Anda di halaman 1dari 26

Kepada Yth.

Laporan Boks
Selasa, 17 Oktober 2017

NUTRISI DAN PENYAKIT METABOLIK


JANUARI – MARET 2017

Oleh :
dr. M. Yudi Rakhmadi
dr. Avyandita Meirizkia
dr. Eka Rahmawati
dr. Ading Rohadi
dr. Irma Yenni
dr. Anggie K Yasrizal
dr. Rachman Indra Jaya
dr. Ratna Setia Asih
dr. Devy Kusmira

Pembimbing :
dr. Julius Anzar, Sp.A(K)
dr. H. M. Nazir, Sp.A(K)
dr. Moretta Damayanti, Sp.A

DEPARTEMEN KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN
PALEMBANG
2017

1
LAPORAN BOKS NUTRISI DAN PENYAKIT METABOLIK

Pendahuluan
Laporan ini merupakan hasil kegiatan di boks nutrisi dan penyakit metabolik pada
periode Januari - maret 2017. Pada periode ini bertugas 9 orang residen, seperti yang
tercantum sebagai berikut :

Tabel 1. Residen yang bertugas periode Januari- Maret 2017


Residen Januari Februari Maret
Junior dr. M. Yudi Rakhmadi dr. Avyandita Meirizkia
dr. Eka Rahmawati dr. Ading Rohadi
Madya dr. Irma Yenni
Senior dr. Anggie K Yasrizal dr. Anggie K Yasrizal dr. Anggie K Yasrizal
dr. Rachman Indra Jaya dr. Rachman Indra Jaya dr. Rachman Indra Jaya
dr. Ratna Setia Asih dr. Ratna Setia Asih dr. Ratna Setia Asih
dr. Devy Kusmira dr. Devy Kusmira

Selama bertugas di boks nutrisi dan penyakit metabolik, kegiatan yang dilakukan sebagai
berikut :
1. Merawat penderita di bangsal
2. Book reading dan journal reading
3. Menerima konsul dari divisi lain
4. Mengikuti kegiatan poliklinik nutrisi dan penyakit metabolik setiap hari
5. Membimbing mahasiswa

Hasil Kegiatan
Pada waktu mulai bertugas, kami tidak menerima penderita lama dari dokter sebelumnya.
Selama di boks nutrisi dan penyakit metabolik kami menerima penderita baru sebanyak
penderita yang terdiri dari :
1. Marasmus : 8 penderita

2
2. Marasmus kwashiorkor: 2 penderita
3. Underweight : 1 penderita
Selesai bertugas di boks nutrisi dan penyakit metabolik tidak terdapat penderita yang
belum selesai dirawat.

Hasil perawatan di boks nutrisi dan penyakit metabolik selama periode Januari- Maret
2017, didapatkan 9 pasien pulang kontrol, 1 pasien pindah rawat dan 1 pasien meninggal
dunia.

Tabel 2. Distribusi penyakit menurut umur, jenis kelamin dan hasil perawatan pada
penderita (n=11)
N Umur & jenis kelamin Hasil rawat Jum
o Nama penyakit < 6 6 bln 1 - < 3 3 - < 5 > 5 lah
bulan – 1 tahun tahun tahun
tahun
L P L P L P L P L P PK PP PR M
1 Marasmus (E.41) 1 1 1 3 1 1 6 1 1 8
2 Underweight 1 1 1
3 Marasmus 1 1 2 2
Kwashiokor
Jumlah 1 2 1 3 1 1 1 9 1 1 11
Keterangan :
L : Laki-laki PK : Pulang kontrol PR : Pindah rawat
P : Perempuan PP : Pulang paksa M : Meninggal
Distribusi penyakit yang didapatkan pada penderita dapat dilihat pada tabel 3.

3
Tabel 3. Distribusi penyakit yang didapatkan pada penderita yang telah selesai
rawat
Umur (th) & jenis kelamin
No Nama penyakit <1 1-<3 3-<5 >5
L P L P L P L P
Marasmus (E.41) 2 2 3 1 2
Anemia 3 1 1 2
Motoric delayed 2 1 1
Bronkopneumonia 1
1 Hypocalcemia (E83.51) 1
Colestasis intrahepatik 1
Hipotiroid 2
Diare 1 1
Suspek TORCH 1
Keterangan : Pada 1 penderita dapat ditemukan lebih dari 1 penyakit

URAIAN HASIL PERAWATAN

1. Marasmus kwashiorkor kondisi V + anemia

MJP/Lk/13 tahun/ BB 13 kg/ TB 112 cm


Keluhan utama: Bengkak di seluruh badan.
Riwayat perjalanan penyakit: Kurang lebih 1 bulan SMRS penderita tampak sembab
diseluruh tubuh meliputi wajah, kaki dan tangan. Sembab semakin bertambah seiring
berjalannya waktu. Anak tampak kurus sejak kecil dan berat badan tidak naik naik
bahkan cenderung turun sejak kurang lebih 1 tahun terakhir. Anak tidak mau makan nasi
sejak kecil, hanya makan makanan ringan seperti pempek, tekwan dan sejenisnya.
Frekuensi makan makanan ringan tersebut hanya 2 kali/ hari, seperti makan pagi dengan
pempek 2-3 potong, lalu malam hari makan 1 porsi tekwan. Minum susu hanya sekali

4
sekali (jarang). Tidak ada riwayat demam lama, tidak ada riwayat batuk lama. Anak
tampak pucat sejak 2 minggu SMRS, pucat tidak disadari oleh kedua orantua. BAB dan
BAK seperti biasa. 1 hari SMRS penderita dibawa ke dokter umum dan dikatakan gizi
buruk, penderita lalu dirujuk ke RSMH.
Food recall : pagi pempek digoreng 3 potong (± 310kkal), makan siang tekwan 1 porsi (±
310kkal), makan malam roti tawar 2 potong (±87kkal), selingan susu skim 1 gelas
(±110kkal). Total kalori perhari 811kkal.
Pemeriksaan fisik: Keadaan umum: kesadaran: compos mentis, TD 100/70 nadi: 98
x/menit (isi dan tegangan cukup), RR: 23 x/menit, T: 36,8 oC. BB: 13 kg, PB: 112 cm.
Antropometri:
BB/U: < P5 (13/45x100% = 28.8% = severe underweight),
TB/U: < P5 (112/156x100% = 71.79% = stunting),
BB/PB: 65% (Gizi Buruk)
Keadaan spesifik: Kepala : wajah seperti orang tua (+), mata: konjungtiva anemis (+),
sklera ikterik (-), hidung: sekret (-), NCH (-), wajah sembab (+), mulut: rhagaden (-),
atrofi papil (+), Leher: KGB tidak membesar. Thoraks: simetris, retraksi (-.), iga
gambang (+). Paru: suara nafas vesikuler normal, ronkhi (-/-), whezing (-/-), jantung: BJ I
dan II normal, bising jantung (-). Abdomen: datar, lemas, hepar dan lien tak teraba, bising
usus (+) normal. Hernia umbilikalis (-), Ekstremitas Superior dan Inferior: akral hangat,
CRT <3”, pitting edema (+). Baggy pant (+).
Pemeriksaan penunjang: Laboratorium: Hb: 7,5 g/dl, Ht 23%, lekosit: 10,000/mm3,
MCV 78,9 MCH 26 MCHC 33, LED: 3 mm/jam, trombosit: 277.000/mm3, DC:
0/1/48/41/10, Rt 2,1 Albumin 2,6 BSS: 78 mg/dl, Ca 9,0 Na 136 K 5,8 Cl 114 CRP < 5.
Diagnosis awal: Marasmus + Kwashiorkor kondisi V + anemia + feeding problem.
Terapi: Fase stabilisasi diberikan F75 dengan target kalori 80-100 kkal/kgbb/hari:
1040kkal/hari (F75 12x140cc). Pada fase transisi diberikan F100 dengan target kalori
100-150kkl/kgbb/hari: 1300 kkal/hari (F100 8x160cc). Pada fase rehabilitasi diberikan
F135 dan makanan padat dengan total kalori 200-220kkal/kgbb/hari: 2600kkal/hari (F135
6x100cc dan Roti/ kentang/ pempek 3x1 porsi @310kkal: total kalori 1750kkal). Jumlah
makanan padat dinaikan secara bertahap sesuai target kalori yang diinginkan. Pasien

