Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

SISTEM RANTAI PASOKPUPUK UREA


Harry Rahmadi Putra, Fandra Nanda, Yusra Hadi, Agus Wibowo, Dio Putera
Hasian
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Email: hrp1490@gmail.com, fun_07ie016@yahoo.com, hadi.yusra@gmail.com,
aguswibowo42@gmail.com, dioputerahasian@yahoo.com

Abstract
PT. Pupuk Kaltim is biggest manure manufacturer in Indonesia, where its market area
covering entire Sulawesi, Bali, some of Kalimantan East Java, Papua, Japan, Taiwan, India,
and Australia. Main produced product of PT Pupuk Kaltim is based fertilizer. To meet the
demand, PT Kaltim produce up to 2,3 million tons per year.Identifiaction process of supply
chain done by accesing company website of PT Kaltim. Then it is outlined each step of supply
chain from aggregate planning, production process, suppliers selection, quality mangement,
warehousing, performance measure and used transportation unit. From that criteria would
visible supply chain of based-fertilizer in PT Pupuk Kaltim. By having long and wide supply
chain, PT Pupuk Kaltim still have bullwhip effect because of inacurate in forecasting cause
over-stock or out of stock in many production period. In quality, PT Kaltim had got ISO
9001, ISO 14001 and ISO 17025 certification in production management and sea-port.

Keywords: Fertilizer, supply chain, analysis

1. PENDAHULUAN Urea tersebut adalah sama hanya berbeda


dalam hal ukuran butiran, dimana pupuk
1.1. Jenis-jenis Produk
Urea Granule lebih besar dan mengandung
PT. Pupuk Kaltim (Kalimantan Timur)
lebih banyak anti cacking.
bermula dari proyek pupuk lepas pantai di
atas dua kapal milik pertamina yang
1.2. Pelanggan
kemudian sesuai Keppres No. 43/1975
Pelanggan dari Pupuk Urea ini yaitu
proyek tersebut dialihkan ke darat.
petani-petani serta badan usaha yang
Kemudian melalui Keppres No. 39/1976,
bergerak di bidang pertanian dan
Pertamina menyerahkanpengelolaannya
perkebunan. Pelanggan PT. Pupuk Kaltim
kepada Departemen Perindustrian. Pada
ini khususnya urea, sampai ke manca
tanggal 7 Desember 1977, Pupuk Kaltim
negara. Pada tahun 2007 Pupuk Kaltim
(PKT) resmi berdiri. Proses pembangunan
mengekspor Pupuk Urea 108,471 Ton dari
pabrik dilaksanakan pada tahun 1979.
total produksi 2,410,188 Ton.
Untuk mendukung proses produksi, pabrik
juga telah dilengkapi berbagai fasilitas.
1.3. Jaringan Penjualan
Bahan baku utama pabrik yang berlokasi
Daerah pemasaran pupuk di Dalam
di Bontang ini adalah gas alam yang
Negeri meliputi 2/3 wilayah Indonesia
disalurkan melalui pipa sepanjang 60
sebagaimana gambar berikut ini :
kilometer yang terentang antara Bontang
dan Muara Badak.
PT. Pupuk Kaltim memproduksi
beberapa jenis pupuk diantaranya :
1. Pupuk Urea
2. Amoniak
3. Pupuk NPK
4. Pupuk Organik
Berdasarkan beberapa produk yang
diproduksi di PT. Pupuk Kaltim ini, yang
akan membahas adalah produk Pupuk Gambar 1. Daerah Pemasaran Lokal
Urea karena kapasitas produksi pupuk
urea terbilang sangat besar dibandingkan Sedangkan daerah pemasaran ekspor
dengan yang lain. PT Pupuk Kaltim PT Pupuk Kaltim dapat dilihat pada peta
memproduksi 2 (dua) jenis pupuk Urea, berikut ini :
yaitu urea prill dan urea granule
Spesifikasi teknis kedua macam pupuk

