Anda di halaman 1dari 28

Webinar GreenTech.

Industri dan Lingkungan:


Mengubah Sampah Menjadi Berkah
4 Maret, 2021

Memanfaatkan Sampah Saat Bencana

Oleh:
Dr. Eng. Maryono, ST., MT
Centre for Green Infrastructure Resilience and Development (C-Greinde)
Contact : maryono@pwk.undip.ac.id
Phone: +62-81329739348
Office: 1. Department Urban and Regional Planning, Building B 3 rd floor Campus Undip Tembalang
2. Magister Environmental Science, School of Postgraduate, Building B 4 th floor, Campus Undip Pleburan

1
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
Siapa Kami, C-GREINDE:
Selayang Pandang C-GREINDE. SPS-UNDIP

Hasil Penelitian PTUPT; 2017- 2019


2
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
International
Meeting,
National Meeting,
JSCCWM
Japan, Korea, China, HPSN Sampah
Nias, C-Greinde Spesifik National

3
Isi Paparan :
IV. Apa yang harus kita siapkan
dan lakukan
II. Memanfaatkan Sampah Saat
Bencana

III. Permasalahan dan Tantangan

I. Tinjauan Sampah yang timbul Saat Bencana

4
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
I. Tinjauan Sampah Saat Bencana
Sampah yang timbul Akibat Bencana (STAB)

Landasan Hukum
Pasal 1 ayat 1. UU No.18 Tahun 2008 : Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat
Pasal 1 ayat 2. UU No.18 Tahun 2008 : Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus.
Pasal 1 ayat 8. PP no.27 Tahun 2020. Sampah yang Timbul Akibat B encana adalah material organik dan
anorganik yang bersifat padat yang timbul akibat bencana alam, bencana nonalam, atau bencana sosial.

Source Photo:
Department of Sanitation & Park, Banda Aceh, 2005

maryono@pwk.undip.ac.id 5 Universitas Diponegoro


II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Landasan : Pasal 23 – 31. PP No.27 Tahun 2020


Pasal 23. PP No.27 Tahun 2020
1). Pemerintah Pusat, daerah provinsi dan daerah 3) Dalam melakukan pengelolaan Sampah yang Timbul
kabupaten / kota menjadi penanggung jawab dalam Akibat Bencana, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat Bencana Pemerintah Pusat, daerah provinsi dan daerah
kabupaten / kota menyediakan sarana dan prasarana
pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
2) Pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
secara aman bagi kesehatan dan lingkungan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ketentuan:
4). Pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
a) Sampah yang Timbul Akibat Bencana skala nasional,
dilakukan setelah penyelamatan dan evakuasi korban dan
dikoordinasikan oleh Menteri;
setelah penetapan status selesainya darurat bencana
b) Sampah yang Timbul Akibat Bencana skala provinsi,
diterbitkan oleh Pemerintah Pusat atau instansi yang
dikoordinasikan oleh gubernur; dan
bertanggung jawab di bidang penanggulangan bencana sesuai
c) Sampah yang Timbul Akibat Bencana skala
dengan skala kebencanaan
kabupaten / kota, dikoordinasikan oleh bupati / wali
kota.

6 6
Maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 24. PP No.27 Tahun 2020

1). Pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat 8encana 3) Tahapan penanganan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
melalui penanganan Sampah. mempertimbangkan:
a. luasan wilayah timbulan Sampah yang Timbul Akibat
2) Penanganan Sampah yang Timbul Akibat Bencana;
Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) b. Besaran dan jenis Sampah yang Timbul Akibat Bencana;
meliputi kegiatan: c. Nilai guna Sampah;
a. Pemilahan; d. Biaya yang diperlukan;

b. Pengangkutan; e. Kesiapan sarana dan prasarana pengelolaan Sampah; dan

c. Pemanfaatan kembali; f. Tempat pemrosesan akhir yang tersedia.

d. pengolahan; dan / atau


e. pemrosesan akhir. 4) Dalam hal situasi bencana tidak memungkinkan dilakukan
penanganan sesuai dengan tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), terhadap Sampah yang Timbul Akibat Bencana dilakukan
penimbunan di lokasi yang telah ditetapkan.

