Anda di halaman 1dari 1

Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat akan memuai ketika dipanaskan.

Sebatang besi lebih panjang ketika dipanaskan daripada dalam keadaan dingin. Jalan dan trotoar
beton memuai dan menyusut terhadap perubahan suhu. Hambatan listrik dan materi zat juga
berubah terhadap suhu. Demikian juga warna yang dipancarkan benda, paling tidak pada suhu
tinggi. Kalau kita perhatikan, elemen pemanas kompor listrik memancarkan warna merah ketika
panas. Pada suhu yang lebih tinggi, zat padat seperti besi bersinar jingga atau bahkan putih.
Cahaya putih dari bola lampu pijar berasal dari kawat tungsten yang sangat panas.

Hubungan suhu dan kalor terhadap materi kimia yakni suhu dan kalor dapat berpengaruh dalam
perubahan wujud zat. Misalnya jika ada 2 benda yang berbeda suhu seperti es batu dan air panas
di letakkan di dalam tempat yang sama, maka di pada kedua benda tersebut akan mengalir kalor
yang nantinya akan mengubah suhu kedua benda tersebut menjadi sama. Maka, ketika suhu itu
nantinya sudah sama, kalor tidak lagi mengalir pada kedua benda tersebut. Karena suhunya
sudah sama, otomatis es batu akan berubah wujud dari wujud padat (es) menjadi wujud cair (air).
Dari sini lah kita lihat bahwa suhu dan kalor mempengaruhi perubahan wujud zat.

Selain itu juga, jika air kita panaskan dia atas kompor hingga mendidih, air akan memuai ke atas
dalam bentuk asap. Ini sebagai bukti perubahan bentuk zat dari zat cair ke zat gas (uap), proses
inilah yang disebut dengan pemuaian. Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda
karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi
menyebabkan benda itu mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-
molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat. Setiap zat mempunyai kemampuan memuai
yang berbedabeda. Gas, misalnya, memiliki kemampuan memuai lebih besar daripada zat cair
dan zat padat. Adapun kemampuan memuai zat cair lebih besar daripada zat padat.

Anda mungkin juga menyukai