166 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:166-172


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

serta empat buah pabrik Amoniak dengan


kapasitas total sebanyak 1,85 juta ton
Amoniak per tahun.
Dalam memasarkan produk Urea,
Pupuk Kaltim melaksanakan dua metode
yaitu pemasaran urea bersubsidi dengan
sistem tertutup melalui RDKK dan
pemasaran urea non subsidi, dengan
pembelian langsung ke Pupuk Kaltim.
Guna memenuhi penugasan
Pemerintah mengenai pemenuhan suplai
Gambar 2. Daerah Pemasaran Ekspor pupuk urea, Pupuk Kaltim
memprioritaskan kebutuhan dalam negeri
PT. Pupuk Kaltim memiliki beberapa (Urea Bersubsidi) sesuai alokasi yang
kantor pemasaran di Indonesia, dapat diberikan oleh pemerintah. Pupuk Kaltim
dilihat pada peta berikut ini : menyiapkan stok yang cukup untuk
kebutuhan di masing-masing wilayah
pemasaran, sehingga kelangkaan pupuk
dapat diminimalisir. Berikut ini bagan
distribusi pupuk Urea PT. Pupuk Kaltim :

Gambar 3. Kantor Pemasaran

1.4 Aliran Informasi dan Material


Pupuk Urea dibuat dengan cara
mensintesis amonia dengan
karbondioksida. PT. Pupuk Kaltim
memproduksi bahan baku (Amonia dan
CO2) sendiri sehingga tidak perlu membeli
dari supplier. Sedangkan bahan baku Gambar 5. Bagan Distribusi Pupuk Urea
pembuat Amonia ini adalah gas alam yang (sumber : Statement of
diambil dari Muara Badak dengan cara Corporate Intent (SCI) PT.
mengalirkannya melalui pipa sepanjang Pupuk Kalimantan Timur
60 Km ke Bontang. Berikut gambar 2009-2011)
mekanisme pembuatan Amonia dan Pupuk
Urea: Agar terjamin kebutuhan pupuk
bersubsidi untuk petani agar sesuai
dengan enam Tepat, yaitu : Tepat Waktu,
Tepat Jumlah, Tepat Jenis, Tepat Tempat,
Tepat Mutu dan Tepat Harga dan agar
Memudahkan dalam pengawasan
distribusi pupuk bersubsidi maka
diperlukan mekanisme yang tepat untuk
melakukan distribusi ini. Berikut ini
mekanisme untuk menyalurkan pupuk
urea bersubsidi agar tepat pada sasaran.
Distributor dapat berbentuk usaha
Gambar 4. Bagan Pembuatan Amonia perorangan atau badan usaha baik yang
dan Pupuk Urea (sumber : berbentuk badan hukum atau bukan
Statement of Corporate badan hukum yang bergerak dalam
Intent (SCI) PT. Pupuk bidang usaha Perdagangan Umum.
Kalimantan Timur 2009-2011) Memiliki pengalaman sebagai pedagang
pupuk minimal dua musim tanam dan
Saat ini Pupuk Kaltim memiliki lima telah menunjukkan kinerja distribusi yang
buah pabrik pupuk Urea dengan kapasitas baik sesuai dengan penilaian Produsen.
total sebanyak 2,98 juta ton per tahun Memiliki kantor dan pengurus yang