7
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 25. PP No.27 Tahun 2020

( 1) Pemilahan Sampah yang Timbul Akibat Bencana 3) Pengelompokan jenis Sampah


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf a sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan di sarana pengelolaan Sampah yang Timbul dapat dikecualikan dalam hal:
Akibat Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 a. besaran, jenis, dan jumlah timbulan
ayat (3) . Sampah tidak memungkinkan untuk
dilakukan pengelompokan; dan/ atau
b. fungsi lingkungan hidup pada lokasi
2) Pemilahan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
timbulan Sampah tidak dapat dipulihkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan
kembali.
berdasarkan jenis Sampah yang meliputi:
a. Sampah yang Mengandung B3 dan / atau Sampah yang
Mengandung Limbah B3;
b. Bangkai Binatang; dan
c. Sampah lainnya.

8
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 26. PP No.27 Tahun 2020

( 1) Pengangkutan Sampah yang Timbul Akibat Bencana


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf b 3) Ketentuan pengangkutan sebagaimana dimaksud
dilakukan terhadap Sampah yang telah pada ayat (2) dapat dikecualikan dalam hal:
dikelompokkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 a. lokasi timbulan Sampah sulit untuk dicapai
ayat (2). dengan alat angkut; dan / atau
b. alat angkut yang tersedia tidak memadai.
(2) Pengangkutan Sampah yang Timbul Akibat
Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
wajib menggunakan alat angkut yang
disesuaikan dengan kondisi Sampah.

9
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 27. PP No.27 Tahun 2020

1) Pemanfaatan kembali Sampah yang Timbul Akibat Bencana 3) Pemanfaatan kembali Sampah yang Timbul
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf c dilakukan Akibat Bencana yang mengandung B3
terhadap jenis Sampah yang dapat langsung digunakan. sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
2) Pemanfaatan kembali Sampah yang Timbul Akibat Bencana peraturan perundang-undangan di bidang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara: pengelolaan Limbah B3.
a. Mengguna ulang Sampah untuk fungsi yang sama dan/ atau fungsi (PP.101.2014
yang berbeda, untuk Sampah yang tidak mengandung B3 dan/
atau Sampah yang Tidak Mengandung Limbah B3; dan/ atau
b. Mengguna ulang Sampah yang masih bermanfaat tanpa melalui
suatu proses pengolahan terlebih dahulu, untuk Sampah yang
Mengandung B3 dan/ atau Sampah yang Mengandung Limbah
B3.

10
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :
(3) Pengolahan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan cara:
Pasal 28. PP No.27 Tahun 2020 a. Biodigester;
b. Termal;
(1) Pengolahan Sampah yang Timbul Akibat c. Stabilisasi dan Solidifikasi; dan/ atau
Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu

ayat (2) huruf d dilakukan sesuai dengan jenis pengetahuan dan/ atau teknologi.
Sampah hasil pemilahan sebagaimana dimaksud (4) Dalam melakukan pengolahan Sampah yang Timbul Akibat
dalam Pasal 25 ayat (2) . Bencana berupa Sampah yang Mengandung B3 dan/ atau Limbah
B3, Pemerintah Pusat dan/ atau Pemerintah Daerah dapat bekerja
(2) Pengolahan Sampah yang Timbul Akibat sama dengan badan usaha dan/ atau kegiatan pengolahan Limbah
Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
B3.
dilakukan untuk mengubah sifat, komposisi, dan/
atau volume Sampah.
(5) Tata cara kerjasama antara Pemerintah Pusat dan/ atau
Pemerintah Daerah dengan badan usaha dan/ atau kegiatan
(3) Pengolahan Sampah yang Timbul Akibat
pengolahan Limbah B3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ketentuan peraturan perundang undangan.
dilakukan terhadap jenis Sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan kembali.

11
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 29. PP No.27 Tahun 2020

( 1) Pemrosesan akhir Sampah yang Timbul Akibat (3) Pemrosesan akhir Sampah yang Timbul Akibat
Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat Bencana dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
(2) huruf e dilakukan terhadap Sampah yang tidak perundang-undangan di bidang pengelolaan sampah
dapat dimanfaatkan dan / atau diolah. rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
tangga.

