Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN STUNTING


DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2022

Urusan : KESEHATAN
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Kolaka
Sasaran Program : Prevalensi Sunting Pada Balita tahun 2022 sebanyak 80
desa lokus stunting di Kabupaten Kolaka

Indikator Kinerja : Terlaksannya Pelayanan Kesehatan Stunting di 80 Desa


Program Lokus
Kegiatan : 1. Penyusunan Regulasi Daerah Terkait Stunting
2. Pemetaan dan Analisis Situasi Program
3. Pelaksanaan Rembuk Stunting
4. Pembinaan Kader Pembangunan Manusia
5. Pencatatan dan Pelaporan
6. Review Kinerja Tahunan
Sasaran Kegiatan 1. Ibu hamil
2. Ibu Menyusui dan anak 0-23 bulan
3. Remaja putri dan wanita usia subur
4. Anak 24 – 59 bulan
Indikator Kinerja : Penurunan Prevalensi Stunting
Kegiatan
Keluaran (Output) : Penurunan Prevalensi Stunting di 80 desa Lokus.
Indikator Keluaran : Jumlah Desa Lokus yang melakukan Pelayanan
(Output) KesehatanStunting

A. LATAR BELAKANG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)1 . Kondisi gagal
tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama
serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh
pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK2 . Anak tergolong
stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari
standar nasional yang berlaku. Standar dimaksud terdapat pada buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) dan beberapa dokumen lainnya.
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak
jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak
tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa.
Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting
berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan,
stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada
hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.
Pencegahan Stunting perlu dilakukan dengan pendekatan multi sector melalui
sinkronisasi program–program nasional, lokal dan masyarakat. Lima pilar yang
menjadi dasar strategi nasional percepatan pencegahan stunting yaitu : 1).
Komitmen dan visi kepemimpinan; 2). Kampanye Nasional komunikasi perilaku; 3).
Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa; 4). Gizi
dan Ketahanan Pangan; 5). Pemantauan dan Evaluasi.

Mempertimbangkan bahwa tanggung jawab pengelolaan DAK Non Fisik Bidang


Kesehatan tIngkat Kabupaten berada ditangan Bupati yang secara teknis
dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka menyusun rencana usulan kegiatan DAK Non Fisik berdasarkan
Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomor
Pr.01.01/1.3/1814/2020 tentang Pedoman Penyampaian Usulan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022 serta Surat Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor. Pr.01.01/1.1/7334/2020 tentang Rincian
Kegiatan DAK Fisik dan DAK Non Fisik tahun 2021 yang diantaranya mengatur
tentang menu dan kegiatan BOK khusus Stunting.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Pemerintah Kabupaten Kolaka


2. Desa Lokus Stunting
3. Masyarakat Kabupaten Kolaka

C. JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilakukan pada menu BOK Stunting adalah terdiri dari:
1. Penyusunan Regulasi Daerah Terkait Stunting
2. Pemetaan dan Analisis Situasi Program
3. Pelaksanaan Rembuk Stunting
4. Pembinaan Kader Pembangunan Manusia
5. Pencatatan dan Pelaporan
6. Review Kinerja Tahunan

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Stunting dimulai dari penyusunan regulasi,
penyusunan rencana aksi, pertemuan koordinasi dan konversi, pelatihan kader
stunting di desa lokus, orientasi strategi komunikasi perubahan perilaku terhadap
kader stunting dan keluarga stunting di desa lokus, serta monitoring dan evaluasi
hasil intervensi penurunan stunting.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Tahapan
 Penyusunan Dokumen Rencana Usulan Kegiatan (RUK) di Kabupaten
Kolaka
 Penyusunan Dokumen Rencana Anggaran Belanja (RAB)
 Penyusunan Dokumen RKA (Rencan Kerja dan Anggaran) BOK Stunting
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka.
 Permintaan Dana
 Pencairan Dana
 Pertanggungjawaban.
 Pencatatan dan Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan

b. Waktu Pelaksanaan

N Bulan
Kegiatan 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
1 Penyusunan Regulasi Daerah Terkait
Stunting
2 Pemetaan dan Analisis Situasi
Program
3 Pelaksanaan Rembuk Stunting
4 Pembinaan Kader Pembangunan
Manusia
5 Pencatatan dan Pelaporan
6 Review Kinerja Tahunan

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksanaan Kegiatan ini adalah mulai bulan
Januari sampai dengan Desember tahun 2022.

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp.1.265.923.700 (Satu Milyar Dua Ratus Enam Puluh Lima Juta Sembilan
Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Tujuh Ratus Rupiah) yang terdiri dari :
1. Penyusunan Regulasi Daerah Terkait Stunting Rp. 143.797.000
2. Pemetaan dan Analisis Situasi Program Rp. 367.159.000
3. Pelaksanaan Rembuk Stunting Rp. 82.747.000
4. Pembinaan Kader Pembangunan Manusia Rp. 505.666.500
5. Pencatatan dan Pelaporan Rp. 57.911.200
6. Review Kinerja Tahunan Rp. 108.643.000

Mengetahui: Kolaka, 31 Agustus 2021


Kepala Bidang Kesmas Kasie Kesga dan Gizi

Ruhaeda, SKM, MPH Dwi Risma Fadillah, SKM


NIP.19730403199603 2 005 NIP. 19800315 200312 2 010

Anda mungkin juga menyukai