2323 7135 1 PB
2323 7135 1 PB
PENDAHULUAN
Saat ini, televisi (TV) menjadi media
yang paling banyak diminati masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi yang
RBTV Bertahan di Tengah semakin cepat membuat keinginan
TV “Nasional” masyarakat juga semakin beragam. Berbagai
stasiun televisi pun semakin bermunculan dan
berlomba-lomba menyajikan berbagai program
Abstract unggulan terbaiknya agar menjadi favorit para
pemirsanya.
This research discusses about how RBTV’s
strategy as one of local television survived from Peluang ini tak hanya dimanfaatkan oleh
many other local televisions and “national” televisi “nasional” saja, namun juga televisi
televisions. The conclusion of the research is the lokal. Sejak adanya Undang-undang (UU) no.
cooperation between KOMPAS TV and RBTV 32 tahun 2002 tentang Penyiaran pada bab
as a networked television, made mass media
(especially television) escaped from media policy
III pasal 14 (3) yang menyatakan bahwa di
and goals changing and also homogenity of daerah provinsi, kabupaten, atau kota dapat
news and information as the results from media didirikan lembaga penyiaran publik lokal,
diversification. Other “national” television station berbagai televisi lokal bermunculan dan turut
should follow KOMPAS TV ways by networked bersaing dengan televisi “nasional”. Namun
television with RBTV to create the opportunity for
local television, so they can compete with other
sayangnya, adanya Undang-undang tentang
“national” television all over Indonesia. Other local perizinan televisi lokal ini tidak dibarengi
televisions are hoped to follow RBTV’s strategy dengan perkembangan kualitas dan kuantitas
through networked television with KOMPAS TV to yang ada. Banyak televisi lokal yang hidupnya
survive from tight competition among other local
terancam, Sumber Daya Manusia (SDM)
television.
Keywords : networked television, local yang terbatas, modal yang sedikit, dan juga
television, RBTV persaingan dengan televisi “nasional” yang
memiliki modal dan SDM yang kuat menjadi
Abstrak alasannya. Ditambah lagi televisi lokal juga
Penelitian ini berdiskusi tentang bagaimana harus bersaing dengan media baru seperti
strategi RBTV sebagai televisi lokal mencoba internet dan juga televisi berlangganan. Hal
bertahan dari banyaknya televisi lokal dan televisi
inilah yang membuat beberapa stasiun televisi
“nasional”. Kesimpulan penelitian ini adalah
kerjasama antara KOMPAS TV dan RBTV sebagai lokal seperti Mahameru TV, Singosari TV,
televisi berjaringan, membuat media massa dan Brawijaya TV akhirnya mati karena tak
(khususnya televisi) keluar dari kebijakan media dan sanggup menghadapi persaingan yang ada.
42
86
Jurnal Komunikator
KOMUNIKATOR
Berbeda iradengan
d lasarepenelitian
b gnay mlifterdahulu utaus malad dan-kmengembangkannya
ahip nad hatniremepke ,oddalam
nipaLberbagai susak adaP
yang
gnutn meneliti
agret kad tentang
it aynkaproses pmat gproduksi nay anemberita onef pertanyaan
bawaj gnserta uggnkemudian
at rapmel gmencatat nilas tiakrjawaban et kahip
di televisi lokal, nasabepenelitian
bek aynkadini it uberfokus
ata ada apada dap informan nalaatas osrepertanyaan
p aparebeb nyang akiasdiajukan
eleynem kutnu
manajemenirad raktelevisi areb inilokal. anemDalam oneF .tahal kariniaysam secara
susaakurat
k irad n(Neuman, aaisuname2000: k nad 277). laisos Teknik ,imonoke
peneliti isidmencoba
nok nakismeneliti kel feremtentang kutnu nabagaimana nigniek pemilihan informan dapat dilakukan lebih .tubesret