(2) Pemrosesan akhir Sampah yang Timbul Akibat


Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di
Tempat Pemrosesan Akhir dengan menggunakan:
a. Metode lahan urug terkendali;
b. Metode lahan urug saniter; dan/ atau
c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan/ atau teknologi.

12
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 30. PP No.27 Tahun 2020

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penanganan Sampah yang


Timbul Akibat Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 sampai
dengan Pasal 29 diatur dalam Peraturan Menteri.

13
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II. Memanfaatkan Sampah Saat Bencana :

Pasal 31. PP No.27 Tahun 2020

Penanganan Sampah yang Timbul Akibat Bencana sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 24 sampai dengan Pasal 29, menjadi bagian
rencana kontigensi penanggulangan bencana di daerah.

14
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
II.2 Pendekatan Ideal Penanganan Sampah yang Timbul Akibat Bencana

➢ Memadukan fakta empiris dari berbagai kejadian Fakta Empiris :


➢ Menghubungkan berbagai peraturan peraturan terkait Kejadian
➢ Membandingkan fakta/peraturan/guideline dengan negara lain Bencana Di
Indonesia

Berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia tetapi


memperhatikan tatanan masyarakat secara global, Tata Cara
Penanganan
Sampah yang
sedemikian tata cara penanganan sampah di Indonesia menjadi Timbul Peraturan
bagian integral dalam memperkuat ketahanan lingkungan global Tatanan global= Akibat perundangan
(think global act local) Guideline Bencana tentang
international : Perlindungan-
(Guide Line Pengelolan
Lebih Jauh Penanganan Sampah Bencana ala Indonesia Menjadi JAPAN,UN-
Bagian penting “ Rujukan” dan sumbangan pemikiran bagi OCHA, FEMA
Lingkungan Hidup
dan Pengelolaan
pembangunan ketahanan masyarakat USA, AUSTRALIA Persampahan

15
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
III. Permasalahan dan tantangan

Perumusan Tata Cara Penanganan Sampah yang Ideal Di


Indonesia
Penambahan Penambahan
survey / penguranan
materi
muatan
Survey
Rumusan
kejadian
Jangkauan,
Pembahasan
Arah
batang Proses Pembinaan
Analisis Rumusan Pengaturan, Pengesahan
tubuh/muatan administrasi dan
literatur kajian Ruang (legal Standing)
tata cara kepemerintahan Pengawasan
Lingkup
penanganan
Muatan
Kajian Materi
peraturan
perundangan
terkait

maryono@pwk.undip.ac.id 16 Universitas Diponegoro


DWM GUIDE LINE INDONEIA Post Disaster Managemenet
(TECHNICAL PLANNING) Improvement regularity,
Rehabilitation and monitoring impact, transfer to
Risk Reduction Emergency
Disaster Reconstruction normal condition
and Mitigation Respond

1 6 7
Potential Debris DWM Monitoring
Debris Estimation: Generation Characteristic
22
Generation in
Hazard Region DWM Evaluation
2 23
Potential Hazardous Reproducing Utilization
On site Disaster Temporary storage Processing Transfer
Waste Generation in
Sorting 8 Sorting 11 Sorting 15 Sorting 17 Infrastructure of
Hazard Region Supply
Recycling 9 Recycling 18 Waste and DWM 24
3 Recycling 12 Recycling 16 material for 21 to Normal
Infrastructure and recovery Condition
Logistic Readiness Demolishing 10
Final Disposal Monitoring Impact
/Preparedness and
Maintenance Collecting Transport On site Final DW Characteristic 25
4 19
Disposal
Training and 13 14 Training and
Capacity Building Outside of the site Capacity Building 26
final Disposal 20
Research and 5
Research and
Development Development
27

maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro


III. Permasalahan dan Tantangan

Studi penanganan sampah Bencana di Indonesia

1.3.1 Bencana Gempa Bumi Lombok


1.3.2 Gempa Bumi, Tsunami, Liquifaksi Palu-Donggala
1.3.3 Tsunami Selat Sunda
1.3.4 Sampah Masker Untuk Perlindungan Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)

Infrastructure Tidak Ditemukan, Pasal 1 ayat 10


in Disaster waste management PP 27.2020

Sampah yang Secara Teknologi Belum


Soft Infrastructure Hard Infrastructure
in disaster waste in Disaster waste Dapat Diolah
management Management Yaitu Sampah yang penanganannya
secara teknologi belum tersedia di
Indonesia.
Green Infrastructure Resilience Development