Sistem Rantai Pasok Pupuk ...(H. R. Putra et al.) 167


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

aktif menjalankan kegiatan usaha production and purchased order) dan


perdagangan di tempat kedudukannya. firm planned order.
Memenuhi syarat-syarat umum untuk − Rencana Produksi
melakukan kegiatan perdagangan antara Memberikan sekumpulan batasan
lain Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), kepada MPS. MPS harus
Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat menjumlahkannya untuk menentukan
Izin Tempat Usaha (SITU), dan Nomor tingkat produksi, inventori, dan
Pokok Wajib Pajak (NPWP). sumber-sumber daya lain dalam
Distributor wajib memiliki dan/atau rencana produksi itu.
menguasai sarana gudang dan alat − Data perencanaan
transportasi yang dapat menjamin Berkaitan dengan aturan-aturan
kelancaran penyaluran Pupuk Bersubsidi tentang lot-sizing yang harus
di wilayah tanggung jawabnya. digunakan, shringkage factor, stok
Mempunyai jaringan distribusi di wilayah pengaman (safety stock), dan waktu
tanggung jawabnya yang ditetapkan oleh tunggu (leadtime) dari masing-
Produsen. masing item yang biasanya tersedia
Distributor wajib menunjuk minimal 2 dalam file induk dari item (Item
(dua) Pengecer di setiap Kecamatan Master File)
dan/atau Desa yang merupakan daerah
sentra produksi pertanian di wilayah Informasi dari RCCP berupa kebutuhan
tanggung jawabnya. Memiliki permodalan kapasitasuntuk meng-implementasikan
yang cukup dan disepakati oleh Produsen. MPS menjadi salah satu input bagi MPS.
Memenuhi persyaratan lain yang Permintaan yang sebenarnya relatif stabil
ditetapkan oleh Produsen. Mempunyai di tingkat pelanggan akhir berubah
surat rekomendasi sebagai Distributor menjadi fluktuatif di bagian hulu rantai
pupuk dari Dinas Perindag pasok dan semakin ke hulu peningkatan
Kabupaten/Kota setempat. tersebut semakin besar (fenomena
bullwhip effect).

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3 Bullwhip Effect


2.1. Rantai pasok Penyebab bullwhip effect:
1. Demand forecasting updating
Menurut Chopra (2007)SCM is the
2. Order batching
management of flows between and among
3. Fluktuasi harga
supply chain stages to maximize total
4. Rationing and shortage gaming
supply chain profitability. Menurut
Information sharing
Pujawan (2005)SCM adalah metode, alat,
1. Bullwhip effect yaitu terisolasinya
atau pendekatan pengelolaan rantai
proses prakiraan permintaan di
pasok.
setiap pelaku rantai pasok.
2. Membagi informasi permintaan ke
2.2 Penjadwalan Produksi
seluruh pemain pada rantai pasok.
Hasil yang diperoleh dari penjadwalan
3. Membutuhkan teknologi informasi
produks [1] adalah :
yang handal untuk transmisi data.
− Data permintaan total
4. Demand management untuk
Informasi terhadap permintaan produk
menjamin semua pelaku
terdiri dari pesanan-pesanan (orders)
meramalkan dengan data yang
dan peramalan (forecasting). Pesanan
valid.
bersifat pasti sedangkan peramalan
Memperpendek atau mengubah struktur
bersifat tidak pasti. Peramalan
rantai pasok
merupakan suatu fungsi bisnis yang
1. Semakin kompleks rantai pasok
berusaha memperkirakan penujualan
maka risiko distorsi informasi
dan penggunaan produk sehingga
semakin tinggi.
produk-produk itu dapat dibuat dalam
2. Optimasi panjang rantai pasok
kuantitas yang tepat.
Pengurangan ongkos-ongkos tetap
− Status inventori
1. Pengurangan waktu set up
Berkaitan dengan informasi on-hand
produksi
inventory, stok yang dialokasikan
2. Pengurangan kegiatan
untuk penggunaan tertentu (allocated
administrasi
stock), pesanan-pesanan produksi dan
3. Inovasi manajemen transportasi
pembelian yang dikeluarkan (released
pendistribusian produk dengan

