Rringkasan Pelatihan KPBU
Rringkasan Pelatihan KPBU
Ketentuan Summary:
Summary diketik maksimal 3 (tiga) halaman per mata pelatihan.
Penulisan summary berupa narasi sesuai dengan pemahaman peserta, bukan memindahkan
pointers paparan ke summary.
File summary disampaikan dalam bentuk word dengan format: nomor absen_nama peserta__nama
mata pelatihan.
File summary disampaikan melalui WA balai penyelenggara maksimal pukul 21.00 WIB setiap
harinya, untuk kemudian disampaikan kepada masing-masing pengajar.
Apabila terdapat unsur plagiarism (copy paste) pada penulisan summary, maka peserta tersebut
TIDAK DIBERIKAN NILAI.
A. Ringkasan Materi
Diisi tentang pokok-pokok pikiran dalam modul sesuai mata pelatihan.
1. Dalam kebutuhan investasi Kementerian PUPR TA 2020- 2024, terdapat funding gap sebesar 70%.
Untuk menutup funding gap yang ada, KPBU menjadi salah satu pembiayaan alternatif untuk
memperbesar output pembiayaan.
2. Berdasarkan kelayakann proyeknya, skema pembiayaan terbagi menjadi:
- Layak secara ekonomi dan finansial – skema pembiayaan KPBU Unsolicited, KPBU tanpa
dukungan, business to business.
- Layak secara ekonomi dan finansial marjinal – skema pembiayaan KPBU dengan dukungan
pemerintah.
- Layak secara ekonomi namun tidak layak secara finansial – KPBU dengan Avaibility Payment
penugasan BUMN.
- Layak secara ekonomi, tidak layak finansial (sudah tidak ada alternatif pembiayaan lain) –
skema pembiayaan APBN/APBD.
3. Berdasarkan PerPres No. 38 Tahun 2015, KPBU adalah Kerjasama antara Pemerintah dengan
Badan usaha dalam penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepeda
spesifikasi sebelumnya yang telah ditetapkan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah/BUMN/BUMD yang Sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan usaha
dengan memperhatikan pembagian risiko antar pihak.
4. Keuntungan adanya skema KPBU bagi sector swasta antara lain adalah:
- Nilai pengembalian investasi yang kompetitif
- Alokasi resiko yang sesuai
- Regulasi yang lengkap.
5. Dalam konsep KPBU, pihak publik dan swasta melakukan Kerjasama dalam pembiayaan,
pendapatan dan tanggung jawab. Pemerintah juga tetap memiliki pengawasan dan pengendalian
terhadap kualitas standar pelayanan.