18
maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro
Survey-2 UNDIP &
3.3.1 Studi, Kajian di Lombok Survey 3 dan FGD :
Survey-1 UNDIP: KLHK : pendalaman
UNDIP, BNPB &
fokus pada timbulan dan pada timbulan dan
Kyushu Univ:
karakteristik karakteristik
pendalaman masalah
1.3.1 Survey dan FGD di Lombok wawancara masalah
menganalisis timbulan, karakteristik,
Merumuskan permasalahan

→ Temuan Survey dan FGD:


Karakteristik sampah yang timbul akibat bencana
Lebih dari 75 % Puing bangunan pemukiman, fasilitas
umum dan sosial
Pemilahan
Mayoritas mandiri oleh masyarakat
Pengangkutan
Bangunan Publik – pemerintah
Pemukiman : gotong royong
Pengolahan dan pemrosesan akhir
Berbasis masyarakat-mandiri
- Untuk Lahan urug di rumah secara langsung
- Untuk bahan urug lahan – pematangan lahan
Permasalahan:
- Pemilahan: Bahan mengandung B3/limbah B3
- pengolahan dan pemrosesan akhir : lokasi
- Standar tata cara (perlindungan lingkungan) :
standar alat, standar unit cost

maryono@pwk.undip.ac.id 19 Universitas Diponegoro


Survey-1 Survey-2 Survey 4 dan FGD
Survey 3
3.3.2 Studi, Kajian di Palu/Donggala UNDIP, Univ Tadulako: UNDIP, UNDIP,& KLHK: : UNDIP, UNHAS, Univ
fokus pada Univ Tadulako dan TADULAKO & Kyushu
pendalaman
karakteristik dan NTT Data-Japan : Univ: pendalaman
Timbulan dan
1.3.2 Survey dan FGD di Palu, Donggala timbulan pendalaman masalah
masalah
menganalisis timbulan, karakteristik, karekatistik dan
Merumuskan permasalahan timbulan ,

→ Temuan Survey dan FGD:

Karakteristik sampah yang timbul akibat bencana


Lebih dari 63 % Puing bangunan pemukiman, fasilitas
umum dan sosia
Pemilahan
Mayoritas mandiri oleh masyarakat
Pengangkutan
Bangunan Publik – pemerintah
Pemukiman : gotong royong

Pengolahan dan pemrosesan akhir


Berbasis masyarakat-mandiri
- Untuk Lahan urug di rumah secara langsung
- Untuk bahan urug lahan – pematangan lahan
Permasalahan:
- Pemilahan: Bahan mengandung B3/limbah B3
- pengolahan dan pemrosesan akhir : lokasi
- Standar tata cara (perlindungan lingkungan) :
standar alat, standar unit cost

maryono@pwk.undip.ac.id 20 Universitas Diponegoro


3.3.3 Studi, Kajian di Selat Sunda
Survey 3 dan FGD
: UNDIP, BNPB &
1.3.3 Survey dan FGD Bencana Selat Sunda Survey-1 Survey 2 Kyushu Univ:
menganalisis timbulan, karakteristik, UNDIP dan PUPR- UNDIP, BPBD, DLH pendalaman
Merumuskan permasalahan Pandeglang Pandeglang masalah

→ Temuan Survey dan FGD:

Karakteristik sampah yang timbul akibat bencana


Lebih dari 63 % Puing bangunan pemukiman, fasilitas
umum dan sosia
Pemilahan
Mayoritas mandiri oleh masyarakat
Pengangkutan
Bangunan Publik – pemerintah
Pemukiman : gotong royong

Pengolahan dan pemrosesan akhir


Berbasis masyarakat-mandiri
- Untuk Lahan urug di rumah secara langsung
- Untuk bahan urug lahan – pematangan lahan
Permasalahan:
- Pemilahan: Bahan mengandung B3/limbah B3
- pengolahan dan pemrosesan akhir : lokasi
- Standar tata cara (perlindungan lingkungan) :
standar alat, standar unit cost

maryono@pwk.undip.ac.id 21 Universitas Diponegoro


3.3.4 Studi, Kajian Masker Perlindungan COVID-19
Survey di Rumah Tangga Survey di TPS
Survey di TPA
UNDIP UNDIP
Semarang Semarang
1.3.4 Survey dan FGD Bencana COVID-19
menganalisis timbulan, karakteristik,
Merumuskan permasalahan

