KIMIA ANALISIS I

KONSEP OKSIDASI REDUKSI

(REDOKS)
Tintin Mutiara, S.T., M.Eng
MATERI:

 Definisis redoks
 Potensial elektroda
DEFINISI REDOKS
 Oksidasi: proses yang mengakibatkan hilangnya
satu elektron/lebih dari dalam zat
 Muatan bertambah

 Reduksi: proses yang mengakibatkan

diperolehnya satu elektron/lebih oleh zat
 Muatan berkurang

 Oksidasi dan reduksi berlangsung serempak

2Fe3+ + Sn2+ →2Fe2+ + Sn4+

 Fe3+ direduksi menjadi Fe2+

 Sn2+ dioksidasi menjadi Sn4+

 Sn2+ Memberikan elektron-elektron ke Fe3+

Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
 Besi menyumbang elektron-elektron pada ion
tembaga(II)
 Fe teroksidasi menjadi Fe2+

 Cu2+ tereduksi menjadi Cu

 Zn + 2H+ → Zn2+ + H2
 H+ mengambil elektron dari Zn, atom hidrogen
tanpa muatan bergabung menjadi H2 dan keluar
dari larutan
 Zn dioksidasi menjadi Zn2+

 2H+ direduksi menjadi H2

SISTEM REDOKS (SETENGAH SEL)
2Fe3+ + Sn2+ →2Fe2+ + Sn4+
 Reduksi ion besi (III): 2Fe3+ + 2e- → 2Fe2+
 Oksidasi ion timah (II): Sn2+ → 2e- + Sn4+

Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
 Reduksi ion tembaga(II): Cu2+ + 2e- → Cu

 Oksidasi besi : Fe → Fe2+ + 2e-

BrO3- + 6H+ + 6I- → Br- + 3I2 + 3H2O

 reduksi bromat BrO3- + 6H+ + 6e- → Br- + 3H2O

 Oksidasi iodida 6I- → 3I2 + 6e-

Pada contoh reaksi sebelumnya, oksidasi dan
reduksi berlangsung searah, namun jika diperiksa
reaksi setengah sel secara tersendiri, biasanya
reaksi adalah reversible

Fe3+ + e- ⇌ Fe2+
Sn4+ + 2e- ⇌ Sn2+
Fe2+ + 2e- ⇌ Fe
Cu2+ + 2e- ⇌ Cu
Zn2+ + 2e- ⇌ Zn
H+ + e- ⇌ 1/2H2
BrO3- + 6H+ + 6e- ⇌ Br- + 3H2O
I2 + 2e- ⇌ 2I-
MENYEIMBANGKAN PERSAMAAN REDOKS

1. Pastikan produk-produk reaksi

2. Nyatakan persamaan reaksi setengah sel dari
tahap reduksi dan tahap oksidasi yang terlibat
3. Gandakan tiap persamaan setengah sel dengan
suatu faktor, sehingga kedua persamaan
memiliki banyak sel yang sama
4. jumlahkan persamaan-persamaan tersebut
CONTOH:

 Ion bromat dapat direduksi oleh ion iodida dalam

suasana asam. Tuliskan persamaan reaksinya.
Diketahui: produk reaksi adalah ion bromida, iod
dan air

 Dalam larutan yang sedikit asam, sehingga

hampir netral ion permanganat mampu
mengoksidasi ion mangan(II). Tuliskan
persamaan reaksinya. Diketahui: produk reaksi
adalah endapan mangan oksida dan air
REAKSI REDOKS PADA SEL GALVANI

 Dalam proses oksidasi reduksi terjadi serah terima

elektron. Serah terima bisa terjadi langsung,
ataupun melalui eletroda dan kabel.
 Sel Galvani: terdiri atas 2 setengah-sel, masing-
masing terdiri dari elektroda dan elektrolit. Kedua
elektrolit dihubungkan dengan jembatan garam.
 Secara listrik elektron mengalir dari elektroda (-)
ke elektroda (+)
2Fe3+ + Sn2+ →2Fe2+ + Sn4+
 Oksidasi ion timah (II): Sn2+ → 2e- + Sn4+
 Reduksi ion besi (III): 2Fe3+ + 2e- → 2Fe2+
POTENSIAL ELEKTRODA
 Pada sel Galvani, selisih potensial antara kedua
elektroda dapat diukur.
 Jika aliran arus diabaikan, selisih potensial
sama dengan tegangan gerak listrik (e.m.f) sel.
 E.m.f. = │E1 – E2│

 Potensial elektroda: selisih potensial yang

terbentuk antara elektroda (fase padat) dan
elektrolit (fase cair)
Me → Men+ + ne-

Potensial elektroda (E) :

