Anda di halaman 1dari 20

SAMUDERA AL - FATIHAH

OLEH :

IRMAN FAUZAN ROHIM

12241008

SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN


JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
MEDAN
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB 1...........................................................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH.......................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................3
1.3. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................................4
1.4. MANFAAT PENULISAN.................................................................................................................4
BAB 2...........................................................................................................................................................5
2.1. PEMBAHASAN UMUM.................................................................................................................5
2.2. PEMBAHASAN KHUSUS................................................................................................................5
2.2.1. PENGERTIAN SURAT AL FATIHAH.........................................................................................5
2.2.2. KEISTIMEWAAN SURAT AL FATIHAH....................................................................................6
2.2.3. NAMA-NAMA SURAT AL FATIHAH.......................................................................................9
2.2.4. TAFSIR TA’AWUDS.............................................................................................................12
2.2.5. TAFSIR BASMALAH.............................................................................................................13
2.2.6. TAFSIR HAMDALAH............................................................................................................14
2.2.7. TAFSIR AYAT KE-3...............................................................................................................14
2.2.8. TAFSIR AYAT KE-4...............................................................................................................14
2.2.9. TAFSIR AYAT KE-5...............................................................................................................14
2.2.10. TAFSIR AYAT KE-6...............................................................................................................15
2.2.11. TAFSIR AYAT KE-7...............................................................................................................15
2.2.12. TAFSIR AMIN......................................................................................................................15
2.2.13. TAFSIR SURAT AL-FATIHAH................................................................................................16
BAB 3.........................................................................................................................................................18
3.1. KESIMPULAN..............................................................................................................................18
3.2. SARAN........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................19

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan penguasa alam yang menciptakan manusia
dengan bentuk paling sempurna, penuh keseimbangan, dan keserasian. Yang melengkapinya dengan
segala fasilitas hidup sebagai jaminan-Nya secara adil dan bijaksana. Pemberi karunia kepada para
walinya, pemberi berbagai kenikmatan, penolong orang-orang yang bingung dan susah, penyempurna
segala pemberian, pelepas segala tirai, dan pemberi rahmat yang tak terhingga. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penulis  mampu  menyelesaikan  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Agama
Islam dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun,
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan orang-orang terdekat yang selalu memberikan semangat serta kekuatan sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan pendalaman makna dan
isi kandungan surat Al Fatihah yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu
yang datang dari sisi internal maupun eksternal. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis meminta masukan dari pembaca yang budiman berupa kritik maupun saran
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Medan, Maret 2014

Penulis

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 2


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG MASALAH
Al-Qur’an, disebut juga Al-Kitab, adalah wahyu-wahyu yang diturunkan Allah kepada
para rasul-Nya melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan pada manusia. Kumpulan
wahyu-wahyu itu terdiri dari 114 surat dan di setiap masanya diturunkan pada dua tempat, yaitu
Mekkah dan Madinah. Dari 114 surat tersebut, Allah SWT simpulkan dalam satu surat pendek
yang terdiri dari 7 ayat, yaitu surat Al-Fatihah.
Jadi, surat Al-Fatihah adalah kesimpulan dari seluruh isi Al-Quran atau dapat pula
dikatakan kesimpulan dari seluruh kitab suci, bahkan kesimpulan dari ajaran semua agama yang
dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada umat-Nya
untuk membaca Al-Fatihah paling tidak 17 kali dalam sehari semalam selama hidupnya, yaitu
pada setiap rakaat shalat wajib yang rutin kita lakukan.
Hal ini menunjukan betapa luar biasanya keagungan dan kehebatan kandungan isi dari
surat Al-Fatihah. Sehingga akan sangat menyedihkan apabila surat yang kita baca beribu-ribu
kali bahkan berjuta-juta kali dalam hidup kita, tidak kita pahami isi kandungannya.
Dari sinilah penulis mencoba mengkaji dan membedah isi kandungan surat Al-Fatihah
dengan judul “Menyelami Samudera Al-Fatihah”. Meskipun hanya terdiri dari tujuh ayat,
tetapi isi kadungannya bagaikan samudera luas tiada batas. Semakin diselami semakin tampak
mutiara-mutiara yang terkandung di dalamnya.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis akan mencoba menerangkan tentang:
1. Pengertian Al-Fatihah
2. Keistimewaan Al-Fatihah
3. Nama-nama surat Al-Fatihah
4. Tafsir Ta’awudz

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 3


5. Tafsir Basmalah
6. Tafsir Hamdalah
7. Tafsir Ayat ke-3
8. Tafsir Ayat ke-4
9. Tafsir Ayat ke-5
10. Tafsir Ayat ke-6
11. Tafsir Ayat ke-7
12. Tafsir Amin

1.3.TUJUAN PENULISAN
Penulis menyusun makalah ini untuk menggali dan mendeskripsikan kandungan surat
Al-Fatihah agar kita dapat memahami dan mengerti isi dari padanya.