manajemen televisi lokal yang dalamrhal .t a k a aysam bersifat purposive sampling atau criterion-
ini RBTV, bertahan dari televisi “nasional” based selection. AIDEDalam M IAGhal ABini, ESpeneliti
MLIF N akanAREP
melalui ,aidsegmentasi,
em isi ijakgntargeting, em nad tdan ahilepositioning-
m malaD memilih informan NAGN yangUKdipandang
GNIL ISAS paling
ILAISOS
nagned naini
nya. Penelitian kukpenting
alid haledilakukan,
t naitilenepkarena kaynab tahu, sehingga pilihan
halai aynitni adap assam isakinumok sesorP informan dapat
hasil penelitian ini diharapkan mampu ggnem
. s i t i r o e t f i t k e p s r e p i a g a b r e b n a k a n u berkembang
rotakiumosesuai k iraddengan nasep nkebutuhanaiapmayneppeneliti sesorp
menjadi referensi)0bagi 891(televisi
niltiG nlokal ad )9untuk791( snaG untuk
assam memperoleh
isakinumokdata. iroeTInforman.nakinumyang ok adakan apek
m a l a d e k i n i n
menjaga eksistensinya dan bertahan daria t a k e d n e p n a k o p m olegnem diwawancarai
gnay isakinumadalah ok sesorWahyu p utas hSudarmawan,
alas nakapurem“
serangan berbagai televisi :utia“nasional”
y ,irogetak lainnya. aparebeb yang ,samerupakan
ul takaraysam Direktur
takgnirUtama ep adapdari gnusRBTV. gnalreb
l a i s o s s a t i l a er
Berdasarkan latar belakang ini, maka n a k i s k e l f e r e m a i d e m isI .1 saSetelah
hk iric hdata elo ndikumpulkan,
akutnetid aynimaka sakifitnedi gnay
permasalahan .isrotyang
sid apharus nat uasegera ta tikiddicarikan
es nagned langkah
kudorpselanjutnyautaus nakapadalah urem nanalisis aseP .ladata. noisutitsni
jalan keluarnya adalah, bagaimanatakedneP
a w h a b n a p ag g n a re b in i ” ro rr i m “ n a Menurut Seiddel, analisis data kualitatif
, ra k u t i a l i n i ay n u p m e m g n a y i t i d omok nad
manajemen nakaptelevisi urem alokal idem RBTV nakraisbertahanid gnay apa memiliki hibbeberapa
el amirenproses ep nad(Bungin, mirignep2011: nagnubuh
l a i s o s n a a t a y n e k
dari televisi “nasional” melalui segementasi,g n a t n e t t a r u ka iskel fer m l i F . ) 3 3 : l i a u Q c M s i n e D ( . ” h a r a u t as kaynab
149). Proses yang pertama adalah proses
,”stceffdan
targeting, “ natakednyang
e llunpositioning eP .sndimiliki?
eidua adapek mlif ,assyang am aimenghasilkan
dem irad utas h alas nakapurem
mencatat catatan
aidem isi awhab napaggnareb aguj g n a y i s a k in u m o k a n a r a s ia gabesagar narepreb
lapangan dengan hal itu diberi kode
Metode nuPenelitian
man ,naataynek nakrabmaggnem ,narubihdapat narabditelusuri.
eynep kutnProses u nakayang nugid
sumber datanya
lisah nakapurem inis id naataynek n
kedua adalah mengumpulkan, memilah- ynem
a d a m a r d , k i s u m , a w i t s i r e p , a t i r e c n a k i j a
iPenelitian
samrofni laini ujndilakukan
em gnay ardalam atna im kerangka
orpmok .takaraysam adapek amenyintesiskan, ynnial sinket naijas
penelitian milah, mengklasifikasikan,
satildeskriptif
aeR .ilebmkualitatif em gnay n dengan
ad aidem ek s i n s i b a h a s u i a g a b e s m lif kitindeksnya.
siretkaraK
menggunakan membuat ikhtisar, dan membuat
naigab idajnmetode em naidstudi umekkasus. ini imAnalisis
orpmok muketiga
leb aynadalah ranebesberpikir rasap mdengan alad nakjalan ujnutrep
studiidkasusajnem nad raul id satilaer satsebuah
berusaha menjelaskan a iskel fer Proses
realitas.isosial . a y n n a h a l a s a m r ep
membuat agar kategori data itu mempunyai p a n e g e s p u k a c n e m upmam
ridnessecara uti aidholistik
em satilatau aer irmenyeluruh.
