Anda di halaman 1dari 13

Ekosistem Estuaria

Ekosistem Estuaria
Yuslita Rinika
05061181520022

Estuaria adalah suatu perairan semi


tertutup yang berada di bagian hilir sungai dan
masih berhubungan dengan laut, sehingga
memungkinkan terjadinya percampuran antara
air tawar dan air laut

Penggolongan Tipe Estuaria


1. Penggolongan Estuaria Berdasarkan
Pencampuran Air
2. Penggolongan Estuaria Berdasarkan
Topograf
3. Penggolongan Estuaria Berdasarkan
Distribusi Salinitas

Secara umum estuari dapat dibagi dalam dua jenis,


yaitu:
1. Estuari positif adalah suatu estuari dimana air
tawar yang masuk dari sangai dan hujan lebih
banyak
sehingga

dibandingkan
salinitas

dengan

permukaan

penguapan,
lebih

rendah

daripada laut terbuka. Kebanyakan estuari yang


ada adalah estuari positif.
2. Estuari negatif yaitu penguapan lebih besar
daripada aliran sungai dan hujan, karena itu akan
terjadi keadaan asin berlebih atau hypersaline.

Sifat Fisik
Estuaria
1. Salinitas
Estuaria memiliki peralihan (gradien) salinitas yang bervariasi, terutama
tergantung pada permukaan air tawar dari sungai dan air laut melalui
pasang surut.
2. Substrat
Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang
berasal dari sedimen yang dibawa melalui air tawar (sungai) dan air
laut.
3. Suhu
Suhu air di estuaria lebih bervariasi daripada diperairan pantai
didekatnya. Hal ini terjadi karena di estuaria volume air lebih kecil,
sedangkan luas permukaan lebih besar.
4. Pasang surut
Arus pasang-surut berperan penting sebagai pengangkut zat hara dan
plankton. Disamping itu arus pasang-surut juga berperan untuk
mengencerkan dan menggelontorkan limbah yang sampai ke estuaria.

Sifat Fisik
Estuaria

5. Sirkulasi air
Selang waktu mengalirnya air dari sungai kedalam estuaria dan
masuknya air laut melalui arus pasang-surut menciptakan suatu
gerakan dan bermanfaat bagi biota estuaria, khususnya plankton
yang hidup tersuspensi dalam air.
6. Kekeruhan air
Karena besarnya jumlah partikel tersuspensi dalam perairan estuaria,
air menjadi sangat keruh, kekeruhan tertinggi terjadi pada saat aliran
sungai maksimum.
7. Oksigen (O2)
Masuknya air tawar dan air laut secara teratur kedalam estuaria
bersama dengan pendangkalan, pengadukan, dan pencampuran air
dingin biasanya akan mencukupi persediaan oksigen di dalam
estuaria.
8. Penyimpanan Zat Hara
Peranan estuaria sebagai penyimpan zat hara sangat besar. Pohon
mangrove dan lamun serta ganggang lainya dapat mengkonversi zat
hara dan menyimpannya sebagai bahan organik yang akan digunakan
kemudian oleh organisme hewani.

Biota Ekosistem Estuari


A. Komposisi Fauna
1. Fauna air tawar (sangat sedikit yang berada pada >5 ppt) o/oo
2. Fauna air payau (umumnya pada 5 20 ppt)
3. Fauna air laut (Komponen Terbesar)
1. Stenohalin: * tipe yang tidak mampu atau mempunyai
kemampuan
terbatas dalam mentolerir perubahan salinitas
* terbatas pada mulut estuaria (salinitas 30
ppt)
* jenis sama dengan di laut terbuka
Ex : Sea anemon (Metridium marginatum), Kerang (Mytilus edulis),
Starfish (Asterias)
2. Euryhalin: * tipe yang mampu mentolerir perubahan salinitas
yang besar (penurunan salinitas di bawah 30
ppt)
* dapat menembus sampai ke hulu estuaria (kebanyakan
sampai 15 ppt dan beberapa sampai 3 ppt;
contoh Carcinus maenas)
Ex : Polychaete (Nereis diversicolor), Crustacea (Carcinus maenas,
Gammarus locusta), Moluska (Alderia modesta), kepiting/crab : Eriocheir

