Anda di halaman 1dari 21

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

DOKUMEN KERANGKA ACUAN KERJA

Nomor
Nama Paket
Paket
Perencanaan Teknis Penyiapan Long Segment 2
PR-02
Provinsi Kalimantan Barat

Tahun Anggaran 2021

BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL KALIMANTAN BARAT


SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN
NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Paket PR-02 Perencanaan Teknis Penyiapan Long Segment 2 Provinsi
Kalimantan Barat

1. LATAR Direktorat Jenderal Bina Marga adalah intitusi


BELAKANG pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab dalam pengembangan prasrana jalan terutama
jalan-jalan yang menghubungkan daerah terisolasi
ataupun akses yang sulit untuk menuju pusat
perekonomian, sehingga distribusi hasil bumi dapat
dengan mudah disalurkan tanpa harus memakan biaya
yang sangat mahal, pertumbuhan penduduk dan
perekonomian akan berkembang pesat seiring dengan
pertambahan prasarana jalan. Pada saat ini sarana jalan
akses sangat kurang sehingga perlu dibangun,
pembangunan jalan baru maupun peningkatan jalan
yang sudah ada perlu direncanakan dengan matang agar
dapat menghasilkan suatu perencanaan yang efisien
ramah lingkungan
2. MAKSUD DAN a. Tujuan umum dari proyek ini adalah untuk
TUJUAN mengadakan perencanaan teknis jalan di provinsi
Kalimantan Tengah guna menampung lalu lintas yang
timbul akibat pengembangan ekonomi di daerah-
daerah yang bersangkutan.
b. Tujuan pokok dari proyek ini adalah melaksanakan
pekerjaan perencanaan teknis jalan terperinci
sedemikian rupa dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Long Segment Preservasi jalan sehingga tercapai
penyesuaian terhadap tingkat optimum dari investasi
serta pentahapan pelaksanaan dalam batas-batas
kemampuan biaya.
c. Pelaksanaan konsultan yang diserahkan pekerjaan ini
wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin
untuk menyelenggarakan pekerjaan perencanaan
teknis Long Segment, sehingga diperoleh hasil
pekerjaan berupa Dokumen Proyek yang terdiri dari
Gambar Rencana serta Dokumen Tender yang
mencukupi segala persyaratan yang ditetapkan dan
dipertanggung jawabkan guna pelaksanaan pekerjaan
long segment preservasi jalan jalan dimaksud, serta
mengusahakan seminimal mungkin adanya
perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya di
kemudian hari.
3. SASARAN Melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis Penyiapan
Long Segment 2 Provinsi Kalimantan Barat di Provinsi
Kalimantan Barat.

2
4. NAMA DAN Nama Organisasi adalah Satuan Kerja Perencanaan dan
ORGANISASI Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Barat.
PEJABAT Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat Pembuat
PEMBUAT Komitmen Perencanaan.
KOMITMEN
5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang
PENDANAAN lebih Rp. 1.740.100.000,-( Satu milyar tujuh ratus
empat puluh juta seratus ribu Rupiah) termasuk PPN
dibiayai dana APBN Tahun Anggaran 2021

6. LINGKUP, a. Lingkup Kegiatan


LOKASI 1) Persiapan
KEGIATAN,
a) Peta Topografi berupa peta kontur,dengan
DATA DAN
FASILITAS Skala minimum 1 : 50.000
PENUNJANG b) Peta jaringan jalan, dokumen leger jalan, data
SERTA ALIH base jaringan jalan, daerah rawan kecelakaan
PENGETAHUAN c) Peta kondisi tanah, peta geologi dengan Skala
minimal 1: 250000, daerah rawan bencana,
dokumen tanah terdahulu, dan koridor trase
d) Peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah
e) Peta tata guna lahan
f) Melakukan kordinasi dengan instansi terkait
dengan di sekitar lokasi proyek
g) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dalam persiapan
meliputi :
(1) Laporan studi koridor ( jika bisa
diterapkan),
(2) Laporan studi rancang-bangun
pendahuluan,
(3) Rencana pendahuluan dari alternatif desain
(yaitu: profil atau lembar rencana, bagian-
bagian yang umum, materi pekerjaan utama
yang dikenali dan dialokasikan), dan
(4) Perkiraan biaya konstruksi pendahuluan
untuk alternatif desain.
2) Survey Lapangan
a) Survey Pendahuluan
(1) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan
adalah :

