Anda di halaman 1dari 5

IV.

MA’RIFATUL QUR’AN rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-
jauhnya”. (An Nisa’ [4]:136)

1. PENGERTIAN AL-QUR’AN Namun realisasinya, ajaran-ajaran Al-Kitab itu tidak diamalkan dan hukum-hukumnya
tidak ditegakkan di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena nilai-nilai kitab tersebut
Al-Qur’an berasal dari kata : Qoroa’-Yaqro’u- Qira’at berarti bacaan. telah dirusak dan dikaburkan oleh pendeta dan rahib mereka, sehingga masyarakat tidak
mengenal ajaran/nilai-nilai kitabnya secara benar. Akibatnya, secara pasti, mereka keluar
Al-Qur’an adalah Kalamullah yang mulia dan terpelihara yang diturunkan oleh Allah lewat dari rel yang digariskan oleh Allah SWT.
perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dalam bahasa Arab, terdiri 30 juz,
agar ia menjadi peringatan untuk seluruh manusia. Keberadaan kitab-kitab suci ketika Al-Qur’an diturunkan, sebagai berikut:

“Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia, Pada Kitab yang A. Telah dirubah (tahrif) dari tempat-tempatnya
terpelihara (Lauhul Mahfuzh), Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
Diturunkan dari Rabb semesta alam”. (Al Waaqi’ah [56]:75-80) Sebagaimana Firman Allah SWT di bawah ini:
Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang Telah diberi bahagian dari Al Kitab
…Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu (Taurat)? mereka membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud
memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) supaya kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar). Dan Allah lebih mengetahui
sekelilingnya…”. (Asy Syuura [42]:7) (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung
(bagimu). dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu). Yaitu orang-orang Yahudi,
Adapaun secara syar’i, Al-Qur’an adalah hudallinnas, bayyinat minal huda dan furqan. mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. mereka Berkata : "Kami mendengar",
Sebagaimana Firman Allah di bawah ini: tetapi kami tidak mau menurutinya…”. (An Nisa’ [4]:44-46)
“…Dia menurunkan Al-Qur’an di dalam bulan Ramadhan, sebagai Makna Kalimat “yuharifu kalimallahi ‘an mawadhi’ihi” (merubah perkataan dari
petunjuk bagi manusia, penerangan dan furqon…”. (Al Baqarah [2]:185) tempat-tempatnya) adalah mena’wilkannya dengan kebatilan, atau menyelewengkan maksud
ayat dari konteknya.
Yang dimaksud huda adalah gambaran huruf dan lafadz yang jelas dan tegas yang
termaktub di dalam Al-Qur’an 30 juz, dan bayyinat adalah gambaran huruf alam yang B. Ajaran-ajarannya disembunyikan
kongkrit, yaitu ayat-ayat kauniyah, sedangkan furqon adalah yang memisahkan dua hal yang
berbeda sebagai kesimpulan dari makna-makna huda dan bayyinat. “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil)
mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. dan Sesungguhnya
2. KEBERADAAN KITAB-KITAB SEBELUM DATANGNYA Al-QUR’AN sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka Mengetahui”.
(Al Baqarah [2]:146)
Sebagaimana kita lihat dalam materi Ma’rifatul Insan, bahwa Allah SWT telah Dalam ayat di atas, mereka (Pendeta dan Rahib) faham benar tentang akan datangnya
memberikan potensi huda kepada manusia, yaitu berupa wahyu, untuk membimbing seorang nabi (yaitu Nabi Muhammad saw), jelas tertera dalam kitab sucinya. Namun
manusia ke jalan-Nya yang lurus. Sebelum Al-Qur’an, wahyu/kitab-kitab yang Allah kebenaran itu mereka sembunyikan, sehingga penganutnya tidak memahami kebenaran itu.
turunkan dan namanya: Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as.; Zabur, diturunkan kepada
Nabi Daud as.; dan Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. serta Suhub Ibrahim dan Musa. C. Dicampur adukkan (talbis) dengan kebatilan
Seorang mu’min wajib mengimani kitab-kitab tersebut. Ia adalah merupakan tuntunan
dari Allah SWT sebelum Al-Qur’an, untuk membimbing umat manusia pada masanya, ke “Hai ahli kitab, Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu
jalan yang lurus dan diridhai-Nya. Maka apabila manusia sudi mengikitunya ia akan mengetahui (kebenarannya). Hai ahli kitab, Mengapa kamu mencampur adukkan yang Haq
terbimbing ke jalan yang lurus, sedangkan bila menolaknya ia akan tersesat dari jalan-Nya. dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?”. (Ali
Allah SWT berfirman: Imran [3]:70-71)
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan Karena kandungan Al-Kitab yang beredar di masyarakat tidak bisa dipertanggung
kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan jawabkan kebenaran dan kemurniannya, akibat perbuatan pendeta dan rahib itu, maka Allah
sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
1
menurunkan Al-Qur’an untuk membenarkan dan meluruskan kembali ajaran-ajaran yang sembahan) yang selain Allah? dan siapa yang disesatkan Allah Maka tidak seorangpun
