Anda di halaman 1dari 6

PERAN RESIDEN ABDUL ROZAK

PADA MASA REVOLUSI FISIK (1945 -1949)

Syafruddin Yusuf
Universitas Sriwijaya

Abstract: The struggle of the Indonesian nation, especially South Sumatra in seizing and
retaining of Independence, many involving the leaders and the people of South Sumatra. One
of the best sons of South Sumatra lot to contribute to the struggle for independence Indonesia
is Abdul Rozak. He is one of the leading South Sumatra who fought relentlessly since the
Dutch colonial period, the Japanese occupation, the War of independence until the end. This
paper reveals how Abdul Rozak play a role in the early days of independence and on the
Physical Revolution or War of independence. Based on an analysis of the activities of Abdul
Rozak during the War of Independence, it can be said Abdul Rozak has an important role. He
is a figure of a civilian authority South Sumatra who became Administrator. He together with
AK Gani is the two figures are inseparable in the fighting in the early days of independence,
and the struggle for independence in South Sumatra

Keywords: Abdul Rozak, the War of Independence.

Abstrak: Perjuangan bangsa Indonesia khususnya Sumatera Selatan dalam merebut dan
mempertahankan Kemerdekaan RI, banyak melibatkan tokoh dan rakyat Sumatera Selatan.
Salah seorang putra terbaik Sumatera Selatan yang banyak memberikan andil dalam masa
perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah Abdul Rozak. Beliau adalah salah seorang tokoh
Sumatera Selatan yang berjuang tanpa henti sejak masa kolonial Belanda, zaman Jepang, masa
Perang kemerdekaan sampai akhir hayatnya. Tulisan ini mengungkapkan bagaimana Abdul
Rozak memainkan peranannya pada masa awal kemerdekaan RI dan pada masa Revolusi Fisik
atau masa Perang kemerdekaan. Berdasarkan analisis dari aktivitas Abdul Rozak pada masa
Perang Kemerdekaan, maka dapatlah dikatakan Abdul Rozak mempunyai peranan yang
penting. Beliau adalah figur tokoh sipil Sumatera Selatan yang menjadi Administrator
Pemerintahan. Beliau bersama AK Gani merupakan dua tokoh yang tak terpisahkan dalam
berjuang pada masa awal kemerdekaan, dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI di
Sumatera Selatan

Kata Kunci : Abdul Rozak, Perang Kemerdekaan.

PENDAHULUAN membahu memperjuangkan Indonesia.


Proklamasi kemerdekaan Indonesia Keterlibatan mereka dalam mempertahankan
merupakan puncak perjuangan bangsa kemerdekaan sesuai dengan bidang dan
Indonesia dalam melepaskan diri dari kemampunannya.
kekuasaan bangsa asing yang telah lama Keresidenan Palembang adalah bagian
menjajah negeri Indonesia. Dalam usaha dari wilayah Indonesia yang ikut terlibat
untuk mewujudkan kemerdekaan dan dalam perang kemerdekaan. Wilayah
sekaligus mempertahankannya, banyak keresidenan Palembang terbentang cukup luas
komponen bangsa yang terlibat. Mereka sebagaimana yang kini menjadi wilayah
bukan hanya rakyat atau golongan tertentu, Provinsi Sumatera Selatan. Wilayah yang luas
tetapi semua lapisan masyarakat yang ada. ini mempunyai potensi sumber daya alam
Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh yang banyak, seperti minyak bumi, emas, batu
politik dan sebagainya ikut aktif dan bahu bara dan hasil alamnya yang melimpah