→ Temuan Survey dan FGD:

Pemilahan
sektor rumah tangga
Pengangkutan Desember
Satu sistem dalam sampah perkotaan
Satu sistem dalam sampah perdesaan

Pengolahan dan pemrosesan akhir


Satu sistem dalam sampah perkotaan
Satu sistem dalam sampah perdesaan

Permasalahan:
- SOP
- Pengolahan dan pemrosesan akhir : lokasi

maryono@pwk.undip.ac.id 22 Universitas Diponegoro


3.4 Temuan Karakteristik Sampah yang Timbul Akibat Bencana (STAB)
Dari Lokasi survey di wilayah terdampak Bencana Bagian Penjelasan Pasal 25, huruf C

Pasal 25, ayat 2, STAB Berukuran 


PP 27/2020 Besar,
STAB  STAB Rongsokan Kendaraan, 
1) Gempa Bumi Mengandung B3
Lombok, dan atau sampah STAB Reruntuhan bangunan 
STAB yang mengandung Berupa puing-puing,
2) Bencana STAB Sampah 
Organik  limbah B3 perkotaan
Gempa Bumi, STAB abu,
Tsunami, Seperti sampah
 rumah tangga dan
Liquifaksi Palu STAB STAB batu, 
sampah sejenis rumah
Donggala, Bangkai Binatang tangga
STAB STAB Batang-batang 
3) Tsunami selat
Anorganik  pepohonan yang tumbang
Sunda
4) COVID-19 STAB dedaunan 
STAB lainnya  STAB Sampah perkotaan  STAB yang Secara
Teknologi Belum Dapat
STAB Sampah Diolah
aktifitas lainnya
 = Sampah yang Timbul Akibat Bencana
(STAB) ditemukan dalam setiap lokasi dan seperti 
pertanian/perkebunan, STAB Pertambangan
survey STAB Perairan daratan
peternakan, perikanan,
perindustrian, dan kegiatan STAB Sampah pesisir
pariwisata. STAB Sampah laut
maryono@pwk.undip.ac.id 23
IV. Apa yang harus kita siapkan dan kerjakan

Pasal 24 ayat (3) a. luasan wilayah timbulan Sampah yang Timbul Akibat Bencana;
Perkebunan
Fasilitas Fasilitas
Pertanian
Pendidikan PLN Fasilitas
Rumah Fasilitas Fasilitas Telepon
Tangga Kesehatan umum lainnya Fasilitas
Bandara
Perkantoran Fasilitas
Kawasan PDAM
Fasilitas pemerintahan
Pertanian Kawasan Laut
keagamaan Komersial, Rumah
Fasilitas Tangga Pesisir
Kawasan sosial Rumah
Pemukiman lainnya Tangga
Kawasan
Kawasan Fasilitas
Pemukiman
militer Kawasan Kawasan Pelabuhan
Industri, Pemukiman Kawasan
pergudangan
Pertambangan

maryono@pwk.undip.ac.id Universitas Diponegoro


Tambahan Contoh
sampah perkotaan,
IV. Apa yang harus kita siapkan dan kerjakan Bagian Penjelasan Pasal 25, huruf C sampah aktivitas
lainnya -
Pasal 25, ayat 2, STAB Berukuran
PP 27/2020 Besar,
STAB Hasil survey pandeglang,
STAB Rongsokan Kendaraan,
F F Mengandung B3 Lombok, palu, selama
masa rehap rekon
as F a
Pasal 1, ayat 8, dan atau sampah STAB Reruntuhan bangunan
ili a s
s F
ta i
i a
s
Berupa puing-puing,
l
R
PP 27/2020
yang mengandung
F l s