1.4.MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulis menyusun makalah ini adalah:
a) Agar kita mengetahui isi kandungan yang ada di dalam surat Al-Fatihah, khususnya
sebagai umat muslim di Indonesia dan dunia umumnya.
b) Agar kita mengetahui keistimewaan surat Al-Fatihah atas surat lainnya.
c) Agar kita mengetahui hukum membaca surat Al-Fatihah dalam shalat.

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 4


BAB 2

PEMBAHASAN
2.1.PEMBAHASAN UMUM
Dalam Islam, surat Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an. Tujuh ayat
dalam surat Al-Fatihah berisikan doa untuk petunjuk Allah SWT dan menekankan sifat Maha
Pengasih dan Maha Penyayang-Nya. Surat ini merupakan surat yang wajib dibaca pada setiap
rakaat shalat, sehingga setiap Muslim wajib membaca surat Al-Fatihah selama paling sedikit 17
kali dalam sehari.
Kata Al-Fatihah berarti “Pembuka”, namun surat ini memiliki banyak sebutan lain. Surat
ini disebut Al-Fatihah sesuai dengan isinya. Fatihah berarti pembukaan sebuah subjek atau
sebuah buku, atau pembukaan sesuatu hal lain. Dalam kata lain, Al-Fatihah merupakan semacam
kata pembuka dari Al-Qur’an. Al-Fatihah disebut juga oleh sebagian besar ulama dengan nama
“Umm Al-Kitab” (Ibu Kitab), dan “Sab’a Al-Mathani” (Tujuh ayat yang diulang-ulang) sesuai
dengan sebuah hadits Nabi dan sebuah Ayat Al-Qur’an. Sebagian ulama juga menyebut surat Al-
Fatihan dengan nama Al-Hamd, As-Salah, serta Asy-Syifa, sebagaimana disebutkan dalam hadits.

2.2.PEMBAHASAN KHUSUS

2.2.1. PENGERTIAN SURAT AL FATIHAH


Al-Fatihah artinya ialah pembukaan. Surat ini pun dinamakan Fatihat Al-Kitab yang
berarti Pembukaan Kitab, karena kitab Al-Quran dimulai atau dibuka dengan surat ini. Surat ini
yang pertama ditulis di dalam mushhaf, dan surat Al-Fatihah yang mulai dibaca ketika Tilawatil
Qur’an. Nama ini tetap digunakan meskipun Al-Fatihah bukan surat yang pertama kali
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nama surat Al-Fatihah ini memang sudah masyhur
sejak permulaan Nubuwwat.
Adapun mengenai tempat surat Al-Fatihah diturunkan, pendapat yang lebih kuat adalah
yang menyatakan bahwa surat ini diturunkan di Makkah. Al Wahidi menulis di dalam kitabnya

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 5


Ashabun-Nuzul dan as-Tsa’labi di dalam tafsirnya riwayat dari Ali bin Abi Tholib, Ali berkata
bahwa kitab ini diturunkan di Makkah.
Sungguhpun demikian, ada juga suatu riwayat yang diterima oleh perawi-perawinya dari
Mujahid, yang berpendapat bahwa surat ini diturunkan di Madinah. Ada pula yang menyatakan
bahwa surat ini diturunkan dua kali, pertama di Makkah, kemudian diturunkan sekali lagi di
madinah. Al-Fatihah, meskipun bukan surat yang pertama kali diturunkan, namun merupakan
surat pertama yang diturunkan secara lengkap, ketujuh ayatnya diturunkan sekaligus.
Menurut Ibnu Katsir, surat Al-Fatihah disebutkan juga dalam QS 15:87 (surat Al-Hijr
ayat 87), yang menyatakan “tujuh yang diulang-ulang” (Sab’a Al-Mathani). Sementara itu,
menurut Imam Bukhari, surat Al-Fatihah disebutkan dalam QS 3:7 (surat Al-Imran ayat 7)
sebagai Umm Al-Kitab, ibu dari kitab. Berdasarkan HR Imam Hamd, dari Abu Hurairah,
Rasulullah SAW bersabda:
“Dia adalah ibu Al-Qur’an, dan dia adalah Fatihatul Kitab, dan dia adalah tujuh yang
diulang-ulang,”