168 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:166-172


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

berbagai tipe barang f. Hubungan dagang antar industri


ditransportasikan sekaligus 2. Keadaan pelayanan
Menciptakan stabilitas harga yaitu a. Waktu penyerahan bahan baku
dengan program penentuan harga b. Kondisi kedatangan bahan baku
terkoordinasi dengan baik antar pelaku c. Kuantitas pemesanan yang ditolak
rantai pasok sehingga perlu teknologi d. Penanganan keluhan dari pembeli
informasi. e. Bantuan teknik yang diberikan
Memperpendek lead time f. Informasi harga yang diberikan
1. Pemasok lokal (terdekat). 3. Keadaan bahan baku
2. Mengubah moda transportasi a. Kualitas bahan baku
b. Keseragaman bahan baku
3. Penjadwalan produksi c. Jaminan dari pemasok
d. Keadaan pengepakan (pembungkusan)
2.4 Mekanisme Pemilihan Pemasok Menurut Chopra dan Meindl (2004),
Pemilihan supplier merupakan bagian yang perusahaan dapat memilih pemasok
sangat penting dalam proses pembelian suatu berdasarkan beberapa mekanisme yaitu
perusahaan. Diperlukan berbagai penawaran kompetitif, sistem lelang, atau
pertimbangan untuk dapat memilih supplier negoisasi langsung. Mekanisme yang
yang berkualitas. Ada banyak kriteria yang digunakan harus tetap menekankan pada
muncul dalam masalah pemilihan supplier, biaya total yang dikeluarkan oleh pemasok
namun dari sekian banyak kriteria, harga yang dan tidak hanya pada harga penjualannya.
ditawarkan oleh supplier, kualitas supplier, Sebelum memilih pemasok, perusahaan harus
dan waktu pengiriman menjadi hal yang memutuskan akan menggunakan pemasok
sangat penting. Selain itu adanya faktor tunggal atau banyak pemasok sebagai
ketidakpastian dan resiko menyebabkan sumber dari produk. Pemasok tunggal hanya
proses pemilihan supplier menjadi cukup melayani pemesanan produk yang spesifik.
rumit. Sedangkan banyak pemasok dapat
Pemilihan supplier merupakan proses yang meningkatkan persaingan dan ada
panjang. Supplier dievaluasi dalam beberapa kemungkinan produk gagal untuk dikirim.
kriteria seperti cost, delivery, quality, dan lain- 2.5 Moda Trasportasi Produk
lain. Pada saat melakukan evaluasi dari Moda transportasi terdiri dari tiga jenis
beberapa kriteria sering terjadi trade off yaitu :
seperti adanya supplier yang menawarkan
1. Moda transportasi darat
produk dengan kualitas yang bagus tetapi
Moda transportasi darat diartikan
pengirimannya tidak pasti. Semakin sebagai moda angkutan yang
banyaknya kriteria yang diinginkan menggunakan kendaraan bermotor
perusahaan untuk pemilihan supplier maupun tidak bermotor di jalan darat.Dua
membuat masalah ini semakin kompleks, oleh unsur pokok pengangkutan, yaitu
karena itu diperlukan suatu teknik prasarana dan sarana [3]. Dalam
pengambilan keputusan dalam pemilihan
pengangkutan jalan darat, unsurnya
supplier. Misalnya dengan menggunakan
adalah jalan dan kendaraan. Peningkatan
metode fuzzy multi-objective programming daya angkut dan daya jelajah
dan proses hirarki analitis. mengakibatkan peningkatan mutu jalan
Sebelum membangun komitmen dan sesuai dengan tuntutan teknis kendaraan
melaksanakan kontrak kerja dengan para bermotor den bertambahnya luasnya
pemasok, perusahaan terlebih dahulu jaringan.
melaksanakan evaluasi pemasok (Irghandi,
2. Moda transportasi udara
2008). Evaluasi pemasok dilakukan apabila Moda transportasi udara merupakan
bahan baku yang sama dapat diperoleh lebih moda yang cukup cepat dalam mengirim
dari satu alternatif pemasok. Tiga kriteria suatu barang. Moda ini sering digunakan
dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu: untuk pengiriman barang dengan jarak
keadaan umum pemasok, keadaan yang jauh dan membutuhkan pengiriman
pelayanan, dan keadaan bahan baku.
dalam waktu yang cepat. Namun,
Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria
pengiriman dengan moda udara memiliki
evaluasi pemasok adalah sebagai berikut [1]: kekurangan yaitu biaya yang dikeluarkan
1. Keadaan umum pemasok cukup tinggi.
a. Ukuran atau kapasitas produksi 3. Moda transportasi air
b. Kondisi finansial Moda transportasi air merupakan moda
c. Kondisi operasional yang sifatnya alami. Angkutan air sangat
d. Fasilitas riset dan desain
dipengaruhi oleh iklim. Moda angkutan ini
e. Lokasi geografis

