Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini
dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan
batin.
Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia,
sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya, Al-Quran dan Hadist,
tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan
progresif, menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan
spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu,
bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan,
anti-feodalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan,
berakhlak mulia dan bersikap positif lainnya.
Menurut Fazlur Rahman secara eksplisit dasar ajaran Al-Quran adalah
moral yang memancarkan titik beratnya pada monoteisme dan keadilan sosial.
Tesis ini dapat dilihat misalnya pada ajaran tentang ibadah yang penuh dengan
muatan peningkatan keimanan, ketaqwaan yang diwujudkan dalam akhlak
yang mulia.

B. Tujuan
Makalah dengan judul Karakteristik Ajaran Agama Islam secara khusus
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam. Namun daripada itu semoga tulisan ini menjadi sumber pengetahuan
bagi mahasiswa yang memerlukannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Ajaran Islam


Istilah “Karakteristik Ajaran Islam” terdiri dari dua kata : karakteristik
dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia,
diartikan sebagai sesuatu yag mempunyai karakter atau sifatnya khas. Dan
kata Islam menurut bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima
yang mengandung yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai.
Salimadiubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
kedalam kedamaian. Ensiklopedi Islam Indonesia mendefinisikan bahwa
Islam adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh nabi Muhammad SAW,
selama 23 tahun di Mekah dan Madinah yang inti sari Islam berserah diri atau
taat sepenuh hati pada kehendak Allah SWT, demi tercapainya kepribadian
yang bersih, hubungan yang harmonis, dan damai sesama manusia serta
sejahtera dunia dan akhirat.
Ajaran Islam mengandung berbagai arti pula, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut dan menyerahkan
Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menyerahkan diri kepada
Allah SWT, dan menurut segala yang telah ditentukan–Nya.

2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia.


Ini berarti setiap muslim adalah orang sejahtera, tentram, selamat
dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat dengan tuntunan ajaran
Rabbul’ Alamin. Ajaran yang bersumber dari Allah SWT, bukan dari
manusia sedangkan nabi Muhammad SAW, tidak membuat agama ini
tetapi beliau hanya menyampaikannya. Allah berfirman dalam surat An-
Najm 3-4.
‫ اَِ ْن هُ َو ِإِالَّّ وحْ ُي يُوْ َحى‬,‫ق َع ِن ْالهَ َو ى‬
ُ ‫َ َوما يُ ْن ِط‬

Artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa


nafsunya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.”

2
3. Mengaku, menyerahkan dan menyelamatkan
Ini berarti bahwa orang yang memeluk Islam itu adalah orang yang
mengaku dengan sadar adanya Allah SWT, kemudian ia menyerahkan diri
pada kekuasaan-Nya dengan menurut segala titah dan firman–Nya
sehingga ia selamat di dunia dan akherat.

4. Damai dan sejahtera


Artinya bahwa islam adalah agama yang membawa kepada
kedamaian dan perdamaian. Orang yang memeluk islam adalah orang
yang menganut ajaran perdamaian dalam segala tingkah laku dan
perbuatan. Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan sesama muslim.
Islam anti terhadap yang bersifat perbedaan daerah dan tingkat sosial.
Allah SWT berfirman:
‫اِ َّن اَ ْك َر َما ُك ْم ِع ْن َد هلّلا ِ اَ ْتقَا ُك ْم‬
Artinya; “Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia pada sisi Allah
diantara kamu adalah yang paling taqwa diantaramu.”

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa


karakteristik ajaran Islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh
setiap umat muslim dengan berpedoman kepada Al-qur’an dan hadits
dalam berbagai ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi,
kesehatan, politik, pekerjaan, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memiliki ciri-ciri khas tersebut.
Secara sederhana karakteristik ajaran islam dapat diartikan menjadi
suatu ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang ilmu
pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama,
muamalah (kemanusian), yang didalamnya termasuk ekonomi, sosial,
politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin
ilmu.

3
B. Karakteristik Ajaran Islam
Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya
itu dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Dalam Bidang Agama
Menurut Nurcholis Madjid, bahwa dalam bidang agama, Islam
mengakui adanya pluralisme. Menurutnya, Pluralisme adalah sebuah
aturan Tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak
mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang kitab
sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali berdasarkan
paganisme dan syirik, untuk hidup dan mengajarkan agama masing-
masing dengan penuh kesungguhan. Karena itu agama tidak boleh
dipaksakan. Bahkan Al-qur’an juga mengisyaratkan bahwa para penganut
berbagai agama, asalkan percaya kepada Tuhan dan hari kemudian serta
berbuat baik semuanya akan selamat.
Karakteristik ajaran islam dalam bidang agama juga mengakui
adanya universalisme, mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari
akhir, nyuruh berbuat baik, dan mengajak pada keselamatan.
Dengan demikian, karakteristik ajaran islam dalam visi
keagamaanya bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling
menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur
kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.