96
Peran Residen Abdul Rozak Pada Masa Revolusi Fisik (1945 -1949), Syafruddin Yusuf97

sebagai bukti karunia Tuhan terhadap daerah PEMBAHASAN


ini. Kekayaan alam dan sumber daya alam Tokoh Abdul Rozak.
yang banyak tersebut menjadikan salah satu Abdul Rozak adalah seorang putra
alasan bagi Belanda untuk menguasai daerah daerah Sumatera Selatan yang mempunyai
ini. Disisi lain keinginan rakyat Indonesia andil yang besar dalam membangun Sumatera
umumnya dan Sumatera Selatan khususnya Selatan khususnya dalam mempertahankan
untuk mempertahankan wilayahnya sebagai wilayah Sumsel sebagai bagian dari wilayah
daerah yang bebas dan merdeka telah RI pada masa Revolusi fisik (1945-1950).
menimbulkan konflik dengan pihak Belanda Abdul Rozak dilahirkan di Dusun Marga
yang ingin menjajah kembali. Madang Suku 1 Onder Afdeeling Ogan
Salah seorang putra daerah Sumatera Komering Ulu Sumatera Selatan. Rasuan
Selatan yang dengan gigih berjuang Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu) pada
menentang penjajah Belanda adalah Abdul 5 September 1891 dan wafat pada 17 Maret
Rozak. Beliau telah mengabdikan dirinya 1982 di Palembang. Beliau dimakamkan di
dalam mengembangkan Sumatera Selatan Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra
(Sumsel) sejak masa penjajahan Belanda, Siguntang Palembang.
masa Jepang hingga masa kemerdekaan. Abdul Rozak adalah putra dari
Sebagai putra daerah Sumsel beliau memiliki Pangeran Muhammad Ali Djayaningrat dan
jiwa patriotisme yang tinggi dan siap ibunya Sarimah. Ayahnya adalah seorang
mengorbankan dan mengerahkan PasirahKepala Marga Madang Suku 1, sebuah
kemampuannya dalam memperjuangkan jabatan yang sangat besar pengaruhnya di
Indonesia untuk menjadi bangsa yang masyarakat saat itu. Jabatan itu adalah jabatan
merdeka dan maju dikemudian hari. terhormat bagi masyarakat dan berada dalam
Perjuangan yang ia lakukan bukanlah dalam struktur birokrasi kolonial Belanda saat
bentuk kekuatan fisik menghadap Belanda itu,dari segi keluarga Abdul Rozak merupakan
melalui perjuangan militer, tetapi lebih keluarga besar. Ia mempunyai dua orang isteri
banyak bersifat mengatur strategi terutama di dengan 19 orang anak,dari isteri pertama
bidang birokrasi pemerintahan yang dibentuk Subaidah diperoleh lima orang anak,
oleh pemerintah RI guna untuk tetap sedangkan dari Isteri kedua diperoleh empat
mempertahankan eksistensi wilayah belas orang anak.
Sumataera Selatan sebagai daerah yang tetap Abdul Rozak adalah seorang otodidak
eksis berada dalam negara kesatuan RI. dan banyak belajar dari pengalaman.
Membicarakan tentang Abdul Rozak, Meskipun ia berpendidikan formal setara
maka ada tiga pertanyaan yang harus dijawab, Sekolah Dasar, namun pengetahuannnya
yaitu pertama Siapa Abdul Rozak dan kedua tentang pemerintahan dan hukum adat ia
bagaimana peran Abdul Rozak dalam pelajari secara otodidak. Beliau mampu
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, menguasai Hukum adat yang berlaku saat itu.
khususnya di wilayah Sumatera Selatan, dan Dalam usia yang sangat muda (15 tahun)
ketiga sudah pantaskah Abdul Rozak beliau sudah bekerja (magang) pada kantor
dicalonkan sebagai Pahlawan Nasional dari Controleur di Banding Agung, kemudian
Sumatera Selatan. Makalah singkat ini berpindah ke Muaradua. Abdul Rozak bekerja
mencoba untuk menjawab ke dua pertanyaan meniti karirnya di birokrasi Belanda secara
tersebut berdasarkan pada sumber-sumber bertahap, mulai dari pegawai magang, mantri
referensi yang ada. blasting, mantri polisi, Asisten Demang,
Demang pada masa Belanda, sampai diangkat
sebagai pegawai tinggi di kantor keresidenan
98JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 9, FEBRUARI 2016