2.2.2. KEISTIMEWAAN SURAT AL FATIHAH


Para ulama memiliki perbedaan pendapat. Apakah ada kelebihan atau keistimewaan dari
suatu surat atau ayat atas surah atau ayat lainnya di dalam kitab suci Al-Qur’an. Bolehkah suatu
surah atau ayat disebut lebih besar, lebih tinggi, atau lebih penting dari surah atau ayat lainnya?
Namun tidak bisa kita bantah, banyak hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan
keistimewaan surat atau ayat di dalam al Quran. Contohnya:
Diriwayatkan dari Ibnu Hibban dari Ubbay bin Ka’ab r.a bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda:
“Tidak pernah Allah menurunkan di dalam Taurat dan Injil yang menyamai Ummul
Quran”.
Hadits-hadits Rasulullah lainnya:
“Surat Yasin itu adalah kalbunya al Quran”
“Fatihatul kitab (surat al fatihah) adalah surat yang paling atas di dalam Al Quran”
“Qul huwallahu ahad menyamai sepertiga Al Quran”
Hadits-hadits di atas menerangkan keistimewaan, kelebihan, dan ketinggian suatu surah
atau ayat di dalam al Quran atas surah atau ayat lainnya. Dengan pengertian-pengertian di atas
Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 6
ini, marilah kita perhatikan kelebihan dan keistimewaan surah Al-Fatihah menurut hadits-hadits
berikut:
a) Paling besar
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal RA menyampaikan kepada
Yahya bin Said dari Syu’bah yang menerima kabar ini dari Hubaib bin Abdirrahman, dari Hafiz
bin ‘Asyim, dari Abu Sa’id al-Ma’alli RA:
“Aku sedang dalam shalat, lalu dipanggil oleh Rasulullah SAW maka tak dapat aku
menyahut. Sesudah aku selesai shalat, aku datangi beliau, Rasulullah berkata: Kenapa engkau
tidak segera mendatangiku? Aku menjawab: karena aku dalam keadaan bershalat ya
Rasulullah. Berkata Rasulullah: Bukankah Allah sudah berfirman: “Hai orang-orang yang
beriman sahutilah seruan Allah dan Rasul bila menyeru kamu kepada apa yang menghidupan
kamu”. Kemudian beliau berkata: “aku akan mengajarkan kepadamu sebesar-besar ayat di
dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid ini. Ketika Raasulullah akan keluar dari
masjid, beliau memegang tanganku, lalu berkata: Ya Rasulullah, engkau mengatakan mau
mengajarkan sebesar-besar surah di dalam Al-Qur’an. Rasulullah berkata: Ya, ialah
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin (dan seterusnya), ialah tujuh ayat yang di ulang-ulang, dan
itulah Al-Qur’an Al ‘Azim yang telah di sampaikan kepadaku”.
Hadits diatas ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan
Al-Waqidi dari berbagai sumber.

b) Tak ada tandingannya pada Taurat, Injil, Zabur, dan bahkan Al-Quran
Diriwayatkan oleh Imam malik bin Anas dalam Al-Muattha’ dari Al-‘Ala bin
Abdirrahman bin Ya’kub Al-Haraqi bahwa Abu Said Al-Maula Ibnu Amir bin Kuraiz
mengabarkan kepada mereka, bahwa Rasulullah SAW memanggil Ubay bin Ka’ab ketika Dia
dalam bershalat di dalam masjid. Sesudah selesai shalat, Ubay bin ka’ab mendatangi Rasulullah,
lalu Rasulullah memegang tangan Ubay, lalu bersama-sama keluar dari Masjid dan berkata:
“Aku ingin engkau jangan keluar dari masjid ini sebelum mengetahui satu surah yang tak pernah
di turunkan di dalam Taurat, Injil, dan tidak pula dalam Al-Qur’an yang dapat menyamainya.
Berkata Ubay, lalu aku perlambat jalanku, lalu berkata kepada Rasulullah: “Surat apakah yang
engkau janjikan tadi itu ya Rasulullah? Lalu Rasulullah membaca”Alhamdulillahi Rabbil

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 7


‘Alamin” dan seterusnya, dia berkata: “inilah dia surat yaitu tujuh ayat yang di ulang-ulang dan
dialah Al-Qur’an Al-‘Azim yang telah disampaikan kepadaku.”

c) Hanya kepada Rasulullah SAW di turunkan


Diriwayatkan dari Muslim dan An-Nasa’i dari hadits Abdul Ahwash, Salam bin Salim
dari ‘Ammar bin Zuraiq dari Abdullah bin Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila dari Said bin
Zubair dari Ibnu Abbas RA bahwa:
“Pada suatu hari Rasulullah SAW duduk bersama Jibril tiba-tiba Rasululah mendengar
suatu bunyi dari atas, lalu Jibril menoleh ke atas, kemudian berkata; ”itu sebuah pintu sudah
terbuka sebelum ini”, dari pintu itu turun satu Malaikat yang langsung memuji kepada
Rasulullah, lalu berkata: Bergembiralah engkau (Muhammad) mendapatkan cahaya yang aku
bawakan ini, yang tak pernah kedua cahaya ini di berikan kepada nabi yang manapun sebelum
engkau. Kedua cahaya itu adalah fatihatul kitab dan beberapa ayat di akhir surat al Baqarah,
setiap huruf engkau baca dari keduanya pasti engkau mendapatkannya”.

