15 Juli 2021 Materi Kamisan SLCC PGRI Prov Jateng
15 Juli 2021 Materi Kamisan SLCC PGRI Prov Jateng
PEDAGOGIK
Yusep Kurniawan, M.Pd.
DESAIN PEMBELAJARAN
PEDAGOGIK
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah disebut ….
A. Standar Penilaian Pendidikan
B. Standar Isi
C. Standar Pengelolaan
D. Standar Kompetensi lulusan
E. Standar Pelayanan Minimal
Analisis SKL, KI, dan KD
Berdasarkan Lampiran Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 yang
dimaksud dengan Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan
masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Dan
Sebuah upaya untuk : 1) mengetahui arah capaian setiap peserta didik dalam
menuntaskan pembelajaran yang dilakukan; 2) mengetahui apakah KI yang
telah dirumuskan menunjang dalam pencapaian SKL dilakukan pada ….
..
Guru sebagai pendidik dalam mengajar harus dapat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid. Dalam penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran, guru harus dapat mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi. Dalam pengembangannya guru juga harus mengetahui
jenis dan ciri-ciri dari indikator pencapaian kompetensi. Berikut pernyataan yang
benar dari jenis indikator pencapaian kompetensi yang harus dikembangkan guru
adalah ….
A. Indikato utama, Indikator kunci, indikator pendukung
B. Indikator kunci, indikator pendukung, indikator pengayaan
C. Indikator utama, indikator pendukung, indikator penunjang
D. Indikator kunci, indikator pendukung, indikator tambahan
E. Indikator kunci, indikator tambahan, indikator pengayaan
Pak Slamet akan mengembangkan indikator pencapaian kompetensi dari sebuah
kompetensi dasar. Indikator tersebut sebenarnya tidak harus ada. Ia juga merasa
potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi daripada kompetensi
dasar yang jadi acuan pembuatan indikator pencapaian kompetensi. Indikator yang
ia susun melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar minimal kompetensi dasar.
Oleh sebab itu ia menganggap perlu peningkatan dari standar minimal yang
dituntut kompetensi dasar.
Ilustrasi di atas menggambarkan ciri-ciri dari ….
A. Indikator kunci
B. Indikator tambahan
C. Indikator utama
D. Indikator pendukung
E. Indikator pengayaan
Salah satu bagian yang harus ada dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran
memiliki fungsi sebagai pedoman dalam pengembangan materi pembelajaran,
mendesain kegiatan pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, serta dalam
merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Pernyataan di atas merupakan fungsi dari ….
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Standar Kompetensi
E. Tujuan pembelajaran
Bu Budi telah menyusun sebuah Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari sebuah
kompetensi dasar (KD). IPK yang ia susun merupakan IPK yang tertulis dalam
pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik
tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran. IPK yang dibuat bu Budi
merupakan IPK yang menjadi penentu ketercapaian KD.
Ilustrasi tersebut merupakan ciri-ciri dari IPK ….
A. kunci
B. tambahan
C. utama
D. pendukung
E. pengayaan
Rumusan indikator kunci untuk kompetensi dasar "Menganalis
hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar " adalah ....
A. mengidentifikasi hubungan antar komponen ekosistem
B. menjelaskan hubungan antar komponen ekosistem di lingkungan
sekitar
C. menjelaskan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar
D. menelaah hubungan antar komponen ekosistem
E. menentukan dampak terjadinya ketidakseimbangan ekosistem di
lingkungan sekitar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Menggunakan kata kerja operasional yang sesuai untuk perumusan IPK agar
konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK diidentifikasi dari
Lower Order Thinking Skills (LOTS) menuju Higher Order Thinking Skills (HOTS);
1.IPK kunci,
2.IPK pendukung, dan
3.IPK pengayaan.
IPK Kunci
1. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan, Relevansi,
Keterpakaian).
2. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
3. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
4. Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai
peserta didik tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
IPK Pendukung
1.Membantu peserta didik memahami indikator kunci
2.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah
dipelajari peserta didik, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.
IPK Pengayaan
IPK Pengayaan
3.8.6 Mendeteksi faktor penyebab ketidakseimbangan sumber daya alam di lingkungan
Ibu Sonia mengajar di SD Merdeka Belajar. Ia adalah adalah guru kelas 5 dengan jumlah
murid sebanyak 20 murid. Di antara 20 murid di kelasnya, Bu Sonia memperhatikan bahwa
2 murid selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian.
