Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KLIPING PPKN

Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Kasus Pembunuhan Istri Oleh Suaminya Di Banjarnegara Dan Pelanggaran
Penggunaan Masker Dimasa Pandemi Pekanbaru
Guru Pembimbing : Siska Nedita Puspa, S.Pd

Nama : Haifa Ahmad


Kelas: XII MIPA 4

SMAN 1 TUALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kasus Pembunuhan Istri Oleh Suaminya Di
Banjarnegara Dan Pelanggaran Penggunaan Masker Dimasa Pandemi Pekanbaru”.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran PPKN. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siska Nedita Puspa, S.Pd selaku guru Mata
Pelajaran PPKN. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Perawang, 05 September 2021

Penulis
Kasus Pembunuhan Istri Oleh Suaminya Di Banjarnegara

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - RS (25), warga Desa Gembol, Kecamatan


Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang menghabisi istrinya, Yohana (21)
terancam hukuman mati. Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Donna Briadi mengatakan,
pelaku dijerat dengan Pasal 44 (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pengapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga dan atau Pasal 340 KUHP "Ancamannya hukuman mati atau
seumur hidup," kata Donna saat ungkap kasus di Mapolres Banjarnegara, Kamis (2/9/2021).
Donna menjelaskan, pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut pada Minggu (29/8/2021)
pagi. "Pelaku memantau terus chating korban dan pria idamannya," ujar Donna. Seperti
diketahui, pelaku tega membunuh sang istri karena terbakar cemburu. Pelaku mengetahui
Yohana menjalin hubungan dengan pria lain pada 20 Agustus 2021 melalui chat Facebook. "Di
situ (pelaku) terbakar cemburu dan merencanakan pembunuhan Minggu pagi. Yang
bersangkutan menyanggongi korban, tujuannya menunggu korban pulang kerja," kata Donna.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Sadis Banjarnegara, Suami Adang Istri Saat Pulang Kerja
dan Aniaya hingga Tewas Diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis terhadap perempuan
muda terjadi di Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Minggu (29/8/2021)
sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku dan korban sempat terlibat
pertengkaran. Di tengah pertengkaran tersebut, kata Donna, pelaku memukul korban hingga
tersungkur. Saat korban tersungkur pelaku terus memukuli korban. "Warga yang melihat
kejadian itu kemudian mendekati dan melihat pelaku menusuk leher korban menggunakan
pisau," ujar Donna.
Pelanggaran Penggunaan Masker Dimasa Pandemi Pekanbaru

PEKANBARU -- Tim penegakan hukum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota
Pekanbaru yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan BPBD, kembali
menjaring sebanyak 98 pelanggar protokol kesehatan, Rabu (12/8).
Razia hari ketiga penerapan Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 130 tahun 2020 tentang
Perilaku Hidup Baru (PHB) ini dipusatkan di dua lokasi di antaranya di Jalan Lintas Riau-
Sumbar tepatnya di perbatasan Pekanbaru-Kampar depan Simpang Manunggal, Panam ujung
dan di Jalan Imam Munandar ujung.
Dari data Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru, razia di depan Simpang
Manunggal, Panam ujung berhasil menjaring sebanyak 51 pelanggar protokol kesehatan.
"Dari 51 warga yang terjaring, 48 orang memilih sanksi sosial dan 3 orang membayar denda
(Rp250 ribu)," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP Pekanbaru Burhan Gurning, Rabu
(12/8).
Kemudian di Jalan Imam Munandar ujung, tim penegakan hukum menjaring 47 orang.
"Sebanyak 45 orang memilihnsanksi sosial dan 2 orang sanksi denda," ucapnya.
Melalui razia tersebut, terang Burhan, pemerintah kota berharap bisa memotivasi warga untuk
lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker saat beraktivitas di luar
rumah.
"Harapan kita warga semakin paham akan pentingnya masker," tutupnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Pekanbaru sudah menerbitkan Perwako Nomor 130 Tahun
2020 tentang PHB sebagai dasar hukum penerapan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
Pada pasal 17 ayat 1 perwako di atas disebutkan, setiap orang yang tidak melaksanakan
kewajiban protokol kesehatan atau tidak menjaga jarak di tempat yang diwajibkan untuk
menjaga jarak minimal satu meter, dikenakan denda administrasi sebesar Rp250 ribu.
Apabila denda sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak bisa dilakukan, akan dikenakan sanksi kerja
sosial berupa pembersihan sarana fasilitas umum.
Kemudian pasal 17 ayat 2, bagi pengendara transportasi yang tidak memakai masker dan tidak
mematuhi protokol kesehatan dikenakan sanksi administrasi. Untuk kendaraan roda dua sebesar
Rp250 ribu dan kendaraan roda empat sebesar Rp1 juta. (kominfo2/rd1)

Anda mungkin juga menyukai