ad naigab nemele mencari agit iaynudan pmemenemukan
m mlif aynhapola rajesdan malaD
Untuk
nad isasilaisos helo ihuragnpenelitian,
itu, saat melanjutkan epid aidem isI . 2 makna,
hubungan-hubungan. Proses terakhir adalah : a y n a r a tn a i d raseb
penelitinharus atakedbersikapneP .aidehati-hati m ajrekepdan arapteliti
pakiagar
s .adnagmembuat
dengan aporp talatemuan-temuan iagabes mlif nataumum. afnameP .1
semua nrealitas akatagnyang em adilihatnya
i ”deretnec rodapat tacinutercatat
mmoc“ naujut naiapacnep ayapu iagabes halai mliF
dengan aidbaik. em ajrekep sigolokisp rotkaf awhab Adapun tujuan analisis data kualitatif
natiakreb ini laH .takaraysam nad lanoisan
naSebagai
d ,kitilosebuah p pakis metode ,emsilanpenelitianoiseforp itryang epes( adalah mencari makna dibalik data melalui
mlif awhab ialinem gnay nagnadnap nagned
berada dalam ranah
iskudorpmem akerem taubmem )aynnial paradigma positivis, pengakuan subjek pelakunya (Kasiram, 2010:
huragnep ,msilaer ,nauakgnaj ikilimem
maka peneliti
amron tdalam apadrestudi t anam kasus
id laiharussos satilaer 355). Peneliti dihadapkan kepada berbagai
naruaB .satiralupop nad ,lanoisome
mengambil jarak dengan
gnay ukalirep uata ,edi ,laisos natakiobjek penelitiannya objek penelitian yang semuanya menghasilkan
narubih nagned nasep rusnu nagnabmegnep
serta bersikap ini isasnetral ilaisoSterhadap.nakgnisarealitas id ”adebyang reb“ data yang membutuhkan analisis. Data yang
malad nakparetid amal hadus aynranebes
dihadapignaksaat alebrmelakukan
atal nagnedpenelitian. tare nagnubCara uhreb didapat dari objek penelitian memiliki kaitan
numan )retaet( amard nad naartsasusek
pengumpulan
lah malaD .aiddata em udalam kalep hpenelitian
elo ikilimiini d gnay yang masih belum jelas. Oleh karenanya,
anrupmes hibel huaj mlif rusnu
adalah aradengan
p halai nwawancara akduskamidmandalam gnay ukale(in- p ini analisisidiperlukan
ges irad retauntuk et nagnmengungkap
ed nakgnidnabid
depth
,nem interview).
aremak ,rWawancara esudorp kiabjenis mlifini taubersifat
bmep kaitan tersebut surah apnat jelas
secara notnsehingga
onep naumenjadi akgnaj
lentur sdan iluneterbuka,p ,kitsitrtidak a atanmemiliki
ep ,ayahastruktur c atanep pemahaman umum. .aynsatilibiderk nagnalihdapat
Proses analisis data ek
ketat,gnatidaky araddalam artus asuasanamaturetformal ,gnitiddan e ,habisa
ksan dilakukan melalui mlif natiga rila atahapan;
parebeb areduksi ynlucnudata, M .2
dilakukan
utaus sataberulang hunep npada agnaninforman.
ewek iaynTeknik upmemini penyajian data, dan kesimpulan.
,retnemukod ,amard aynaratnaid Tahapan
akan dilakukan pada semua informan. . m l if aBagian
y rak pertama adalah mereduksi .nial-nialdata nad ayang mardberarti ukod
isi satidalam
terpenting nitur hwawancara
elo ihuragnmendalam epid aidem isI . 3 merangkum, memilih
.laisos isatnemukod narila naklucnumeM . 3 hal-hal yang pokok,
a w h a b n a k a
adalah menanyakan pertanyaan t a y n e m i n i n a t a k edyang
neP .aada idem memfokuskan rusnu-rupada snu tahal-hal
padret yang ,uti gn penting,
ipmas iD
diarpanduan
ap anamiwawancara agab helo ih(interview uragnepidguide) aidem isi dicari tema dan polanya,
gnubulesret gnay adnagaporp nad igoloed dan membuang yang
i
42
88
Jurnal Komunikator
KOMUNIKATOR
tidak kasus
Pada perlu Lapindo,
(Sugiyono, 2009: 338).
pemerintah danTahapan
pihak- Pemerintah
dalam suatu Daerah (Pemda)
film yang DIYdari
berasal sebagai
kedua terkait
pihak adalahsaling
penyajianlempar data, menurut
tanggung jawab televisi yang mampu
fenomena menyukseskan
yang tampaknya berbagai
tidak tergantung
Miles dan
untuk Hubermanbeberapa
menyelesaikan penyajianpersoalan
data adalah program
pada adayang mereka
atau tidaknyasiarkan.
kebebasan
sekumpulan
ekonomi, informasi
sosial tersusun yang
dan kemanusiaan darimemberi
kasus Sebagai sebuah
masyarakat. stasiunini
Fenomena televisi
berakar lokal,
dari
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
tersebut. tentunya
keinginantak untuk
mudahmerefleksikan
bagi RBTV untuk kondisi
(Idrus, 2009: 151). Tahapan terakhir adalah menghadapi derasnya arus persaingan,
masyarakat.
PERAN
kesimpulan FILMatau SEBAGAI
verifikasi. Pada MEDIA
bagian ini baik itu antar sesama televisi lokal maupun
peneliti mengutarakan
SOSIALISASI LINGKUNGAN kesimpulan dari data- Dalam
dengan melihat
televisi dan mengkaji
“nasional”. isi media,
Berbagai kendala
dataProses
yang komunikasi
telah diperoleh. massa pada intinya ialah banyak
pun sempatpenelitian
dialami telah
olehdilakukan
RBTV dalam dengan
proses penyampaian pesan dari komuikator menggunakan
menghadapi persainganberbagai perspektif
dengan stasiunteoritis.