3
(a) Survey Pendahuluan Desain Geometrik
1. Menentukan awal proyek ( Sta. 0 +
000 ) dan akhir proyek yang tepat
untuk mendapatkan overlaping yang
baik dan memenuhi syarat geometrik.
Pada penentuan titik awal dan titik
akhir pekerjaan, diwajibkan
mengambil data sejauh 200 m
sebelum titik awal dan 200 m setelah
titik akhir pekerjaan seperti disajikan
dalam Gambar 1 berikut:

Jalan atau Rencana Trase a ( a = 200 meter)


Jalan yang sudah ada Rencana trase jalan
Koridor Pengambilan Data

2a

Gambar 1. Koridor Pengambilan Data

2. Mengidentifikasi medan secara


stationing/ urutan jarak dengan
mengkelompokan kondisi : medan
datar, rolling, perbukitan,
pegunungan/ bukit curam dalam
bentuk tabelaris.
3. Mengidentifikasi/ memperkirakan
secara tepat penerapan desain
geometrik (alinyemen horizontaal dan
vertikal) berdasarkan pengalaman
dan keahlian yang harus dikuasai
sepenuhnya oleh Highway Engineer
yang melaksanakan pekerjaan ini
dengan melakukan pengukuran-
pengukuran secara sederhana dan
benar (jarak, azimut, kemiringan
dengan helling meter) dan membuat
sketsa desain alinyemen horizontal
maupun vertikal secara khusus
untuk lokasi-lokasi yang dianggap
sulit untuk memastikan trase yang

4
dipilih akan dapat memenuhi
persyaratan geometrik yang
dibuktikan dengan sketsa horizontal
dan penampang memanjang rencana
trase jalan.
4. Di dalam penarikan perkiraan desain
alinyemen horizontal dan vertikal
harus sudah diperhitungkan dengan
cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi lokasi :
galian/ timbunan, bangunan
pelengkap jalan, gorong-gorong dan
jembatan (oprit jembatan),
persimpangan yang bisa terlihat
dengan dibuatnya sketsa-sketsa serta
tabelaris di lapangan dari identifikasi
kondisi lapangan secara stasioning
dari awal s/d akhir proyek.
5. Semua kegiatan ini harus sudah
dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan trase
dengan anggota team yang saling
terkait dalam pekerjaan ini.
6. Di lapangan harus diberi/ dibuat
tanda-tanda berupa patok dan tanda
anjir dengan diberi tanda bendera
sepanjang daerah rencana dengan
interval 50 m untuk memudahkan
tim pengukuran, serta pembuatan
foto-foto penting untuk pelaporan
dan panduan dalam melakukan
survey detail selanjutnya.
7. Dari hasil survey recon ini secara
kasar harus sudah bisa dihitung
perkirakan volume pekerjaan yang
akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain.

(b) Survey pendahuluan Bangunan


Pelengkap Jalan
1. Untuk perencanaan jalan baru perlu
dicatat data lokasi/ Sta……….,
perkiraan lokasinya apa sudah sesuai
dengan geometrik serta rencana jenis
konstruksi, dimensi yang diperlukan.

5
2. Untuk lokasi yang sudah ada existing
perlu dibuatkan inventarisasinya
dengan lengkap antara lain
Sta…………….. , jenis konstruksi,
dimensi, kondisi serta mengusulkan
penanganan yang diperlukan. (lihat
format survey inventarisasi
jembatan).
3. Untuk lokasi yang ada aliran airnya
perlu dicatat tinggi muka air normal,
muka air banjir dan muka air banjir
tertinggi pernah terjadi serta adanya
tanda-tanda/ gejala-gejala erosi yang
dilengkapi dengan sket lokasi,
morfologi serta karakter aliran sungai
dan di lengkapi foto-foto jika
diperlukan.
4. Mendiskusikan dengan team
geometrik, geologi, amdal dan
hidrologi apakah data-data dan usul
penempatan lokasi serta usul
perencanaan/ penanganan sudah
sesuai secara teknis.
5. Membuat sket dan kalau perlu foto-
foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran-saran yang sangat
berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk
perencanaaan pada waktu
melakukan survey detail nanti dan
pengaruhnya terhadap keamanan/
kestabilan.

(d) Survey Pendahuluan Geologi dan


Geoteknik.
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan geologi dan geoteknik
adalah :
1. Melakukan pengambilan data
mengenai karakteristik tanah,
perkiraan lokasi sumber material,
dan mengantisipasi dan
mengidentifikasi lokasi yang akan
longsor;
2. Mengidentifikasi lokasi/titik
pengujian antara lain Bor, Sondir,

6
DCP, Test Pit;
3. Memberikan rekomendasi rencana
trase alinyemen jalan;
4. Mengidentifikasi masalah-masalah
geoteknik, bahaya, resiko-resiko, dan
batasan-batasan proyek;
5. Mencatat pengamatan visual
menurut stasiun, patok kilometer
atau informasi lokasi lain seperti
GPS.
(e) Survey Pendahuluan Drainase.
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan Drainase adalah:
1. Mengumpulkan data curah hujan.
2. Menganalisa luas daerah tangkapan
(Catchment Area).
3. Mengamati kondisi terrain pada
daerah tangkapan sehubungan
dengan bentuk dan kemiringan yang
akan mempengaruhi pola aliran.
4. Mengamati tata guna lahan.
5. Menginventarisasi bangunan
drainase existing.
6. Melakukan pemotretan pada lokasi-
lokasi penting.
7. Membuat rencana kerja untuk survey
detail.
8. Mengamati karakter aliran sungai/
morfologi yang mungkin berpengaruh
terhadap konstruksi dan saran-saran
yang diperlukan untuk menjadi
pertimbangan dalam perencanaan
berikut.

(g) Keluaran survey pendahuluan meliputi :


1. Laporan seluruh hasil survey
pendahuluan berkaitan dengan
konsep desain yang akan diterapakan
dengan mempertimbangkan faktor2
berdasarkan seluruh hasil survey
pendahuluan
2. Laporan tindak lanjut survey
pendahuluan yaitu survey detail yang
didalamnya memuat beberapa survey

7
detail yang harus dilakukan termasuk
batasan koridor pengambilan data.

b) Survey Lalulintas.
Data lalulintas diambil berdasarkan data dari
FS dan data sekunder.

c) Survey Geologi dan Geoteknik


Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi :

(1) Pengambilan contoh tanah dari sumuran


uji
Pengambilan contoh tanah dari sumuran
uji 25 - 40 kg untuk setiap contoh tanah.
Setiap contoh tanah harus diberi identitas
yang jelas (nomor sumur uji, lokasi,
kedalaman). Penggalian sumuran uji
dilakukan pada setiap jenis satuan tanah
yang berbeda atau maksimum 5 km bila
jenis tanah sama, dengan kedalaman 1-2
m. Setiap sumuran uji yang digali dan
contoh tanah yang diambil harus difoto.
Dalam foto harus terlihat jelas identitas
nomor sumur uji, dan lokasi. Ukuran test
pit panjang 1,5 m (Utara- Selatan) lebar 1,0
m, Log sumuran uji digambarkan dalam 4
bidang, dengan diskripsi yang lengkap dan
1 kolom untuk unit satuan batuan. (lihat
daftar lampiran)

(2) Pengambilan contoh tanah tak terganggu


Pengambilan contoh tanah tak terganggu
dilakukan dengan cara bor tangan
menggunakan tabung contoh tanah (“split
tube” untuk tanah keras atau “piston tube”
untuk tanah lunak). Setiap contoh tanah
harus diberi identitas yang jelas (nomor bor
tangan, lokasi, kedalaman). Pemboran
tangan dilakukan pada setiap lokasi yang
diperkirakan akan ditimbun (untuk
perhitungan penurunan) dengan ketinggian
timbunan lebih dari 4 meter dan pada
setiap lokasi yang diperkirakan akan digali
(untuk perhitungan stabilitas lereng)
dengan kedalaman galian lebih dari 6
meter; dengan interval sekurang -

8
kurangnya 100 meter dan/atau setiap
perubahan jenis tanah dengan kedalaman
sekurang-kurangnya 4 meter.