Palembang pada masa Jepang. Diawal Dalam kaitan dengan pembentukan


kemerdekaan Abdul Rozak mendapat pemerintahan lokal di Palembang, Abdul
kepercayaan sebagai Wakil Residen Rozak mulai memainkan perannya sebagai
Palembang dan kemudian menjadi Residen tokoh pemerintahan. Abdul Rozak bersama
Palembang setelah AK Gani diangkat sebagai para pemuda dari Badan Kebaktian Rakyat
Menteri Kemakmuran dalam kabinet Syahrir. seperti Nungtjik AR, Bay Salim, dan lain-lain
mengadakan pertemuan dengan pemerintah
Proklamasi dan Peran Abdul Rozak pada Bala Tentera Jepang. Pertemuan tersebut
awal kemerdekaan. dimaksudkan sebagai langkah awal untuk
Menelusuri jejak perjuangan Abdul mencari informasi dan kejelasan tentang
Rozak, memaksa kita untuk menggali dan berita penyerahan Jepang kepada
mengungkapkan kembali apa yang pernah Sekutu.Selanjutnya para pemimpin lokal di
dilakukan semasa hidupnya untuk daerah ini membentuk suatu susunan
mengembangkan dan membangun pemerintahan lokal guna untuk mengembilalih
KeresidenanPalembang. Perjuangan beliau pemerintahan dari tangan Jepang dan
sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda sekaligus untuk mengendalikan jalannya
dengan berbagai jabatan yang disandangnya pemerintahan di Keresidenan Palembang. Hal
di birokrasi kolonial Belanda, dari jenjang ini perlu dilakukan mengingat Palembang
yang paling sederhana sebagai juru tulis merupakan pusat dari kekuatan dan aktifitas
Cotroleur hingga jabatan Demang di Muara politik pada masa itu untuk wilayah se-
Enim. Ketika zaman Jepang beliau juga aktif Sumatera Selatan.
didalam birokrasi pendudukan Jepang sebagai Dalam struktur pemerintahan di
Gunco dan pegawai tinggi Somo Buncho di keresidenan Palembang yang dibentuk tgl 23
Palembang. Kehadirannya di Palembang pada Agustus 1945, Abdul Rozak menempati posisi
masa Jepang telah menempatkan dirinya sebagai wakil Kepala Pemerintahan
sebagai orang yang terlibat di pemerintahan Palembang, mendampingi AK Gani yang
dan mengetahui perkembangan politik menjabat sebagai Kepala Pemerintahan
internasional saat itu, terutama menyangkut Palembang. Susunan lengkap konsep
situasi peperangan yang sedang dihadapi pemerintahan tersebut adalah Kepala
Jepang saat itu. Pemerintahan Dr. AK.Gani, Wakil Kepala
Kemerdekaan Indonesia Pemerintahan Abdul Rozak, Kepala
diproklamirkan di Jakarta pada 17 Agustus Kepolisian Assaari dan Mursodo, Bagian
1945.Proklamasi kemerdekaan tersebut Kemakmuran Ir. Ibrahim, Bagian Penerangan
mendapatkan dukungan yang penuh dari Nungtjik AR, Kepala Urusan Minyak dan
masyarakat Indonesia, termasuk dari Pertambangan Drg. M.Isa, Kepala Urusan
Sumatera Selatan. Berita proklamasi yang Pemerintahan Umum RZ Fanani dan KH Tjik
pada mulanya diterima secara rahasia, Wan, Kepala Urusan Pemerintahan Kota
kemudian berkembang dengan jelas beberapa Palembang Raden Hanan, dan Kepala Urusan
hari kemudian. Informasi kemerdekaan Perhubungan (Pos dan Telegrap) RM Utoyo.
tersebut menarik perhatian para pemimpin Pemilihan Abdul Rozak sebagai wakil
masyarakat lokal di daerah ini untuk segera kepala Pemerintahan, bukanlah tanpa alasan.
merapatkan barisan menyiapkan pemerintahan Tampaknya faktor pengalaman beliau selaku
lokal dan menghadapi segala kemungkinan pejabat birokrarasi di pemerintahan masa
yang akan terjadi setelah proklamasi Belanda maupun Jepang menjadi
kemerdekaan tersebut. pertimbangan utama saat itu. Selain itu Abdul
Rozak juga memiliki kedekatan dan dikenal
Peran Residen Abdul Rozak Pada Masa Revolusi Fisik (1945 -1949), Syafruddin Yusuf99