PEMBAHASAN
kepada komunikan. Teori komunikasi massa Gans
televisi(1979)
lainnya. dan Gitlin (1980)
“merupakan
RBTV adalah salahsalah
satu proses komunikasi
satu stasiun televisiyang mengelompokan
Wahyu Sudarmawan, pendekatan selaku inidirektur
ke dalam
berlangsung pada peringkat masyarakat luas, beberapa
utama RBTV, kategori, yaitu: sebagai berikut :
menuturkan
lokal yang terletak di Jalan Jagalan nomor
yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas 1. Isi media merefleksikan
“Sekarang TV lokal banyak, realitas sosial
bisa
36 A, Yogyakarta. Ide mendirikan stasiun
institusional. dengan sedikitSemakin
berkompetisi. atau tanpa distorsi.
banyak saingan,
televisi siaranPesanlokal merupakan suatusemangat
ini berawal dari produk
dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, semakin tinggi kualitas program. Ada
Pendekatan “mirror” ini beranggapan Adi
bahwa
dua orang putra daerah Yogyakarta, yakni
hubungan pengirim dan penerima lebih TV yang
apa dan Jogja
disiarkanTV. Kompetisinya
media merupakan cukup
Wahyu Sudarmawan, S.E, S.H, M.Si dan bagus dalam
banyak satu arah”. (Denis McQuail: 33). Film refleksi akuratmeraih
tentangpendengar.
kenyataanDari sosialsisi
juga tokoh keradioan Yogyakarta, Aris SDM, terjadi saling bajak penyiar. Dari
merupakan salah satu dari mediakeinginan
massa, film kepada audiens. Pendekatan “null effects”,
Yudanto, S.H. Mereka memiliki sisi marketing, berebut porsi belanja iklan
berperan sebagai sarana komunikasi yang juga beranggapan bahwa isi media
untuk turut serta berpartisipasi membangun yang sedikit. Dari sisi audiences, Jogja
digunakan untuk penyebaran hiburan, menggambarkan
itu Indonesia mini. kenyataan,
Beragamnamun masyarakat
daerah sesuai kemampuan dan ilmu yang
menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama dan kenyataan
dari seluruh Indonesia ada dihasil
di sini merupakan Jogja, jadi
dimilikinya. Hal ini juga didukung dengan kompromi
sajian teknis lainnyaUndang-undang
kepada masyarakat. programnyaantara kalauyang menjual
diterima dapatinformasi
menjadi
telah disahkannya Republik iconmedia
ke nasional”
dan yang(Notulensi
membeli. wawancara,
Realitas 4
Karakteristik film sebagai
Indonesia nomor 22 tahun 1999 tentang usaha bisnis
November ini
kompromi 2016).
kemudian menjadi bagian
pertunjukan
Pemerintahandalam Daerah pasar sebenarnya
serta belum
Undang-undang
mampu mencakup segenap permasalahannya. refleksi atas realitas di luar dan menjadi
Republik Indonesia nomor 32 tahun 2002 Sepertidari
bagian yangrealitas
telah dijelaskan oleh Wahyu
media itu sendiri.
Dalam
tentangsejarahnya
Penyiaran.film mempunyai
Dengan adanyatiga elemen
Undang- Sudarmawan, bahwa sebagai sebuah stasiun
besar diantaranya: 2. Isi media dipengaruhi oleh sosialisasi dan
undang tersebut, peluang para pelaku usaha televisi lokal yang berjaringan,
sikap para pekerja media. Pendekatan tak bisa
1. Pemanfaatan film sebagai alat propaganda.
lokal untuk mendirikan usaha televisi siaran dipungkiri RBTVcentered”
“communicator pasti memiliki beberapa
ia mengatakan
Film ialah sebagai upaya pencapaian tujuan
menjadi terbuka. Untuk itu, disepakatilah kendala
bahwadan halangan
faktor untuk
psikologis bisa bertahan
pekerja media
nasional dan masyarakat. Hal ini berkaitan
kerjasama sinergis dengan menyusun visi dan dari(seperti
kekuasaan televisi “nasional”.
profesionalisme, Dengan
sikap politik, dan
dengan pandangan yang menilai bahwa film
misi usaha untuk merancang dan membangun semakin banyaknya televisi
lainnya) membuat mereka memproduksi nasional
memiliki jangkauan, realism, pengaruh
televisi lokal di Yogyakarta, yakni RBTV. yang bermunculan,
realitas sosial dimana membuat
terdapatRBTV norma
emosional, dan popularitas. Bauran
RBTV sendiri merupakan stasiun televisi semakin berkompetisi dan bersaing
ikatan sosial, ide, atau perilaku yang untuk
pengembangan unsur pesan dengan hiburan
yang bekerjasama dengan STMIK AMIKOM menghasilkan program-program
“berbeda” diasingkan. Sosialisasiyang ini
sebenarnya sudah lama diterapkan dalam
dimana sebagian saham dari RBTV dimiliki berkualitas.