Karena ia tidak ingin ketiga muridnya tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid
lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 2 murid
tersebut. Jadi jika murid lain mengerjakan 10 soal perkalian, maka untuk 2 anak tersebut
mengerjakan 15 soal perkalian. Keputusan Ibu Sonia sesuai ilustrasi di atas adalah ….
A. salah, karena keputusan bu Sonia kurang jelas
B. salah, karena keputusan bu Sonia kurang berdasar alasan alasan yang jelas
C. benar, karena bu Sonia berusaha memfasilitasi semua murid untuk belajar
D. benar, karena bu Sonia tidak ingin muridnya membuang waktu sia-sia
E. benar, karena bu Sonia menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
Bu Rani merupakan guru kelas 3 SD yang selalu berusaha menciptakan lingkungan
belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai
tujuan belajar yang tinggi. Kemudian ia juga memastikan setiap murid di kelasnya
tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
Keputusan yang diambil Bu Nur seperti pada ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa
Bu Nur mengimplementasikan jenis pembelajaran ….
A. Terpadu
B. Tematik
C. Berdiferensiasi
D. Berkolaborasi
E. Bekerjasama
Ibu Sri mengajar bahasa Indonesia di SD Maju Jaya. Ia memiliki 25 orang murid.
Salah satu Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh murid-muridnya adalah
menceritakan kembali isi teks narasi (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca
secara lisan, tulis, dan visual. Sebagai penilaian sumatif, murid-murid diminta
untuk membuat sebuah pertunjukan yaitu mereka harus menceritakan kembali
sebuah cerita narasi. Setelah siswa ditugaskan membaca cerita narasi yang telah
ditentukan, Bu Sri lalu memberikan pilihan apakah murid ingin bekerja dalam
kelompok atau secara individual. Bu Sri juga membiarkan mereka memilih bentuk
penyajian yang mereka inginkan (puisi, drama, lagu, dan lain-lain). Ibu Dian lalu
berdiskusi dengan murid untuk merancang rubrik penilaiannya. Semua aspek yang
diharapkan dapat dikuasai dan ditunjukkan oleh murid (sesuai kompetensi dasar)
dijadikan kriteria dalam rubriknya tersebut. Ibu Sri juga menetapkan batas waktu
untuk penyelesaian tugas ini.
Dari deskripsi yang disampaikan di atas, strategi diferensiasi
diimplementasikan oleh Bu Sri adalah….
A. diferensiasi proses dan produk
B. diferensiasi konten dan produk
C. diferensiasi konten, proses dan produk
D.diferensiasi produk
E. diferensiasi konten dan proses
Pak Subur adalah guru Kelas VI SD 1 Cemerlang. Salah satu Kompetensi Dasar yang harus dicapai
murid-muridnya adalah: Menganalisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia
dalam menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan. Ia kemudian
menyiapkan berbagai materi bacaan terkait kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam
berbagai tingkat kesulitan dan menugaskan murid-muridnya membaca materi yang sesuai dengan
kemampuan mereka. Murid juga diperbolehkan memilih aspek sosial budaya yang ingin mereka
analisis. Menurut Anda, perspektif kebutuhan murid yang diakomodasi dalam rencana
pembelajaran yang dibuat oleh Pak Subur tersebut adalah ….
A. profil belajar dan kesiapan belajar murid
B. minat dan profil belajar murid
C. profil belajar murid
D. kesiapan belajar murid
E. minat dan kesiapan belajar murid
Di antara pernyataan berikut ini, manakah yang menurut Anda merupakan alasan
yang paling tepat bagi pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi?
A. Pembelajaran berdiferensiasi diperlukan agar standar kurikulum dapat
disesuaikan dengan kecepatan murid dalam mencapai standar kurikulum
B. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk merespon atas masalah
yang muncul dalam pembelajaran
C. Pembelajaran diferensi dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan anak
yang tingkat pemahamannya lebih tinggi dari yang lainnya
D. Pembelajaran berdiferensiasi diperlukan agar kita dapat menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid
E. Setiap anak memiliki kemampuan berbeda, sehingga pembelajaran harus dibuat
secara individual berdasarkan pengetahuan awal setiap murid
Pembelajaran Berdiferensiasi
• Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah
usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
• Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk
akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada
kebutuhan murid.
Keputusan-keputusan masuk akal dalam pembelajaran berdiferensiasi yang dibuat
tersebut adalah yang terkait dengan:
A. Assesmen of learning
B. Assesmen for learning
C. Assesmen as learning
D. Assesmen to lerarning
E. Assesmen learning
• Penilaian konvensional cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari
proses pembelajaran.
• Pemanfaatan penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian hasil belajar, justru yang
lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam proses belajar.
Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam merumuskan prosedur
penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan
pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Pak Bondan guru Matematika di SMP Bakti Pertiwi. Ia melakukan penilaian harian pada
seluruh murid di kelasnya. Dua murid Joko dan Dodo yang duduk bersebelahan memiliki
hasil skor ulangan harian yang sama. Ia menduga kedua muridnya bekerjasama. Melihat
kondisi tersebut Pak Bondan mengambil tindakan memberi nilai yang berbeda. Kebetulan
Dodo adalah sepupu Pak Bondan, jadi Dodo mendapat nilai lebih tinggi dari Joko.
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa guru tidak menerapkan prinsip penilaian ….
A. Menyeluruh
B. Objektif
C. Sistematis
D. Adil
E. Terpadu
Pak Beni akan melakukan penilaian akhir pembelajaran. Ia membuat 10 butir
soal yang ia rujuk dari materi yang dikembangkan dari IPK. Soal yang ia buat
memiliki konten dan tingkat kesukaran yang sama. 10 soal tersebut ia bagian
kepada ke-20 murid di kelasnya. Dari 20 murid terdapat 3 murid ABK.
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa guru tidak menerapkan prinsip
penilaian ….
A. Menyeluruh
B. Objektif
C. Sistematis
D. Adil
E. Terpadu
Pak Slamet seorang guru di SMA Tunas Karya hendak melakukan penilaian
akhir semester. Pak Slamet rencana penilaian akhir tahun dengan mengacu
pada kompetensi dasar yang telah dipelajari selama satu tahun pelajaran.
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan prinsip
penilaian ….
A. Menyeluruh
B. Objektif
C. Sistematis
D. Adil
E. Terpadu
PRINSIP PENILAIAN
PRINSIP PENILAIAN
Seorang guru merancang evaluasi dengan mendasarkan pada indikator dan tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa, maka jenis evalausi yang tepat
dipilih oleh guru adalah ….
A. Evaluasi formatif
B. Evaluasi sumatif
C. Evaluasi selektif
D. Evaluasi diagnostik
E. Evaluasi kinerja
Dilihat dari fungsinya, penilaian terdiri atas beberapa macam yakni penilaian formatif,
penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif dan penilaian penempatan.
• Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
Penilaian formatif berorientasi pada proses, yang akan memberikan informasi kepada
guru apakah program atau proses belajar mengajar masih perlu diperbaiki.
• Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program
misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir semester atau akhir
tahun.Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa,
yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil.
• Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya bertujuan
untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-dasus dan lain-lain.
• Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau
menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba tertentu termasuk jenis
penilaian selektif. Untuk kepentingan yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi
penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen tenaga kerja.
prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata lain penilaian
ini berorientasi pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah yang memuat
tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup
materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan
Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai
kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
• Keempat peraturan menteri di atas tidak dapat dilepaskan dari adanya upaya revisi Kurikulum 2013 yang saat ini sedang
diterapkan di beberapa sekolah sasaran. Dengan kata lain, keempat peraturan menteri di atas pada dasarnya merupakan
landasan yuridis bagi penerapan kurikulum 2013 yang telah direvisi.
Karakteristik Peserta Didik
Pak Adit seorang guru SMP X, ketika melakukan proses pembelajaran menghadapi
peserta didik yang berasal dari berbagai latar belakang kondisi keluarga, ada
keluarga mampu, ada yang miskin, ada yang orang tuanya menjadi pejabat, ada
yang sebagai buruh, dan pegawai swasta. Namun Pak Adit memberikan perhatian
dan pelayanan yang sama kepada peserta didiknya. Hal ini sebenarnya Pak Adit
memperhatiakan karakteristik peserta didik terutama ….
A. Minat
B. Motivasi
C. Etnik
D. Kultural
E. Status sosial
Pak Anton ketika akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan topik Tata Surya
melakukan pre tes terlebih dahulu, dengan maksud ingin mengetahui pengetahuan
dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didiknya sebagai patokan untuk
memulai pembahasan topik tersebut. Hal ini berarti Pak Anton memperhatikan
karakteristik peserta didik dalam hal ….
A. Kemampuan awalnya
B. Motivasi belajarnya
C. Perkembangan sosialnya
D. Perkembangan emosinya
E. Perkembangan motoriknya
Guru A ketika melakukan proses pembelajaran selalu menggunakan media,
kadang memutar video pembelajaran, kadang memutar CD audio, kadang
menggunakan poster berwarna, agar peserta didiknya memperhatikan dan
tertarik terhadap apa yang dibahasnya serta senang mengikuti pelajarannya,
sehingga hasilnya sangat baik. Pembelajaran dilakukan demikian karena
pertimbangan ….
A. Etnik peserta didik
B. Gaya belajar peserta didik
C. Gender peserta didik
D. Minat peserta didik
E. Kultural peserta didik
Peserta didik dalam suatu kelas gaya belajarnya beragam ada yang
visual, auditori, dan kinestetik. Namun kegiatan pembelajaran selama
ini masih banyak yang konvensional-klasikal. Agar dapat memenuhi
ketiga gaya belajar tersebut, guru perlu ….
A. Menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab.
B. Menggunakan program audio dan modul.
C. Menggunakan media komik pembelajaran dan buku paket.
D. Menggunakan media audio, video, dan percobaan.
E. Menggunakan modul dan powerpoint.
Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan
atau kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dan lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnya dalam
mencapai cita-cita atau tujuannya.
Pemahaman atas karakteristik peserta didik dimaksudkan untuk
mengenali ciri-ciri dari setiap peserta didik yang nantinya akan
menghasilkan berbagai data terkait siapa peserta didik dan sebagai
informasi penting yang nantinya dijadikan pijakan dalam menentukan
berbagai metode yang optimal guna mencapai keberhasilan kegiatan
pembelajaran.
Ragam Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik meliputi:
1. Etnik - suku bangsa
2. Kultural - budaya
3. status sosial,
4. minat,
5. perkembangan kognitif,
6. kemampuan awal,
7. gaya belajar,
8. motivasi,
9. perkembangan emosi,
10. perkembangan sosial,
11. perkembangan moral dan spiritual, dan
12. perkembangan motorik.
1. Etnik
Pendidik dalam melakukan proses pembelajaran perlu memperhatikan jenis etnik
apa saja yang terdapat dalam kelasnya.
Data tentang keberagaman etnis di kelasnya menjadi informasi yang sangat
berharga bagi pendidik dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
2. Kultural (Budaya)
Implikasi dari aspek kultural dalam proses pembelajaran, pendidik dapat
menerapkan pendidikan multikultural.
Seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran harus mampu mensikapi
keberagaman budaya yang ada di sekolahnya/kelasnya.
3. Status Sosial
Implikasi dengan adanya keberagaman status-sosial ekonomi ini pendidik dituntut
untuk mampu bertindak adil dan tidak diskriminatif.
4. Minat
Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas.
Indikator minat meliputi: perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian dalam
belajar, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, manfaat dan fungsi mata
pelajaran
dimiliki terlebih dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari pengetahuan atau
keterampilan.
mempelajari pembagian.
7. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih/digunakan oleh
peserta didik dalam menerima, mengatur, dan memproses informasi
atau pesan dari komunikator/pemberi informasi.
Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif,
dan kinestetik.
8. Motivasi
Motivasi yaitu suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah
laku tersebut.
• Motivasi timbul dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
instrinsik).
• Motivasi muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi
ekstrinsik).
9. Perkembangan emosi
Emosi : Tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-
perubahan dalam tubuh, misalnya otot menegang, dan jantung
berdebar. Dengan emosi peserta didik dapat merasakan
senang/gembira, aman, semangat, bahkan sebaliknya peserta didik
merasakan marah, sedih, takut, dan sejenisnya.
10. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial merupakan kemampuan peserta didik untuk
menyesuaikan diri terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku
pada kelompok atau masyarakat, kemampuan untuk saling
berkomunikasi dan kerjasama.
Pada tahap pra konvensional peserta didik memiliki rasa takut akan
akibat negatif dari perbuatannya.
2. Conventional
Orientasi perbuatan yang baik adalah yang menyenangkan,
membantu, atau disepakati oleh orang lain.