5
dikonsulkan kedivisi hematologi dan rawat bersama dengan divisi hematoonkologi untuk
penelusuran anemia.
Diagnosis Akhir: Marasmus + kwashiorkor kondisi V + Anemia + feeding problem.

2. Underweight + stunting

RNS/ Pr/ 9 tahun/ BB 20kg/ TB 116cm


Keluhan utama : pasien tidak bisa intake peroral.
Riwayat perjalanan penyakit: Pasien tidak bisa intake malalui oral. Pasien muntah
darah sejak ± 3 hari SMRS. Muntah berwarna merah kehitaman tidak menyemprot sekali
muntah banyaknya sekitar ¼ gelas belimbing frekuensi muntah 3 sampai 4 kali perhari.
Perut membesar sejak ± 2 minggu SMRS. Pasien tampak kuning sejak ± 1bulan SMRS.
Pasien tampak pucat sejak 3 hari SMRS. BAK sedikit dan BAB seperti biasa. Pasien
dirawat dibagian GEH dengan diagnosis perdarahan saluran cerna bagian atas ec. Varises
esophagus ec sirosis hepatis + AKI stadium failure + anemia gravis + FTT + feeding
problem. Pasien dikonsulkan kebagian NPM untuk tatalaksana nutrisi dan rawat bersama
dengan bagian NPM.
Pemeriksaan fisik: Keadaan umum: kesadaran: compos mentis, TD 100/70 nadi: 100
x/menit (isi dan tegangan cukup), RR: 33 x/menit, T: 37,0 0C. BB: 20 kg, PB: 116 cm.
Antropometri:
BB/U: < P5 (20/29X100% = 68.9% = underweight),
TB/U: < P5 (116/133x100% = 87.2% = stunting),
BB/PB: 20/21 x100% = 95.2%.
kesan : underweight + stunted.
Keadaan spesifik: Kepala : wajah seperti orang tua (-), mata: konjungtiva anemis (+),
sklera ikterik (+), hidung: sekret (-), NCH (-), wajah sembab (-). Leher: KGB tidak
membesar. Thoraks: simetris, retraksi (-.), iga gambang (-). Paru: suara nafas vesikuler
normal, ronkhi (-/-), whezing (-/-), jantung: BJ I dan II normal, bising jantung (-).
Abdomen: cembung, distensi (+), hepar 4 cm BAC-BPX dan lien tak teraba, bising usus
(+) normal. Hernia umbilikalis (-), Ekstremitas superior dan Inferior: akral hangat, CRT
<3”, pitting edema (+). Baggy pant (-).

6
Pemeriksaan penunjang: Laboratorium: Hb: 8,5 g/dl, Ht 27%, lekosit: 12,000/mm3,
MCV 79,8 MCH 27 MCHC 31, LED: 15 mm/jam, trombosit: 277.000/mm3, DC:
0/1/48/41/10, Rt 1,1 Albumin 2,8 BSS: 108 mg/dl, Ca 9,0 Na 136 K 5,8 Cl 114 CRP < 5.
SGOT 112 SGPT 188 ureum 112mg/dL creatinin 10.2 mg/dL.
Diagnose Awal: Anemia gravis ec perdarahan saluran cerna bagian atas ec rupture
varises esophagus ec sirosis hepatis + AKI stadium failure + FTT + feeding problem.
Terapi: pemberian total parenteral nutrition sampai tidak ada kontraindikasi pemberian
rute peroral dengan target pemberian kalori yaitu berat badan berdasarkan tinggi badan x
RDA = 21kg x 60kkal= 1260kkal perhari. Pemberian TPN dengan pemberian D12.5% ½
NS 1500cc/ 24 jam dan aminofusin 5% 500cc/24 jam dengan total kalori yang didapatkan
850kkal. Jika muntah darah sudah berhenti maka ditambahkan pemberian nutrisi enteral
dengan F100 5X100cc sehingga kebutuhan kalori terpenuhi sesuai target.
Diagnosis akhir: Anemia gravis ec perdarahan saluran cerna bagian atas ec ruptrue
varises esophagus ec sirosis hepatis + AKI stadium failure + Feeding Problem +
Underweight + Stunting

3. Marasmus kondisi V
AM/ Lk/ 4 bulan/ 3,2 kg/ TB: 58 cm
Keluhan Utama: Berat badan tidak bertambahan.
Keluhan tambahan: BAB cair, Kembung, Muntah.
Riwayat Perjalanan Penyakit: sejak 1 hari SMRS pasien diberikan susu formula oleh
ibunya, setelah diberikan pasien muntah sebnayk 2 kali, terutam bila pertu kembung.
Demam (-), BAB cair (+) ± 4-5 kali sehari, masing masing sebanyak ¼ gelas, cairan lebih
banyak daripada ampas, darah (+). BAK jarang. 6 jam SMRS, anak dibawa kontrol ke
poli bedah syaraf (kontrol post operasi VP Shunt) karena berat badan tidak bertambah
dan pasien semakin kurus, anak di konsulkan ke poli Nutrisi dan Penyakit Metabolik
kemudian anak disarankan untuk dirawat.
±1 bulan SMRS anak menjalani operasi VP shunt.
±1 minggu SMRS anak dibawa ke RS bunda karena perut terlihan kembung.dan tidak
bisa BAB. BAB menyemprot (-)

7
Pemeriksaan fisis:
Keadaan umum: kesadaran: compos mentis, nadi 140x/menit, RR 38x/menit, Temp:
36.5C.
Antropometri:
BB/U : <-3sd
PB/U: -3sd
BB/PB: <-3sd
Keadaan spesifik: Kepala: Napas cuping hidung (-), konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-), makrosefali (+) lingkar kepala 44cm, sunset eyes (+), old man face (+).
Thorax: simetris, retraksi (-), iga gambang (+). Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-),
wheezing (-). Cor: Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-). Abdomen:
cembung, lemas, hepar dan lien tidak teraba. Ekstremitas: akral hangat (+), CRT<3’,
baggy pants (+). Genitalia: hipospadia
Pemeriksaan penunjang Laboratorium: Hb 9.3 g/dL leukosit 23.100/mm3 Ht 29%
trombosit 811.000/mm3 MCV 80.4 MCH 26 MCHC 32 LED 21mm/jam Hitung jenis
0/0/79/14/7 retikulosit 1.5 Fe 21 TIBC 181 BT 0.34 BD 0.13 saturasi transferin 11.6 %
BI 0.21 % SGOT 58 SGPT 63 Protein total 6.6 albumin 4.2 ureum 29 kreatinin 0.13 Ca
9.5 Phosfor 4.4 Mg 2.52 Na 140 K 3.8 Cl 105 Feritin 262.90 BSS 49
GDT: Anemia normokrom normositer dengan infeksi bakterial dan trombositosis.
Diagnosis awal : Marasmus kondisi III + Post op VP Shunt a/i hidrocephalus +
susp. TB Paru + hipospadia
Terapi: Dilakukan pemberian nutrisi sesuai tatalaksana marasmus kondisi III. Dengan
pemberian resomal pada 2 jam pertama sebanyak 15 cc (5ml/kgBB), setiap 30 menit.
Keadaan anak membaik sehingga dilanjutkan dengan pemberian Resomal berelang-seling
dengan F75 sebanyak 35 cc setiap 1 jam dalam 10 jam berikutnya. Pada fase stabilisasi
diberikan F75 (dengan bahan dasar LLM) sebanyak 35 cc setiap 2 jam dan diobservasi
apakah anak masih diare. Apabila anak masih diare dapat diberikan Resomal sebanyak
15cc setiap diare. Pemberian nutrisi dilakukan secara bertahap sampai memenuhi target
kalori 120kkal/kgBB : 504 kkal/hari. Kemudian perlahan dinaikkan dengan
menggunakan F100 yang diencerkan.

8
Penderita juga diberikan terapi inj. Ampicillin 4 x 175mg, inj. Gentamicin 1 x 25mg.
Penderita dikonsulkan ke divisi respirologi untuk penelusuran TB, dilakukan tes mantoux
dengan hasil negatif dan dilakukan bilasan lambung didapatkan klebsiella pneumonia.
Dilakukan pemeriksaan TORCH dengan hasil Toxoplasma IgG 257.2 (reactive >30) ;
Toxoplasma IgM 0.170 (Reactive 1.0); Rubella IgG 1.55 (Reaktive >10), Rubella IgM
0.299 (reactive > 1.0) ; CMV IgG 74.44 (reaktif >1.0); CMV IgM : 5.50 (reaktif > 1.0).
Penderita dikonsulkan ke divisi Infeksi dan Penyakit Tropis dengan kesan infeksi CMV
kongenital dd/ post natal, kemudian dilakukan screening ke divisi Pediatri oftalmologi
dengan kesan epiblefaron tidak ditemukan tanda CMV okuler, screening ke divisi THT
ditemukan serumen plug ADS dan rencana dilakukan pemeriksaan BERA terjadwal. Pada
perawatan hari ke-5, anak tampak kembung, kemudian dilakukan pemeriksaan BNO 2
posisi dengan hasil Dilatasi usus halus dan kolon, Tidak tampak tanda-tanda obstruksi
dan udara bebas. Penderita dikonsulkan ke divisi bedah anak Telusur ke arah
hirschprung, konsul ulang jika ada hasil colon in loop. Hasil colon in loop, Colon In Loop
: Megakolon kongenital dengan area aganglionik sepanjang 2 cm disarankan untuk rectal
washout selama 5 hari. Mendapatkan tambahan terapi metronidazole 3x50mg. Penderita
Dikonsulkan ke divisi bedah urologi untuk hipospadia dengan saran operasi elektif saat
usia 6 bulan. Dikonsulkan ke divisi bedah syaraf, dengan infeksi pada shunt rencana
repair pada tanggal 31-01-2017. Rencana pemberian ferriz saat infeksi tertalaksana..
Terdapat tanda tanda peningkatan TIK dan penderita dikonsulkan untuk tatalaksana dan
alih rawat ke divisi neuropediatri.
Diagnosis akhir: Hidrocephalus post VP shunt pro repair a/i peningkatan TIK +
Marasmus kondisi V + Anemia defisiensi Fe + Failure to thrive + Infeksi CMV +
Susp. Hirscprung + Hipospadia + Epiblefaron + Serumen Plug ADS + Cerebral
Palsy + susp. Dandy Walker Syndrome.

4. Marasmus Kondisi V + Palatoskizis


Anindita /Pr/2 bulan/BB 2,1 kg/PB 53 cm
Keluhan utama : berat badan tidak naik
Sejak 2 minggu SMRS ibu penderita merasa berat badan penderita tidak naik-naik dan
sejak lahir, demam ada kadang-kadang namun tidak begitu tinggi, batuk ada, dahak (-),

9
pilek tidak ada, muntah tidak ada, BAB dan BAK biasa. Penderita dibawa ke IRD
RSMH, dan disarankan untuk ke Poliklinik dengan diberi obat batuk.
Sejak 10 hari SMRS penderita dibawa berobat ke poliklinik RSMH, demam tidak ada,
batuk dan pilek tidak ada, mual (-), muntah (-), berat badan tidak naik-naik sejak lahir,
minum susu sedikit. Lalu penderita dikatakan kurang gizi dan disarankan untuk dirawat.
Sejak 1 hari SMRS, penderita kembali dibawa berobat ke poliklinik dan MRS.
Riwayat makanan: Susu formula SGM 1 sejak lahir sampai dengan sekarang dengan
menggunakan botol sebanyak 4-5 kali 20 ml. BB tertinggi 2,1 kg sampai saat ini.
Penderita lahir di RS dari ibu G1P1A0, hamil 36 minggu, penderita lahir langsung
menangis.. Berat badan lahir 2.100 gram, panjang badan lahir tidak diketahui
Pemeriksaan fisik: Keadaan umum: kesadaran: compos mentis, nadi: 120 x/menit (isi
dan tegangan cukup), RR: 30 x/menit, T: 36,9oC. BB: 2100 g, PB: 53 cm,
BB/U: <-3 SD, PB/U: 0-2 SD, BB/PB: <-3SD (Gizi Buruk)
Keadaan spesifik: Kepala : wajah seperti orang tua, mata: cekung (-),pupil isokor,
diameter 3 mm, reflek cahaya +/+ normal, konjungtiva pucat (+), sklera ikterik (-),
,hidung: sekret (-), NCH (-), mulut: rhagaden (-), atrofi papil (-), palatoskizis (+). Leher :
KGB tidak membesar. Thoraks: simetris, retraksi (-.), iga gambang (+). Paru: suara nafas
vesikuler normal, jantung: BJ I dan II normal, bising jantung (-). Abdomen: datar, lemas,
hepar dan lien tak teraba, bising usus (+) normal. Ekstremitas Superior dan Inferior:
Baggy pants (+). Kulit: crazy pavement dermatosisis (-)
Pemeriksaan penunjang: Laboratorium: Hb: 10,6 g/dl, lekosit: 14.200/mm3, LED: 2
mm/jam, trombosit: 400.000/mm3, DC: 0/3/44/446/9, CRP< 5, BSS: 98 mg/dl, Ca
8,1mg/dl Na 138 Meq/dl K 5,5 meq/dl Cl, urin rutin dalam batas normal, feses rutin
dalam batas normal.
Diagnosis awal: Marasmus kondisi V + Palatoskizis + Failure To Thrive
Terapi: Tatalaksana marasmus kondisi V  F75 12 x 30 cc dengan menggunakan NGT,
Vitamin A 100.000 UI, asam folat 1x 5mg (hari 1) selanjutnya 1x 1mg, vitamin B
kompleks tab 1x 1 tab, vitamin C 1x1 tab. Penderita dikonsulkan ke divisi respirologi dan
dilakukan penelusuran TB dengan hasil eksplorasi TB paru didapatkan mantoux indurasi
0 mm, BTA I/II/III negatif, rontgen paru AP lateral didapatkan kesan dalam batas normal.
Selama perawatan volume F 75 kemudian dinaikkan bertahap dengan frekuensi