berhubungan Dari eratsisi marketing, setiap televisi
dengan latarbelakang
kesusastraan dan drama (teater) namun
olehunsur
Ketua Yayasan
film jauh lebihSTMIK AMIKOM.
sempurna lokal
yangharus bersaing
dimiliki olehuntuk
pelakumendapatkan
media. Dalamporsi hal
Studio siaran dandengan
dibandingkan produksi RBTV
teater dariterletak
segi iklan
iniyang
pelakusedikit. Karena dengan
yang dimaksudkan adanya
ialah para
di Graha STMIK AMIKOM
jangkauan penonton tanpa harus Unit 1 Lantai Jakarta sentris
pembuat yang
film baikmembuat
produser,pabrik maupun
kameramen,
3 Ring Road Utara,
kehilangan Condongcatur, Sleman,
kredibilitasnya. perusahaan skala besar
penata cahaya, penatalebih banyak
artistik, berada
penulis
2. Munculnya beberapa aliran(DIY).
Daerah Istimewa Yogyakarta film RBTV di Jakarta, maka perusahaan tersebut lebih
naskah, editing, terutama sutradara yang
telah meraih beberapa
diantaranya penghargaan dari
drama, dokumenter, mempunyai
memilih untuk kewenangan
mengiklankan penuh
produk atasdan
suatu
mitra-mitra
dokudrama lembaga seperti Komisi Pemilihan
dan lain-lain. karya film.
jasa mereka kepada televisi “nasional” yang
3. Memunculkan aliranPenyiaran
Umum (KPU), Komisi dokumentasiIndonesia
sosial. 3. Isi media
berpusat dipengaruhi
di Jakarta. Hal inioleh rutinitastelevisi
membuat isi
(KPI), Kepolisian
Di samping itu,Daerah
terdapat (Polda) DIY,
unsur-unsur media. Pendekatan ini menyatakan
lokal pun semakin sulit mencari iklan untuk bahwa
Pemerintah
ideologi dan Provinsi (Pemprov)
propaganda yangDIY, dan
terselubung isi mediaberbagai
mendanai dipengaruhi olehsiarannya.
kegiatan bagaimanaSelain para
289
4
Vol. 8 No.
ROT2ANovember
KINUMOK 2016
lanruJ
PadaMenurut Rangkuti,
kasus Lapindo, positioningdan
pemerintah adalah
pihak- rapi; senantiasa
dalam suatu filmmemperhatikan faktor
yang berasal dari
penempatan
pihak terkait produk ke dalam
saling lempar benakjawab
tanggung sosial, sendi-sendi
fenomena moral, dan tidak
yang tampaknya agama serta
tergantung
konsumen.
untuk Postioning beberapa
menyelesaikan adalah perubahan,
persoalan dinamis
pada adamengikuti perkembangan
atau tidaknya kebebasan Ilmu
tetapi perubahan
ekonomi, sosial dan inikemanusiaan
bukan perubahan yang
dari kasus Pengetahuan
masyarakat.dan Teknologi
Fenomena ini(IPTEK);
berakar dari
dilakukan semata-mata terhadap produk,
tersebut. memperhatikan
keinginan untuk kesejahteraan
merefleksikan karyawannya
kondisi
melainkan perubahan yang kita lakukan serta senantiasa memberikan kesempatan
masyarakat.
PERAN
terhadap FILM SEBAGAI
keseluruhan MEDIA
brand image seperti untuk pengembangan diri bagi setiap Sumber
nama, kemasan, LINGKUNGAN
SOSIALISASI dan persepsi. Intinya, DayaDalam
Manusiamelihat dan mengkaji
(SDM)-nya; dan isi media,
menjadikan
positioning adalah
Proses komunikasi perubahan yangintinya
massa pada dilakukanialah banyak penelitian
RBTV sebagai telahusaha
badan dilakukan dengan
yang kompetitif
terhadap
proses penampilan,
penyampaian citra,dari
pesan dankomuikator
persepsi menggunakan berbagai perspektif
dengan media sejenis dan menguntungkan teoritis.
sehinggakomunikan.
kepada konsumen Teori mempersepsikan
komunikasiproduk massa Gans (1979) dan Gitlin (1980)
bagi investornya.