Setiap pemboran tangan dan contoh tanah


yang diambil harus difoto. Dalam foto harus
terlihat jelas identitas nomor bor tangan,
dan lokasi.

Semua contoh tanah harus diamankan baik


selama penyimpanan di lapangan maupun
dalam pengangkutan ke laboratorium.

(3) Survey DCP


Survey DCP dilaksanakan untuk
mengetahui nilai CBR tanah dasr yang
berguna bagi perencanaan tebal perkerasan

(4) Pemboran Tangan.


Pemboran tangan dilakukan dengan
mengacu pada ASTM D 4719

(5) Lokasi Quarry


Penentuan lokasi quarry baik untuk
perkerasan jalan, struktur jembatan,
maupun untuk bahan timbunan (borrow
pit) diutamakan yang ada disekitar lokasi
pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus
menginformasikan lokasi quarry lain yang
dapat dimanfaatkan.

Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis


dan karakteristik bahan, perkiraan
kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta
kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul
dalam proses penambangannya, dilengkapi
dengan foto-foto.

3) Pengendalian survey Pendahuluan dan Survey


Detail.
Pengendalian survey bertujuan sebagai kendali
mutu pengambilan data, kendali mutu tersebut
diantaranya :
a) Setiap akan kegiatan survey baik
pendahuluan maupun survey detail

9
pelaksana kegiatan wajib mengajukan jadwal
kegiatan yang kemudian ditindaklanjuti
dengan surat ijin melakukan survey baik
pendahuluan maupun detail yang
dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau
Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Proses survey baik pendahuluan maupun
survey detail wajib diawasi dimulai dari
persiapan peralatan sampai pada proses
survey oleh petugas yang ditunjuk oleh
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
c) Data hasil pengambilan pada survey detail
wajib di periksa kebenarannya sebelum
dilakukan proses desain. proses desain dapat
dilakukan apabila data hasil survey detail
sudah dapat diterima oleh Kepala Satuan
Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.
d) Adanya berita acara pemeriksaan baik
terhadap survey pendahuluan maupun
survey detail yang dikeluarkan oleh Kepala
Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
4) Proses Desain
a) Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
(1) mempersiapkan dan mengumpulkan data-
data awal.
(2) menetapkan desain sementara dari data
awal untuk dipakai sebagai panduan
survey pendahuluan.

b) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan
adalah :
(1) Menetapkan awal dan akhir rencana proyek
pada peta, serta menarik beberapa
Alternatif rencana As Jalan/ Alinyemen
Horizontal dengan dilakukan pengecekan
Alinyemen Vertikal sesuai dengan kondisi
medan yang memenuhi Standar
Perencanaan Geometrik Jalan dan dibahas
bersama-sama dengan Geology Eng.,
Geodetic Eng.,
(2) Melakukan perencanaan tebal perkerasan

10
baik perkerasan kaku maupun fleksibel
dengan mengacu pada pedoman
perencanaan tebal perkerasan lentur dan
tebal perkerasan kaku.
(3) Melakukan perencanaan drainase dan
bangunan perlengkapan jalan.
(4) Melakukan perencanaan terkait ke
manajemen traffic pada saat pelaksanaan.
(5) Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah
dan panjang jembatan, box culvert/
gorong–gorong dan bangunan pelengkap
jalan lainnya yang mungkin akan terdapat
pada route jalan tersebut.

5) Pengendalian proses perencanaan.


Pengendalian pada saat proses perencanaan
dilakukan agar desain yang dihasilkan memenuhi
persyaratan secara teknis, proses pengendalian
dilakukan terhadap :
a) Konsep desain awal berdasarkan data
sekunder harus mendapat persetujuan dari
Kepala satuan kerja atau pejabat pembuat
komitmen.
b) Konsep desain berdasarkan data survey
pendahuluan dan survey detail yang review
terhadap desain awal harus diperiksa dan
diasistensikan kepada Kepala satuan kerja
atau pejabat pembuat komitmen.
c) Pemeriksaan dan Asistensi perencanaan
secara bertahap wajib dilaksanakan oleh
peleksana kegiatan kepada Kepala Satuan
Kerja /Pejabat Pembuat Komitmen
d) Pengecualian terhadap desain yang tidak
memenuhi standar harus mendapat
persetujuan dari pejabat setingkat eselon I.
e) Penggunaan teknologi baru dapat digunakan
apabila diterima oleh Tim yang dibentuk oleh
pejabat Eselon II dan mendapat persetujuan
dari Direktorat Jenderal Bina Marga.

b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di ruas
Ruas Jalan di Provinsi Kalimantan Barat.

11
c. Data dan Fasilitas Penunjang
1). Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan
harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a). Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi
terdahulu serta photografi (bila ada).
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor harus
disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa.
c). Staf Pengawas/Pendamping
Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat
Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi)
d). Tidak ada Fasilitas yang disediakan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa.
2). Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan
yangdipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan. Adapun fasilitas dan peralatan
(satuan dan kuantitas seperti yang tercantum
dalam form rincian biaya pada dokumen seleksi)
yang harus disediakan oleh penyedia jasa seperti
:
Biaya Mobilisasi + Demobilisasi
Perjalanan Dinas
Sewa Kendaraan Roda 4
Sewa Sepeda Motor
Sewa Kantor/Mess
Biaya Komunikasi
Sewa Komputer/Laptop dan Printer
Bahan Alat Tulis Kantor
Computer Supplies
Peralatan K3
Biaya Survey Pendahuluan
Sewa Total Station
Sewa Waterpass
Sewa GPS Geodetic
Biaya Surveyor

12
Biaya Buruh
Biaya patok BM dan Pemasangan
Biaya patok Pengukuran
Bsewa Benkelman Beam
Sewa Truk (Termasuk supir)
Sewa DCP
Biaya Pelaporan
Biaya Presentasi

d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, maka penyedia jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkaitdengan substansi pelaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di
lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen.

7. PENDEKATAN a. Persiapan
DAN b. Survey Lapangan
METODOLOGI c. Pengendalian Survey Pendahuluan dan Survey Detail
d. Proses Desain
e. Pengendalian Proses Perencanaan
f. Laporan Perencanaan dan Laporan Akhir

8. JANGKA Jangka waktu pelaksanaan kegitatan ini diperkirakan 6


WAKTU (Enam) bulan
PELAKSANAAN
9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah yang terdiri dari sebagai berikut:
a. Ketua Tim
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jalan
(202) Madya dan Ahli Teknik Jembatan (203) Madya
5 tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK).
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik
Sipil Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
sejenis lebih diutamakan/ disukai Perencanaan Jalan
selama minimal 5 tahun, diutamakan yang telah
13
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang
ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas
utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.

b. Ahli Jalan Raya


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jalan
(202) Madya 3 Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang
Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik
Sipil Strata. 1. (S.1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
minimal 3 Tahun diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Tim Leader/Ketua Tim dalam Proses
Perencanaan dari mulai persiapan, survei
pendahuluan, survei bahan dan perkerasan jalan,
perencanaan teknis sampai pada proses desain dan
penyiapan dokumen lelang.

c. Ahli Jembatan
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jembatan
(203) Madya 3 Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang
Jasa Konstruksi (LPJK)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik
Sipil Strata. 1. (S.1) Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 3 Tahun
diutamakan/disukai perencanaan
Jembatan,diutamakan yang telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu
TimLeader/Ketua Tim, merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
perencanaan teknis Jembatan, dan bangunan

14
pelengkap yang diperlukan, serta harus menjamin
bahwa rencana Jembatan yang dihasilkan adalah
pilihan yang paling ekonomis dan sesuai dengan
standar teknis yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga.

d. Ahli Pengukuran
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Geodesi (217)
Madya 3 tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait
dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik
Sipil Strata. 1. (S.1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
minimal 3 Tahun diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu TimLeader/Ketua Tim dan melakukan
persiapan desain, survei pendahuluan, survei dan
pengukuran topografi sampai dengan penggambaran
topografi lengkap.

e. Ahli Kuantitas dan Biaya


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jalan
(202) Madya 3 Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang
Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik
SipilStrata. 1. (S.1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
minimal 3 Tahun diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Ketua Tim dan melakukan persiapan
desain, survei pendahuluan, analisa harga dasar dan
quarry, perhitungan kuantitas, penyusunan analisa
harga satuan pekerjan (engineer Estimate).

15
Perkiraan Jumalah Orang Bulan (OB) Tenaga Ahli
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
adalah:
Tenaga Ahli Orang Bulan SKA
Ketua Tim 6 Ahli Teknik
Jalan (202)
Madya dan Ahli
Teknik
Jembatan (203)
Madya 5 tahun
Ahli Jalan Raya 6 Ahli Teknik
Jalan (202)
Madya 3 Tahun
Ahli Jembatan 3 Ahli Teknik
Jembatan (203)
Madya 3 Tahun
Ahli 3 Ahli Geodesi
Pengukuran (217) Madya 3
tahun
Ahli Kuantitas 3 Ahli Teknik
dan Biaya Jalan (202)
Madya 3 Tahun

f. Asisten Tenaga Ahli


Asisten Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal adalah
sarjana (S1) Jurusan Sipil.
Asisten Tenaga ahli tersebut mempunyai tugas
membantu tenaga ahli dalam melaksanakan semua
kegiatan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ini.

Perkiraan Jumalah Orang Bulan (OB) Asisten Tenaga


Ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini adalah:

Uraian Orang Bulan


(OB)
Asisten Ahli Jalan Raya 6
Asisten Ahli Jembatan 3
Asisten Ahli Pengukuran 3
Asisten Ahli Kuantitas dan Biaya 3

Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :

16
Uraian Orang Bulan
(OB)
Cad Operator 1 6
Cad Operator 2/3D Modelling 6
Driver 6

Dalam pelaksanaan survey lapangan diperlukan


tenaga pendukung sebagai berikut:

Uraian Jumlah orang hari


(OH)
Surveyor 270
Buruh 755

10 KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


. adalah:
a. Laporan Detail Desain
• Gambar Perencanaan Teknis (Desain) long
segment dalam ukuran kertas A3, agar dapat
digunakan pada saat penerapan dilapangan.
• Laporan perencanaan yang didalamnya
memuat perhitungan tebal perkerasan lentur /
perkerasan kaku termasuk analisisnya
• Laporan Penyelidikan Tanah/geoteknik yang
didalamnya memuat seluruh penyelidikan
tanah, survey DCP serta foto dokumentasi.
• Laporan Topografi yang didalamnya memuat
seluruh data hasil pengukuran dan
perhitungan topografi.
b. Laporan Engineering Estimate
c. Standar Dokumen Lelang termasuk didalamnya
Spesifikasi Teknis.
d. Laporan administrasi yang terdiri atas laporan
rencana mutu kontrak, laporan pendahuluan,
laporan bulanan, laporan antara, dan laporan
akhir.

11 LAPORAN Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan


. pekerjaan ini:
1. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data

17
perencanaan serta sebagai bahan pelaksanaan, setiap
tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara
detail dan lengkap.