2. Dalam Bidang Ibadah


Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti
khusus. Yakni apa yang telah di tetapkan oleh Allah akan perincian-
perincianya, tingkat dan cara-caranya tertentu. Ketentuan ibadah demikian
itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana akal manisia tidak
perlu campur tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya.
Kedudukan manusia dalam hal ini adalah mematuhi, mentaati,
melaksanakan, dan menjalankannya, dengan penuh ketundukan pada
Tuhan, sebagai bukti pengabdian dan terimakasih-Nya.

4
Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan
sifat, jiwa, dan misi ajaran islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas
penciptaan manusia sebagai makhluk yang diperintahkan agar beribadah
kepada-Nya.

3. Dalam bidang Akidah


Karakteristik Islam yang dapat di ketahui dalam bidang akidah ini
adalah bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun
prosesnya. yang diakui dan diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib
disembah hanya Allah SWT. Dalam prosesnya keyakinan tersebut harus
langsung tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah
SWT sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam
bentuk dua kalimat syahadat dan perbuatan dengan amal soleh. Dan
selanjutnya harus berpengaruh kedalam segala aktivitas yang dilakukan
manusia, sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah.
Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam
hati, melainkan pada tahap yang selanjutnya harus menjadi acuan dan
dasar dalam bertingkah laku serta berbuat yang pada akhirnya
menimbulkan amal saleh.

4. Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan


Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan
bersika terbuka dan akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari
luar, tetapi bersamaan dengan islam yang selektif, yaitu tidak begitu saja
menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan, melainkan ilmu dan
kebudayaan yang sejalan dengan Islam.
Karakteristik ajaran Islam adalah ilmu pengetahuan dijelaskan oleh
Allah SWT: (QS. Al’alaq. 1-5)
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

5
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”

Kata iqra pada ayat tersebut menurut A. Baiquni, berarti membaca


dalam arti biasa, menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur,
mendeskripsikan, menganalisis dan menyimpulkan secara induktif.
Kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa
manusia. Ini berarti bahwa manusialah yang menciptakan kebudayaan.
Kebudayaan Islam, berarti menyaring kebudayaan yang tidak melenceng
dari Islam. Kebudayaan Islam mengandung tiga unsur yang sangat prinsip
sebagai berikut :
a. Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam
b. Kebudayaan Islam adalah didasarkan kepada ajaran Islam
c. Kebudayaan Islam merupakan pencerminan dari ajaran Islam.
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan mengantarkan
umat manusia hidup bahagia meningkatkan mutu dan peranan dalam
kehidupan manusia untuk meraih berbagai kesempatan dan peluang.

5. Dalam Bidang Pendidikan


Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang
(education for all), laki-laki dan perempayn, dan berlangsung sepanjang
hayat (long live education). Dalam bidang pendidikan Islam memiliki
rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana
dan lain sebagainya.

6. Dalam Bidang Sosial


Karakteristik ajaran Islam di bidang sosial ini Islam menjunjung
tinggi tolong menolong, saling menasihati, tentang hak dan kesabaran,
kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan
kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan Islam
bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit,
bahasa, jenis kelamin dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas

6
dan ketinggian derajat seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang
ditunjukkan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia.

7. Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi


Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia
adalah hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan
akhirat. Urusan dunia dikejar dalam rangka mengejar kehidupan akhirat
dan kehidupan akhirat dicapai dengan dunia.
Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu, secara tidak
langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik, yaitu kehidupan
yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Agama harus
terlibat dalam mengatur kehidupan dunia.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi ini dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam
memiliki ciri-ciri yang secara keseluruhan amal ideal. Islam agama yang
mengajarkan perdamaian, toleransi, terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja sama
yang bermutu, demokratis, adil, seimbang antara urusan dunia dan akhirat,
berharta. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, kemasyaraatan,
mengutamakan pencegahan daripada penyembuhan dalam bidang kesehatan
dengan cara memperhatikan kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat
tinggal, lingkungan dan sebagainya. Islam juga tampil sebagai sebuah disiplin
ilmu keislaman dengan berbagai cabangnya.

B. Saran
Saya yakin masih jauh dari sempurnanya makalah ini. Maka dari itu
penyusun berharap kritik dan saran yang membangun agar dapat diperbaiki
sedemikian mungkin. Supanya makalah ini lebih sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Amzah.


Nata, Abuddin. 1998. Metode Studi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://blog.re.co.id/karakteristik-ajaran-islam.
http://www.al-ikhwan.net/karakteristik-ajaran-islam. 2847

Anda mungkin juga menyukai