10
pemberian lebih jarang lalu diberikan F 100 12x 35 cc bahan dasar SGMI. Selanjutnya
diberikan F100 8x 60 cc bahan dasar SGM 1. Penderita dikonsulkan ke bagian bedah
plastik dengan jawaban operasi palatoplasti akan dilakukan elektif pada usia 10-12 bulan.
Penderita pulang kontrol dengan lama rawat 15 hari dan berat badan naik dari 2,1 kg
menjadi 2,5kg serta orang tua sudah dapat memberikan dan mengerti cara pemberian
makan.
Diagnosis Akhir: Marasmus kondisi V+ Palatoskizis

5. Marasmus Kondisi III


Sartika Sari Dewi /Pr/4 bulan 5 hari/ BB 2.9 kg/ PB 54 cm
Keluhan utama : BAB cair
Keluhan tambahan : Berat badan tidak naik
Riwayat penyakit sekarang :
Sejak 14 hari SMRS penderita BAB cair frekuensi 4-6x/hari, cair lebih banyak dari
ampas, banyaknya ½ gelas belimbing, darah dan lendir tidak ada, mual (+), muntah (-),
BAK normal. Keluhan demam ada naik turun, hilang timbul. Penderita tidak mau makan.
Penderita dibawa berobat ke Posyandu lalu dibawa ke puskesmas dan mendapat terapi
oralit, zink sirup dan paracetamol, dan disarankan untuk berobat ke RSMH.
1 hari SMRS penderita masih BAB cair frekuensi 4x/hari, cair lebih banyak dari ampas,
banyaknya ¼ gelas belimbing, darah dan lendir tidak ada. Keluhan muntah tidak ada.
Demam tidak ada, BAK biasa. Penderita terlihat semakin lemas dan tidak mau makan.
Anak kemudian dibawa langsung ke RSMH.
Riwayat makanan: Susu formula SGM Ananda sejak lahir sampai dengan sekarang
dengan menggunakan botol sebanyak 5-6 kali 60 ml. BB tertinggi 2,9 kg saat usia 3
bulan.
Penderita lahir di RS dari ibu G2P1A0, hamil 37 minggu, penderita lahir langsung
menangis.. Berat badan lahir 2.500 gram, panjang badan lahir tidak diketahui.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal

11
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : CM, Nadi : 108 x/menit (i/t cukup), Suhu : 36,7˚C, Pernapasan : 32 x/menit,
Saturasi tanpa O2 98%.
Berat badan : 2.9 kg, Panjang badan : 54 cm
BB/U : < -3 SD, PB/U < - 3SD, BB/PB : < -3 SD, Kesan : Gizi buruk.
Kepala : Napas cuping hidung (-), conjungtiva anemis (-), wajah spt orang tua (+), Sklera
ikterik (-), kelopak mata cekung (+)/(+), rambut jagung (+). Thorax: Simetris, retraksi (-),
iga gambang (+). Cor: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-). Pulmo: vesikuler normal,
Ronkhi (-/-), wheezing (-/-). Abdomen: datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising
Usus (+) normal. Extremitas: akral hangat, CRT <3.
Diagnosa awal : Marasmus kondisi III
Pemeriksaan penunjang :
Hb 11,2 gr%, Ht 33%, Leukosit 8500/mm3, Trombosit 573.000 mm3, DC 0/5/46/39/10,
LED 2 mm/jam, Prot. total 6,1 g/dL, Albumin 3,9 g/dL , CRP <5, Ca 9,3 mg/dL, Na 145
mEq/L, K 3,9 mEq/L. BSS 98 mg/dl. Kultur darah steril.
Urinalisa : kuning jernih, BJ 1,010, pH 8, eritrosit (-), protein (-), glukosa (-), nitrit (-),
lek. Esterase (-). mikroskopis: leukosit 0-2/lp, eritrosit 0-1/lp, silinder (-).
Feses rutin : amoeba (-), Er 3-4, Leuko 1-2, Bakteri (+), Jamur (-), telur cacing (-), sisa
makanan (-).
Tatalaksana
Penderita segera diberikan 50 cc D10% via NGT. Dalam 2 jam pertama diberikan cairan
Resomal 15 cc, setiap setengah jam. Selanjutnya diberikan F75 35cc berselang-seling
dengan Resomal setiap jam untuk 10 jam berikutnya. Dilakukan penilaian terhadap
toleransi dan kemudian dinaikkan bertahap. Diberikan Vitamin A 1 x 100.000 IU, Asam
folat 5 mg pada hari pertama, dilanjutkan asam folat 1x1 mg, Vitamin B komplek 1x1
tab. Vitamin C 1x50 mg. penderita dapat menghabiskan seluruh susu dan memasuki fase
rehabilitasi setelah perawatan 7 hari. Susu F100 8x60 cc (480 kkal) dengan total kalori
480 dari target kalori 432 kkal. Penderita pulang kontrol dengan lama rawat 10 hari dan
berat badan naik dari 2.9 kg menjadi 3.4 kg. Orang tua sudah dapat memberikan dan
mengerti cara pemberian makan.
Diagnosa akhir : Marasmus kondisi V

12
6. Marasmus Kwasiokor kondisi III + Oral Moniliasis + hipotiroid kongenital
Naura binti Laideni/Pr/ 4 bulan 24 hari/BB 2,5 kg/PB 52 cm
Keluhan utama : BAB cair
Keluhan tambahan : Berat badan tidak naik-naik
Riwayat penyakit sekarang :
Sejak 7 hari SMRS penderita BAB cair frekuensi 4-5x/hari, cair lebih banyak dari ampas,
banyaknya ½ gelas belimbing, darah dan lendir tidak ada, demam (+) tidak terlalu tinggi,
mual (-), muntah (-), BAK normal. Penderita dibawa berobat ke bidan dan mendapat
oralit, namun tidak ada perbaikan.
1 hari SMRS penderita masih BAB cair frekuensi 6-8x/hari, cair lebih banyak dari ampas,
banyaknya ½ gelas belimbing, darah dan lendir tidak ada. Keluhan muntah tidak ada.
Demam ada namun tidak terlalu tinggi, BAK biasa. Penderita terlihat semakin kurus,
penderita masih mau minum. Anak kemudian dibawa ke RSMH.
Riwayat makanan: ASI sejak lahir hingga usia 1 bulan ditambah dengan bubur roti marie.
Sejak usia 2 bulan minum Susu formula SGM 1 dengan menggunakan botol sebanyak 6-7
kali 50 ml, kadang diberi air putih 3-4 sendok makan tiap sehabis minum susu. BB
tertinggi 3,0 kg saat usia 2 bulan.
Penderita lahir di dukun dari ibu G9P8A0, hamil 37 minggu, penderita lahir langsung
menangis. Berat badan lahir menurut dukun 3. 000 gram, panjang badan lahir tidak
diketahui.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : CM, Nadi : 106 x/menit (i/t cukup), Suhu : 36,6˚C, Pernapasan : 36 x/menit.
Berat badan : 2.5 kg, Panjang badan : 52 cm
BB/U : < -3 SD, PB/U < - 3SD, BB/PB : < -3 SD, Kesan : Gizi buruk.
Kepala : Napas cuping hidung (-), conjungtiva anemis (+), wajah spt orang tua (+), Sklera
ikterik (-), kelopak mata cekung (+)/(+), rambut jagung (+), wajah dismorfik (+), low set
ear (+), makroglosia (+), slanted eyes (+), oral moniliasis (+). Thorax: Simetris, retraksi (-
), iga gambang (+). Cor: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-). Pulmo: vesikuler normal,
Ronkhi (-/-), wheezing (-/-). Abdomen: datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising

13
Usus (+) normal. Extremitas: akral hangat, CRT <3, baggy pants (+), crazy pavement
dermatosis (-).
Diagnosa awal : Marasmus kondisi III + Suspek Down Syndrome + Oral moniliasis
Pemeriksaan penunjang :
Hb 7,1 gr%, Ht 20%, Leukosit 14.500/mm3, Trombosit 78.000 mm3, DC 0/0/80/16/4,
LED 2 mm/jam, Prot. total 5,1 g/dL, Albumin 2,5 g/dL , CRP 85, Ca 8,0 mg/dL, Na 132
mEq/L, K 4,5 mEq/L. BSS 88 mg/dl, CRP 85, MCV 76.2, MCH 36, MCHC 36 ,
retikulosit 3.4, Urinalisa : kuning jernih, BJ 1,020, pH 5, darah (-), protein (-), glukosa (-
), nitrit (-), lek. Esterase (-). mikroskopis: leukosit 0-5/lp, eritrosit 0-1/lp, silinder (-).
Feses rutin : amoeba (-), Er 0-1, Leuko 1-2, Bakteri (+), Jamur (-), telur cacing (-), sisa
makanan (-).
Tatalaksana
Penderita segera diberikan 50 cc D10% via NGT. Dalam 2 jam pertama diberikan cairan
Resomal 12 cc, setiap setengah jam. Selanjutnya diberikan F75 12 cc berselang-seling
dengan Resomal setiap jam untuk 10 jam berikutnya. Penderita diberikan injeksi
ampicilin 3x100 mg dan injeksi gentamisin 2x6 mg, nistatin drop 4x1 cc. Dilakukan
penilaian terhadap toleransi. Diberikan Vitamin A 1 x 100.000 IU, Asam folat 5 mg pada
hari pertama, dilanjutkan asam folat 1x1 mg, Vitamin B komplek 1x1 tab. Vitamin C
1x50 mg. Dilakukan kultur darah dan kultur urin serta fungsi tiroid dengan hasil FT4
0,48 dan TSH 1.050. Penderita diperiksa status besi dengan hasil Fe 30, TIBC 44, saturasi
transferin 68,1 %, Feritin 647,25. Gambaran Darah Tepi dengan hasil anemia hipokrom
mikrositer dan infeksi kronis. Penderita direncanakan transfusi PRC 2x25 cc. Penderita
kita konsulkan ke bagian endokrin dengan hasil hipotiroid kongenital DD: Down
Syndrome dan diberikan thyrax 1x20 mcg, cek fungsi tiroid ulang 3 minggu lagi dan
disarankan untuk explore ke kelainan kongenital. Pada perawatan hari ke 6, penderita
masih demam, BAB cair 3x/hari, dan bibir pecah2 dan terlihat berdarah, kami lakukan
pemeriksaan darah dengan hasil : Hb 16,4 gr%, Ht 44%, Leukosit 14.700/mm3,
Trombosit 5.000 mm3, DC 0/0/68/28/4, LED 2 mm/jam, Albumin 2,1 g/dL. Penderita
diberikan drip albumin dan transfusi trombosit 3x1 unit. Penderita dikonsulkan ke bagian
infeksi dan penyakit tropis serta kardiologi. Hasil konsul IPT adalah sepsis dan
berdasarkan bentuk dan letak lesi kemungkinan bukan suatu SSJ atau alergi susu sapi,

14
masih mungkin lactose intolerance. Disarankan untuk kultur darah, kultur urin, kurva
suhu, antibiotik diganti dengan cefotaxime 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis. Hasil
echocardiografi adalah normal heart. Antibiotika diganti injeksi cefotaxime 3x200 mg
intravena Pada perawatan hari ke 9, penderita tidak demam lagi, antibiotik dilanjutkan.
Pada perawatan hari ke 12 penderita dapat menghabiskan seluruh susu F100 yang
diencerkan free lactosa 12x30 cc dengan total kalori 270 kkal dari target kalori 432 kkal.
Penderita tidak lagi mengalami BAB Cair, demam (-). Pada perawatan hari ke 15 susu
penderita dinaikkan dan dapat dihabiskan oleh penderita sebanyak 12x40 cc. Pada
perawatan hari ke 18, susu pasien dinaikkan menjadi F100 yang diencerkan free lactosa
12x60 cc dengan kalori 540 kalori dari target kalori 432 kkal. Pada perawatan hari ke 20
susu yang diberikan menjadi 8x90 cc dengan total kalori 540 kkal dari target kalori 432
kkal. Penderita pulang kontrol dengan lama rawat 23 hari dan berat badan naik dari 2.5
kg menjadi 3.0 kg. Orang tua sudah dapat memberikan dan mengerti cara pemberian
makan.
Diagnosa akhir : Marasmus Kwasiokor kondisi V + Prolonged Diare ec intoleransi
laktosa + Hipotiroid kongenital + Oral moniliasis + Sepsis + Anemia ec Penyakit
Kronis