d) Langsung mendapat jawaban dari Allah


Siapa yang membaca surat Al-Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh
Allah. Diriwayatkan dari Muslim dari abu Hurairah RA bahwa:
“Kami berada di belakang Imam (bershalat), maka berkatalah Imam itu kepadaku:
“Bacalah Al-Fatihah itu di dalam hatimu, karena aku telah mendengar Rasulullah mengatakan:
telah berkata Allah ‘Azza wa Jalla; Aku bagi shalat (di sini maksudnya ialah Al-Fatihah) di
antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian (maksudnya seperdua lagi untuk hamba-Ku),
dan bagi hamba-Ku apa yang mereka minta. Apabila hamba-Ku itu berkata; “Alhamdulillahi
Rabbil ‘Alamin”, Allah menjawab: “hamba-Ku memuji-Ku”, dan apabila hamba-Ku
menyanjung-Ku, dan berkata: “Maaliki yaumi din”, Allah menjawab; “Hamba-Ku memuliakan-
Ku”, dan apabila hamba-Ku berkata: “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”, Allah menjawab
“Ini seperdua untuk-Ku dan seperdua untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”,
dan apabila hamba-Ku berkata: “Ihdinash shiraathal mustaqim, shiraathalladzina an’amta
‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladdhaaallin”, Allah menjawab: “Ini semua untuk
hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 8


e) Aman dari segala bahaya.
Diriwayatkan dari Al-Buzar dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Bila engkau baca Al-Fatihah dan Qulhu Allahu Ahad maka amanlah engkau dari
segala sesuatu, kecuali maut”.

2.2.3. NAMA-NAMA SURAT AL FATIHAH


Menurut kitab Khazinatul-Asrar karangan al-Ustadz Muhammad Hakky an-Nazily, Surat
al-Fatihah ini mempunyai 35 nama. Nama nama itu ada yang diambil dari berbagai hadits Nabi,
dan ada pula nama yg ditetapkan oleh para Sahabat Nabi dan para Tabi'in. Nama-nama tersebut
adalah:
1. Al-fatihah atau fatihatul-kitab
Artinya: pembuka'an atau pembuka kitab.
2. Ummul-kitab
Artinya: induk kitab. Nama ini juga terdapat didalam banyak hadits sebagai kita telah sebut
sebelum ini. Ummul-Kitab diartikan bahwa al-Fatihah mengandung semua persoalan yg terdapat
didalam al-Qur'an, yaitu ketuhanan, alam akhirat, ibadat, dan sejarah-sejarah.
3. Ummul-qur'an
Artinya: iduk al-qur'an. Juga nama ini terdapat dalam hadits. Berbagai pendapat kenapa
dinamakan Ummul-Qur'an. Di antaranya adalah al-Fatihah ini isinya dianggap sebagai
keringkasan dari isi seluruh al-Qur'an.
4. Al-qur'an al-azhim
Atinya: baca'an agung. Nama ini juga terdapat dalam hadits. Dinamakan baca'an Agung karena
isi Al-Fatihah ini semuanya mengenai masalah masalah yg amat besar dan Agung.
5. Assab'ul matsany
Artinya: tujuh yg berulang ulang. Nama ini paling banyak disebut dalam hadits hadits.
Dinamakan tujuh karna memang terdiri 7 ayat, dan dikatakan berulang ulang karena memang
ayat ayatnya dibaca berulang ulang, baik di luar shalat. ada juga yg mengartikan kata kata
matsany itu berarti dua bagian, karna sebagai tersebut didalam hadits al-fatihah itu terbagi dua.
satu bagian untuk tuhan dan satu bagian lagi untuk hamba (umat manusia). dan ada pula yg
mengartikan kata kata matsany itu berarti sanjungan atau pujian terhadap Allah.
6. Al-wafi'ah
Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 9
Artinya: mencakup. karena isinya mencakup seluruh isi al-qur'an dan meliputi keterangan
tentang Allah dan keterangan tentang manusia.
7. Al-waqi'ah
Artinya: tameng. nama ini diberikan oleh yahya bin abu katsir, karna al-fatihah ini dapat
menamengi (menjaga) orang2 yg membacanya dari berbagai bahaya dan penyakit, karna hadits
yg diriwayatkan oleh ad-dailamy dari imran bin husain r.a. telah bersabda rasulullah s.a.w. :
"Barang siapa yg membaca al-Fatihah dan ayat al-Kursi dirumahnya, tidak dapat menimpa kepadanya
penyakit 'Ain dari manusia atau jin dihari itu."
8. Al-kanzu
Artinya: pembendahara'an. atau tempat yg penuh dengan barang barang berharga. nama ini
diambil dari hadits: bersabda rasulullah s.a.w. :
"Allah berfirman bahwa al-fatihah adalah satu pembendahara'an dari pembendahara'an
pembendahara'an arasyku."
Tentu saja karna semua isi al-fatihah adalah ibarat barang barang yg sangat mahal harganya
9. Al-kafiah
Artinya: memadai. karena al-fatihah ini mencakup semua ayat ayat al-qur'an, dan ayat ayat lain
tidak mencakup akan isi al-fatihah ini. di namai al-kafiah berdasarkan sebuah hadits mursal:
bersabda rasulullah s.a.w. :
"Ummul Qur'an dapat menjadi ganti lainnya, tetapi lainya tidak dapat menjadi gantinya"
10. Al-asas
Artinya: sendi atau dasar. di namakan dengan nama ini oleh sufyan bin uyainah, karna dia
dianggapnya sebagai dasar dari al-qur'an dan ayat bismillahir_rahmaanir_rahiim dianggap
sebagai dasar dari Al-fatihah.
11. Fatihatul-qur'an
Artinya: pembuka al-qur'an. karna letaknya di permula'an al-qur'an. atau boleh juga diartikan
sebagai pintu masuk ke Al-Qur'an.
12. Suratun-nuur
Artinya: surat cahaya, karena surat ini banyak membawa penerangan kepada manusia.
13. Suratul-hamdi
Artinya: surat pujian, karena isinya penuh dengan pujian kepada Allah SWT.
14. Suratus-syukri