telah diselewengkan. pemberi petunjuk baginya. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka tidak
seorangpun yang dapat menyesatkannya. bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai
Sebagaimana Firman Allah: (kekuasaan untuk) mengazab?”. (Az Zumar [39]:36-37)
“Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, “Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang Telah diwahyukan kepadamu.
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. Dan Sesungguhnya Al Quran itu
batu uji bagi kitab-kitab yang lain itu…”. (Al Maidah [5]:48 benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan
diminta pertanggungan jawab”. (Az Zukhruf [43]:43-44)
3. TIGA ELEMEN POKOK AL-QUR’AN DAN FUNGSI-FUNGSINYA Huda dikaitkan dengan Sirotol Mustaqim, yaitu sistem hidup yang lurus kebalikan dari
maghdhub, dan dhallin. Ini menegaskan perbedaan sistem dan pola hidup yang ditempuh
Al-Qur’an memiliki elemen pokok, yaitu huda linnas, bayyinat minal huda dan furqon. manusia. Orang yang beriman kepada Al-Qur’an pasti akan bersistem berpola hidup
Ketiga elemen ini memiliki fungsi-fungsi yang lebih spesifik dalam penerapannya. Oleh Qur’ani, sedangkan orang-orang yang kafir pasti akan bersistem dan berpola hidup
karena itu, kita harus memahami dengan benar ketiga elemen itu dan fungsi-fungsinya. bertentangan dengan Al-Qur’an. Oleh karena itu, dapat ditegaskan, bila ada orang yang
Sehingga kita dapat mengambil manfaat dari Al-Qur’an sebesar-besarnya. beriman kepada Al-Qur’an, tetapi mereka tidak bersistem dan berpola hidup Qur’ani, maka
Tentang ketiga elemen itu Allah berfirman: ia belum mendapat huda dari Al-Qur’an.
“Dia menurunkan Al-Qur’an di dalam bulan Ramadhan, sebagai petunjuk bagi Hudan juga dikaitkan dengan iqomatul-Kitab, artinya orang yang mengimani Al-
manusia, penerangan dan furqon”. (Al Baqarah [2]:185) Qur’an, pasti akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menegakkan Al-Kitab, sehingga
hukum syari’ahnya berlaku bagi manusia.
A. Hudan Linnas Hudan juga dikaitkan dengan Muhtadi dan Mudillun, ini artinya orang yang menjadikan
Al-Qur’an sebagai kitab sucinya, pasti akan mengikuti petunjuk Al-Qur’an dengan
Makna Hudan Linnas adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, Al-Qur’an mengamalkannya dalam kehidupan ini.
sebagai huda linnas menjelaskan tentang konsep dan tata cara hidup yang lurus. Al-Qur’an Adapun dikaitkan dengan pertanggung jawaban, maka menunjukkan bahwa orang-
menjelaskan dengan gamblang tentang konsep hidup, baik konsep hidupnya orang-orang orang yang mengimaninya pasti akan menjaga dengan benar-benar ajaran –ajaran Al-
yang telah diberi nikmat yang harus diikuti, dan menggambat\rkan pula konsep hidupnya Qur’an, karena ia merupakan amanat Allah yang akan diminta pertanggung jawaban.
orang-orang yang dimurkai Allah, serta konsep hidupnya orang-orang yang sesat. Sehingga
dengan penjelasan ini, manusia dapat memilih dan menempuh jalan hidup yang benar dan 2. Fungsi Hudan
diridhai oleh Allah SWT, yaitu Sirotol Mustaqim.
“Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan Adapun fungsi hudan yaitu memberitahukan bahwa dalam kehidupan ini ada dua
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa jalan/sistem hidup, yaitu jalan/sistem hidup Islam dan jalan/sistem hidup Jahiliyah.
bagi mereka ada pahala yang besar”. (Al Isra’ [17]:9) Jalan/sistem Islami yaitu jalan/sistem hidup yang ditempuh oleh orang mu’min dan
jalan/sistem hidup yang bengkok yaitu jalan/sistem yang ditempuh oleh orang kafir dan
1. Hal-hal pokok yang berhubungan huda linnas munafik.
Tentang adanya dua sistem hidup itu sebagaimana Firman Allah di bawah ini:
Hal-hal pokok yang dikaitkan dengan huda linnas adalah: Shirotol Mustaqim, Iqomatul “Dan kami Telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. (Al Balad [90]:10)
kitab, Muhtadi dan Mudlilu, dan Pertanggung jawaban. Dengan demikian, kita sebagai orang yang mengimani Al-Qur’an, harus
Untuk itu marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini: memfungsikannya sebagai huda, dengan aplikasinya menempuh sistem hidup yang lurus
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri yaitu sirotol Mustaqim.
nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka Sebagaimana Firman Allah di bawah ini:
yang sesat. (Al Faatihah [1]:6-7) “Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami.
“Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami
Rabbmu". (Al Maidah [5]:68) tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan
Bukankah Allah cukup untuk “ Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (Asy
melindungi hamba-hamba-Nya. dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan- Syuura [42]:52)
2
Sesungguhnya realitas kehidupan di alam ini, adalah penjelasan lain dari wahyu Allah.
B. Bayyinat Minal Huda Maka, alam merupakan bukti kebenaran Al-Qur’an.