15
KONSUL ANTAR BAGIAN
No. Asal Konsul Identitas Diagnosis Permasalahan Jawaban Konsul
1. Infeksi Yoga S/Lk/12 tahun Tifus abdominalis + Berat badan turun, anak Kesan : Marasmus kondisi V
BB: 19 Kg susp TB + marasmus tidak mau makan Saran : Requirement: 1800 kkal
PB:131 cm K.V + hipocalemia + Route: Oral
BB/U:<P5 hipocalcemia + Formula: Nasi biasa 3x1 porsi = 1500kkal
PB/U:<P5 hiponatremia + F75(full cream) 3x150cc =337.5kkal
BB/PB: 19/27 x 100% anemia Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
= 70.3% efektivitas
2. Infeksi M. Farid A/Lk/7 Bulan ISK + Susp TB+ Anak tidak mau makan Kesan : gizi kurang + feeding problem
BB:7,1 kg Anemia e.c Penyakit Saran : Requirement: 948kkal
PB:74cm kronis + Feeding Route: Oral
BB/U 0 s.d -2SD problem Nasi Tim: 3x1/2 porsi= 525kkal
TB/U 0 s.d 2SD Neosure: 8x60cc = 360kkal
BB/TB <-3 SD Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
efektivitas
3. Infeksi M.Wiliam/Lk/7 bulan Demam lama e.c Sulit makan dan minum Kesan : FTT
BB: 4,3Kg Susp Tb DD/T.ISK + Saran : Requirement: 594kkal
PB: 58cm Fimosis+UDT Route: Oral
BB/U <-3SD Bilateral + FTT + F.75 4x120cc=360 kkal
PB/U <-3SD GDD Bubur 3x1 sach: 240 Kkal
BB/PB -3s.d -2SD Asi Malam hari di teruskan
Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
efektivitas
4. Infeksi Putri Nurmala Sari/ Pr/ Varisela + Ewing Gizi buruk + Feeding Kesan : gizi buruk
9 tahun Sarcoma + TISK + problem Saran : Requirement: 1900 kkal
BB 19 kg Stomatitis + Route: parenteral + oral
PB 140 cm Marasmus Kondisi V Formula:
BB/U <P95 Parenteral: D12.5% ½ NS 890cc/ 24 jam dan
TB/U P75- P90 aminofusin 5% 570cc/24 jam
BB/TB= 54% Oral: F135 6x100 cc

16
Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
efektivitas
5. Respirologi Adela S/ Lk/15 tahun Susp Spondilitiasis Berat badan turun, anak Kesan : Marasmus Kondisi V
PB:134 cm TB + Marasmus K.V tidak nafsu makan Saran : Requirement: 2100kkal
BB/U : <P5 + Coxitis Sinistra + Route: partial parenteral nutrition
TB/U : <P5 Anemia e.c peny. Formula: Nasi biasa 3x 1 porsi = 1500kkal
BB/TB: 27/30x100% = Kronis DD/ Def. FE F100 3x 300cc = 900 kkal
90% + skrofuloderma Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas
6 Respirologi Ahmad/ Lk/ 4 bulan Pneumonia Gizi buruk Kesan : gizi buruk
BB 4.4 kg Saran : Requirement:636 kkal
PB 57 cm Route: Oral
BB/U < -3SD Formula: F100 12x60 cc
PB/U < -3SD BB/PB - Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
1SD s.d -2 SD efektivitas
7 Respirologi Meidy Afrizal/Lk TB paru + pneumonia anak tampak kurus Kesan : gizi buruk
6 tahun + marasmus KV Saran : Requirement: 2400kkal
BB 12 kg +FTT Route: Oral
PB 108 cm Formula: nasi biasa 3x1porsi@400kkal,
BB/U <P5 F135 6x100 cc
PB/U <P5 Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB 66% efektivitas
8 Respirologi Meidy afrizal/laki-laki Pneumonia+ TB paru Gizi buruk Kesan: Gizi Buruk
BB12kg on therapy Saran: Requirement 1080kkal
TB: 108cm Formula: Oral
BB/U:33% Nasi Biasa 3x1/2 porsi = 750 Kkal
TB/U: 75% F135 6x100= 810kkal
BB/TB 66% Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
efektivitas
9 Respirologi Husna/ Pr/ 2 bulan Pneumonia Failure to thrive Kesan: Failure to thrive
BB= 4000 gram Saran: requirement 540 kkal
PB = 52 cm Rute: NGT
BBL = 3100 gram Asi On Demand 100cc / hari

17
Infantrini 5 x 25 cc
(dinaikkan bertahap)
Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
efektivitas
10 Respirologi Arfan Dwi Pradipta/ Pneumonia + efusi Gizi Kurang + Feeding Kesan: Gizi kurang
Lk/ 2bulan pleura dextra problem Saran: Requirement 576 kkal
BB = 3,9kg Rute: Parenteral
PB = 56 cm Aminofusin 5% 80 cc/24jam = 16 kkal
BB/U = 0sd s/d 2sd D12,5 1/5 NS 220 cc/24jam = 110 kkal
PB/U = 0sd s/d 2sd Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/PB=-2sd s/d -3sd efektivitas
11 Respirologi Marisa/ Pr/3 bulan/ Pneumonia aspirasi + Berat badan tidak Kesan: Failure to thrive
BB: 3,3 kg Failure to thrive + bertambah Saran: Requirement: 440 kkal
PB: 55cm Oral monoliasis Rute: enteral via NGT
BB/U: <-3sd Formula F75 8x55c
PB/U: -2sd s/d -3sd Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/PB: <-3sd efektivitas
12 Alergi Imunologi Siti Romsiah /Pr/3 B20 + TB Paru on Tidak mau makan dan Kesan : Marasmus Kondisi V
tahun 3bln terapi OAT + minum susu, berat badan Saran : Requirement: 1000kkal
BB= 1350gr marasmus K V sulit naik Route: Continous feeding
PB = 45 cm Formula: Nasi Biasa 3x½ porsi = 750kkal
BB/U <-3 SD F100 3x100 = 300 kkal
PB/U <-3 SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB -3 SD efektivitas
13 Alergi Imunologi By. Aulia Azahra/ Pr/ 7 Nefritis Lupus + SLE Feeding problem Kesan : obesitas
tahun + ensefalopati + Saran : Requirement: 1440 kkal
BB 32 kg obesitas Route: enteral melalui NGT
PB 125 cm Formula: F135 4x150cc
BB/U >P95 BSB 3X200cc
TB/U >P75 Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
BB/TB= 133% efektivitas

18
14 Alergi Immunologi Gabriela Athalia/ Pr/ 5 Sindroma steven Tidak bisa makan peroral Kesan: feeding problem + gizi kurang
tahun jonshon mulut tertutup krusta Saran: requirement: 1440kkal
BB: 14 kg Rute: Parenteral
TB: 103 cm Aminofusin 5% 280cc/24jam
BB/U: <p5 D12,5% 1/5 NS 1000cc/24jam
TB/U: p5 Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/TB: 87.5% efektivitas
15 Neuropediatri Zakia Utami/pr/1 tahun Kolestasis Intra Berat badan sulit naik Kesan : FTT
3bulan Hepatik + Infeksi Saran : Requirement: 1000kkal
BB:8kg CMV + FTT Route: Oral
TB: 80cm Formula: F 100 = 8x60cc= 480 kkal
BB/U -2 s.d 0 SD Bubur saring biasa 3x200 = 600kkal
TB/U 0 s.d -2 SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/TB -2 s.d SD -3SD efektivitas
16 Neuropediatri Amelia /Pr/3 tahun Sol Intrakranial + Penurunan Kesadaran, Kesan : Gizi Buruk
BB:8,5kg Hidrocephalus nutrisi masuk hanya Saran : Requirement: 1000kkal
TB: 82cm terpasang VP Shunt melalui NGT Route: Enteral
BB/U: <-3SD procraniotomi+ Obs. Formula: F100 4x 100cc= 400cc
TB/U:<-3SD Kejang + Gizi Buruk Bubur saring biasa = 3x200kkal= 600kkal
BB/TB:<-3SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas
17 Neuropediatri Rohid/Lk/1 tahun 10 Kejang dengan Sulit makan dan Minum Kesan : Gizi kurang
bulan demam e.c Susp Saran : Requirement: 1040 kkal
BB: 9,5kg perdarahan Route: oral
TB: 87cm Intrakranial + Gizi Formula:Nasi Biasa 3x1/2 Porsi = 600kkal
BB/U: 0-2SD buruk F100 12x900 = 1080 kkal
TB/U: -2 - OSD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/TB: -3SD efektivitas
18 Neuropediatri Mayla Idha/Pr/12 tahun Meningitis bakterialis Penurunan Kesadaran, Kesan : Gizi Kurang + Problem Feeding
BB: 26.7 kg + gizi kurang + sulit menelan Saran : Requirement: 1350kal kkal
TB: 145 Cm problem feeding Route: parenteral dan NGT
BB/U <p.5 Formula Partial TPN
TB/U p.5-p.10 F135 3x 75 cc= 300Kkal