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 10


Artinya: surat syukur, karena isinya penuh dengan syukur kepada Allah SWT.
15. Suratul-hamdi-ula
Artinya: surat pujian pertama.
16. Suratul-hamdi-qashwa
Artinya: surat pujian terakhir.
17. Suratur-ruqyah
Artinya: surat mantera atau obat. karena dengan surat ini dapat menyembuhkan berbagai
penyakit, seperti tertulis didalam hadits abu said al-khudri.
18. Suratus-syifa
Artinya: surat yg mengandung kesembuhan.
19. Suratus-syafiyah
Artinya: surat yg menyembuhkan.
20. Suratus-shalah
Artinya: surat yg dibaca setiap shalat.
21. Suratud-do'a
Artinya: surat yg berisi doa. tiap kita membaca surat ini berarti kita berdo'a.
22. Suratut-thalab
Artinya: surat berisi tuntunan (perminta'an).
23. Suratus-su'al
Artinya: surat yg berisi perminta'an.
24. Suratu ta'limil masalah
Artinya: surat yg mengajarkan cara berdo'a, yaitu dimulai dengan memuji dan mengenangkan
kebesaran Allah SWT.
25. Suratul-munajah
Artinya: surat yg ber'isi bisikan Allah SWT.
26. Suratut-tafwidh
Artinya: surat yg berisi penyerahan diri kepada Allah SWT.
27. Suratul-mukafaah
Artinya: surat imbangan, yg diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Sebagai imbangan
terhadap harta benda orang lain.
28. Afdhalu suwaril-qur'an

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 11


Artinya: surat yg terbaik di dalam al-qur'an.
29. Akhiru suwari-qur'an.
Artinya: surat penutup dari al-qur'an.
30. A'zhamu suwaril-qur'an.
Artinya: surat terbesar dalam al-qur'an.

Di dalam berbagai Kitab Tafsir, nama nama tersebut diatas ini ditambah dengan beberapa nama
lagi, yaitu:
1. Suratul-minah.
Artinya: Surat yg mengandung cita cita.
2. Suratul-mujziyah.
Artinya: Surat yg memberi balasan.
3. Suratul-munjiyah.
Artinya: Surat yg dapat membebaskan manusia dari berbagai kesulitan.
4. Suratus-tsaqalain.
Artinya: Surat Jin dan manusia.
5. Suratu-majma'il asma.
Artinya: Surat yg mengandung nama-nama Allah SWT.

2.2.4. TAFSIR TA’AWUDS

Makna “‫َّجي ِْم‬ ِ َ‫ ”أَ ُعوْ ُذبِاهللاِ ِمنَ ال َّش ْيط‬adalah, “aku memohon perlindungan kepada Allah dari
ِ ‫ان الر‬
syaitan yang terkutuk agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku.
Atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang telah Dia perintahkan dan menyuruhku
mengerjakan apa yang Dia larang, karena tidak ada yang mampu mencegah godaan syaitan itu
kecuali Allah.” Makna ini terkandung dalam tiga ayat Al-Qur’an, yaitu:

a. QS Al-A’raf: 199, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan, maka berlindunglah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
b. QS Al Mu’minun: 96-98, “Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami
lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah:’Ya Rabbku aku berlindung

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 12


kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindang (pula) kepada Engkau ya
Rabbku, dari kedatangan mereka kepadaku.’”
c. QS Fushshilat: 34-36, “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu)
dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu
tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika
syaitan mengganggumu dengan sesuatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada
Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