oleh rakyat Sumatera Selatan. AK Gani itu adalah memindahkan staf dan aparatur
bukanlah pejabat birokrasi tetapi lebih penting pemerintahan keresidenan ke Lahat,dari
sebagai tokoh politik dan nasional. Dengan sinilah pemerintahan keresidenan Palembang
duduknya Abdul Rozak sebagai wakil AK dilakukan hingga terjadinya Agresi Militer I.
Gani, maka praktis untuk urusan pengendalian Ketika terjadi serangan Belanda atas kota
dan pengaturan pemerintahan menjadi Lahat dalam Agresi I , Abdul Rozak
tanggung jawab Abdul Rozak yang memang mengundurkan diri ke Lubuk Linggau dan
cocok dan mempunyai pengalaman di bidang memimpin pemerintahan keresidenan
pemerintahan. Duet pasangan ini sangatlah Palembang dari Lubuk Linggau. Selama
perlu saat itu untuk memperkuat kedudukan Agresi Militer I ini Abdul Rozak
pemerintahan RI. Kedudukan AK Gani mengeluarkan instruksi kepada aparat
sebagai tokoh politik dan tokoh nasional pemerintahan untuk tetap menjalankan
merupakan figur yang banyak mengisi pemerintahan dan menolak bekerjasama
pemerintahan baru Indonesia di tingkat dengan pihak Belanda dengan tetap setia
nasional maupun lokal.Sebagai tokoh nasional kepada pemerintah dan negara Indonesia.
AK Gani lebih melihat persoalan bangsa dari
segi kepentingan nasional. Oleh karena itu Peran Abdul Rozak pada masa Agresi
untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan di Militer II.
Sumatera Selatan praktis lebih banyak Agresi militer ke-II untuk wilayah
dijalankan oleh Abdul Rozak. keresidenan Palembang di mulai pada bulan
Pada bulan Oktober 1946, AK Gani Januari 1949. Para pemimpin militer maupun
diangkat sebagai Menteri Kemakmuran dalam sipil mengundurkan diri ke daerah yang aman
kabinet Syahrir III di Jakarta. Pengangkatan dari serbun Belanda. Pusat pemerintahan sipil
AK Gani ini membawa konsekwensi pada yang tadinya berada di Curup dipindahkan ke
pemerintahan dan militer di Sumatera Selatan. Tanjung Sakti. Abdul Rozak selaku Residen
Di bidang pemerintahan jabatan sebagai Palembang ikut berpindah ke Tanjung Sakti
Residen Palembang harus dilepaskan dan bersama staf pemerintahan sipil lainnya,
untuk itu diangkat Drg M. Isa sebagai Residen diantaranya Bupati Amaluddin, Wedana
Palembang, sedangkan Abdul Rozak tetap Ibrahim, Wedana Wani, dll.
dipertahankan sebagai Wakil Residen. Seiring Meskipun berada jauh dari kota
dengan diangkatnya Drg. M.Isa sebagai Palembang, namun aktivitas pemerintahan
Gubernur Muda Sumatera Selatan, maka sipil di keresidenan Palembang tetap dapat
kedudukan Drg. M. Isa digantikan oleh Abdul berjalan. Beberapa langkah penting dilakukan
Rozak sebagai Residen Palembang sejak 1 oleh Abdul Rozak, diantaranya
Januari 1947.Sementara itu jabatan AK Gani menginstruksikan kepada pegawai negeri sipil
sebagai Panglima Subkoss digantikan oleh yang ada di keresidenan Palembang, terutama
Kolonel Maludin Simbolon. Dengan jabatan pada daerah-daerah yang diduduki Belanda
sebagai Residen Palembang, maka Abdul untuk tidak memberikan bantuan dan
Rozak praktis menjalankan pemerintahan kerjasama dengan pihak Belanda. Kedua,
secara penuh. mengkoordinir dan membangkitkan semangat
Seiring dengan mundurnya pasukan rakyat agar terus berjuang dan melawan
TNI sebagai akibat dari perang lima hari lima Belanda yang ingin menjajah kembali
malam (1-5 Januari 1947), maka Indonesia.Perjuangan untuk mempertahankan
pemerintahan sipil pun haruslah kemerdekaan Indonesia itu bukanlah hal yang
meninggalkan kota Palembang. Langkah yang mudah. Satu sisi banyaknya wilayah yang
Abdul Rozak lakukan untuk mengatasi situasi dikuasai Belanda telah membuat pihak militer
100JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 9, FEBRUARI 2016