sebagai produk
“merupakan yang
salah satuberbeda
proses dan menempati
komunikasi yang mengelompokan
Berdasarkan visi pendekatan ini ke dalam
dan misi tersebut, RBTV
posisi tertentu
berlangsung padayang lebih berharga
peringkat masyarakatdalamluas, beberapa kategori, yaitu:
memposisikan dirinya sebagai stasiun televisi
benakidentifikasinya
yang konsumen (Rangkuti,ditentukan 2010:
oleh172).
ciri khas 1. Isi media
keluarga yangmerefleksikan realitasbudaya-
selalu mengangkat sosial
Dalam konteks
institusional. Pesantelevisi,
merupakan positioning
suatu produk dengan
budaya sedikit
lokal, atau tanpa
terutama budaya distorsi.
masyarakat
berhubungan
dan komoditi erat yangdengan
mempunyaibagaimana cara
nilai tukar, Yogyakarta dalam setiap programnya. bahwa
Pendekatan “mirror” ini beranggapan
kita sebagaipengirim
hubungan produserdan sebuah program
penerima lebihtelevisi apa yang
Selain disiarkan
visi dan misi, media
RBTV merupakan
sendiri juga
melakukan
banyak satukomunikasi
arah”. (Denis agar dalam benak
McQuail: 33). Film refleksi akurat tentang
menggunakan logo dan slogan sebagaikenyataan sosial
konsumen tertanam
merupakan salah satusuatu citra tertentu
dari media massa, film kepada
salah satu audiens. Pendekatan
strategi positioning “null effects”,
mereka
dari suatu program. Sehingga di siniyang
berperan sebagai sarana komunikasi perlu juga beranggapan bahwa isi
untuk membangun citra tertentu di benak media
diperhatikan
digunakan bagaimana
untuk penyebaran mem-positioning-kan
hiburan, menggambarkan kenyataan, namun
masyarakat.
menyajikan kenyataan di sini merupakan hasil
citra televisi,cerita,
slogan,peristiwa,
image, danmusik, drama dan
menanamkan Logo RBTV merupakan penggabungan
sajian teknis lainnya kepada masyarakat. kompromi antara yang menjual informasi
audiences mind awareness. antara kata RBTV dipadukan dengan
Karakteristik film sebagai usaha bisnis ke media dan yang membeli. Realitas
Hal ini terlihat dari visi dan misi, logo, background sinyal yang dianalogikan sebagai
pertunjukan dalam pasar sebenarnya belum kompromi ini kemudian menjadi bagian
dan slogan yang dimiliki oleh RBTV sebagai pancaran gelombang frekuensi dari satu titik
mampu mencakup segenaplokal
permasalahannya. refleksi atas realitas di luar dan menjadi
salah satu stasiun televisi yang berada yang memancarkan sinyal frekuensi sebanyak
Dalam sejarahnya film mempunyai tiga RBTV
elemen bagian dari realitas media itu sendiri.
di Yogyakarta. Visi dari stasiun televisi 6 buah ke angkasa dunia. Hal ini sebagai
besar diantaranya: 2. Isi media dipengaruhi oleh sosialisasi dan
antara lain adalah: membangun industri “tetenger cikal bakal” berdirinya RBTV oleh 7
1. Pemanfaatan film sebagai alatpendidikan
propaganda. sikap para pekerja media. Pendekatan
televisi sebagai media hiburan, orang yang diharapkan mampu memberikan
“communicator centered” ia mengatakan
dan informasi yang profesional dengan tujuan
Film ialah sebagai upaya pencapaian pancaran sinyal melalui getaran gelombang
nasional dan masyarakat. Hal ini berkaitan bahwa faktor psikologis pekerja media
membangun citra sebagai televisi yang radio di angkasa
(seperti berupa program-program
profesionalisme, sikap politik, dan
dengan pandangan yang menilai
dikelola dan didedikasikan kepada keluarga bahwa film informasi, hiburan, dan pendidikan untuk
memiliki jangkauan, realism, pengaruhyang lainnya) membuat mereka memproduksi
harmonis, dinamis, bermoral, beragama kepentingan dan kebutuhan masyarakat
realitas sosial dimana terdapat norma
emosional, dan popularitas.
dibentuk dengan pendekatan sosial, filosofi,Bauran banyak.
pengembangan unsur pesanNgayogyakarta
dengan hiburan ikatanKemudian
sosial, ide,untuk warna biru
atau perilaku yangpada
adat, dan budaya masyarakat logo“berbeda”
memilikidiasingkan.
arti teknologiSosialisasi ini Warna
dan smart.
sebenarnya sudah lama diterapkan
Hadiningrat sehingga media ini disegani dalam
oleh hijau artinya menyejukkan,
kesusastraan dan drama (teater) namun berhubungan erat dengansementara
latarbelakang hijau
sebagian besar masyarakat Yogyakarta dan danyang
kuning artinya proses menyeimbangkan
dimiliki oleh pelaku media. Dalam hal
unsur film jauh lebih sempurna
sekitarnya. antara
ini pelakudan
teori yangteknologi.