2.2.5. TAFSIR BASMALAH


‫بِسم هللا‬, artinya “Dengan menyebut nama Allah”. Arti yang tersirat adalah, "saya membaca
sembari mohon pertolongan dengan nama Allah", ( ِ‫تَ ِع ْينًا بِاهلل‬dddddddd‫ َر ُء ُم ْس‬dddddddd‫)أ ْق‬.
Seperti ketika seorang penulis hendak mengangkat pena untuk menulis, ia berucap, "saya
menulis sembari meminta pertolongan dengan nama Allah". Di sini nampak bahwa Allah
membimbing hamba-Nya bagaimana cara mengagungkan dan mengambil berkah dengan nama-
Nya.
‫ أهلل‬adalah nama Tuhan Yang Maha Tinggi. Dia adalah nama Agung karena memanggul
segala sifat kesempurnaan. Nama itu tidak digunakan bagi yang selain-Nya. Sementara kata
‘Tuhan’ dipakai untuk segala yang disembah, baik benar atau salah. Kata "Allah" digunakan
untuk sembahan yang benar.
‫رحيم‬dd‫رحمن ال‬dd‫ال‬, artinya Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dua kata sifat yang
disandingkan kepada Allah dan terambil dari kata Rahmat mengandung arti Anugerah Agung
untuk kaum mukmin atau kaum kafir. Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah. Kata Al-Rahim atau
pemurah mengandung makna Pengasih, yaitu karunia yang khusus untuk orang mukmin.
Sedangkan kata Al-Rahman mencakup kaum mukmin dan kafir.
Kesimpulannya, kalimat Basmalah mengandung arti, "saya awali dengan berkah Nama
Allah serta menyebut-Nya sebelum melakukan sesuatu, memohon pertolongan untuk segala
sesuatu, karena Dia Maha Berkehendak atas segala sesuatu".

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 13


2.2.6. TAFSIR HAMDALAH
‫الحمد هلل‬, artinya segala puji bagi Allah. Al Hamdu bagi orang Arab adalah pujian yang
menyeluruh. Pujian dengan ungkapan indah dengan tujuan penghormatan dan pengagungan.
Pujian berbeda dengan syukur. Syukur merupakan ungkapan yang muncul karena mendapat
kenikmatan, sementara pujian tidaklah demikian. Pujian (Al-Hamdu) terucap dengan lisan,
sedangkan syukur terucap dengan lisan, dirasa oleh hati, dan diapresiasikan dengan organ fisik.
‫رب العالمين‬, artinya Tuhan semesta alam. Yusuf al-Wasithy mengatakan tentang tafsir kata
Rabb adalah Pencipta pada mulanya, Pengasuh sesudahnya, dan Pengampun pada akhirnya.
Sementara alam adalah yang selain Allah. Dengan alam ini kita mengenal keberadaan Rabb kita.
Jadi Pencipta diketahui melalui ciptaan-Nya.

2.2.7. TAFSIR AYAT KE-3


‫رحيم‬dd‫رحمن ال‬dd‫ال‬, artinya Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dua kata sifat yang
disandingkan kepada Allah dan terambil dari kata Rahmat mengandung arti Anugerah Agung
untuk kaum mukmin atau kaum kafir. Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah. Kata Al-Rahim atau
pemurah mengandung makna Pengasih, yaitu karunia yang khusus untuk orang mukmin.
Sedangkan kata Al-Rahman mencakup kaum mukmin dan kafir.

2.2.8. TAFSIR AYAT KE-4


‫ مالك‬,‫ يوم الدين‬artinya Yang menguasai hari pembalasan. Allah-lah yang menguasai seluruh
persoalan pada hari pembalasan dan keseluruhan hari yang lainnya. Pengkhususan hari
pembalasan (‫ )يوم الدين‬menunjukkan kekuasaan mutlak Allah pada hari tersebut.

2.2.9. TAFSIR AYAT KE-5


‫ ُد‬ddُ‫ك نَ ْعب‬
َ ‫ إِيَّا‬artinya kepada-Mu kami menyembah. Ibadah adalah lambang dari puncak
kepatuhan dan ketundukan. Kalimat ini berarti, "Ya Allah, kepada-Mu kami merendahkan diri
dan tunduk. Hanya kepada Engkau kami beribadah, sebab Engkau yang patut untuk diagungkan
dan dihormati. Kami tidak akan menyembah kepada siapapun dan apapun selain Engkau."
‫وإياك نستعين‬, artinya, dan kepada-Mu kami memohon pertolongan. Kandungan dari kata ini
adalah hendaknya kita memohon kepada Allah dengan ungkapan, "Tuhan, kepada-Mu kami
mohon pertolongan untuk senantiasa mentaati dan menyembah-Mu di segala urusan kami. Tiada

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 14


yang mampu untuk menolong kami selain Engkau. Maka kami tidak akan minta pertolongan
kepada selain Engkau."