Makna bayyinat minal huda yaitu menerangkan tentang rincian huda, yaitu berupa 2. Fungsi bayyinat
rincian tentang realitas dan hukum-hukum praktis, untuk menyelesaikan perkara-perkara
dalam hidup manusia. Fungsi bayyinat adalah menjelaskan hukum praktis, meluruskan ajaran wahyu sebelum
Al-Qur’an, menggambarkan amtsal kehidupan dan menjelaskan segala sesuatu.
“manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus
Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri “
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah
perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah
kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang
yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
jalan yang lurus. (Al Baqara [2]:213) beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang bertakwa”. (Al Baqarah [2]:187
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
manusia dapat melaksanakan keadilan… (Al Hadiid [57]:25) terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
1. Hal-hal Pokok yang Berhubungan Bayyinat Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir”. (Al baqarah [2]:219)
Hal-hal pokok yang berhubungan dengan Bayyinat Minal Huda adalah: “Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia
Al-Kitab dan maa ikhtalafu, Al-Hikmah, Al-dzikr, Al-ayat. apa yang Telah diturunkan kepada mereka[829] dan supaya mereka memikirkan”. (An
:Sebagaimana kita lihat dalam ayat-ayat di bawah ini Nahl [16]:44)
“Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan “
dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala
dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (An Nahl [16]:64) macam buah-buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai
keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api,
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya Aku datang lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya
kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa kamu memikirkannya”. (Al Baqarah [2]:266)
yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) “Dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu
ku". (Az Zukhruf [43]:63) dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An
Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat “ Nahl [16]:89
manusia apa yang Telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”. (An
Nahl [16]:44) C. Al-Furqon

“Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) Al-Furqon artinya pembeda/pemisah. Yaitu yang membedakan/memisahkan antara haq
berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" demikian dan batil, sehingga antara haq dan batil itu tidak bercampur aduk. Al-Qur’an sebagai Al-
pula orang-orang yang sebelum mereka Telah mengatakan seperti Ucapan mereka itu; hati Furqon, maka ia memisahkan kelompok orang-orang yang beriman dan kelompok orang-
mereka serupa. Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kami kepada orang yang kafir. Sehingga orang-orang yang beriman tahu batas-batas yang harus dijauhi,
kaum yang yakin”. (Al Baqarah [2]:118) tidak bercampur aduk. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Firman-Nya.

