat tersebut disalahgunakan sebagai
zat untuk menghilangkan depresi dan juga kesedihan. Jenis zat yang mampu memberikan efek
halusinasi dan gangguan berpikir penggunanya dikenal dengan nama psikotropika. Obat tersebut
bukanlah sejenis narkoba, namun efeknya juga bisa menyebabkan kecanduan yang berakhr
dengan kematian
1.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk meneliti tentang ap aitu zat adiktif yang biasa
terkandung dalam makanan atau benda yang berbahaya seperti narkoba. Selain itu makalah ini
juga mempunya dan dapat membantu sektor lain dalam mengkategorikan suatu benda atau
makanan memiliki kandungan zat adiktif atau tidak sehingga dapat dilakukan regulasi atau
peraturan yang tepat untuk masyaralat untuk penggunaan makanan ataupun benda yang
mengandung zat adiktif
BAB 2
2.1 Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat terkandung di dalam obat-obatan dan bahan aktif yang
menyebabkan ketergantungan. Dampaknya, menjadi kecanduan dan membuat tubuh ingin
mengonsumsinya terus-menerus. Saat mencoba berhenti mengonsumsi zat adiktif, tubuh akan
merespon dengan merasa cepat lelah, rasa tidak nyaman dan muncul rasa sakit yang luar biasa
atau sakau
2.3.Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang
susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya.
Jenis obat-obatan ini bisa ditemukan dengan mudah di apotik, hanya saja penggunaannya harus
sesuai dengan resep dokter. Secara umum psikotropika ini dapat disimpulkan sebagai salah satu
obat yang memiliki kandungan narkoba karna mempunyai efek samping ilusi,halusinasi,dll.
Namun yang membuat psikotropika dapat di izinkan di dunia medis karena psikotropika dapat
dikonsumsi karena beberapa obat-obatan memiliki kandungan khusus untuk membantu
penyembuhan suatu penyakit
2.3Penggolongan psikotropika
Berbeda dengan penggolongan zat adiktif,penggolongan psikotropika digolongkan
berdasarkan efek sampingnya. Penggolongan psikotropika adalah sebagai berikut:
I. Psikotropika Golongan 1: Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini memiliki
potensi yang tinggi menyebabkan kecanduan. Contohnya ( LSD, DOM, Ekstasi, dan lain-
lain yang secara keseluruhan jumlahnya ada 14.)
II. Psikotropika Golongan 2: sama hal dengan golongan 1,golongan 2 mempunya efek yang
parah jika dipakai tanpa resep dokter.Contohnya (Golongan 2 ini termasuk jenis obat-
obatan yang paling sering disalahgunakan oleh pemakaianya, misalnya adalah Sabu atau
Metamfeamin, Amfetamin, Fenetilin, dan zat lainnya yang total jumlahnya ada 14.)
III. Psikotropika golongan 3: Golongan 3 memberikan efek kecanduan yang terhitung
sedang. Namun begitu, penggunaannya haruslah sesuai dengan resep dokter agar tidak
membahayakan kesehatan. Jika dipakai dengan dosis berlebih, kerja sistem juga akan
menurun secara drastis. Pada akhirnya, tubuh tidak bisa terjaga dan tidur terus sampai
tidak bangun-bangun. Penyalahgunaan obat-obatan golongan ini juga bisa menyebabkan
kematian. Contoh( Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital, dan lain-lain yang jumlah
totalnya ada 9 jenis.)
IV. Psikotropika golongan 4: golongan 4 adalah golongan yang terkecil namun tetap saja
dalam penggunaannya tetap mempunyai resiko jika digunakan dengan salah tanpa arahan
dari dokter. Conthnya(Lexotan, Pil Koplo, Sedativa atau obat penenang, Hipnotika atau
obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, dan masih banyak zat lainnya yang totalnya ada 60
jenis.
2.4Kaitan antara zat adiktif dan psikotropika
Zat adiktif dan piskotropika pada dasarnya keduanya merupakan satu kesatuan karena
psikotropika mempunya kandungan zat adiktif didalamnya dan tidak dapat dipisahkan. Pada
psikotropika itu sendiri adalah bahasa yang digunakan untuk bidang medis dalam
mengkategorikan obat yang memiliki zat adiktif.
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan pada makalah kali ini adalah zat adiktif jenis psikotropika
adalah suatu hal yang baik jika digunakan berdasarkan arahan yang tepat namun bisa juga jadi
hal yang tidak baik jika penggunaannya berlebih dan diluar saran dari dokter. Pergunakanlah
obat-obatan atau makanan\minuman yang memiliki zat adiktif agar tubuh dapat memberikan
reaksi yang baik dalam mengolah obat atau makanan\minuman tersebut.
3.2 Saran
Saran ini saya tujukan kepada guru yang memberikan judul ini. Menurut saya sendiri
judul yang diberikan kurang tepat karena didalam judul yang diberikan seolah-olah
mengkategorikan bahwa zat adiktif dan psikotropika adalah kesatuan yang berbeda.
BAB 4
IV.1 PENUTUP
Saya harap makalah yang saya buat dapat memenuhi penilaian yang dapat
diberikan oleh penilai dengan baik. Saya mohon maaf jika ada kesalahan penulisan
kata,data,struktur yang saya berikan,semoga makalah ini dapat berguna bagi siapapun
yang membacanya.
Daftar Pustaka
https://bnn.go.id/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/
https://www.gramedia.com/literasi/zat-adiktif/
#1_Zat_Adiktif_Bukan_Narkotika_dan_Psikotropika