Biota Ekosistem
Estuari
Fauna Estuaria
-Daerah hilir, di bawah tingkat pasang turun rata-rata, terdapat
lamun (Zostera, Thalassia, Cymodocea).
-Hamparan lumpur estuaria secara umum banyak mengandung
diatom bentik (bersifat motil dan melakukan migrasi vertikal
tergantung penyinaran) dan bakteri.
-Pada perairan estuaria yang sangat keruh, vegetasi dominan
dalam artian biomassa adalah tumbuhan mencuat yang
memagari estuaria; untuk daerah tropik adalah hutan bakau.
Miskin flora disebabkan oleh:
Dominasi hamparan lumpur tidak sesuai untuk perlekatan
makroalga.
Perairan yang keruh membatasi penetrasi cahaya (membatasi
pertumbuhan fitoplankton).

Adaptasi Organisme
Estuaria
Adaptasi morfologi:
-Organisme yang mendiami lumpur (mampu membuat lubang ke dalam
lumpur), seringkali mempunyai rumbai-rumbai halus dari rambut atau setae
yang menjaga jalan masuk ke saluran pernafasan agar tidak tersumbat oleh
partikel lumpur.
Contoh pada kepiting estuaria dan bivalvia.
-Ukuran lebih kecil, kecepatan perkembangbiakan yang lebih rendah dan
penurunan kesuburan dibandingkan kerabatnya yang hidup sepenuhnya di
laut.
-Berkurangnya jumlah ruas tulang punggung pada ikan-ikan estuaria.

Adaptasi fsiologi:
Adaptasi yang berhubungan dengan mempertahankan keseimbangan
ion cairan tubuh menghadapi fluktuasi salinitas eksternal.
-Osmosis: proses fisik dimana air melewati suatu selaput semipermeable
yang memisahkan dua cairan yang konsentrasi cairannya berbeda, bergerak
dari bagian yang konsentrasi garamnya lebih rendah ke bagian yang
konsentrasi garamnya lebih tinggi.
-Osmoregulasi: kemampuan mengatur konsentrasi garam atau air di cairan
internal.

Rantai makanan di
estuari
Di dalam estuari, tumbuhan
atau produsen primer mengubah pasokan itu
menjadi senyawa organik tumbuhan. Tumbuhan itu kemudian dimakan oleh
hewan pemakan tumbuhan (herbivor) atau konsumen pertama, lalu
konsumen pertama dimakan oleh karnivor atau konsumen kedua, dan
seterusnya sampai ke konsumen tingkat akhir

Ancaman Wilayah
Estuaria

Beberapa hal yang dimungkinkan menjadi sumber kerusakan dan


perubahan fisik lingkungan wilayah estuaria antara lain :
1. Semakin meningkatnya penebangan hutan dan jeleknya pengelolaan
lahan di darat, dapat meningkatkan sedimentasi di wilayah estuaria.

2. Pola pemanfaatan sumberdaya hayati laut yang tidak


memperhatikan daya dukung produktifitas pada suatu kawasan
estuaria, seperti sumberdaya perikanan
3. Meningkatnya pembangunan di lahan atas (up-land) menjadi
kawasan Industri, pemukiman, pertanian menjadikan sumber
limbah yang bersama-sama dengan aliran sungai akan
memperburuk kondisi wilayah estuaria.
4. Kegiatan-kegiatan kontruksi yang berkaitan dengan usaha
pertanian, seperti pembuatan saluran irigasi, drainase dan
penebangan hutan akan mengganggu pola aliran alami daerah
tersebut.

Upaya Pengelolaan wilayah Estuaria


1. Memperbaiki Daerah Lahan Atas (up-land)
2. Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Secara
Optimal
3. Perlindungan Hutan Mangrove

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai