Anda di halaman 1dari 4

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Gambaran EKG pada Individu dengan Kebiasaan Makan Ayam KFC

1Ristina
R. Sijabat
2ShaneH. R. Ticoalu
2George N. Tanudjaja

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ristina.sijabat94@gmail.com

Abstract: Fast food contains high fat and sodium but limited or low nutrients such as calcium,
riboflavin, vitamins, magnesium, vitamin C, folate, and fiber; therefore it is classified as poor-
vegetable food. Excessive consumption of Kentucky fried chicken (KFC), a kind of fast food,
can lead to obesity and further to various degenerative diseases such as coronary heart
diseases, diabetes mellitus, and hypertension. This study was aimed to obtain the electro-
cardiography profile of people who used to consume KFC. This was a descriptive study using
a cross sectional study. There were 21 subjects in this study. The ECG examination showed
that of the 21 subjects, 11 had abnormal ECG result. Conclusion: In this study, half of the
subjects showed abnormal ECG.
Keywords: fast food, KFC, ECG

Abstrak: Makanan cepat saji (fast food) mempunyai kandungan lemak dan natrium yang
cukup tinggi tetapi nilai zat gizinya terbatas atau rendah misalnya: kalsium, riboflavin, vitamin
A, magnesium, vitamin C, folat, dan serat; oleh karena itu makanan cepat saji tergolong
miskin sayur. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, antara lain Kentucky fried chicken
(KFC) secara berlebihan dapat menimbulkan masalah kegemukan yang berkelanjutan akan
menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes melitus,
dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran elektrokardiografi
(EKG) pada individu dengan kebiasaan mengonsumsi KFC. Jenis penelitian ini ialah
deskriptif dengan desain potong lintang. Hasil pemeriksaan EKG memperlihatkan dari 21
subyek penelitian didapatkan 11 orang dengan hasil EKG tidak normal. Simpulan: Separuh
dari subyek penelitian memperlihatkan gambaran EKG yang abnormal.
Kata kunci: makanan cepat saji, KFC, EKG

Makanan cepat saji (fast food) merupakan di rumah atau bahkan dijadikan gaya hidup
makanan yang disiapkan dalam waktu bagi beberapa orang. Kelebihan kalori,
singkat, juga mengandung zat gizi yang lemak, dan natrium akan terakumulasi di
terbatas atau rendah misalnya: kalsium, dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan
riboflavin, vitamin A, magnesium, vitamin berbagai penyakit degeneratif (hipertensi,
C, folat, dan serat, tetapi kandungan lemak aterosklerosis, penyakit jantung koroner,
dan natrium yang cukup tinggi. Makanan dan diabetes melitus).1,2
cepat saji tergolong makanan yang miskin American Heart Associaton menyaran-
sayur, dengan menu utamanya ialah daging kan untuk mengonsumsi 100-150 kalori
yang tentu saja berlemak. Ketidak- gula tambahan per hari, yaitu sekitar 6-9
seimbangan zat gizi mulai terjadi ketika sendok teh per hari, sedangkan kebanyakan
makanan cepat saji dijadikan menu utama makanan cepat saji mengandung 12 ons (8
Sijabat, Ticoalu, Tanudjaja: Gambaran EKG pada individu dengan ...

sendok teh gula) yang setara dengan 130 seluruh pengunjung di salah satu restoran
kalori. Sebagian masyarakat tidak menge- KFC Manado, dipilih sesuai dengan kriteria
tahui efek dari mengonsumsi makanan inklusi, kemudian dilakukan pemeriksaan
cepat saji yang berlebihan. Dengan EKG di Laboratorium Prodia Manado.
mengonsumsi makanan cepat saji secara Dalam penelitian ini digunakan kuisioner
terus menerus maka nutrisi penting yang untuk mempermudah pemilihan subyek
diperlukan oleh tubuh tidak terpenuhi.3 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi.
Elektrokardiografi (EKG) adalah
perekam sinyal jantung dengan keluaran HASIL PENELITIAN
sinyal di monitor dan dicetak pada kertas Penelitian ini dilakukan di restoran
grafik. Grafik EKG dibentuk oleh gelom- KFC Megamall Manado dengan subyek
bang listrik yang mengalir melalui serabut berjumlah 32 orang. Karakteristik subyek
saraf khusus pada jantung. Listrik tersebut menurut jenis kelamin memperlihatkan
dibentuk oleh nodus sinuatria (SA) seba- yang berjenis kelamin perempuan lebih
gai sumber primer dan nodus atrio-ventri- banyak daripada laki-laki (Tabel 1).
kular (AV) sebagai cadangan listrik sekun- Pemeriksaan EKG memperlihatkan 11
der.4-7 Listrik jantung ini dapat pula subyek dengan hasil tidak normal (Tabel
dibentuk oleh bagian lain dari jantung. 2). Distribusi subyek berdasarkan usia
Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik memperlihatkan usia terbanyak ialah 30
yang berasal dari nodus SA di atrium tahun dan 40 tahun (Tabel 3).
sedangkan kompleks QRS terbentuk oleh
aliran listrik di ventrikel, sedangkan PR Tabel 1. Distribusi karakteristik subyek
interval terbentuk ketika aliran listrik penelitian menurut jenis kelamin
tersebut melewati bundle His. Gelombang Jenis kelamin Jumlah %
T terbentuk ketika terjadi repolarisasi Laki-laki 12 37,5
jantung. Arah aliran listrik ini mengarah ke Perempuan 20 62,5
apeks jantung dan sejajar sumbu jantung.6,8 Total 32 100,0
Pada penelitian ini, pemeriksaan EKG
digunakan untuk pemeriksaan kinerja
Tabel 2. Distribusi karakteristik subyek
jantung pada individu dengan kebiasaan penelitian menurut diagnosis pemeriksaan EKG
mengonsumsi makanan cepat saji.
Hasil EKG Jumlah %
METODE PENELITIAN Normal 21 65,6
Jenis penelitian ini ialah deskriptif. Tidak normal 11 34,4
Lokasi penelitian berada di Laboratorium Total 32 100,00
Prodia Manado. Subyek penelitian ialah

Tabel 3. Distribusi karakteristik subyek penelitian menurut usia dan jenis kelamin
Usia (tahun) Jumlah % Laki-laki Perempuan
30 6 18,8 2 4
31 4 12,5 1 3
32 1 3,1 - 1
33 2 6,3 1 1
34 2 6,3 2 -
35 3 9,4 2 1
36 4 12,5 - 4
37 2 6,3 1 1
38 1 3,1 1 -
39 1 3,1 - 1
40 6 18,8 3 3
Total 32 100,0 13 19
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

BAHASAN gizi yang tidak baik merupakan faktor


Berdasarkan hasil penelitian didapat- pencetus untuk kinerja jantung yang tidak
kan subyek perempuan sebanyak 20 orang baik. Hasil tersebut diatas menjelaskan
dan subyek laki-laki sebanyak 12 orang bahwa mengonsumsi makanan cepat saji
(Tabel 1). Usia responden paling banyak dengan skala terus menerus akan berdam-
pada usia 30 dan 40 tahun masing-masing pak yang tidak baik pada kesehatan tubuh.
sebanyak 6 orang, sedangkan jumalh Selain terhadap kinerja jantung, kebiasaan
subyek yang paling sedikit ialah pada usia mengonsumsi makanan cepat saji dengan
32, 38, 39 masing-masing sebanyak 1 skala secara terus menerus juga berdampak
orang (Tabel 3). terhadap kejadian obesitas. Seorang ahli
Tabel 2 memperlihatkan hasil gizi mengungkapkan bahwa kebiasaan
pemeriksaan EKG pada subyek penelitian. mengonsumsi makanan cepat saji yang
Didapatkan sebanyak 11 dari 32 subyek berlebihan kurang baik bagi kesehatan
(65,6%) yang memiliki hasil EKG normal tubuh manusia. Konsumsi makanan cepat
sedangkan 34,4% dengan hasil EKG yang saji yang dapat diterima ialah bila frekuen-
tidak normal. Kelainan hasil EKG yang sinya 1 kali dalam seminggu; jika lebih
diperoleh pada penelitian ini antara lain dari itu dikatakan tidak baik.9
frekuensi denyut jantung yang tidak Penelitian lain terhadap makanan cepat
normal (frekuensi jantung adalah jumlah saji dan restoran cepat saji telah
denyut jantung selama 1 menit; normal melaporkan bahwa terdapat hubungan
berkisar 60-100 x/ menit). Pada penelitian langsung antara jumlah restoran cepat saji
ini yang banyak mengalami kelainan pada yang berada di wilayah lokal dan tingkat
hasil EKG terdapat pada subyek berusia 36 obesitas serta beberapa penyakit degeneraif
tahun hingga 40 tahun; paling banyak lainnya. Di sisi lain, perlu dicatat bahwa
ditemukan pada usia 40 tahun. Umumnya makanan cepat saji juga berbahaya bagi
subyek penelitian ini cenderung mengarah kesehatan akibat kandungan lemak yang
ke brakikardi tinggi terutama kolesterol, gula dan garam
ST elevasi non spesifik terdapat pada memiliki efek buruk pada kesehatan. Efek
subyek yang berusia 35 hingga 40 tahun. jangka pendek bagi yang sering mengon-
ST segmen merupakan segmen waktu sumsi makanan cepat saji yaitu kurang
antara gelombang QRS dan gelombang T, energi karena makanan cepat saji tidak
Penyebab kelainan ST segmen antara lain memberikan nutrisi penting bagi tubuh.9
iskemia dan infark miokardium. Pada penelitian ini hanya digunakan
Perbedaan kinerja jantung antara alat pemeriksaan jantung yaitu EKG.
individu yang memiliki kebiasaan makanan Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
cepat saji dan yang tidak memiliki dari kinerja jantung dibutuhkan waktu
kebiasaan makanan cepat saji tidak begitu yang panjang dan pemeriksaan EKG yang
terlihat dalam penelitian ini karena berkelanjutan (tidak hanya sekali pemerik-
penelitian ini hanya menggunakan hasi saan) dan pemeriksaan jantung lengkap.
pemeriksaan EKG namun untuk menge- Hasil EKG akan mendukung diagnosis
tahui secara spesifik keadaan jantung bisa penyakit jantung tetapi EKG juga memliki
digunakan beberapa jenis pemeriksaan keterbatasan karena tes EKG dilakukan
lainnya yaitu: tes Treadmill, pemeriksaan pada waktu pasien sedang istirahat yang
enzim, ataupun dengan konsultasi ke umumnya memberikan akurasi sekitar 40-
dokter spesialis jantung.6 50%. Artinya, bila ada 100 pasien jantung
Beberapa penelitian lain juga menje- koroner dites dengan pemeriksaan EKG,
laskan bahwa terdapat banyak dampak dari hasilnya hanya 40-50 orang yang
kebiasaan mengonsumsi makanan cepat terdeteksi. Selebihnya hanya menunjukkan
saji salah satunya yaitu status gizi. keadaan normal. Bila tes terlalu dini
Kebanyakan dari mereka memiliki status dihentikan, kemungkinan besar tidak
gizi yang kurang atau berlebihan. Status cukup data atau grafik terkumpul untuk
Sijabat, Ticoalu, Tanudjaja: Gambaran EKG pada individu dengan ...

