Anda di halaman 1dari 5

ASAM CUKA AREN (Arenga pinnata Merr.

) SEBAGAI
ALTERNATIF PENGGANTI LARUTAN ASAM ASETAT 6%
PADA PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Program


Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh :

YUNI TRI SISWANTI

AK.17.028

PRODI D-III ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Urin adalah sisa cairan yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra (Risna, 2014).

Urin adalah hasil pembuangan metabolisme tubuh melalui ginjal. Pada


keadaan normal, urin akan keluar antara 900 – 1.500 mL per 24 jam (bervariasi
dengan asupan cairan dan jumlah kehilangan cairan melalui rute lain). Urinalisis
adalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang penting untuk menegakkan
berbagai diagnosis (Lembar, dkk., 2012). Banyak produk akhir metabolisme dan
berbagai zat lainnya dieksresikan melalui urin. Pemeriksaan urinalisis selain
memberikan indikasi kondisi ginjal sebagai organ eksresi, juga mampu
memberikan indikasi berbagai kondisi sistemik seseorang (Indranila dan Puspito,
2012).

Pemeriksaan protein urine merupakan pemeriksaan yang paling rutin untuk


mengetahui fungsi ginjal. Protein dapat masuk ke dalam urine bila terjadi
kerusakan pada glomeruli atau tubula pada ginjal. Penetapan kadar protein dalam
urine biasanya dinyatakan berdasarkan timbulnya kekeruhan pada urine. Salah
satu uji protein urine adalah dengan melalui pemanasan urine dengan asam asetat
6%. Prinsip pemeriksaan protein urine metode pemanasan dengan asam asetat
6% adalah protein akan membentuk endapan atau menggumpal jika dipanaskan
dalam suasana asam (Gandasoebrata, 2009).

Asam cuka dapat dihasilkan dari senyawa C2H5OH (etanol) atau bahan alam
yang mengandung gula melalui proses fermentasi. Salah satu bahan alam tersebut
adalah nira. Nira adalah cairan yang keluar dari bunga kelapa atau pohon
penghasil nira yang lain, seperti aren, siwalan, dan lontar yang disadap. Cairan
ini merupakan bahan baku pembuatan gula merah. Dalam keadaan segar, nira
mempunyai aroma yang harum, rasa yang manis, dan relatif tidak berwarna
(Nugroho, 2013).

Cuka aren adalah cuka yang dihasilkan dari nira aren yang di fermentasikan.
Jika fermentasi nira aren berlangsung lebih lanjut, maka akan semakin banyak
alkohol yang dihasilkan sehingga keasaman bahan tersebut meningkat. Pada saat
keasaman nira aren meningkat, maka bakteri Acetobacter acetic akan lebih aktif
untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat sehingga keasaman nira aren akan
semakin tinggi. Cuka aren dalam pembuatannya melibatkan proses fermentasi
alkohol yang semakin lama disimpan akan berubah menjadi asam cuka aren
(Syarief, 2009).

Penelitian ini memanfaatkan asam cuka aren sebagai alternatif pengganti


larutan asam asetat 6%. Pemilihan cuka aren (Arenga pinnata Merr.) karena
mempunyai sifat asam yang mana asam asetat glasial memiliki pH keasaman 2,5
sedangkan asam cuka aren memiliki pH keasaman 2,9. Di daerah kami banyak
menghasilkan cuka aren sebagai cuka dapur, dan rasanya sangat asam. Maka
dengan dasar ini maka akan dilakukan penelitian menggantikan asam cuka aren
(Arenga pinnata Merr.) sebagai alternatif pengganti larutan asam asetat 6% pada
pemeriksaan protein urin.
Dari hasil uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Asam Cuka Aren (Arenga pinnata Merr.) Sebagai Alternatif Pengganti
Larutan Asam Asetat 6% Pada Pemeriksaan Protein Urin”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah asam cuka aren (Arenga pinnata Merr.) dapat digunakan sebagai
pengga nti larutan asam asetat 6% pada pemeriksaan protein urin?
2. Berapa konsentrasi optimum asam cuka aren (Arenga pinnata Merr.) yang
dapat digunakan untuk pemeriksaan protein urin.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apakah asam cuka aren (Arenga pinnata Merr.) dapat
digunakan sebagai pengganti larutan asam asetat 6% pada pemeriksaan
protein urin.
2. Untuk mengetahui konsentrasi optimum asam cuka aren (Arenga pinnata
Merr.) pada pemeriksaan protein urin.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai asam cuka aren
(Arenga pinnata Merr.) sebagai pengganti larutan asam asetat 6% pada
pemeriksaan protein urin.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan bagi peneliti.
2) Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
mengikuti perkuliahan, khususnya kimia klinik.
b. Bagi Institusi
Menambah referensi bagi institusi dan sebagai bahan acuan untuk
penelitian selanjutnya.

c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan bacaan atau informasi mengenai asam cuka aren
(Arenga pinnata Merr.) sebagai pengganti larutan asam asetat 6% pada
pemeriksaan protein urin secara umum.

Anda mungkin juga menyukai