STAB Sampah
u P i
as i F i
m e F Fas t
ili t a l
n a ilita a

limbah B3
Ka i

Timbulan dan perkotaan


ta s s
diPer a s s
t

STAB
aFah s i
STAB abu,
dikai um s T
siliT K P l a
kntol um e
Seperti sampah
w s

karakteristik
tas es i
as a i lain
aran L l B

Organik
ke eh N t
aagn n pet nya
K e a P
L

rumah tangga dan


at a a
n g me p a

STAB batu,
n

(STAB) pada STAB


am an s a s e F u
Paa g rint o d
s w PR s as
aha n t
en a K
sampah sejenis rumah
as Du a i ili
on
r

Kawasan, Bangkai Binatang


m a s R a Am s ta
M a i s
tangga
u w i un
Ka
STAB
r P
STAB Batang-batang
ki a a K
m
a h
wilayah
l el
m s
l
K Ka wT a
a a
pepohonan yang tumbang
w
a h
Anorganik
n n aa as a Ka b
as
iw wT a n was
u
m h
na as a n g an
il a
ns a n P g perg n
it K
ya n g e a uda
e
r
an
I
P g
e a
m
o
m nga
u
STAB dedaunan
n e, n
m ki

STAB lainnya
d u m
u
s
ki
m
a
n
STAB Sampah perkotaan STAB yang Secara
t a
r n
Teknologi Belum Dapat
STAB Sampah
i

Diolah
,

aktifitas lainnya
Penggunaan lahan
seperti
pertanian/perkebunan, STAB Pertambangan
peternakan, perikanan, STAB Perairan daratan
perindustrian, dan kegiatan STAB Sampah pesisir
pariwisata. STAB Sampah laut
maryono@pwk.undip.ac.id
Pasal 24 ayat 3.b
besaran dan jenis Sampah
yang Timbul Akibat Bencana
PP 101/2014
Sampah
mengandung B3;
Kegiatan
1
massal
PP 81/2012 Sampah yang 2
Besaran dan jenis Berukuran Sampah yang
sampah pada kondisi Sampah rumah besar timbul Tidak 6 mengandung
normal (peace time), tangga dan Periodik;
Atau di wilayah
Limbah B3
yang tidak terkena sampah sejenis Pesisir, laut,
dampak bencana rumah tanggal PD Sampah yang
3 Timbul Akibat
sampah Bencana;
perkotaan, 5
Sampah Secara B3/ B. lainnya
Teknologi belum 4 LB3 Binatang
dan sampah lainnya di dapat diolah;
wilayah terkena bencana: Puing
• Sampah perdesaan Bongkaran
+ Pras. PP 27/2020
• pertanian/perkebunan, Bangunan
pengairan
peternakan, perikanan,
Penanganan Ppras. gedung
sampah pada perindustrian, dan
Pras. taman &
kondisi normal kegiatan pariwisata.
(peace time), perhubungan rekreasi
• Pertambangan
Atau di wilayah
yang tidak • Dan Kawasan lainnya
terkena dampak
bencana
maryono@pwk.undip.ac.id
Penetapan peraturan amanah PP
IV. Apa yang harus kita siapkan dan lakukan 27/2020 (permen, perda, pergub, perbub)

Koordinasi dengan BNPB, BPBD, PU


→ Penyusunan Kontingensi Plan DWM
Soft Infrastructure
in disaster waste
management
Pengembangan Unit Cost – satuan
Biaya per ton DWM
Pusat Penanganan
Bagaimana mewujudkan Sampah yang
Green Infrastructure Resilience Timbul Akibat Capacity Building,
Bencana Relawan Networking
(PPSTAB)

Hard Infrastructure
in disaster waste
management

Model development Floating Collection and Mapping system for Floating temporal and
to estimate DW Transport System Temporal and Final Final Disposal System
characteristic and Development Disposal Location
Generation
maryono@pwk.undip.ac.id 27 Universitas Diponegoro
Webinar Nasional Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)2021:
Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi
Februari 9, 2021

Trimakasih
Dr. Eng. Maryono, ST., MT
Centre for Green Infrastructure Resilience and Development (C-Greinde)
Contact : maryono@pwk.undip.ac.id
Phone: +62-81329739348
rd
Office: 1. Department Urban and Regional Planning, Building B 3 floor Campus Undip Tembalang
2. Magister Environmental Science, School of Postgraduate, Building B 4 th floor, Campus Undip Pleburan

maryono@pwk.undip.ac.id 28 Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai