) SEBAGAI
ALTERNATIF PENGGANTI LARUTAN ASAM ASETAT 6%
PADA PEMERIKSAAN PROTEIN URIN
Oleh :
AK.17.028
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Urin adalah sisa cairan yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra (Risna, 2014).
Asam cuka dapat dihasilkan dari senyawa C2H5OH (etanol) atau bahan alam
yang mengandung gula melalui proses fermentasi. Salah satu bahan alam tersebut
adalah nira. Nira adalah cairan yang keluar dari bunga kelapa atau pohon
penghasil nira yang lain, seperti aren, siwalan, dan lontar yang disadap. Cairan
ini merupakan bahan baku pembuatan gula merah. Dalam keadaan segar, nira
mempunyai aroma yang harum, rasa yang manis, dan relatif tidak berwarna
(Nugroho, 2013).
Cuka aren adalah cuka yang dihasilkan dari nira aren yang di fermentasikan.
Jika fermentasi nira aren berlangsung lebih lanjut, maka akan semakin banyak
alkohol yang dihasilkan sehingga keasaman bahan tersebut meningkat. Pada saat
keasaman nira aren meningkat, maka bakteri Acetobacter acetic akan lebih aktif
untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat sehingga keasaman nira aren akan
semakin tinggi. Cuka aren dalam pembuatannya melibatkan proses fermentasi
alkohol yang semakin lama disimpan akan berubah menjadi asam cuka aren
(Syarief, 2009).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan bagi peneliti.
2) Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
mengikuti perkuliahan, khususnya kimia klinik.
b. Bagi Institusi
Menambah referensi bagi institusi dan sebagai bahan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan bacaan atau informasi mengenai asam cuka aren
(Arenga pinnata Merr.) sebagai pengganti larutan asam asetat 6% pada
pemeriksaan protein urin secara umum.