Sistem Rantai Pasok Pupuk ...(H. R. Putra et al.) 169


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

bergantung pada pasang surutnya air.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Manajemen Permintaan
PT. Pupuk Kaltim adalah salah satu
perusahaan pupuk terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini memenuhi permintaan dari (sumber : Statement of Corporate Intent (SCI) PT.
Indonesia Bagian Timur. Sedangkan Pupuk Kalimantan Timur 2009-2011)
bagian barat dan bagian tengah dikuasai 3.3 Manajemen Kualitas Produk
oleh PIM Aceh, Pupuk Kujang Cilegon dan PT. Pupuk Kaltim memiliki komitmen
Pupuk Sriwijaya Palembang. PT. Pupuk yang sangat tinggi terhadap kualitas dan
Kaltim memiliki 13 kantor pemasaran di jaminan mutu produksinya dan hal
seluruh Indonesia sedangkan di luar tersebut telah diakui oleh lembaga
negeri berjumlah 7 buah. sertifikasi manajemen ISO internasional
dan telah mendapatkan:
• ISO 9001 untuk bidang produksi dan
instalasi tahun 2000.
• ISO 14001 untuk bidang manajemen
lingkungan tahun 2004.
• ISO 17025 untuk uji laboratorium
Tabel 1. Penjualan Urea (Ton)
tahun 2005.
Dengan menerapkan ISO 9001 bagi
perusahaan ini, maka dapat memberikan
beberapa manfaat dalam penerapan
sistem manajemen mutu, yaitu:
1. Mampu membuat sistem kerja dalam
organisasi menjadi standar kerja yang
(sumber : Statement of Corporate Intent (SCI) PT. terdokumentasi.
Pupuk Kalimantan Timur 2009-2011) 2. Meningkatkan semangat kerja
3.2 Perencanaan Kapasitas karyawan karena adanya kejelasan
PT. Pupuk Kaltim memiliki 4 kerja sehingga tercapai efisiensi.
fasilitaspabrikamoniadan 5 pabrik urea 3. Dipahaminya berbagai kebijakan dan
dengankapasitasproduksimasing- prosedur operasi yang berlaku di
masingadalahsebagaiberikut: seluruh organisasi.
4. Meningkatnya pengawasan terhadap
Tabel 2. KapasitasProduksi Urea pengelolaan pekerjaan.
(Ton/Tahun) 5. Termonitornya kualitas pelayanan
organisasi terhadap mitra kerja.

3.4 Pemasok Bahan Baku dan Bahan


Lainnya
Pupuk Urea dibuat dengan cara
mensintesis amonia dengan
(sumber : Statement of Corporate Intent (SCI) PT. karbondioksida. PT. Pupuk Kaltim
Pupuk Kalimantan Timur 2009-2011)
memproduksi bahan baku (Amonia dan
Namun kapasitas urea yang CO2) sendiri sehingga tidak perlu membeli
mampu terpenuhi oleh PT. Pupuk Kaltim dari supplier. Sedangkan bahan baku
dari tahun 2004 sampai dengan 2008 pembuat Amonia ini adalah gas alam yang
tidak mencapai 2,98 juta Ton. Berikut diambil dari Muara Badak dengan cara
rincian jumlah produksi urea dari tahun mengalirkannya melalui pipa sepanjang 60
2004 sampai dengan 2008. Km ke Bontang. Jadi bahan utama hanya
tergantung pada pasokan gas alam yang
Tabel 3. Produksi Urea (Ton) sepenuhnya dikelola oleh pemerintah
sehingga tidak terlalu sulit dengan urusan
pemilihan pemasok.