19
BB/TB: 76% BSB 3x200 cc = 600 Kkal
D12.5 ½ NS 1000cc/24 jam = 500 Kkal
Aminofusin paed 5% 300cc/hari = 60 Kkal
Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas
19 Neuropediatri Alvino/Lk / 5 tahun 10 Myelitis Transversa + Feeding problem Kesan: Gizi kurang + Feeding problem
bulan Gizi kurang + Saran: Requirement 1420 kkal
BB: 13kg Feeding problem Formula: NGT + Parenteral
TB: 100cm BSB 3 x 100cc = 300 kkal
BB/U: <P5 F100 3 x 150 cc = 450 kkal
TB/U: <P5 IVFD D12,5 ¼ NS = 520 kkal
BB/TB: 81% Aminofusin 250 cc/hari = 50 kkal
Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
efektivitas
20 Neuropediatri Amin Mulya/Lk/14 Ependimoma + Berat badan kurang + Kesan: Marasmus kondisi 5 + Feeding problem
tahun 9 bulan Marasmus Kondisi V Feeding problem Saran: requirement 1344 kkal
BB= 14kg Rute: NGT
TB= 112 cm BSB 3 x 100cc = 300 kkal
BB/u = <p5 F100 8 x 100cc = 800 kkal
TB/U= <p5 Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/TB = 66% efektivitas
21 Neuropediatri Tri Pasha/ Lk/ 1 tahun Status epileptikus ec Gizi kurang Kesan : gizi kurang
4 bulan epilepsy + GDD + Saran : Requirement:750 kkal
BB 7,5 kg gizi kurang Route: Oral
PB 75 cm Formula: F100 5x90 cc
BB/U -3SD Bubur biasa 3x ½ porsi
PB/U -2SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB -3 SD efektivitas
22 Neuropediatri M. Zikri Al Fatih/Lk / Post Op VP shunt ai Gizi kurang Kesan: Gizi kurang
8 tahun 10 bulan Hidrosefalus + Saran: Requirement 1520 kkal
BB: 13,7kg peningkatan TIK + Formula: enteral
TB: 111,5cm massa intracranial ec BSB 3 x 200cc = 600 kkal
BB/U: <P5 meduloblastoma dd/ F135 6 x 150 cc = 1215 kkal

20
TB/U: <P5 ependimoma + gizi Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/TB: 72% kurang efektivitas

23 PICU Mozza/Pr/9 tahun 9 Sindroma Guillan BB menurun selama Kesan : Feeding Problem
bulan Barre + perdarahan perawatan. Saran : Requirement: 2000 kkal
BB/U =>3 sd saluran cern atas + Route: Enteral & Parenteral
TB/U = > 3 sd feeding Problem Formula: Peptisol 6x200cc = 1200 kkal
BB/TB: 40/32 x 100 % IVFD D 12,5 ½ NS 1080 cc/24 jam= 540 kkal
= 125 % IVFD aminofusin PAED 5 % 600 cc/24 jam =
120 kkal
Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas
24 PICU Mozza Aura Sindroma Guillan Obesitas Kesan: Obesitas
Aprilya/Pr/9 tahun 9 Barre + perdarahan Saran: tidak perlu dilakukan penurunan berat
bulan saluran cerna atas badan selama masa kritis
BB= 40 kg Rute: NGT + Parenteral
TB = 139 cm Peptisol 8x100cc = 800 kkal
BB/U =>3 sd IVFD D 12,5 ½ NS 1008 cc/24 jam
TB/U = > 3 sd IVFD aminofusin PAED 5 % 480 cc/24 jam
BB/TB: 40/32 x 100 % Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
= 125 % efektivitas
25 PICU Kandayash Karitsa/ Pr/ Gagal napas ec susp Gizi buruk Kesan: Gizi Buruk
5 tahun pneumoniae kejang Saran: Requirement: 1269 kkal
BB =12kg dengan demam + Formula: NGT dan Parenteral
TB = 95cm FTT + mikrosefali + F100 8 x 100cc = 800kkal
BB/U = <p5 GDD Aminofusin 5% 100cc = 20 kkal
TB/U= <p5 D12,5 + KCl 7 mEq 200 cc = 90 kkal
BB/TB = 75% Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas
26 Hematologi M Ilham Suhargani/ Kejang demam ec Anak sulit makan Kesan : Gizi Buruk
Lk/14 tahun suspek meningitis Saran : Requirement: 2660 kkal
BB= 24.8 DD metastase tumor Route: parenteral dan enteral
TB 141 cm + osteosarcoma + gizi Formula: IVFD aminofusin 5% 500 cc/24 jam

21
BB/U : < P.5 buruk = 100 kkal
TB/U: < P.5 IVFD D 12,5 1/5 NS 975 cc/24 jam = 500 kkal
BB/TB = 24.8/34 x100 Susu F100 coklat 6x200 cc = 1200 kkal
% = 72.9 % Monitoring : toleransi, akspetabiltas dan
efektivitas
27 Hematologi Fikri Fadila/Pr/9 tahun ALL HR + anemia Berat badan sulit naik Kesan : Gizi kurang + Feeding Problem
3 bulan +trombositopenia+ Saran : Requirement: 2104 kkal
BB= 7 kg demam netropenia + Route: Oral
TB = 77 cm Feeding problem Formula: NB jadi 3x1 porsi = 1500 kakal
BB/U < -3 SD Lanjut F100 3x200 cc = 600 kkal
TB/U < -3 SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/TB <-3 SD efektivitas
28 Hematoonkologi Chelsi Arliani/Pr/7 talasemia Gizi kurang + stunted + Kesan : gizi kurang
tahun 4bulan underweight Saran : Requirement: 1530 kkal
BB 14 kg Route: Oral
PB 104 cm Formula: nasi biasa 3x1 porsi @ 500kkal, F75
BB/U <P5 4x200 cc.
PB/U <P5 Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB 82% efektivitas
29 Hematoonkologi Ivan bin Sofyan/ Lk/14 AIHA anak tampak kurus Kesan : gizi kurang
tahun Saran : Requirement: 2.660 kkal
BB 35 kg Route: Oral
PB 147 cm Formula: nasi biasa 3x1 porsi, F135 4x200 cc,
BB/U <P5 snack 2x1 porsi
PB/U <P5 Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB 92% efektivitas
30 Hemato onkologi Alfian Darma/Lk/ 3 ALCL relaps + Gizi buruk Kesan: Marasmus kondisi 5
tahun Tumor multipel Saran: Requirement: 1350 kkal
BB= 9,6 kg intraabdomen + Rute: Oral + Parenteral
TB= 92 cm tumor multipel ginjal F100 8 x 100 cc = 800 kkal
BB/U= <-3sd kanan + hidronefrosis Aminofusin 250cc/hari = 50 kkal
TB/u= < -3sd grade I bilateral + D12,5% 1/5NS + KCL 20MeQ 1000ml/hari =
BB/TB= <-3sd Hipertensi grade I + 650 kkal