2. Laporan Yang harus dibuat


A. Laporan Administrasi antara lain:
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak
Laporan ini berisi tentang rencana kegiatan dan
rencana mutu yang akan dilaksanakan oleh
konsultan perencana selama melaksanakan
kegiatan, termasuk di dalamnya rencana waktu,
rencana penugasan personil.

b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berupa ringkasan yang
berisi metodologi dan rencana kerja, yang dapat
berfungsi sebagai umpan balik/ feed back untuk
perbaikan. foto dokumentasi, data lapangan
sebagai bahan survey berikutnya, dan analisa
bahan perencanaan

c. Laporan Bulanan
Berupa ringkasan dari kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan setiap bulan, total kemajuan
kegiatan, dan keterlambatan yang terjadi serta
sebab-sebabnya. Selanjutnya juga memberikan
saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan-
tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi
keadaan tersebut diatas. Juga termasuk semua
kajian ulang yang diperlukan dan rencana kerja
bulan berikutnya.

d. Laporan Antara
Laporan Antara yang berisikan: Hasil
pengumpulan data sekunder maupun data primer,
Hasil kajian terhadap data survei, Konsep
perencanaan, Progres kegiatan dan rencana
selanjutnya, foto dokumentasi, data lapangan
sebagai bahan survey berikutnya, dan analisa
bahan perencanaan

e. Laporan Akhir
Berupa rangkuman kegiatan yang telah dilakukan,
berisi uraian pelaksanaan survey pendahuluan,
pengolahan data, perhitungan perencanaan

18
beserta rumus-rumus dan asumsi yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

B. Laporan Teknis yang dihasilkan


a. Laporan perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan
paket pekerjaan masing-masing laporan berisi:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap.
- Uraian yang berisi data perencanaan beserta
perhitungan struktur perkerasan dan badan
jalan.

b. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya


Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya
yang dihitung untuk tiap item pekerjaan yang
kemudian digabungkan sebagai kesimpulan
perkiraan biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan
biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan dengan isi sebagai berikut:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap/jembatan.
- Perhitungan perkiraan kuantitas.
- Analisa biaya.
- Perkiraan biaya.

c. Laporan penyelidikan tanah


Laporan Penyelidikan tanah harus mencakup
sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-
hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang
trase jalan termasuk hasil DCP.
- Hasil akhir pemeriksaan laboratorium
dijadikan acuan untuk perbaikan hasil
diskripsi secara visual.
- Analisis perhitungan konstruksi timbunan

19
dan stabilitas lereng.
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya
dan perkiraan volume cadangan).
- Gejala struktur geologi yang ada (kekar,
sesar/ patahan dsb. bila ada) beserta
lokasinya.
- Rekomendasi.

d. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya
pembahasan mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai
koreksinya.
- Dokumentasi foto mengenai kegiatan
pengukuran topografi termasuk kegiatan
pencetakan dan pemasangan BM,
pengamatan matahari, dan semua obyek
yang dianggap penting untuk keperluan
perencanaan jalan.
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
- Data ukur hasil ploting dan negatip film
harus diserahkan.

e. Laporan Hidrologi
Laporan mengenai analisis hidrologi, yang
meliputi :
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat, pos pencatat curah hujan.
- Data curah hujan untuk setiap pos yang
diambil.

20
- Analisis/ perhitungan.
- Penentuan dimensi dan jenis bangunan air.
- Daftar lokasi bangunan air yang
direncanakan.

f. Laporan Inventarisasi dan Kondisi


Laporan ini berisi data-data inventarisasi dan
kondisi jalan dan jembatan di lokasi perencanaan
beserta hasil analisisnya termasuk hasil benkelman
beam.

g. Gambar Desain/Perencanaan
Gambar Perencanaan Teknis (Desain) dalam
ukuran kertas A3, agar dapat digunakan pada saat
penerapan dilapangan.

h. Dokumen pelelangan fisik


Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai
dengan dokumen pelelangan standar menurut
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor
14/PRT/M/2020.

i. Hard Disk Data


Seluruh data dan laporan perencanaan yang
dihasilkan dituangkan dalam Hard Disk 1 TB.

Pontianak, 07 Desember 2020


Satker P2JN Prov. Kalimantan Barat
PPK Perencanaan

RAY ESANSON, ST., MT.


NIP 19790425 200901 1 002

21

Anda mungkin juga menyukai