2.2.10. TAFSIR AYAT KE-6


‫اهدنا الصراط المستقيم‬, artinya tunjukilah kami jalan yang lurus. Yakni, “mantapkanlah kami
pada sistem yang jelas. Atau tunjukilah kami di masa yang akan datang seperti Engkau
menunjuki kami sekarang.” Yang dimaksud dengan jalan adalah jalan yang benar, yaitu agama
Islam.

2.2.11. TAFSIR AYAT KE-7


‫صراط الذين أنعمت عليهم‬, artinya, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan
nikmat kepada mereka. Yaitu jalan kaum Muslimin. Pengulangan kata "jalan" dimaksudkan
untuk menegaskan dan memberitahukan bahwa jalan yang lurus itu adalah jalan kaum Muslimin.
Adapun mereka yang diberi nikmat dengan jalan itu adalah golongan para nabi, kaum shiddiqin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Jadi, merekalah orang-orang Mukmin
yang sempurna.
‫غير المغضوب عليهم وال الضالين‬, artinya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat. Yaitu mereka yang mendapat nikmat adalah orang-orang yang selamat
dari kemurkaan Allah dan kesesatan. Mereka mengumpulkan dua nikmat sekaligus, nikmat iman
dan nikmat keselamatan dari kemurkaan dan kesesatan.

2.2.12. TAFSIR AMIN


Lafaz “amin” diucapkan di dalam dan di luar shalat. Di luar shalat “amin” diucapkan oleh
orang yang mendengar doa orang lain. “Amin” termasuk isi fiil Amr, yaitu isim yang
mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengan Allahummas istajib
(ya Allah ijabahlah). Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti
bahwa amin adalah salah satu nama dari asma Allah SWT.

Membaca amin adalah dengan memanjangkan a (alif) dan memanjangkan min, apabila
tidak demikian akan menimbulkan arti lain. Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata
“amin”, yaitu:

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 15


a. ”Amin” (alif dan mim sama-sama pendek), artinya aman, tentram
b. "Aamin” (alif panjang & mim pendek), artinya meminta perlindungan keamanan
c. ”Amiin” (alif pendek & mim panjang), artinya jujur terpercaya
d. “Aamiin” (alif & mim sama-sama panjang), artinya ya tuhan, kabulkanlah doa
kami

2.2.13. TAFSIR SURAT AL-FATIHAH


Surat ini menyentuh ranah akidah, mengurai masalah akhlak, dan mengandung ajaran
syariat. Surat ini layak sebagai surat induk al-Kitab dan senantiasa dibaca di setiap rakaat shalat.
Pengawalan surat dengan menyebut nama Allah adalah etika yang diajarkan oleh Allah kepada
Nabi-Nya, sebagaimana yang diajarkan pula pada permulaan turunnya wahyu. Pengawalan nama
Allah ini mengindikasikan eksistensi Allah sebagai Dzat yang Maha Awal, Terdahulu, dan
Akhir.
Allah adalah Dzat yang menjadi tempat bersandar segala yang ada. Hal ini juga
menunjukkan adanya hubungan atau ikatan antara Al-Khalik dengan makhluk, yaitu karena
disandingkannya nama Allah dengan dua sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang memposisikan
makhluk sebagai objek dari kekuasaan Tuhan. Keharmonisan ikatan ini layak untuk disyukuri.
Maka sangatlah wajar jika kemudian dilanjutkan dengan ungkapan puja puji pada ayat
berikutnya. Sedangkan pujian yang tertera dengan kata Al-Hamdu adalah rasa yang senantiasa
tertanam dalam jiwa dan hati orang mukmin. Ekspresi syukur itu muncul oleh sebab "rasa" ke-
Ilahian yang dikaruniakan oleh Allah. Rasa itu ada di setiap detik dan detak serta setiap langkah
yang dimiliki oleh seluruh makhluk, utamanya manusia. Inilah yang patut untuk dipuja dan
disyukuri.
Demikian halnya konsep ketuhanan yang mutlak yang terurai dalam surat ini
mempertegas eksistensi Allah sebagai Tuhan alam semesta. Tuhan yang tiada satupun mampu
untuk menyekutuinya. Sebab apabila sudah ditegaskan bahwa Dia sebagai penguasa semesta,
maka tiada lagi ruang untuk tuhan yang lain. Sehingga kemungkinan akan munculnya tuhan-
tuhan lain dengan tegas sudah dinafikan.
Ungkapan "hari akhir" (yaumiddin) dalam surat Al-Fatihah adalah puncak ideologi yang
ditanamkan dan diajarkan Allah. Sebab mempercayai sesuatu yang misteri semisal hari Kiamat