dimaksudkan ialah para
dibandingkan dengan teater dari segi
Sedangkan misi dari stasiun televisi pembuat film baik produser, kameramen,
jangkauan penonton tanpa harus
RBTV antara lain adalah menyajikan acara penata cahaya, penata artistik, penulis
kehilangan kredibilitasnya.
hiburan, pendidikan, dan informasi dengan naskah, editing, terutama sutradara yang
2. Munculnya beberapa aliran film
berakar pada pola budaya dan filosofi mempunyai kewenangan penuh atas suatu
diantaranya drama, dokumenter,
kehidupan masyarakat Ngayogyakarta dan karya film.
dokudrama dan lain-lain.
sekitarnya; menyiarkan program promosi 3. Isi media dipengaruhi oleh rutinitas isi
3. Memunculkan aliran dokumentasi sosial.
iklan sesuai sasarannya secara tepat waktu media. Pendekatan ini menyatakan bahwa
Di samping itu, terdapat unsur-unsur
dengan didukung
ideologi data yang yang
dan propaganda akurat dan
terselubung isi media Gambar
dipengaruhi oleh RBTV
1.1. Logo bagaimana para
291
4
Vol. 8 No.
ROT2ANovember
KINUMOK 2016
lanruJ
PadaKompas Gramediapemerintah
kasus Lapindo, merupakandan salah
pihak- Televisisuatu
dalam “nasional” lainnya
film yang seharusnya
berasal dari
satu perusahaan
pihak terkait saling media
lempar massa terbesar
tanggung di
jawab berkaca
fenomena dan mengikuti langkah
yang tampaknya KOMPAS
tidak tergantung
Indonesia.
untuk Awal terbentuknya
menyelesaikan Kompas
beberapa persoalan TVpadadenganada melakukan
atau tidaknya kerjasama
kebebasan melalui
Gramedia sosial
ekonomi, adalah dansebagai perusahaan
kemanusiaan dariyang
kasus televisi berjaringan
masyarakat. denganiniRBTV
Fenomena berakar agar
dari
bergerak di bidang media cetak. Namun
tersebut. terciptanya
keinginanpeluang bagi televisi lokal
untuk merefleksikan untuk
kondisi
seiring berjalannya waktu, Kompas Gramedia dapat berkompetisi dengan televisi “nasional”
masyarakat.
pun kini telah
PERAN FILMmengembangkan
SEBAGAI MEDIA usahanya di lainnya di seluruh Indonesia. Bagi televisi
media elektronik,
SOSIALISASI LINGKUNGAN yakni dengan mendirikan Dalam
lokal, melihatmengikuti
hendaknya dan mengkaji isi media,
strategi RBTV
stasiun
Prosestelevisi KOMPAS
komunikasi massa TV.pada
Meskipun
intinya ialah banyak
melaluipenelitian telah dilakukan
televisi jaringan dengan
dengan KOMPAS
bergerak dalam berbagai media,
proses penyampaian pesan dari komuikator Kompas menggunakan
TV agar dapatberbagai bertahanperspektif teoritis.
dari ketatnya
Gramedia
kepada berusaha untuk
komunikan. menyiasati massa
Teori komunikasi efek Gans (1979)dengan
persaingan dan Gitlin
sesama (1980)
televisi lokal
dari kepemilikan media tersebut
“merupakan salah satu proses komunikasi yang dengan mengelompokan
lainnya. pendekatan ini ke dalam
tetap menjunjung
berlangsung tinggi aturan
pada peringkat yang telah
masyarakat luas, beberapa kategori, yaitu:
ditetapkan
yang oleh Undang-undang
identifikasinya ditentukan oleh no.ciri
32 khas 1. Isi media
Daftar merefleksikan realitas sosial
Pustaka
tahun 2002 tentang
institusional. Penyiaran mengenai
Pesan merupakan suatu produk dengan sedikit atau tanpa distorsi.
