Anda di halaman 1dari 8

KIMIA ANALISIS I

TITRASI NETRALISASI
Tintin Mutiara, S.T., M.Eng
ASIDIMETRI

 Larutan standar: Asam kuat


Contoh:
HCl => standar sekunder
HCl perlu distandarisasi dengan larutan
standar primer, misal THAM (HOCH₂)₃CNH₂
atau C4H11NO3

 Larutan Analit: basa atau garam yang


bersifat basa
ALKALIMETRI

 Larutan standar: Basa kuat


Contoh:
NaOH => standar sekunder
NaOH perlu distandarisasi dengan larutan
standar primer, misal KHP C8H5KO4

 Larutan Analit: asam atau garam yang


bersifat asam
INDIKATOR ASAM-BASA
APLIKASI ASIDIMETRI

 Penentuan basa kuat (NaOH) maupun basa lemah


(NH4OH)
 Penentuan garam Na2CO3

 Penentuan campuran garam NaOH - Na2CO3

 Penentuan campuran garam Na2CO3 dan

NaHCO3
APLIKASI ALKALIMETRI

 Penentuan kadar asam asetat dalam cuka


 Penentuan angka penyabunan minyak

 Penentuan kadar asam total dalam air


CONTOH APLIKASI
Penentuan angka penyabunan lemak
 : jumlah mol KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan 1 gram minyak

Contoh:
Jika 0,50 gram margarine R-COOH
dimasukkan ke dalam 100 ml larutan KOH
0,501 M, maka larutan tersebut dapat dititrasi
dengan 12 ml HCl 0,210M. Tentukan angka
penyabunan dari margarine tersebut !
Ans: 0,095 mol/gram
Jika suatu sampel yang mengandung
campuran Na2CO3 dan NaHCO3 dititrasi 2
tahap.
Pertama : indikator pp, HCl 0,1M 10 ml
Kedua : indikator mo, HCl 0,1M 18ml
Berat sampel 5 gram. Tentukan kadar
masing-masing senyawa dalam sampel

Ans: NaHCO3 : 1,34%


Na2CO3 : 2,12%

Anda mungkin juga menyukai