Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Alief Alfiqhi Sam

NIM : L011191008
Mata Kuliah : Oseanografi Fisika Kelas A

Tugas 2 Individu

Sifat Fisik Estuaria

Estuaria merupakan wilayah pesisir semi tertutup yang mempunyai hubungan


bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari daratan. Sebagian
besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang merupakan endapan yang
dibawa oleh air tawar dan air laut. Daerah perairan yang termasuk dalam estuaria ini
adalah muara sungai, teluk dan rawa pasang surut. Estuaria daratan pesisir
merupakan tipe estuaria yang paling umum dijumpai, dimana pembentukannya terjadi
akibat kenaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang
landai. Laguna (gobah) atau teluk semi tertutup yang terbentuk oleh adanya bentangan
pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi
langsung secara terbuka dengan perairan laut. Tipe estuaria Fjords merupakan
estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glasier yang mengakibatkan
tergenangnya lembah es dan air laut. Dan yang terakhir adalah tipe estuaria tektonik
terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi oleh letusan gunung berapi) yang
mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian digenangi oleh air laut pada
saat pasang. Dilihat dari kandungan garam yang terkandung dalam perairan ini,
estuaria mempunyai salinitas 0,5 – 17 ‰. Estuaria dikelompokkan atas 4 (empat) tipe
berdasarkan karakteristik geomorfologi yaitu estuaria daratan pesisir, laguna (gobah)
atau teluk semi tertutup, fjords dan estuaria tektonik.

Perairan estuaria mempunyai beberapa sifat fisik yang penting yaitu salinitas,
substrat, suhu, sirkulasi air, pasang surut, kekeruhan air, oksigen, dan penyimpanan
zat hara.
a. Salinitas
Estuaria memiliki gradien salinitas yang bervariasi terutama bergantung
pada masukan air tawar dari sungai dan air laut melalui pasang
surut.Variasi ini menciptakan kondisi yang menekan bagi organisme,
tetapi mendukung kehidupan biota yang padat dan juga menyangkal
predator dari laut yang pada umumnya tidak menyukai perairan dengan
salinitas yang rendah.
b. Substrat
Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat lumpur yang berasal
dari sedimen yang dibawa melalui air tawar dan air laut. Sebagian besar
partikel lumpur estuaria bersifat organik sehingga substrat ini kaya akan
bahan organik. Bahan organik ini menjadi cadangan makanan yang
penting bagi organisme estuaria.
c. Suhu
Suhu air di estuari lebih bervariasi daripada di perairan pantai di
dekatnya. Hal ini terjadi karena di estuaria volume air lebih kecil,
sedangkan luas permukaan lebih besar. Dengan demikian pada kondisi
atmosfer yang ada, air estuaria lebih cepat panas dan lebih cepat
dingin. Penyebab lain terjadinya variasi ini ialah masuknya air tawar dari
sungai. Air tawar di sungai lebih dipengaruhi oleh perubahan suhu
musiman daripada air laut. Suhu estuari lebih rendah pada musim
dingin dan lebih tinggi pada musim panas daripada perairan pantai
sekitarnya (Dianthani, 2003; Thoha, 2003).
d. Sirkulasi Air
Sifat fisik lain dari estuaria adalah terjadinya sirkulasi air dimana selang
waktu mengalirnya air tawar ke dalam estuaria dan masuknya air laut
melalui air pasang surut menciptakan suatu gerakan dan transportasi air
yang bermanfaat bagi biota estuaria khususnya plankton yang hidup
tersuspensi dalam air.
e. Pasang Surut
Air pasang surut berperan penting sebagai pengangkut zat hara dan
plankton. Disamping itu arus ini juga berperan untuk mengencerkan dan
menggelontorkan (menghanyutkan) limbah yang sampai di estuaria.
f. Kekeruhan Air
Karena besarnya jumlah partikel tersuspensi dalam perairan estuaria,
air menjadi sangat keruh, kekeruhan tertinggi terjadi pada saat aliran
sungai maksimum. Kekeruhan minimum di dekat mulut estuaria dan
makin meningkat ke arah pedalaman atau hulu. Pengaruh ekologi dari
kekeruhan adalah penurunan penetrasi cahaya secara mencolok.
Selanjutnya hal ini akan menurunkan fotosintesis dan tumbuhan bentik
yang mengakibatkan turunnya produktivitas.
g. Oksigen
Masuknya air tawar dan air laut secara teratur kedalam estuaria
bersama dengan pendangkalan, pengadukan, dan pencampuran air
dingin biasanya akan mencukupi persediaan oksigen di dalam estuaria.
Karena kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu
dan salinitas, maka jumlah oksigen dalam air akan bervariasi sesuai
dengan variasi parameter tersebut di atas.
h. Penyimpanan Zat Hara
Dalam hal penyimpanan zat hara peran serta estuaria sangat besar.
Pohon mangrove dan rumput laut serta ganggang lainnya dapat
mengkonversi zat hara dan menyimpannya sebagai bahan organik yang
akan digunakan kemudian oleh organisme hewani.

Anda mungkin juga menyukai