22
Massa diparu kanan Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
bawah + Marasmus efektivitas
kondisi 5
31 Hematoonkologi M.Yogi/ Lk/ 5 tahun Massa intra abdomen Gizi kurang + feeding Kesan : gizi kurang + feeding problem
BB 12 Kg problem Saran : Requirement: 1440kkal
TB 97 cm Route: oral dan parenteral
BB/U < P5 Formula: F100 8x100 cc
TB/U < P5 D12.5% ½ NS 740cc/ 24 jam dan aminofusin
BB/TB 80 % 5% 360cc/24 jam
Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas
32 Gastroentero Regina Nopita S/ Pr/9 Sirosis hepatis + AKI Feeding problem Kesan : underweight +stunted
hepatologi tahun stadium failure + Saran : Requirement: 1260 kkal
BB 20 kg FTT + feeding Route: parenteral
PB 116 cm problem. D12.5% ½ NS 1500cc/ 24 jam dan aminofusin
BB/U < P5 5% 500cc/24 jam
TB/U < P5 Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
BB/TB 95.2% efektivitas
33 Gastroentero Kaisa Syifa/Pr/1 tahun Muntah profuse Feeding problem Kesan : gizi baik
hepatologi 6 bulan dehidrasi ringan Saran : Requirement: 900 kkal
BB 10 kg sedang Route: Oral
PB 73 cm Formula: pediasure 4x150 cc
BB/U 0-1 SD Bubur Promina 3x1/2 porsi
PB/U -2 s/d-3SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB 1 s/d 2 SD efektivitas
34 Gastroentero Rahma Safira/ Pr/2 Diare akut dehidrasi Berat badan tidak naik- Kesan : gizi buruk
hepatologi tahun 6 bulan ringan sedang + naik Saran : Requirement: 1020 kkal
BB 8,5 kg morbili + marasmus Route: Oral
PB 85 cm Kondisi V Formula: F100 3x200 cc
BB/U <-3 SD Bubur Biasa 3x ½ porsi
PB/U -2 sd -3SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB <-3SD efektivitas
35 Kardiologi Akyla/ Pr/ 3 bulan Decomp cordis + gizi Gizi buruk + feeding Kesan : gizi buruk + FTT

23
BB 2.9 Kg buruk + FTT problem Saran : Requirement: 600kkal
TB 51 cm Route: enteral/ NGT
BB/U < -3SD Formula: F100 12x50cc
TB/U < -3SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/TB < -3SD efektivitas
36 Kardiologi Tio/Lk/1bulan 23 hari CHD asianotik ec Berat badan tidak Kesan: Failure to thrive
BB: 2,3 kg TOF + Pneumonia + bertambah Saran: Requirement: 436 kkal
TB: 46cm FTT Rute: Enteral via NGT
BB/U : <-3sd Formula: neosure 12x40cc
PB/U : <-3sd Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/PB: <-3sd efektivitas
37 Kardiologi Akyla Adiba/ Pr/ 3 Decompensatio Pasien sesak, tidak kuat Kesan: Failure to thrive + severe malnutrition
bulan cordis + severe menyusu Saran: requirement: 609 kkal (kenaikan 40%
BB: 2,9 kg malnutrition + FTT kalori)
PB: 51 cm Rute: enteral via NGT
BB/U<-3sd Formula F100 12 x 40cc=480 kkal
PB/U<-3sd Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/PB<-3sd efektivitas
38 Kardiologi Aril R/ Lk/11 tahun Decomp cordis Obesitas Kesan : obesitas
BB 56 kg NYHA IV ec Saran : Requirement: 2520 kkal
PB 140,5 cm cardiomiopati dilatasi Route: per oral
BB/U > P5 + obesitas Formula: Nasi Biasa 3x1 porsi + 3x snack 2700
TB/U 25-P30 kkal
BB/TB 164% BMI Monitoring : toleransi, akseptibiltas dan
28,5% efektivitas
39 Kardiologi M.Reza Pahlevi/Lk/ 11 VSD PMO Moderate Gizi kurang Kesan: Gizi kurang
tahun + gizi kurang Saran: Requirement: 1400 kkal
BB =21,8kg Route: Oral
TB = 132cm Formula:
BB/U = <p5 Nasi Biasa 3x1/2 porsi= 750 kkal
TB/U= p5-10 F100 3x200 cc= 600 kkal
BB/TB = 77,8% Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
efektivitas

24
40 Kardiologi Ayu bt Maman/pr/13 CHD sianotik ec susp Gizi buruk Kesan: Gizi Buruk
tahun TOF dd/ DORV + Saran: Requirement 2000kkal
BB20kg marasmus kondisi V Formula: Oral
TB: 145cm Nasi Biasa 3x1 porsi = 1500 Kkal
BB/U: <p5 F100 3x200= 600kkal
TB/U: <p5 Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
BB/TB 54% efektivitas
41 Neonatus By Maratus/ Pr/25 hari NCB SMK + Post Failure to thrive Kesan: Failure to thrive
BB=1914 gram operasi laparatomi Saran: requirement 300kkal
BBL 2500 gram eksplorasi atas Formula: NGT dan Parenteral
PB = 49 cm indikasi atresia Aminosteril 6% 125cc/24jam
jejunum + sepsis + Pregistimilk = 12 x 10 cc
anemia IVFD D10 1/5 NS
Monitoring: toleransi, akseptabilitas, dan
efektivitas
42 Neonatus By. Sarlena/Pr/35 hari NCB SMK + Berat Badan turun Kesan : gizi buruk
BB 2,5 kg brpnkopneumonia + Saran : Requirement: 341kkal
PB 52 cm suspek Route: enteral
BB/U <-3SD trakheomalasia Formula: prenan 8x60cc
PB/U 0sd -2SD Monitoring : toleransi, akseptabiltas dan
BB/PB <-3SD efektivitas
43 Nefrologi Faiz Muhammad/ Lk/ 9 Ensefalopati Intake oral baik Kesan: Obesitas
tahun hipertensi + edema Saran: penurunan 200 kkal dari RDA sesuai
BB: 43 kg serebri berat badan 3440-200 : 3240 kkal
TB: 130 cm Dalam bentuk nasi biasa dan buah 3 kali
BB/U: <p95 sehari, snack 2x1 hari
TB/U: p50 Penurunan BB: 0,5 kg / minggu
BB/TB: 159% Monitoring rasa lapar dan efikasi

25
PENUTUP
Terima kasih kami ucapkan kepada ketua bagian IKA FK UNSRI, Ketua program
studi dan supervisor boks nutrisi, penyakit metabolik yang telah memberikan bimbingan
dan kesempatan kepada kami untuk belajar dan bekerja di boks ini.

26

Anda mungkin juga menyukai