3
“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, kami akan memberikan orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang
kepadamu Furqaan. dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan yang menang (As Shaaf [61]:14).
mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (Al Anfal [8]:29)
Tidak bisa bersatunya antara system Islam dan jahiliyah, serta kaharaman orang yang
1. Hal-hal pokok yang berhubungan Qur’an sebagai Furqon beridiologikan Islam bergabung/bertempat tinggal di dalam kalangan jahiliyah itu,
sebagaimana diterangkan dalam ayat di bawah ini:
Dan jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada …“ “Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan dzalim (tidak
hamba kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan”. (Al mau berhijrah), ditanyakan kepada mereka: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?".
Anfal [8]:41) mereka menjawab: "Kami adalah orang-orang yang lemah yang tertindas di muka bumi".
“Syaitan Telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; Malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi
mereka Itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
golongan yang merugi”. (Al Mujaadilah [58]:19) tempat kembali”. (An Nisa’ [4]:97)
Ayat di atas diturunkan berkaitan dengan adanya beberapa orang mu’min yang tidak
“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling  mau ikut berhijrah ke Madinah dan tetap tinggal di Mekah, sehingga ketika Mekah
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mengerahkan pasukan untuk menyerang Madinah, orang-orang ini dipaksa ikut memerangi
orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga Madinah, kemudian mereka terbunuh semua oleh pasukan Islam. Allah menyamakan mereka
mereka. meraka Itulah orang-orang yang Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan orang kafir dan melemparkan mereka ke dalam api neraka.
dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan- Dalam ayat lain diterangkan, bagi orang-orang yang beriman tetapi tidak mau
Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di melepaskan diri dengan pemerintahan kafir, maka tidak ada tanggung jawab sedikitpun bagi
dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan pemimpin Islam untuk menolong mereka. Sebagaimana ayat di bawah ini:
rahmat)-Nya. Mereka Itulah Hizbullah (Partai Allah). Ketahuilah, bahwa Partai Allah Lihat (Al Anfal [8]:72-74)
itulah yang akan menang”. (Al Mujaadilah [58]:22)
Sebagaimana ayat di atas, hal yang berhubungan dengan furqon yaitu, yaumal taqol 4. PENGIKUT AL-QUR’AN DAN AKIBAT-AKIBATNYA
jam’an (hari bertemunya dua jamaah). Dengan Al-Qur’an sebagai furqon, maka manusia
akan terbagi menjadi dua kelompok besar. Yaitu kelompok orang-orang yang beriman dan “Dan ikutilah sebaik-baik apa yang Telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu, sebelum
kelompok orang-orang kafir, hizbullah dan hizbus syaithan, partai Allah dan partai syaithan. datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”. (Az Zumar
Al-Qur’an sebagai Al-Furqon, pasti memisahkan antara al-haq dan al-batil, sehingga tidak [39]:55)
bercampur aduk lagi. Allah telah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya, agar mengikut ajaran-ajaran Al-
Qur’an dan jangan sekali-kali mengikuti jalan selain Al-Qur’an. Karena selain Al-Qur’an itu
2. Fungsi Furqon akan menceraiberaikan manusia dan menjerumuskannya ke dalam kesesatan.
Dalam menanggapi seruan Allah itu, manusia terbagi menjadi dua, ada yang memenuhi
Dengan Al-Qur’an sebagai furqon, maka akan mempertegas kelompok yang menerima seruan itu dengan mengikuti ajaran-ajarannya dan yang menolaknya dengan
Al-Qur’an dan kelompok orang yang menentang Al-Qur’an. Orang-orang yang menerima mengingkarinya.
Al-Qur’an (sebagai petunjuk Allah) mereka pasti akan keluar dari sistem jahiliyah, dengan A. Pengikut Al-Qur’an
hijrah kemudian membentuk system sendiri, yaitu Islam. Sehingga terbagilah masyarakat ke
dalam dua kelompok yaitu amanat thoifah dan kafarat thoifah, Jamaah muslimin dan jamaah Orang-orang yang mengikuti Al-Qur’an, menjadikannya sebagai undang-undang
kafirin, Negara Islam dan Negara kafir (sekuler) hidupnya adalah: Muttaqin, Ulil Albab/Ulil Abshor, dan man yakhsa.