berusaha untuk tetap mempertahankan bahkan sepenuhnya peran kedua tokoh ini dan tokoh-
merebut kembali daerah-daerah yang sudah tokoh militer lainnya, oleh karena itu Abdul
diduduki Belanda. Disisi lain kesulitan Rozak termasuk tokoh yang dincar oleh
ekonomi juga dirasakan oleh rakyat di Belanda untuk disingkirkan atau ditangkap.
keresidenan Palembang. Salah satu penyebab Bagi Belanda Rozak mempunyai andil yang
kesulitan ekonomi tersebut adalah tidak besar dalam menggerakkan roda pemerintahan
adanya alat tukar jual beli atau mata uang. dan sangat disegani dan dipatuhi oleh rakyat
Mengatasi masalah tersebut Residen Abdul di Sumatera Selatan, sehingga apabila Abdul
Rozak memerintahkanpembuatan/pencetakan Rozak dapat disingkirkan maka pemerintahan
uang kertas darurat, yang dikenal dengan di Sumsel akan terhenti.
nama OERIP (Oeang Kertas Republik Setelah perjanjian Komisi Meja
Indonesia Palembang). Bundar (KMB), maka pihak Belanda
Melaksanakan tugas pencetakan uang menyerahkan kekuasaannya kepada
ini diserahkan kepada Kapten Rusnawi pemerintah RI. Dalam hal penyerahan
dibantu oleh Letnan Nur Mahadam,sedangkan kekuasaan pemerintahan untuk wilayah
tempat pembuatannya di rumah Kiagus Kosim keresidenan Palembang, dilakukan di Pagar
bin Kiagus Thaib di dusun Pasar Lame – Alam pada 17 Desember 1949 yang diterima
Tanjung Sakti. Uang kertas yang dicetak ini oleh Residen Abdul Rozak,sedangkan urusan
dikenal sebagai DPDP (Dewan Pertimbangan militer diterima oleh Kapten Rasyad Nawawi.
Daerah Palembang). Pencatakan uang kertas Menilik dari perjuangan Residen Abdul
ini merupakan sebuah karya besar dari Abdul Rozak tersebut, maka wajarlah jika Presiden
Rozak di bidang ekonomi. Sementara itu RI pertama Ir. Soekarno memberikan Bintang
perjalanan dan perjuangan dalam menghadapi Mahaputra Utama. Suatu tanda kehormatan
Agresi Militer Belanda tetap dihadapi dengan yang diberikan oleh negara kepada putra
semangat pantang menyerah meskipun terbaik bangsanya yang telah berjuang dalam
tawaran untuk bergabung atau bekerjasama memperjuangkan dan mempertahankan
dengan Belanda selalu diberikan oleh kemerdekaan RI tanpa pamrih dan tidak
Belanda. Perjuangan dan pengaturan pernah menyerah.
pemerintahan dilakukan secara bergerilya oleh
Abdul Rozak bersama-sama dengan pimpinan PENUTUP
militer. Kebersamaan ini merupakan suatu Apabila mengacu pada Undang-
cerminan bersatunya sipil dan militer dalam undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
membela kepentingan negara. 2009, tentang gelar, tanda jasa, dan tanda
Selama masa Agresi Militer II ini, kehormatan dikatakan “Pahlawan nasional
para pemimpin bangsa bahu membahu dan adalah gelar yang diberikan kepada warga
bersatu untuk selalu menggelorakan semangat negara Indonesia atau seseorang yang
anti penjajahan. A.K Gani sebagai seorang berjuang melawan penjajahan di wilayah
orator yang ulung berkeliling wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara
Sumatera Selatan untuk membangkitkan Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau
semangat perjuangan nasionalisme dan meninggal dunia demi membela bangsa dan
patriotisme dalam mempertahankan negara, atau yang semasa hidupnya
kemerdekaan Indonesia. Sebaliknya Abdul melakukan tindakan kepahlawanan atau
Rozak sebagai seorang administrator yang menghasilkan prestasi dan karya yang luar
berpangalaman sejak zaman Belanda, biasa bagi pembangunan dan kemajuan
melibatkan diri dalam pengaturan birokrasi di bangsa dan negara Republik Indonesia” (
keresidenan Palembang. Belanda menyadari Pasal 1) dan pasal 26 UU RI No.20 tahun
Peran Residen Abdul Rozak Pada Masa Revolusi Fisik (1945 -1949), Syafruddin Yusuf101

2009 yangmenyebutkan tiga persyaratan DAFTAR PUSTAKA


untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Abdullah, Ma’mun, dkk. 1991/1992. Sejarah
yaitu (a). pernah memimpin dan melakukan Daerah Sumatera Selatan, Jakarta :
perjuangan bersenjata atau perjuangan politik Depdikbud.
atau perjuangan dalam bidang lain untuk DHD 45 Propinsi Sumatera Selatan, 2003.
mencapai, merebut, mempertahankan dan Sejarah dan Peranan Subkoss Dalam
mengisi kemerdekaan serta mewujudkan Perjuangan Rakyat Sumsel,
persatuan dan kesatuan bangsa, (b). tidak Palembang: Komring Jaya Putra
pernah menyerah pada musuh dalam Djohan Hanafiah, dkk, 2009. Tokoh Pejuang
perjuangan dan (c). Melakukan pengabdian Kemerdekaan RI H. Abdul Rozak.
dan perjuangan yang berlangsung hampir Palembang. Tanpa penerbit
sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang Kemenpen RI, 1954. Republik Indonesia,
diembannya, maka Abdul Rozak layak Propinsi Sumatera Selatan
disebut Pahlawan Daerah Sumatera Selatan. Undang-Undang RI No.20 tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai