PAKET:
(PR 01) PERENCANAAN TEKNIS PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
2a
a. Data Primer.
Lokasi Jembatan
Bahan & Material yang ada (Quary)
Penampang melintang Sungai
Jenis Tanah
Banjir tertinggi yang pernah terjadi
Situasi Jembatan
Perkiraan Alignement Jalan
Kondisi tikungan sepanjang Aliran Sungai
Pengukuran kreep Aliran dan Arah aliran
Pengamatan benda-benda hanyut
Data-data lain yang diperlukan dan dianggap penting
Usulan lainnya dari P2JN Kalimantan Utara
Area Panjang
Koridor (m)
Pengukuran (m)
- As Sungai 100 + 100 200 + 200
- As Jalan 50 + 50 200 + 200
- Interval 25 25
Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan
alat theodolit.
(f) Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan
dengan sungai atau jalan
- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing
minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan atau
daerah sekitar sungai (hulu/ hilir) yang masih berpengaruh
terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran
penampang melintang sungai sebesar 25 meter.
- Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan
masing-masing minimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan
atau sampai pada garis pertemuan antara oprit jembatan
dengan jalan dengan interval pengukuran penampang
melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter.
(3) Persyaratan
(a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan
digunakan harus diperiksa dan dikoreksi.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan
dilampirkan dalam laporan.
(b) Ketelitian dalam pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10”√n, (n
adalah jumlah titik poligon dari pengamatan matahari
pertama ke pengamatan matahari selanjutnya atau dari
pengukuran Global Positioning System (GPS) geodetic
yang mempunyai presisi tinggi pertama ke pengukuran
GPS berikutnya).
2. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.
(c) Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi. Koreksi
sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi
harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut
yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar),
dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar.
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal
(ketelitian 0,5 mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan
pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan
beda tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
46 90-96 93
47 96-102 99
48 102-108 105
49 108-114 111
50 114-120 117
51 120-126 123
52 126-132 129
53 132-138 135
54 138-144 141
a) Carastatistik/kemungkinan-kemungkinan
b) Cara hidrograf /sintetik
c) Rumus empiris/metode rasional
3) Penyusunan Laporan.
2. Potongan memanjang.
Digambar dibawah plan tersebut pada butir 1 diatas, dengan skala
1 : 500 dan vertikal 1 : 100 yang berisi hal-hal sebagai berikut :
Tinggi muka tanah asli, muka air normal, muka air banjir serta
elevasi jembatan.
Nomor potongan melintang.
Jarak partial progressive.
Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal & horisontal.
Elemen-elemen data jalan pendekat.
3. Potongan melintang (Cross Section).
Gambar potongan melintang dibuat menurut letak topographis
sesuai dengan keadaan lokasi yang ditentukan diatas kertas
dengan skala horisontal 1 : 200 dan vertikal 1 : 20, stationing
PPK Perencanaan
Satker P2JN Prov. Kalimantan Utara