3.5 Mekanisme Pemilihan Pemasok


Pemilihan supplier merupakan bagian
yang sangat penting dalam proses

170 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:166-172


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

pembelian suatu perusahaan. Diperlukan 2. Dermaga Kaltim 2 (BSL Ext.


berbagai pertimbangan untuk dapat Ammonia Jetty) untuk kapal sampai
memilih supplier yang berkualitas. 40.000 DWT dengan maksimum
Pemilihan supplier merupakan proses kedalaman laut untuk kapal sandar
yang panjang. Supplier dievaluasi dalam 12 meter
beberapa kriteria seperti cost, delivery, 3. Dermaga Kaltim 3 (Quadrant Arm
quality, dan lain-lain. Pada saat Loader) untuk kapal sampai 40.000
melakukan evaluasi dari beberapa kriteria DWT dengan maksimum kedalaman
sering terjadi trade off seperti adanya laut untuk kapal sandar 13 meter
supplier yang menawarkan produk dengan 4. Dermaga Kaltim 4 (Tursina Jety)
kualitas yang bagus tetapi pengirimannya untuk kapal sampai 20.000 DWT
tidak pasti. dengan maksimum kedalaman laut
3.6 Pergudangan Produk untuk kapal sandar 9 meter
Gudang dapat digunakan untuk Moda transportasi darat yang
meyimpan berbagai bahan, dan digunakan yaitu truk untuk daerah
pergudangan merupakan kegiatan yang pemasaran di Pulau Kalimantan dan
berperan mendukung aktivitas lainnya daerah lainnya. Truk yang digunakan
seperti industri dan perdagangan. Fungsi mengangkut pupuk ke gudang-gudang
pergudangan adalah sebagai penyimpanan intra propinsi.
bahan mentah (raw material), barang
setengah jadi (intermediate goods),
4. KESIMPULAN DAN SARAN
maupun tempat penyimpanan produk
yang telah jadi (finished goods), serta 4.1 Kesimpulan
juga menjadi tempat penampungan Berdasarkan analisis terhadap
barang yang akan dikirim atau barang manajemen sistem rantai pasok di PT.
yang baru datang. Pupuk Kaltim maka dapat disimpulkan
PT Pupuk Kaltim memiliki dua gudang, sebagai berikut :
yaitu gudang urea curah dan urea bag, 1. Produksi pupuk urea di PT. Pupuk
serta fasilitas penyimpanan amoniak Kaltim setiap tahunnya masih terjadi
dengan kaspasitas sebagai berikut: bulwift effect akibat kekurangakuratan
1. Urea curah : 200.000 ton dalam melakukan peramalan.
2. Urea bag : 15.000 ton 2. PT. Pupuk Kaltim memiliki komitmen
3. Amonia : 60.000 ton yang sangat tinggi terhadap kualitas
dan jaminan mutu produksinya dan hal
3.7 Moda Transportasi tersebut telah diakui oleh lembaga
sertifikasi manajemen ISO
Transportasi laut tersebut ditunjang
internasional.
dengan beberapa pelabuhan. Pelabuhan
3. Dalam hal perencanaan produksi
Pupuk Kaltim memiliki empat dermaga
perusahaan dinilai memiliki sistem
yang dilengkapi dengan fasilitas seperti
yang kurang baik. Jumlah produksi
Urea Bulk Loading Arm, Ammonia Loading
yang ditetapkan tidak sesuai dengan
Arm, Bunker PIT, Fire Hydrant dan tiga
jumlah permintaan aktual.
buah kapal tunda serta mempunyai
4. Dalam pemilihan pemasok bahan baku
infrastruktur antara lain 3 set Leading
PT. Pupuk Kaltim mempertimbangkan
Tower, 1 unit Pilot Buoy, 15 unit Channel
berbagai hal misalnya kualitas, harga
Buoy, 8 unit Spare Buoy dan 2 unit
dan ketepatan waktu. Pemasok yang
Beacon. Dengan fasilitas tersebut,
dipilih berasal dari dalam dan luar
pelabuhan Pupuk Kaltim siap mendukung
negeri.
kegiatan perusahaan dan beroperasi untuk
5. PT. Pupuk Kaltim memiliki dua gudang
kawasan sekitarnya. Untuk menjamin
penyimpanan utama. Dalam distribusi
keamanan pelabuhan secara
logistik terdapat gudang ditiap propinsi
Internasional, Pupuk Kaltim juga telah
yang kemudian akan dikirim ke gudang
menerima sertifikasi International Ship
kabupaten lalu ke distributor daerah.
and Port Facility Security (ISPS) Code
6. Wilayah pemasaran PT. Pupuk Kaltim di
sejak tahun 2004.
dalam negeri yaitu mencakupi 2/3
Beban yang dapat ditampung untuk
wilayah Indonesia. Sedangkan di luar
masing-masing dermaga adalah:
negeri PT. Pupuk Kaltim merupakan
1. Dermaga Kaltim 1 (Construction pemain utama di Asia Pasifik. Moda
Jetty) untuk kapal sampai 6.000 DWT
transportasi yang digunakan adalah
dengan maksimum kedalaman laut
darat, laut dan udara.
untuk kapal sandar 5 meter

Sistem Rantai Pasok Pupuk ...(H. R. Putra et al.) 171


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

[4] http://www.pupukkaltim.com/ dan


5.2 Saran Statement of Corporate Intent (SCI)
Perencanaan produksi PT. Pupuk Kaltim PT. Pupuk Kalimantan Timur 2009-
kurang tepat. Terlihat dari jumlah 2011
produksi yang selalu lebih besar atau lebih
kecil dari permintaan. Hal ini mungkin
dikarenakan kebijakan pihak manajemen
senior yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang relevan. Namun secara
tidak langsung hal ini menunjukan
lemahnya manajemen permintaan yang
diterapkan yakni dari segi peramalan
(forecasting) dan pelayanan pesanan
(order service).
Jumlah produksi yang lebih besar dari
jumlah permintaan menandakan adanya
persediaan pengaman. Apabila ini tidak
dikelola dengan baik maka akan
berdampak terjadinya bullwhip effect
dalam sistem rantai pasok. Sedangkan
jumlah produksi yang lebih kecil dari
jumlah permintaan bisa menyebabkan
terjadinya stockout.
Untuk mengatasi hal tersebut
hendaknya manejemen permintaan
dikelola dengan baik sehingga hasil yang
diperoleh lebih akurat dengan tingkat
ketidakpastian yang rendah, agar jumlah
produksi yang ditetapkan dapat sesuai
dengan jumlah permintaan.
Dalam sistem produksi perusahaan
dinilai kurang mengoptimalkan kapasitas
yang tersedia. Sehingga utilitas sumber
daya perusahaan yang dimiliki sangat
rendah. Hal ini terlihat dari jumlah
produksi pertahun yang selalu lebih kecil
dari kapasitas yang dimiliki perusahaan.
Hal tersebut dapat diatasi dengan
memperluas pangsa pasar sehingga
tentunya permintaan akan meningkat.
PT. Pupuk Kaltim dapat memperluas
pangsa pasar dengan menambah
pembangunan fasilitas seperti gudang baik
di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dalam memenuhi permintaan pasar yang
baru perusahaaan tentunya tidak akan
mengalami kesulitan karena kapasitas
yang dimiliki jauh lebih besar dari pada
jumlah produksi saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] V. Gasperz. Production Planning and
Inventory Control. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum, 2001.
[2] R. Ginting, Sistem Produksi.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
[3] Warpani, Suwardjoko. (1990).
Pengelolaan Lalu Lintas Dan Angkutan
Jalan. Bandung: Penerbit ITB

172 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No.2, Oktober 2011:166-172

Anda mungkin juga menyukai