dibuat interpretasi. penelitian setiap harinya untuk memantau


Keterbatasan penelitian ini yaitu pola hidup.
kurangnya informasi yang didapatkan dari
subyek penelitian tentang aktifitas yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan setiap harinya, karena hasil 1. Khomsan, Hastuti DT. Komsumsi fast food
pemeriksaan EKG normal kemungkinan pada anak remaja. Jurnal Kesehatan.
karena adanya aktifitas yang cukup berat Available from: http://eprints.
atau mengeluarkan banyak tenaga sehingga ums.ac.id. 2008
kalori dan lemak yang tidak sehat pun 2. Judarwanto. Makanan jajanan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat USU.
berkurang. Aktifitas tubuh setiap harinya Available from: http://repisitory.
berpengaruh pada kesehatan tubuh secara usu.ac.id. 2008
keseluruhan. Individu yang jarang berakti- 3. Ashakiran, Deepthi R. Fastfoods and their
vitas atau dengan kata lain pekerja kantor impact on health. JKIMSU.
yang umumnya hanya bekerja dengan 2012;1(2):7-15.
komputer memiliki dampak terhadap suatu 4. Surya D. Sistematika Interpretasi EKG.
penyakit lebih besar dibandingkan dengan Jakarta: EGC, 2007.
yang melakukan aktifitas yang melibatkan 5. Dharma S. Sistematika Interpretasi EKG:
pergerakan tubuh. Pedoman Praktis. Jakarta: EGC, 2009.
6. Prakoso R, Harry S. Dasar Interpretasi
EKG. Jakarta: Department of
SIMPULAN
Cardiology and Vascular Medicine
Berdasarkan hasil penelitian dan
Faculty of Medicine University of
bahasan dapat disimpulkan bahwa kebiasa- Indonesia, National Cardiovascular
an mengonsumsi makanan cepat saji dapat Center Harapan Kita, 2011.
berdampak negatif pada kinerja jantung. 7. Sari JSI, editor. Cara kerja fungsi anatomi
Walaupun demikian hasil pemeriksaan fisiologi jantung manusia. Semarang:
EKG yang normal belum dapat menyingkir- Fakultas Ilmu Keperawatan dan
kan adanya gangguan pada jantung; untuk Kesehatan Universitas Muhammadiyah
itu dibutuhkan pemeriksaan yang lebih Semarang; 2015/2016.
lanjut. 8. Saparudin, Ramadhan, E. Identifikasi
Kelainan Menggunakan Pola Citra
Digital Electrocardiogram, Jurnal
SARAN
Generic. 2010;5(1):25-30.
Perlu dilakukan penelitian lanjut
9. Sartika RAD. Faktor risiko obesitas pada
dengan pemeriksaan yang lebih akurat dan anak usia 5-15 tahun. Makara
lengkap. Selain itu, perlu dilengkapi Kesehatan. 2011;15(1):37-43.
dengan mencantumkan aktifitas subyek

Anda mungkin juga menyukai