Pada wanita, khususnya ibu hamil cenderung memiliki resiko terkena anemia yang
cukup tinggi. Hal hal yang dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami anemia yaitu bayi
lahir premature, mengalami pendarahan yang berlebih, bayi yang lahir memiliki berat yang
tidak normal, keguguran, dan bahakan dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bayi.
Prevalensi anemia pada ibu hamil masih tergolong cukup tinggi yaitu diatas 40% sehingga
kematian ibu pertahunnya mencapai 18 ribu kematian yang disebabkan oleh pendarahan yang
secara tidak langsung disebabkan oleh anemia [ CITATION Okt18 \l 1033 ] . Pada saat kehamilan
tentu saja seorang ibu membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak untuk dirinya dan
bayi yang dikandungnya dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, kecukupan akan
makanan yang bergizi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan demi menjaga kelangsungan
hidup yang baik bagi ibu dan bayinya. Oleh karena itu, sangat diperlukan wawasan dan
pengetahuan seorang ibu dalam pemilihan dan penerapan pola hidup sehat khususnya
pemilihan makanan yang bergizi, dalam hal ini mencukupi kebutuhan asupan zat besi bagi
tubuh agar terhindar dari resiko terkena anemia. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin tinggi pula kesadarannya dalam memilih dan mendapatkan makanan dengan gizi
yang baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan, ibu hamil yang memiliki tingkat
pendidikan yang cukup rendah cenderung lebih rentan terkena anemia dibandingkan dengan
ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas terhadap upaya pemenuhan kebutuhan gizi pada saat kehamilan,
ibu hamil yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung lebih mudah meneriman
informasi yang berkaitan dengan pengetahuan tentang kesehatan, dalam hal ini pemilihan
makanan yang mengandung zat besi tinggi dan pengetahuan tentang anemia [CITATION
mar16 \l 1033 ]. Kualitas dalam pemilihan makanan dan pola hidup yang sehat dapat dilihat
dari kehidupan sehari harinya yang teratur, makan makanan bergizi, dan kebutuhan akan zat
besi dapat terpenuhi dengan baik dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki pendidikan
yang tinggi dan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas tentang gizi dan Kesehatan.
Kesimpulan dari esai ini adalah tingkat pendidikan khususnya pada Ibu hamil sangat
berpengaruh dalam peningkatan resiko anemia karena kurangnya pengetahuan pada Ibu hamil
terhadap pemilihan makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan, tetapi hal ini dapat
dicegah melalui penyuluhan tentang pentingnya pemilihan makanan yang bergizi pada Ibu
hamil, selain karena pendidikan, tempat tinggal juga memengaruhi peningkatan resiko
seseorang terkena anemia. Oleh karena itu, pendidikan dan tempat tinggal saling berkaitan
terhadap kejadian anemia.
Daftar Pustaka
Caleb, T. Y. et al., 2019. Dietary Intake, Forest Foods, and Anemia in Southwest Cameroon. Plos One,
14(4), p. 18.
Ersila, W. & Prafitri, L. D., 2017. Hubungan Tempat Tinggal dan Motivasi Konsumsi Zat Besi dengan
Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Kebidanan Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Jurnal Kebidanan Indonesia, 8(1), p. 33.
Fitriany, J. & Saputri, A. I., 2018. Anemia Defisiensi Besi. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Malikussaleh, 4(2), p. 1.
Mariza, A., 2016. Hubungan Pendidikan Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Di Bps T Yohan Way Halim Bandar Lampung Tahun 2015. Kesehatan Holistik, 10(1), p. 5.
Ningrum, S. D. Y., Suwarni, N. & R., 2015. Hubungan Antara Tempat Tinggal dengan Prestasi Belajar.
Jurnal Penelitian Geografi, 3(3), p. 2.
Oktaviani, 2018. Faktor Asupan Zat Besi dan Sosio Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.
Jurnal Skala Kesehatan, 9(1), p. 2.
Win, H. H. & Ko, M. K., 2018. Geographical Disparities and Determinants of Anaemia Among Women
of Reproductive Age in Myanmar : Analysis of the 2015–2016 Myanmar Demographic and Health
Survey. WHO South-East Asia Journal of Public Health, 7(2), pp. 103-113.