(Persamaan Nernst)
𝑅𝑇 𝑅𝑇
𝐸= 𝐸𝑜 + 𝑙𝑛aMen+ ≈ 𝐸𝑜 + ln[𝑀𝑒 𝑛+ ]
𝑛𝐹 𝑛𝐹
R = tetapan gas
F = bilangan Faraday 9,6487 x 104 C/mol
T = suhu mutlak K
Eo = potensial standar
POTENSIAL OKSIDASI-REDUKSI
Kelompok sistem redoks:
(a) elektrode logam
Men+ + ne- ↔ Me
𝑅𝑇 𝑅𝑇
𝐸= 𝐸𝑜 + 𝑙𝑛aMen+ ≈ 𝐸𝑜 + ln[𝑀𝑒 𝑛+ ]
𝑛𝐹 𝑛𝐹

(b) Sistem redoks sederhana

Ox + ne- ↔ Red
Misal: Fe3+ + e- ↔ Fe2+
Ox: teroksidasi dan Red: tereduksi dari pasangan
redoks nya
𝑅𝑇 𝑎𝑂𝑥 𝑅𝑇 [𝑂𝑥]
𝐸= 𝐸𝑜 + 𝑙𝑛 ≈ 𝐸𝑜 + 𝑙𝑛
𝑛𝐹 𝑎𝑅𝑒𝑑 𝑛𝐹 [𝑅𝑒𝑑]
(c) sistem asam basa dan redoks gabungan
Ox + mH+ + ne- ↔ Red + m/2 H2O
Misal: BrO3- + 6H+ + 6e- ↔ Br- + 3H2O

𝑅𝑇 𝑎𝑂𝑥 am
H+ 𝑅𝑇 [𝑂𝑥 ][𝐻 + ]𝑚
𝐸 = 𝐸𝑜 + 𝑙𝑛 ≈ 𝐸𝑜 + 𝑙𝑛
𝑛𝐹 𝑎𝑅𝑒𝑑 𝑛𝐹 [𝑅𝑒𝑑]
(d) Elektrode gas
Gas bila menyumbangkan atau menerima elektron
dapat bertindak sebagai elektroda
1. Elektode Hidrogen 2H + + 2e- ↔ H2

𝑅𝑇 𝑎𝐻2
𝑜 𝑜
𝑅𝑇 [𝐻2 ]
𝐸=𝐸 − 𝑙𝑛 2 ≈ 𝐸 − 𝑙𝑛 + 2
2𝐹 a H+ 2𝐹 [𝐻 ]
Karena aktivitas dan [H2] sulit diukur maka
digantikan tekanan (P), karena pada suhu tetap,
aktivitas dan [H2] berbanding lurus dengan P
a H2 ≈ [H2] = k PH2
𝑜
𝑅𝑇 𝑃𝐻2 𝑜
𝑅𝑇 [𝑃𝐻2 ]
𝐸=𝐸 − 𝑙𝑛 2 ≈ 𝐸 − 𝑙𝑛 + 2
2𝐹 a H+ 2𝐹 [𝐻 ]

2. Elektroda oksigen : O2 + 4H+ + 4e- ↔ 2H2O

𝑅𝑇 𝐻2𝑂 2 𝑅𝑇
𝑜 𝑜 + 4
𝐸=𝐸 − 𝑙𝑛 + 4
= 𝐸 + ln(𝑃𝑂2 [𝐻 ] )
4𝐹 [O2][𝐻 ] 4𝐹
Konsentrasi air dianggap konstan
Eo = +1,23 Volt
2. Elektroda klor : Cl2 + 2e- ↔ 2Cl-

𝑅𝑇 Cl − 2 𝑅𝑇 Cl − 2
𝐸 = 𝐸𝑜 − 𝑙𝑛 = 𝐸𝑜 − ln
2𝐹 [Cl2] 2𝐹 𝑃𝐶𝑙2

Eo = +1,36 Volt
Perhitungan berdasarkan Persamaan
Terdekat
Nilai standar potensial biasanya tersedia pada suhu
ruangan (25 ºC), seperti pada tabel 16-18. persamaan
Nernst dapat disederhanakan dengan:
R = 8,314 J/K.mol
T = 298,15 K
F = 9,6487 x 104 C/mol
Ln 10 = 2,0326
𝑅. 𝑇
𝑙𝑛10 = 0,0592 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝐹
Misal, untuk persamaan elektroda logam
disederhanakan menjadi:
0,0592
𝐸= 𝐸𝑜 + l𝑜𝑔[𝑀𝑒 𝑛+ ]
𝑛
CONTOH:
1) Sebuah sel dibuat dengan membenamkan foil
tembaga ke dalam larutan CuSO4 0,15M dan
batang seng ke dalam larutan ZnSO4 0,25M,
kemudian kedua larutan dihubungkan dengan
jembatan garam. Hitunglah e.m.f sel tersebut!

2) Larutan mengandung 0,05 M FeCl2 dan 0,15M

FeCl3. hitunglah potensial oksidasi-reduksi dari
larutan tersebut!

3) Hitunglah potensial elektroda oksigen pada

larutan dengan pH 8!
(diketahui tekanan uap oksigen 0,21 atm)