Bungin, Burhan (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta, Prenada
televisi
dan berjaringan,
komoditi yakni dengan
yang mempunyai melakukan
nilai tukar, Pendekatan “mirror” ini beranggapan bahwa
Media Grup.
hubungan pengirim dan penerima lebihdengan
kerjasama melalui televisi berjaringan apa yang disiarkan media merupakan
Idrus, Muhammad (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial
RBTV. Dengan
banyak satu arah”. adanya
(Denis kerjasama
McQuail:tersebut,
33). Film refleksi akurat tentang kenyataan sosial
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta, Erlangga.
masing-masing pihak sama-sama
merupakan salah satu dari media massa, film memperoleh kepada audiens. Pendekatan “null effects”,
Junaedi, Fajar (2014). Manajemen Media Massa Teori Aplikasi
keuntungan.
berperan Dimana
sebagai saranaKOMPASkomunikasi TVyangsebagai juga beranggapan bahwa isi media
dan Riset. Yogyakarta, Buku Litera.
televisi yang belum lama
digunakan untuk penyebaran hiburan, berdiri dapat menggambarkan kenyataan, namun
Kasiram, H. Moh (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif-
memperkenalkan
menyajikan cerita,kehadirannya
peristiwa, musik, di masyarakat
drama dan kenyataan di sini merupakan hasil
Kuantitatif. Malang, UIN Maliki Press.
dengan lebih luas, sementara
sajian teknis lainnya kepada masyarakat. bagi RBTV kompromi antara yang menjual informasi
Nuraeni, Asri dan Mentari, Rona (2013), Komodifikasi Dai di
sebagai stasiun televisi
Karakteristik lokal usaha
film sebagai yang berjaringan,
bisnis ke media dan yang membeli. Realitas
Televisi : Kajian Ekonomi Politik Media, Jurnal Komunikator,
mendapatkan pemasukan
pertunjukan dalam pasar sebenarnya belumiklan yang lebih kompromi ini kemudian menjadi bagian
Volume 5 No. 4, hal 70-82.
dan jugamencakup
mampu rating yangsegenapterus meningkat sebagai
permasalahannya. refleksi atas realitas di luar dan menjadi
Rangkuti, Freddy (2010). Analisis SWOT Teknik Membedah
akibat dari kerjasamanya dengan
Dalam sejarahnya film mempunyai tiga elemen KOMPAS bagian dari realitas media itu sendiri.
Kasus Bisnis. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
TV. diantaranya:
besar 2. Isi media dipengaruhi oleh sosialisasi dan
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1. Pemanfaatan film sebagai alat propaganda. sikap para pekerja media. Pendekatan
dan R&D. Bandung, Alfabeta.
SIMPULAN
Film ialah sebagai upaya pencapaian tujuan “communicator centered” ia mengatakan
Zulfiningrum, Rahmawati (2014). Spasialisasi dan Praktik
nasional bahwa faktor psikologis pekerja media
Penelitiandan inimasyarakat.
dilakukan untuk Hal inimengetahui
berkaitan Konglomerasi Media Kelompok Kompas Gramedia, dalam
dengan pandangan yang menilai bahwa film (seperti profesionalisme, sikap politik, dan
bagaimana strategi dari RBTV yang Jurnal ASPIKOM Vol. 2 No. 2 Juli, 2014.
memilikitelevisi
jangkauan, realism, pengaruh lainnya) membuat mereka memproduksi
merupakan jaringan KOMPAS TV
emosional, dan popularitas. Bauran realitas sosial dimana terdapat norma
bertahan dari banyaknya televisi lokal yang
pengembangan unsurdari pesan dengan hiburan ikatan sosial, ide, atau perilaku yang
muncul, serta bertahan televisi “nasional”
sebenarnya sudah lama diterapkan dalam “berbeda” diasingkan. Sosialisasi ini
yang berkuasa saat ini. Hal ini dapat diketahui
kesusastraan berhubungan erat dengan latarbelakang
melalui strategi danyangdramamelingkupi(teater)segmentasi,
namun
unsur film jauh lebih sempurna yang dimiliki oleh pelaku media. Dalam hal
targeting, dan positioning yang dimiliki serta
dibandingkan ini pelaku yang dimaksudkan ialah para
dengan membuatdengan teater dari segi
program-program yang
jangkauan penonton tanpa haruskebutuhan pembuat film baik produser, kameramen,
lebih kompetitif untuk memenuhi
kehilanganDengan
kredibilitasnya. penata cahaya, penata artistik, penulis
audience-nya. dilakukannya kerjasama
2. Munculnya beberapa aliran filmmelalui naskah, editing, terutama sutradara yang
antara KOMPAS TV dan RBTV
diantaranya drama, mempunyai kewenangan penuh atas suatu
televisi berjaringan, inidokumenter,
akan membuat media
dokudrama dan lain-lain. karya film.
massa (terutama media televisi) terhindar
3. 3. Isi media dipengaruhi oleh rutinitas isi
dariMemunculkan
perubahan kebijakan aliran dokumentasi
dan tujuan media sosial.
Di samping itu, terdapat unsur-unsur media. Pendekatan ini menyatakan bahwa
serta homogenitas pemberitaan dan informasi
ideologi dan propaganda yang terselubung isi media dipengaruhi oleh bagaimana para
akibat dari diversifikasi media.