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 16


membutuhkan ketundukan akal secara total. Peristiwa besar ini hanya diketahui oleh Allah
tentang waktu dan suasananya.
Pemaparan tentang Kiamat merupakan barometer keimanan yang tinggi bagi seorang
hamba kepada Tuhannya. Hal itu membutuhkan ketajaman mata jasmani dan mata ruhani untuk
menjangkau alam akhirat sebagai arena terjadinya peristiwa yaumuddin atau hari Kiamat.
Konsep kepatuhan dan kepasrahan selayaknya dipegang oleh seorang hamba agar ia dapat
mengenal dekat dengan Tuhannya. Hal ini dipertegas lagi pada ayat berikutnya yang berarti,
hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Konsep
ini menyiratkan bahwa tidak ada Dzat yang layak untuk disembah dan dimintai pertolongan
selain Dzat Allah semata.
Ayat ini juga mepertegas antara metode kebebasan yang mutlak dalam setiap
penghambaan versus penghambaan yang mutlak bagi seorang hamba. Inilah informasi tentang
munculnya kebebasan konprehensif dan berkualitas. Sementara orang Barat beranggapan bahwa
ayat ini merupakan intervensi dan intimidasi terhadap naluri manusia di wilayah ubudiyah.
Permasalahannya adalah, apabila sebelumnya sudah diinformasikan bahwa segala sesuatu ini
tercipta atas kehendak, perlindungan, dan pemeliharaan Tuhan Allah, maka layakkah seorang
hamba memohon pertolongan kepada Tuhan selain Allah? Justru ini lebih sesuai dengan nurani
manusia atas kesadarannya tentang Allah yang telah menundukkan bumi beserta atributnya.
Setelah Allah mengulang landasan-landasan akidah Islamiyah, lalu dilanjutkan dengan
permohonan hidayah yang merupakan tindak lanjut amaliyah seorang hamba. Sebab setelah
seorang hamba mengetahui hakikat Tuhan Penciptanya, selayaknya merealisasikannya dengan
cara melakukan aktifitas atau metode sebagaimana yang ditempuh oleh hamba-hamba yang telah
dikaruniai anugerah oleh Allah, bukan jalan orang yang tersesat dan dimurka Allah.
Dari sinilah kita dapat memahami bahwa surat ini mengandung nilai dan makna yang kompleks
dalam segala sendi kehidupan manusia. Maka tidak heran jika surat ini menjadi bagian tak
terpisahkan dengan ibadah umat Islam. Al-Fatihah menjadi rukun dalam setiap shalat. Agar
sering dibaca, lalu dihayati. Pada akhirnya, kita tunduk pada keagungan Allah yang tersurat dan
tersirat dalam samudera Al-Fatihah

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 17


BAB 3

PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Al-Fatihah merupakan surat yang diturunkan di kota Makkah. Terdiri dari tujuh ayat. Al-
Fatihah dinamakan juga Fatihat Al-Kitab yang artinya pembuka dan masih banyak nama-nama
yang lain lagi seperti Sab’ul Matsani artinya tujuh yang di ulang-ulang.
Adapun keistimewaan surat Al-Fatihah adalah sebagai berikut:
 Paling besar di antara surat yang lainnya walaupun terdiri dari tujuh ayat.
 Surat Al Fatihah tidak ada bandingannya di dalam Injil, Taurat, Zabur dan Al-Qur’an.
Bahkan, Al-Fatihah apabila di baca seakan-akan telah membaca keseluruhan Al-Qur’an.
 Al-Fatihah apabila dibaca dalam shalat, maka Allah akan menjawabnya langsung.
 Surat Al-Fatihah langsung diturunkan dari Arsy kepada Nabi Muhammad SAW.
 Al-Fatihah aman dari segala bahaya.
Mengenai bacaan basmalah dalam shalat, banyak ulama yang menafsirkan harus dibaca
dengan jahar maupun sir. Kesimpulannya, orang yang membaca basmalah dalam shalat baik
dengan jahar maupun sir adalah sah. Hal ini berdasarkan riwayat dari Nabi SAW dan
kesepakatan para imam.

3.2.SARAN
Dengan penulisan makalah ini penulis menyarankan kepada
 Para ulama agar menerangkan lebih banyak lagi kajian tentang surat Al-Fatihah
karena penulis yakin masih banyak lagi isi kandungan dari padanya.
 Kepada masyarakat, agar mengetahui keistimewaan dan kelebihan surat yang ada
di dalam Al-Qur’an,dan mengetahui hukum bacaannya khusunya surat Al-Fatihah
dalam bacaan shalat.

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 18


DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H. Bey. 2005. “Samudra Alfatihah”, cetakan ke-23.Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Abdullah,Prof.DR. H. Abdulmalik Abdulkarim.“Tafis Al-Azhar”. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.
Shihab,Prof.DR.Quraish.1997.Tafsir al Quran al Karim”,cetakan ke-1.Bandung: PT. Pustaka
Hidayah.

Samudera Al-Fatihah | DAFTAR PUSTAKA 19

Anda mungkin juga menyukai