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa B. Akibat Menerima Al-Qur’an
Ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan
menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang Bagi orang-orang yang menerima Al-Qur’an sebagai tuntunan dan undang-undang
setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani hidupnya, maka Allah memberikan balasan kepada mereka. Berupa ketenangan hidup (tidak
Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang- ada rasa takut dan khawatir serta tidak bersedih hati) dan keselamatan serta kebahagiaan di
.dunia dan akhirat
4
“Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Ar Ruum
petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada [30]:30)
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (Al Baqarah [2]:38)

5. PENENTANG AL-QUR’AN DAN AKIBAT-AKIBATNYA


7. KESIMPULAN
A. Penentang Al-Qur’an
1. Al-Qur’an secara bahasa berarti bacaan, secara definisi adalah kalamullah yang
Orang yang menentang Al-Qur’an dan tidak mau menjadikannya sebagai tuntunan dan mulia dan terpelihara yang diturunkan oleh Allah lewat perantaraan Malaikat Jibril
undang-undang hidupnya, mereka adalah orang-orang yang sombong dan menutup hatinya, kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab, terdiri dari 30 juz, untuk
menjadi pendengki yang lebih mencintai dunia dari pada akhirat. menjadi peringatan bagi manusia.
2. Kitab sebelumnya adalah Taurat, Zabur dan Injil. Setiap muslim wajib
“Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu mengimaninya. Namun keberadaan kitab-kitab tersebut telah banyak ditahrif,
seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada ditalbis, dan disembunyikan oleh para ahli kitab.
dinding, Maka Bekerjalah kamu; Sesungguhnya kami bekerja pula”. (Fushshilat [41]:5) 3. Turunnya Al-Qur’an adalah untuk meluruskan yang diselewengkan, membongkar
(As Syura [42]:13-14) yang disembunyikan dan memurnikan yang dicampur adukkan.
4. Pokok kandungan Al-Qur’an terdiri dari tiga hal, yaitu: Huda, bayyinat minal huda
B. Akibat bagi penentang Al-Qur’an dan Furqon yang masing-masing memiliki spesifikasi dan sasaran masing-masing.
5. Orang-orang yang mengikuti Al-Qur’an mendapat maqom di sisi Allah sebagai
Balasan bagi orang-orang yang menentang Al-Qur’an, tidak mau menjadikannya Muttaqin, Ulil Albab, Ulil Abshar dan man yaksyallah. Dan balasannya adalah
sebagai tuntunan dan undang-undang hodupnya, yaitu: Allah menutup hati mereka dari ketenangan dan keselamatan hidup serta kebahagiaan di dunia dan akhirat.
kebenaran, sehingga mereka merugi. Allah memalingkan hati mereka dari Sedangkan orang yang menentang Al-Qur’an adalah orang-orang kafir yang berhati
kebenaran, Allah menambah penyakit hati mereka dan membiarkan terombang-ambing sombong, dengki dan lebih mencintai dunia dari pada akhirat. Balasan untuk orang-
.dalam kesesatan orang ini adalah hidupnya terombang-ambing dalam kesesatan dan di akhirat
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau disiksa di neraka.
tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah Telah mengunci-mati 6. Al-Qur’an adalah amanat Allah SWT kepada manusia, supaya ia memikul dan
hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang mengamalkannya dan Allah akan meminta pertanggung jawaban atas amanat ini,
amat berat”. (Al Baqarah [2]:6-7) apakah ia menjaganya atau tidak.

“Mereka Itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya Telah dikunci
mati oleh Allah, dan mereka Itulah orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di
akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi”. (An Nahl [16]:108-109)( Al Baqarah
[2]:8-15)

6. MANUSIA DAN AL-QUR’AN

Al-Qur’an merupakan fitrah Allah yang diciptakan selaras dengan fitrah manusia.
Sehingga apabila manusia melaksanakan Qur’an, ia akan dapat mempertahankan eksistensi
dirinya sebagai ahsana taqwim. Sedangkan bila tidak melaksanakan, maka ia telah keluar
dari fitrahnya dan jatuh ke lembah asfala safilin.Allah berfirman:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama yang lurus; tetaplah atas fitrah
Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah

Anda mungkin juga menyukai